Anda di halaman 1dari 11

INTERPRETASI

Dosen : Dr,Rachmat Susanto,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB


• Infographic Style
Anggota :
1.Bela Safitri
2.Diah Luthfi Apriliani
3.Dwi Amiratunnida
4.Haris Setiyatmoko
5.Lia Inayatul M
6.Ria Indriani

KELOMPOK 2
Lead II
Irama HASIL EKG
Irama yaitu menentukan irama EKG  
teratur atau tidak, Irama sinus atau HR =
bukan. Dikatakan Irama sinus jika
EKG didahului dengan gelombang P 88,2 atau 88
dan selalu diikuti dengan kompleks
QRS, dan dikatakan teratur jika jarak
R-R interval sama .  
Irama = teratur
88,2 atau 88
Frekuensi Heart Rate
Frekuensi heart rate (menghitung laju
jantung) untuk menghitung kecepatan laju
jantung pada pasien. Untuk mencari heart  
3,4 = 3 antara 4
rate perlu di perhatikan gelombang QRS.
Grelombang QRS pada Irama sinus antara 75 – 100 = Normokardi
60- 100 kali/ menit.
Gelombang P
01 Gelombang P ialah gelombang yang dihasilkan oleh SA
node yang menghantarkan sinyal yang menghasilkan
gelombang kecil. Gelombang P dikatakan normal apabila : Lanjutan ....
1. Tinggi < 0,25 milivolt
2. Lebar < 0,11 detik
3. Selalu positif di lead II dan negatif di lead aVR.
Nilai normal gelombang P yaitu maksimal lebar 3 kotak kecil

Gelombang P = normal atau sinus


Karena gelombang P pada hasil EKG memiliki lebar 2 kotak
kecil.
Gelombang QRS
Gelombang QRS merupakan gambaran dari proses 02
depolarisasi ventrikel. Gelombang QRS normal yaitu memiliki
lebar 0,06 – 0,12 detik dan untuk tingginya tergantung lead.
Nilai normal gelombang QRS yaitu maksimal lebar 3 kotak
kecil.

Gelombang QRS normal


Karena gelombang QRS pada hasil EKG memiliki lebar 3 kotak
kecil.
Lanjutan ....
01 PR Interval
PR Interval merupakan gambaran
waktu yang dibutuhkan untuk
depolarisasi atrium dan jalannya arus
02 Segmen ST
Segmen ST merupakan
gambaran repolarisasi
listrik ke berkas His sampai permulaan
depolarisasi ventrikel. PR Interval ventrikel yang berbentuk garis
diukur dari awal gelombang P sampai horizintal atau kadang-kadang
permukaan gelombang QRS. Normal akan sedikit deviasi ke atas
PR Interval adalah 0,12 sampai 0,20 atau ke bawah dari garis
detik . Dan dapat dikatan nilai normal isoelektris.
PR Interval maksimal memiliki lebar 5 Segmen ST diukur dari akhir
kotak kecil. gelombang QRS sampai
permulaan gelombang T.
PR Interval normal
Karena PR Interval pada hasil EKG Segmen ST isoelektris
memiliki lebar 5 kotak kecil.
Menghitung Arah Aksis
 Lead I :  Lead aVF :

Tinggi R = +6 Tinggi R : +4
Tinggi S = -1 Tinggi S : -3 Y (-)
+5 +1

 Kesimpulannya adalah Normo


Aksis karena kedua lead yaitu lead X (+) /
I dan aVF sama-sama bersifat Lead II
positif

aVF(+)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil di atas terdapat
gelombang PQRST hasilnya normal dan
iramanya pun teratur sehingga dari hasil
keseluruhan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasilnya adalah sinus ritem.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai