Anda di halaman 1dari 11

HUKUM PAJAK

KASUS PAJAK PT EK
PRIMA EKSPOR

Disusun oleh :

Wahyuning Dwi Utami 17.05.51.0112


Febrian Ramadhan L 17.05.51.0131
Saputro Widiyanto 17.05.51.0158
Tiara Melati Putri 17.05.51.0167
Lutfi Fajar Eka S 17.05.51.0174
Ika Yuliani 17.05.51.0283
Pajak merupakan sumber penerimaan Negara,
selain itu Pajak adalah beban bagi perusahaan,
mengingat pajak adalah beban yang akan
mengurangi laba bersih perusahaan maka
perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin
agar dapat membayar pajak sekecil mungkin dan
berupaya untuk menghindari pajak.
Kerugian Negara Akibat dari Penggelapan Oleh DON'T LET
PT. EK Prima Ekspor Indonesia GUNS
RULE!

Kerugian yang dialami oleh pemerintah sebesar Rp 78


miliar diketahui dari Surat Tagihan Pajak (STP) pada
2013-2014.
Awal Mula Kasus Penggelapan Pajak yang dilakukan Oleh PT EK
Prima Ekspor

PT EK Prima Ekspor Indonesia memiliki tunggakkan pajak penghasilan negara (PPN)


sejak 2014 sampai 2015. Membengkaknya tagihan pajak PT EK Prima lantaran ditambah
bunga keterlambatan pembayaran pajak. PT EK Prima juga menghadapi masalah karena
akan Di-bukper (bukti permulaan) oleh KPP PMA Enam sehubungan dengan Surat
Pembatalan Pencabutan Pengukuhan PT EKP oleh KPP PMA Enam.
Pada 4 Oktober 2016, atas arahan Dirjen Pajak LANJUTAN . . . .
Ken Dwijugeasteadi, Muhammad Haniv
memerintahkan Johnny Sirait agar membatalkan
surat pencabutan pengukuhan DON'T LET
PKP PT EKP. Terdakwa meminta bantuan Arif Budi GUNS
Sulystio dengan mengirimkan dokumen-dokumen RULE!
pajaknya melalui pesan Whats App. Pada 20 Oktober 2016 malam, terdakwa bersama
Siswanto bertemu Handang di Nippon Khan Hotel
Sultan Jakarta. Dalam pertemuan itu terdakwa
menjanjikan uang 10 persen dari total nilai STP
PPN senilai Rp 52,3 miliar. Setelah negosiasi,
akhirnya disepakati uang yang akan diberikan Rp 6
miliar. Uang tersebut sudah termasuk upah untuk
Beberapa hari setelah pertemuan, Haniv Haniv.
menerbitkan pembatalan Surat Tagihan Pajak PT
EKP untuk masa pajak 2014 dan 2015. Handang
kemudian menagih uang yang dijanjikan
terdakwa.Ternyata sehari setelah surat pembatalan
keluar, terdakwa bersama Siswanto bertemu
dengan Handang di lantai 13 Gedung Utama
Kantor Pusat Dirjen Pajak. Pada pertemuan itu,
terdakwa meminta Handang membantu
menyelesaikan masalah pajak PT EKP lainnya.
LANJUTAN. . . .

Selanjutnya pada 21 November, Malam harinya, Handang KPK melakukan operasi tangkap
terdakwa menukar uang tersebut mendatangi rumah terdakwa di tangan (OTT) terhadap Direktur
di BENS Money Changer, Jalan Springhill Golf Residence D7 Blok Utama PT E.K Prima Ekspor
Gunung Sahari, Jakarta. BVH B3 Kemayoran untuk Indonesia, R. Rajamohanan Nair
Kemudian Yuli Kanestren mengambil uang. Sesaat setelah dan Kasubdit .Keduanya
mengambil uang yang sudah uang berpindah tangan, keduanya ditangkap terkait dugaan suap
ditukar menjadi US$ 148.500 dicokok penyidik KPK. sebesar Rp 6 miliar.
dan diserahkan kepada Ramila, Uang tersebut diduga untuk
(istri terdakwa). menghilangkan kewajiban pajak
PT. E.K Prima Ekspor Indonesia
sebesar Rp 78 miliar.
Pajak yang di Gelapkan Oleh PT.EK Prima Ekspor

Pengajuan pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi).

Trkait dengan restitusi pajak periode 2012 sampai dengan Desember


2014 sebesar Rp 3,5 miliar, terdakwa mengajukan permohonan
pengembalian pada 26 Agustus 2015 ke KPP PMA.

Surat tagihan pajak pajak pertambahan nilai.


Pada Juni 2016, KPP PMA Enam mengimbau PT.EK Prima Ekspor agar melunasi
PPN atas pembelian kacang mete gelondong tahun 2014 sebesar Rp 36,8 miliar, dan
tahun 2015 sebesar Rp 22,4 miliar.

Penolakan pengampunan pajak


Pada 4 Oktober 2016, atas arahan Dirjen Pajak Ken Dwijugeasteadi,
Muhammad Haniv memerintahkan Johnny Sirait agar membatalkan surat
pencabutan pengukuhan PKP PT. EKP. Keesokan harinya KPP PMA
Enam pun menindaklanjuti permintaan itu dengan mengeluarkan surat
pembatalan pencabutan pengukuhan PKP PT EKP.
Lanjutan...
 Pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak

PT E.K Prima Ekspor Indonesia memiliki tunggakkan pajak


penghasilan negara (PPN) sejak 2012 sampai 2015.
Membengkaknya tagihan pajak PT. E.K Prima lantaran
ditambah bunga keterlambatan pembayaran pajak. Dan
adanya dugaan PT. EK Prima Ekspor tidak mempergunakan
PKP sesuai ketentuan sehingga ada indikasi restitusi yang
diajukan tidak sebagaimana mestinya.

 Pemeriksaan bukti permulaan

Tanggal 7 September 2016, Johnny Sirait juga


menginstruksikan pemeriksaan bukti permulaan tindak
pidana perpajakan atas nama PT. EK Prima Eksport
tahun pajak 2012-2014 kepada Kepala Kanwil DJP
Jakarta Khusus, karena adanya dugaan ekspor yang
tidak benar dan penyalahgunaan faktur fiktif.
Terdakwa juga memasukkan surat penyataan harta
(SPH) sebagai salah syarat tax amnesty. Namun ditolak
karena PT. EK Prima mempunyai tunggakan pajak pada
bulan Desember 2014 sebesar Rp 52,3 miliar.
Your Picture Here and Send to Back
Pelaku Penggelapan Pajak
PT. EK Prima Ekspor
Pelaku peggelapan yang dimaksud dalam kasus ini
adalah yang melanggar aturan negara yaitu wajib
pajak

 Director utama PT E.K Prima Ekspor


Indonesia R. Rajamohanan Nair alias
Rajesh

Kasus ini terindikasi tunggakan pajak PT. E.K


Prima Ekspor Indonesia sebesar Rp 78 miliar
diketahui dari Surat Tagihan Pajak (STP) pada
2013-2014 dan terbukti menyuap Kepala
Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat
Jenderal Pajak Handang Soekarno sebesar Rp
1,9 miliar.

 Kepala Sub Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan, Handang Soekarno

KPK menyebut suap ini diberikan agar Handang


mempercepat penyelesaian permasalahan pajak
yang dihadapi PT EK Prima Ekspor
Pasal yang Dilanggar PT. EK Prima Ekspor.

Pasal apa yang dilanggar PT. EK Prima Ekspor


serta hukuman dengan menurut Undang-Undang
.

 R. Rajamohanan Nair

Kasus ini terindikasi tunggakan pajak PT. E.K


Prima Ekspor Indonesia sebesar Rp 78 miliar
diketahui dari Surat Tagihan Pajak (STP) pada
2013-2014 dan terbukti menyuap Kepala
Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat Jenderal
Pajak Handang Soekarno sebesar Rp 1,9 miliar.

GUN
 Kepala Sub Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan, Handang Soekarno

KPK menyebut suap ini diberikan agar


Handang mempercepat penyelesaian

FREE
permasalahan pajak yang dihadapi PT
EK Prima Ekspor

ZOON
KESIMPULAN
kelompok usaha yang dimiliki Yusuf Ali MA dan berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirt Arab
Kejahatan ini diperkirakan merugikan negara Rp 78 miliar.
Rajesh Rajamohanan disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf (a) atau Pasal 5 ayat 1 huruf (b) atau
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana koruspi
sebagaimana telah diubah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001.
Sementara Handang disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagimana
diubah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001.

Anda mungkin juga menyukai