Anda di halaman 1dari 36

THT

dr. Christin Fransiska Hutagalung


Tuli sensorineural vs Tuli Konduktif
Tuli Konduktif Tuli Sensorineural
Rinne Negatif Positif
Weber Lateralisasi ke telinga sakit Lateralisasi ke telinga yang sehat
Schwabach Memanjang (dibanding pemeriksa) Memendek (dibanding pemeriksa)
Audiometri
Normal Konduktif Sensorineural Campuran
AC (Air < 25 db >25 db > 25 db > 25 db
Conduction)
BC (Bone < 25 db <25 db >25 db > 25 db
Conduction)
Gap Berimpit (no ada gap) Ada gap min 10db Berimpit (no ada Ada gap
gap)

Derajat ISO
0-25 db : Normal
26-40 db : Tuli ringan
41-55 db : Tuli sedang
56-70 db : Tuli sedang berat
71-90 db : Tuli berat
>90 db : Tuli sangat berat
Tuli sensorineural vs Tuli Konduktif
Tuli Konduktif Tuli Sensorineural
Otitis Eksterna (OE) Tuli Kongenital
Serumen Prop Labirinitis
Otitis Media Pesbiaskusis
Otosklerosis Ototoksis
Timpano-sklerosis Retrokoklear (kelainan otak)
Presbiakusis
• Orang tua >60 tahun
• Penurunan pendengaran perlahan dan progresif
• Coctail party deafness (kalau bising atau rame gak dengar)
• TULI SENSORINEURAL
• Audiometri: Slopping pada frekuensi > 2000 hz
• Tx : Alat bantu dengar, speech reading auditory therapist
Tuli pada bayi dan anak
• Tuli Kongenital bagian dari sindrom Rubella dan CMV
• Perkiraan ada gangguan :
• 12 bulan : gak bisa ngoceh atau niru bunyi
• 18 bulan : gak bisa nyebut 1 kata yang berarti
• 24 bulan : <10 kata bermakna
• 30 bulan : belum dapat merangkai 2 kata
• Pemeriksaan :
• BOA ( behavioral observation audiometry)
• BERA (brainstem evoked response audiometry) atau AABR (automated
auditory brainstem response)
• OAE (Otoacustic emmison)
Tuli Mendadak (Sudden Deafness) Tuli akibat obat Ototoksik
• Mendadak • Aminoglikosida :
• Etio : Iskemia koklea dan infeksi STREPTOMISIN, polimiksin dan
virus neomisin,kanamisin,gentamisin
• Rule of 3 : • Makrolida : Eritromisin,
• >30db pada 3 frekuensi berturut Azitromisin
turut
• Berlangsung kurang dari 3 hari
• Salisilat, kinda dan klorokuin
• TULI SENSORINEURAL • TULI SENSORINEURAL
• Tes SISI (+)
Noise Induce Hearing Loss (NIHL)
• Bekerja ditempat bising
• Tes penala : kesan sensorineural
• Audiometri : Takik/ palung pada frekuensi 4000hz
• Tes SISI (+) : fenomena rekrutment (suara pelan gak dengar dan
suara bising nyeri)
• Lama pajanan :
• INGAT 85 db : 8 jam
• Rumus : >85 : db +3 , jamnya dibagi 2
cth: (85+3) = 88 lama pajanan 8:2 = 4 jam
<85: db -3, jamnya dikali 2
cth : (85-3) = 82 lama pajanan 8x2=16 jam
Kelainan telinga luar

Fistula Preaurikular (3A) PERIKONDRITIS (3A)


• Ada fistel di depan tragus • Inflamasi pada auricular
• Bengkak, merah, panas dan nyeri
• Kalau ada infeksi (pyoderma
• Komplikasinya -> Clawiflower
atau selulitis) -> terapi Aurikular
antibiotic • Tx: antinyeri dan antipiretik ->
• Kalau Abses -> Insisi drainase RUJUK
• Tx defenitif: AB Parenteral sesuai
• Kalau infeksi berulang -> etio -> 6 mgg (ampicillin atau
operasi ceftriakson)
Herpes zoster pada telinga (3A)
• Sindrom ramsay hunt = Zoster Facialis
• Inervasi sensoris liang telinga oleh n.VII
• Vesikel di liang telinga atau di auricula dalam
• Tx : asiklovir 5x800mg selama 7 hari + prednisone 1 mg/kgBB/hari
(50-60mg/hari)
Serumen Prop (4A)
• Serumen menumpuk diliang telinga
• TULI KONDUKTIF
• Tx: Serumen dikeluarkan, kalau keras -> lembekkan pakai
Karbogliserin 10 % selama 3 hari atau di spooling/ irigasi air
hangat, irigasi h2o2 3 %
Benda Asing (4A)
• Pipih -> forceps aligator
• Biji-bijian, benda kotak dan bulat -> sonde telinga (pengait
serumen) atau hook
• Benda hancur -> suction
• Serangga : MATIKAN DULU dengan cairan
(anastesi,minyak,rivanol) berikan kasa basah lalu teteskan
lidokain -> baru diambil
• Batrai -> GAK BOLEH KASIH AIR -> kondisi gawat darurat
Otitis Eksterna (4A) Otitis Eksterna Sirkumskripta
(FURUNKEL/BISUL)
Otitis Eksterna akuta Difussa • Tampak bisul
• Etio : STAPHYLOCOCCUS AUREUS
• Riwayat berenang -> swimmer ear • Tx: polymiksin B/ Bacitrasin atau Mupirocin
• Riwayat korek telinga 2%
• Nyeri tekan tragus, secret berbau • Kalau abses : drainase abses
(Otore)
• Etio: PSEUDOMONAS AUREGINOSA Otomikosis (otitis karena jamur)
• Tx: tampon antibiotik • Gatal dan rasa penuh
(neomisiin,gentamisin)
• AB topical + steroid • Ptyrosporum ( Nampak sisik seperti
ketombe)
• Etio : Pytirosporum dan aspergilus (hitam)
-> salep kotrimazol, Candida (pseudo
membran putih -> salep nistatin
Otitis Media Akut (OMA) (4A)
Stadium Kondisi Terapi
St. Oklusi ISPA, Retraksi membram timpani Efedrin HCL dalam salin ->
dekongestan
<12 th : 0,5%
> 12 th : 1 %
St. Hiperemis/ MT merah dan edem + demam AB gol penicillin : Amoxicilin 40
Presupurasi mg/kgbb/hr dalam 3 dosis
Alergi : Eritromisin 40mg/kgbb/hr
bagi 3 dosis
St. Supurasi MT Bulging AB+ Miringotomi (MT masih utuh)
St. Perforasi MT Perforasi, keluar Cuci telinga dengan h2o2 3 % 3-5
nanah,cairan (bau busuk) hari + AB
St. Resolusi Sembuh, kalau perforasi lanjut Kalau keluar terus cairan ->
OMSK lanjutkan AB sampai 3 mgg ->
tetap banyak keluar-> komplikasi
MASTOIDITIS
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) (3A)
>3 minggu dan < 2 bulan -> Otitis Media Sub Akut
> 2 bulan -> OMSK: secret encer

Tipe benign (mukosa) = aman • Tipe Maligna (tulang) = bahaya


• Perforasi sentral (pars tensa) • Perforasi marginal (pars flaccida)
atau atik
• Kolesteatoma (-)
• Kolesteatoma (+) ditelinga tengah
• Tx: Cuci telinga dengan h2o2 3%
3-5 hr + tetes telinga berisi AB • Sekret bau berbentuk nanah
(ciprofloksasin) • Tx: mastoidektomi radikal
• Miringoplasti/timpanoplasti • Mastoidektomi radikal modifikasi
• Mastoidektomi sederhana (operasi Bondy)-> utk yg atik
Otitis Media Serosa
Etiologi : Barotrauma, virus, alergi
Nama lain : OM efusi, mucoid, musinosa,sekretoria, atau glue ear
Jika encer -> serosa, jika kental -> mukoid

Otitis media serosa akut (encer) Otitis media Serosa kronis (glue ear)
• Orang dewasa • Anak-anak
• TULI KONDUKTIF • TULI KONDUKTIF
• Terasa cairan bergerak ketika • MT : suram kuning kemerahan
kepala berubah atau abu-abu
• Gelembung udara (bubble air) • Tx: Miringotomi + pipa ventilasi
• Tx: Dekongestan + (Grommet)
antihistamin atau parasat
valsava -> gak berhasil ->
Miringotomi + grommet
Otosklerosis (3A)
• Kekakuan pada basis stapes
• TULI KONDUKTIF
• Biasanya herediter
• Schwarteʼs sign atau flamingo sign
• Paracusis Willisii (pendengaran lebih baik ditempat bising)
• Tx: Stapedektopi atau tomi
Labirinitis (2)
• Radang pada telinga dalam
• PUSTUTI : Pusing, TULI SENSORINEURAL, Tinitus (berdenging)
• Ada Riwayat INFEKSI sebelumnya seperti demam,pilek,batuk
Motion Sickness (Mabuk Perjalanan) (4A)
• Mabuk naik mobil, naik kapal laut
• Tx: Anti histamin 1 generasi 1 (Dimenhidrinat, Prometazin)
• Kalau bekerja malam (harus bangun) : Astemizol,
terfenadine,cyclizine,cenarizin
Mastoiditis (3A)
• Komplikasi OMA
• Demam, bengkak merah di belakang telinga
• Ro : posisi Law, Schuller
• Komplikasi mastoiditis : Abses benzold
Miringitis Bulosa (3A)
• Radang pada membran timpani disertai pembentukan bula
• Etio: infeksi virus pada ISPA
• Otalgia mendadak berdenyut
• Tx: Insisi bula + pencegahan infeksi sekunder (AB)
Timpanosklerosis
• TULI KONDUKTIF
• Bercak putih dan penebalan membrane timpani akibat
penumpukan kolagen
Trauma Akustik Akut
• Akibat suara ledakan
• TULI SENSORINEURAL
Deviasi Septum hidung (2)
• Hidung tersumbat dan nyeri
• Tx: Reseksi Submukosa -> komplikasi hidung pelana
• Septoplasti

Furunkel Hidung / Vestibular nasi (4A)


• Bisul di dalam hidung
• Nyeri dan kemerahan, demam (-)
• Etio : Staphylococcus Aures
• Rudolf sign (+) Hidung badut
• Tx: Asam fusidat 2%, mupirosin 2%, cuci
Dengan larutan nacl
Epistaksis
Epistaksis Anterior Epistaksis Posterior
• FR: Mengorek hidung, udara kering/ FR: Hipertensi
dingin • Perdarahan dari Plexus Woodruff
• Perdarahan dari Plexus Kiessebach (SE)
(LPE) • A. Sefenopalatina
• A.Labialis superior • A. Etmoidalis posterior
• A.Palatina Major Tatalaksana :
• A. Etmoidalis Antrior
• Tampon posterior (bellocg) 2-3 hari
Tatalaksana :
• Kateter folley dengan balon
• Tekan selama 10-15 menit
• Kaustik dengan AgNo3 25%-30%
• Gagal -> Tampon anterior 2x24 jam
Rhinitis Alergika (4A)
• Inflamasi mukosa hidung diperantarai IgE • Klasifikasi WHO :
dan histamin • Intermitten : <4 hr/minggu dan <4
minggu dalam setahun
Gejala : bersin-bersin, hidung berair, hidung
gatal pada pagi hari • Persisten/menetap : >4 hari/ minggu dan
> 4minggu dalam setahun
Tanda : • Serangan :
• Allergic shinner (statis vena bawah mata) • Ringan
• Allergic Salute (Gerakan gosok hidung) • Sedang-berat : udah ganggu aktifitas
• Allergic Crease (garis hidung) • Tatalakana :
• Mukosa edem, pucat / Livide • Anti histamin
• Sekret cair • generasi 1 : difenhidramin, klorfeniramin
3-4 x 4mg
• Pemeriksaan : uji cukit kulit (skin prick • generasi 2 : cetirizine 1x10mg, loratadine
test) (gak ngantuk) 1x10mg
Untuk persisten -> steroid spray
Rhinitis
Rhinitis Vasomotor (4A) Rhinitis medikamentosa (3A)
• Pencetusnya gak spesifik • Riwayat pemakaian vasokonstriktor
• Gejala mirip dengan alergi tapi gak ada topical berulang (tetes hidung)
keluhan mata • Obat hidung semprot atau obat kokain
• Bergantian tersumbat kiri-kanan • Tx: steroid topikal
• Klasifikasi :
• Sneezer (bersin)
• Runners (ingus / berair)
• Blockers (tersumbat)
• Tatalaksana : hindari stimulus
• Simptomatis : dekongestan, neurektomi
N.vidianus kalau gejala gak ada
perbaikan
Rhinitits Infeksi
Akut : <12 minggu
Kronik : > 12 minggu

Rhinitis Simplek (Common cold) Rhinitis Atropi (Ozaena)


• Akut • Kronis
• Etio : Rhinovirus, myxovirus, • Etio: Klebsiella ozena, def vit A,
coxsacie sinusitis kronis
• Gejala : demam, subfebris, rinore • Gejala : ingus hijau,
encer, hidung tersumbat, berkrusta,berbau,atropi mukosa
bersin-bersin hidung
• Tx : simptomatis • Tx: AB spectrum luas dan cuci
• Demam -> pct hidung
• Hidung sumbat ->dekongestan
Sinusitis (3A) Sinusitis Kronik
Akut : < 4minggu • Gejala gak khas sama dengan akut
Sub akut : 4 minggu – 3 bulan
Kronik : > 3 bulan • Bau mulut
• Tx: AB gram (-) atau anaerob :
Sinusitis Akut ciprofloxacin atau metronidazole
• Hidung tersumbat • Gak sembuh bedah sinus endoskopi
fungsional (FESS)
• Nyeri tekan muka
• Maksila (pipi)
• Frontalis (di dahi) • Foto khusus utk memperlihatkan
• Etmoid (diantara kedua mata) sinus paranasalis:
• Sfenoid (diubun) • Sinus maksilaris : foto waters mulut
tertutup
• Post nasal drip • Sinus frontalis : foto caldwall atau
• Foto waters: ada perselubungan, air waters
fluid level • Sinus sphenoidalis : foto lateral, waters
mulut terbuka
• Gold standard : Ct-scan • Sinus etmoidalis : foto caldwall atau
• Tx: Dekongestan, amox + clavulanate lateral
10-14 hari atau Azitromisin
Korpus alienum hidung (4A)
• Gejala : Sekret purulent,hidung berbau atau berdarah unilateral
• Tx:
• Benda bulat -> Hook yg dibengkokkan, pengait
• Benda pipih (uang logam, cincin) -> Forcep alligator
• Kertas, spons -> pinset, forsep
• Benda hidup : MATIKAN DULU, Lintah : matikan dengan air tembakau
Ethmoiditis akut (1)
• Nyeri dipangkal batang hidung (diantara 2 mata) berbentuk sarang
lebah, rinore, edem palpebra, peradangan palpebra
• rinoskopi : eksudat dari meatus media dan superior
Polip Hidung
• Gejala : hidung tersumbat, rinore,hiposomia, demam (-)
• Tanda : massa lunak putih keabu-abuan (pucat) bertangkai, bisa
tunggal atau multiple, gak nyeri
• Tx : Polipektomi medikamentosa (kortikosteroid)
Kepala dan leher
Fistula dan kista brachial lateral dan Higroma Kistik (2)
medial (2) • Kista pada trigonum servikalis
• Di anterior SCM (trigonum posterior
cervicalis) • usia bayi
• Fistula : ada lubang di leher -> • ukuran bisa sangat besar, berisi
keluar cairan cairan limfe, non pitting
• Kista: benjolan dileher, lembut, • Pada leher belakang
tdk membesar, fluktuasi (+)
Tortikolis/wry neck (3A)
• Tortikolis kongenital -> SCM pendek akibat fibrosis, kepala tertarik
(lateral fleksi, ekstensi, rotasi)
• Tortikolis spasmodic (dewasa) -> karena kejang otot
• Tatalaksana :
• Rehabilitas medik (usia <1 tahun) -> fisioterapi : positioning dan lateral
bending, ortosis (collar) cervical = TOT collar
• Farmako: botox
• Bedah (> 1 th) tenotomy -> Z lengthening
• Operasi pemanjangan SCM >12-18 bulan
Abses Benzold (3A)
• Komplikasi dari mastoiditis akut -> menyebar ke SCM
• Demam, benjolan merah di SCM, fluktuasi (+), nyeri tekan
• Etio : S.pneumonia, H.influenza
• Mastoiditis subakut atau kronis etio: S.Aureus, e.coli, proteus
• Tx: Drainase pus + AB gol penicillin dan metronidazale
Abses Peritonsil (Quinsy)
• Komplikasi tonsilitis akut
• Nyeri menelan,nyeri telinga, mulut bau, banyak ludah
• Hot potato voice (suara bergumam)
• KGB submandibular bengkak dan nyeri
• Tx : Stadium infiltrasi: AB penicillin atau klindamisin
• Stadium abses : insisi + tonsilektomi
• Tonsilektomi a chaud (bersamaan)
• Tonsilektomi a tiede (3-4 hari pasca)
• Tonsilektomi a froid (2-3 minggu pasca)

Anda mungkin juga menyukai