Anda di halaman 1dari 19

Perkembangan Arsitektur 2

Arsitektur Modern Ekletik dan Neo-Klasik


Ayu Putri Utami F 221 11 001
Mahsun Wahid F 221 11 003
Iin Afriani F 221 11 019
Tiara Rahadian P F 221 11 073
Syarifuddin F 221 11 000
SEJARAH

• Berdasarkan arti katanya, eklektisme dalam arsitektur, sudah ada sejak lama, misalnya pada jaman
Renaissan. Dimana elemen-elemen Romawi, (kolom,ornamen dll ) digabung dan ditambah dengan unsur-
unsur kaidah dan bentuk baru. Demikian juga arsitektur Romawi telah mengambil unsur-unsur Yunani,
digabung dan dikembangkan menjadi bentuk baru.

• Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan  bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering disebut
sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan belum terlalu
banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh karena itu, dalam
kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik internasional karena sudah
berkembang di seluruh dunia.
SEJARAH
• Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena
kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang, tetapi
dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan bervariasi.
Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan atau
pencampuran  gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .

• Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa
lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya saja,
tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Eklektisme
menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk menghasilkan
gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB
TIMBULNYA EKLEKTISME

Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah, yang
disebut sebagai kaum borjuis.

Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat kreatif.
Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar biasa dari
alam dan teknologi.

Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art noveau .

Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak
berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK

• Pengulangan bentuk- bentuk lama


• Memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri , dan dikembangkan menjadi   bentuk baru.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

 Ekletisme di Inggris
• British Museum London (1823-1846); Sir
Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan
barang – barang kuno dan perpustakaan.
Dapat dilihat pada gambar bahwa pada
bagian depan atau pinti masuk terdapat
portico mendukung sebuah pedimen
bergaya Romawi dengan kolom-
kolom ionic octastyle, menerus berderet
hingga sayap kanan dan kirinya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Albert Memorial (1863-1872); London; Sir
George Gilbert Scott
Albert Memorial Monumental dibuat untuk
memperingati Pangeran Albert yang
merupakan suami dari Ratu Victoria
Bangunan ini didominasi konsep Gotic.
Bagian utama bangunan ini adalah patung
duduk Pangeran Albert diatas sebuah
ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi
empat terbuat dari granit dan marmer, penuh
dengan relief); berada dibawah sebuah
ciborium (cungkup dengan empat buah
kolom bentuk Romawi).
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• House of Parliament (1795-1860);
London; Sir Charles Barry
Detail otentiknya memancarkan karakter
kuno dari kebangkitan
kembali Gothic pada masa itu.
Penampilannya dapat memberikan kesan
formal meskipun kompleks gedung ini
tidak sepenuhnya simetris, dan adanya
menara-menara menjulang ke atas pada
bagian dalam kompleks yang letaknya
beraturan. Pada bagian atas keempat sisi
sebuah menara yang lainnya terdapat jam
besar, diberi nama Big Ben, menjadi
pertanda kota London.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Roman Chatolic Cathedral British Memakai konsep arsitektur Byzantium,
Museum London (1894-1903); J. F. ditandai dengan sebuah menara menjulang
Bentley tinggi di bagian depan kiri dengan atap
kubah. Tiga buah kubah berderet dari
depan ke belakang meng-atapi nave (ruang
umat yang cukup luas). Sebuah kubah
agak kecil dan ramping,
menutup sanctuary (bag.gereja dimana
terdapat altar). Dibelakangnya terdapat
apse (ruang melengkung setengah-
lingkaran di belakang altar) untuk paduan
suara.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

• Fitzwilliam Museum (1837-1847);


Cambridge; George Basevi
Bercorak Korinthian, dengan kolom-
kolom langsing berkepala penuh ukiran,
menyangga pedimenpenuh ukiran pula,
diadaptasikan dalam bentuk portico
“raksasa” jauh lebih besar dari aslinya.
Pada ujung kiri-kanan terdapat penonjolan
dengan kolom-kolom pada sudutnya mem-
bentuk pandangan depan simetris, dalam
hal ini ciri Barok lebih dominan.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

• S. George’s Hall (1840-


1854);Liverpool; Harvey Lonsdale Elmes
Bangunan Neo-Klasik dengan interior
ruang konser berbentuk elips, dikelilingi
oleh balkon disangga oleh
deretan caryatid (kolom berbentuk patung
manusia). Aspek klasik dalam hal ini
adalah Yunani, Romawi dengan sumbu
melintang membujur yang sangat kuat,
sehingga membentuk bangunan simetris
dan membuatnya berkesan megah.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Perancis:
• La Fontaine Saint Micahel Paris (1856-1860);
Perancis; Gabriel Davioud
Monumen berbentuk air mancur, sebagai
pengakhiran sebuah deretan apartemen. Hasil
kolaborasi arsitek dan pematung, mengambil bentuk
pelengkung dan tiang-tiang dari berbagai monumen
di Itali. Patung dan hiasan lebih menonjol dari unsur
arsitektural lainnya. Bagian utama monumen berupa
patung terletak di bawah pelengkung, sebagai
simbol kemenangan Santo Michael. Di atas terdapat
pedimen berbentuk kombinasi antara segi empat dan
pelengkung-pelengkung.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

• Opera de Paris (1861-1874); Jean Louis Charles


Garnier

Banyak dipengaruhi oleh prinsip Beaux-Arts,


khususnya dalam pengambilan unsure-unsur
Renaisans dan Barok. Terlihat pada ornamen dan
bentuk dekorasi yang bermodel klasik Barok hampir
memenuhi semua bagian bangunan; juga pada
denahnya yang simetris diperkuat oleh sumbu-sumbu
apabila ditarik garis diantara ruang-ruangnya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

• Arc de Triomphe de L’Etoile Paris (1806-1836); Jean


Franqois Therese Chalgrin

Monumen yang pada dinding-dindingnya penuh dengan


relief dan patung. Pada keempat kakinya terdapat tangga
untuk naik kelantai yang berada di atas pelengkung, saat
ini digunakan untuk museum. Menggambarkan
kemenangan dan kejadian penting dalam masa
pemerintahan Napoleon.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

• Gereja Katolik Madelaine (1807-


1842); Pierre Vignon

Merupakan contoh representatif dari


arsitektur Eklektik. Mengambil gaya kuil
antik Romawi berciri Korinthian, octastyle,
dan peripteral sebagaimana terlihat pada
kolom-kolom, kepala-tiang, dan pedimen
penuh dengan hiasan dan patung.

•  
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara

  Ekletisme di Jerman:
• Mausoleum untuk Queen
Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl
Friedrich Schinkel

Berlanggam arsitektur yang berbentuk kuil


Yunani dari order Dorik, dalam hal ini
terdapat pedimen (konstruksi segi tiga
disangga oleh kolom-kol0m) ganda yang satu
di atas lainnya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
• Schausspielhaus (1819-1821); Berlin; Karl Friedrich
Schinkel
Pengaruh aspek Yunani terlihat pada ketegasan bentuk
geometrik, segitiga, balok, segi-empat, dan pada denahnya.
Portico atau bagian depan untuk pintu masuk bercorak
Yunani-Ionik hexastyle (berkolom 6). Identik dengan
mauseloum untuk Ratu Louise di atas pedimen dari portico
terdapat sebuah lagi lebih besar, elemen paling dominan
dari bangunan. Entablature semacam kolom melintang
antara kolom dengan pedimenmenerus sekeliling bagian
atas dinding-dinding luar. Unsur Renaisans terdapat pada
bag. Bawah dari sayap kiri dan kanan pada bangunan
simetris ini, berupa konstruksi berkesan kokoh dengan
garis-garis horizontal dan deretan jendela yang monoton.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai Negara
 Ekletisme di Amerika:
• Jefferson Memorial (1934-1943); Amerika
Serikat; John Russel Pope
Identik dengan Pantheon Roma dengan portico
berkolom Dorik delapan buah menyangga sebuah
pedimen. Portico ini menempel pada sebuah
rotunda (ruangan berdenah lingkaran) dikelilingi oleh
kolom Dorik. Ditengah rotunda terdapat patung Thomas
Jefferson menghadap ke Tidal Basin.
Kemegahan memorialini selain dibentuk oleh
arsitekturnya sendiri, lokasinya yang luas terbuka juga
oleh ketinggian letaknya dengan tangga selebar portico.
Terima Kasih ^_^

Anda mungkin juga menyukai