ENZIMATIK/ENZIM Nama: Maria Rosari Paembong NIM: G4C020033 PEMERIKSAAN ENZIM ATAU ENZIMATIK
Tes enzim adalah metode laboratorium untuk
mengukur aktivitas enzimatik. Mereka sangat penting untuk mempelajari kinetika enzim dan penghambatan enzim. PENGUKURAN KINETIK
Pengukuran kinetik adalah pengukuran fotometris dari perubahan (peningkatan
atau penurunan) absorbans per satuan waktu. Pengukuran kinetik dilakukan untuk penentuan aktifitas enzim, yaitu kecepatan enzim untuk merubah substrat. Kecepatan reaksi tersebut sangat tergantung dari suhu pengukuran, jumlah substrat, aktifitas enzim, pH larutan, waktu dan zat inhibitor enzim KINETIK MENURUN (DECREASE REACTION/FALLING) Pengukuran secara fotometri aktifitas enzim berdasarkan penurunan absorben per satuan waktu. Pengukuran ini disebut pengukuran 3 titik, yaitu titik awal, kemudian titik kedua dan titik ketiga. Interval waktu dapat 20 detik (K-20) atau 60 detik (K-60). SUBSTRAT: Enzim yang dapat ditentukan NADH cara ini antara lain : LDH AST ALT Asam keto LDH gluratarat CK dan L- HBDH alanine/L- Urea UV. aspartat dalam buffer pH 7,5 KINETIK MENINGKAT (INCREASE REACTION/RISING)
Suatu larutan yang umumnya berisi Para-nitrophenyl phosphate berwarna kuning
muda diubah menjadi p-nitrofenol yang berwarna lebih tua kuningnya. Kecepatan perubahan warna dari muda menjadi tua inilah yang diukur sebagai aktifitas enzim
Enzim yang dapat ditentukan
aktifitasnya antara lain : ALP ACP GGT. PENGUKURAN TITIK AKHIR (END POINT)
a. Blanko
Blanko Udara Blanko Aquabidest Blanko Sampel
• Teknik pengukuran • Cara pengukuran ini • Cara ini dilakukan
dengan cara sebagai baseline untuk mengurangi mengukur udara digunakan aquabidest, kesalahan akibat sebagai blanko dan sehingga saat sampel yang berwarna dilanjutkan dengan transmisi 100% atau atau keruh, sehingga pengukuran bahan uji. aboserben 0,000 perlu dilakukan menggunakan penambahan sampel medium aquabidest. pada larutan blanko Lalu dilakukan sehingga diukur pengukuran blanko sebagai blanko reagent, standard dan sampel. b. Faktor Dalam bahasan ini membahas teknik pengukuran yang terkait dengan penggunaan blanko, namun sebagai acuan hasil/konsentrasi sampel dikalikan dengan nilai faktor. c. Standard Cara pengukuran ini juga terkait dengan penggunaan blanko, namun sebagai acuan hasil/konsentrasi sampel berdasarkan hasil perkalian silang absoben sampel dengan konsentrasi standard dibagi dengan absorben standard.teknik pengukuran ini berdasarkan jumlah standar yang digunakan terdiri atas: Tunggal Multipel
Apabila pengukuran Apabila melebihi 1 standar dalam pengukuran. Biasanya ini
hanya berdasarkan atas 1 digunakan pada pembuatan kurva kalibrasi standar. Apabila standar saja. dideret standar tadi dengan kosentrasi yang rendah menuju tinggi, maka akan diperoleh kurva linear dengan kemiringan (slope) 45lurus, yang berarti pengukuran telah tepat dan baik. disamping itu akan diperoleh intercept dan coefisien variasi yang baik juga