Anda di halaman 1dari 10

Pelanggaran Kode Etik

Studi Kasus Pelanggaran IMB

NAMA KELOMPOK:
PA U L A L O N T E N G 1 7 0 2 11 0 5 0 6 4
V I R G I N I A D . S U R A’ 1 7 0 2 11 0 5 0 3 1
G R A C I E L L A P E S I K 1 7 0 2 11 0 5 0 6 7
Apa itu Etika Profesi? Prinsip Dasar Etika Profesi
Etika profesi adalah suatu sikap etis yang 1. Prinsip Tanggung Jawab, setiap profesional
dimiliki seorang profesional sebagai bagian dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam
integral dari sikap hidup dalam mengembang menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan
tugasnya serta menerapkan norma-norma etis harus diberikan kepada siapa saja yang berhak.
umum pada bidang-bidang khusus (profesi) 2. Prinsip Keadilan, setiap profesional dituntut untuk
dalam kehidupan manusia. mengedepankan keadilan dalam menjalankan
pekerjaannya. Dalam hal ini, keadilan harus
Etika profesi atau kode etik profesi sangat
berhubungan dengan bidang pekerjaan tertentu diberikan kepada siapa saja yang berhak.
yang berhubungan langsung dengan masyarakat 3. Prinsip Otonomi, seorang profesional memiliki hak
atau konsumen. Konsep etika tersebut harus untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
disepakati bersama oleh pihak-pihak yang dengan mempertimbangkan kode etik profesi.
berada di lingkup kerja tertentu, misalnya; 4. Prinsip Integritas Moral, seorang profesional
dokter, jurnalistik dan pers, guru, engineering harus memiliki komitmen pribadi untuk menjaga
(rekayasa), ilmuwan, dan profesi lainnya. kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.
Fungsi dan Tujuan Etika Profesi
Fungsi Kode Etik Profesi Tujuan Kode Etik Profesi
• Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.
• Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi • Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan
tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan.

anggota profesi.
Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum
terhadap suatu profesi tertentu. • Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
• Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari profesi.
pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika • Untuk membantu meningkatakan mutu suatu
dalam keanggotaan suatu profesi
profesi.
• Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas
keuntungan pribadi.
• Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
• Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi
lebih profesional dan terjalin dengan erat.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Izin Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah Dasar Hukum IMB
perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik 1. Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang
bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, Bangunan Gedung
mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan 2. Undang-undang no. 26 tahun 2007 tentang
administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Penataan Ruang
3. PP no. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
IMB merupakan salah satu produk hukum untuk mewujudkan Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang
tatanan tertentu sehingga tercipta ketertiban, keamanan, Bangunan Gedung.
keselamatan, kenyamanan, sekaligus kepastian hukum. Kewajiban
setiap orang atau badan yang akan mendirikan bangunan untuk
memiliki Izin Mendirikan Bangunan diatur pada Pasal 5 ayat 1 Perda 7 Nilai lebih kepemilikan IMB
Tahun 2009. 1.Bangunan memiliki nilai jual yang tinggi
Perizinan khusus (Perizinan pembangunan tempat ibadah) 2.Jaminan Kredit Bank
3.Peningkatan Status Tanah
Pengurusan IMB untuk tempat ibadah diatur dalam Peraturan 4.Informasi Peruntukan dan Rencana Jalan
Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9
tahun 2006/nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan
Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan
Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat
BAGAN ALUR
Kasus Pelanggaran IMB di Jakarta

1. SETIAP TAHUN ADA 4.000 HINGGA 4.500 RUMAH ELITE 2. SEPANJANG JALAN PONDOK KELAPA TIMUR, YANG
DI JAKARTA DIBANGUN TIDAK SESUAI PERATURAN DAN DALAM RENCANA TATA RUANG DKI JAKARTA
JUGA TANPA IZIN. PEMPROV DKI JAKARTA HANYA DIPERUNTUKKAN SEBAGAI KAWASAN RUMAH TINGGAL,
MENGIZINKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL HINGGA KINI SELURUH BANGUNAN TELAH BERUBAH MENJADI
DUA LANTAI, TETAPI BANYAK RUMAH DIBANGUN TANPA RUMAH TOKO. BAHKAN, SEKITAR 10 RUMAH YANG
KENDALI HINGGA TIGA DAN EMPAT LANTAI. SEDANG DALAM TARAF PENGERJAAN TELAH MENYALAHI
PERIZINAN. DI PAPAN PENUNJUK TERTULIS PROYEK
KASUS INI DAPAT DILIHAT DI LINGKUNGAN PERUMAHAN ”RUMAH TINGGAL DUA LANTAI”, TETAPI RUMAH ITU
MEWAH DI MENTENG, JAKARTA PUSAT, DAN SEPANJANG MALAH DIBANGUN TIGA LANTAI.
JALAN PONDOK KELAPA RAYA, JAKARTA TIMUR, SERTA
KOMPLEKS PERUMAHAN MEWAH DI KAWASAN PLUIT, CONTOH PALING MENCOLOK TENTANG KASUS SERUPA
JAKARTA UTARA. TERLIHAT DI WILAYAH PLUIT. DI JALAN RAYA PLUIT TIMUR,
MISALNYA, DALAM DOKUMEN PERMOHONAN IZIN
MENDIRIKAN BANGUNAN (PIMB) PADA 19 JUNI 2009
DISEBUTKAN, RUMAH AKAN DIBANGUN DUA LANTAI,
TETAPI KENYATAANNYA RUMAH DIBANGUN MENJADI
TIGA LANTAI.

.
Menurut data per tahun ada 10.000-12.000 rumah dibangun di Jakarta. Ada 4.000-4.500 unit di antaranya adalah rumah mewah,
yang dibangun menyalahi izin yang diberikan Pemprov DKI Jakarta, seperti IMB dan PIMB.

Harus terus melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran IMB, termasuk dengan membongkar paksa bangunan rumah yang
menyalahi perizinan. Setiap tahun ada 700- 1.000 bangunan yang melanggar IMB yang harus ditertibkan. Hingga kini, Dinas P2B
DKI Jakarta tetap mengacu kepada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan di Wilayah DKI
Jakarta. Dinas P2B DKI Jakarta hanya menerbitkan IMB rumah tinggal maksimal dua lantai. Belum ada regulasi yang mengatur
pembangunan rumah tinggal tiga lantai atau lebih.

Bagaimana jika pemilik rumah tidak memenuhi kewajiban Bagaimana jika bangunan tersebut sudah terlanjur berdiri
persyaratan pembangunan rumah termasuk memiliki IMB? tetapi belum memiliki IMB? 
Pemilik rumah dalam hal ini dapat dikenai sanksi
Berdasarkan Pasal 48 ayat (3) UUBG disebutkan bahwa:
administratif dikenakan sanksi penghentian sementara
sampai dengan diperolehnya izin mendirikan bangunan
gedung (Pasal 115 ayat [1] PP 36/2005). Pemilik bangunan “Bangunan gedung yang telah berdiri, tetapi belum
gedung yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan memiliki izin mendirikan bangunan pada saat
gedung dikenakan sanksi perintah pembongkaran (Pasal undang-undang ini diberlakukan, untuk memperoleh
115 ayat [2] PP 36/2005). Selain sanksi administratif, izin mendirikan bangunan harus mendapatkan
pemilik bangunan juga dapat dikenakan sanksi berupa sertifikat laik fungsi berdasarkan ketentuan undang-
denda paling banyak 10% dari nilai bangunan yang sedang undang ini.”
atau telah dibangun (Pasal 45 ayat [2] UUBG).
Kesimpulan Pelanggaran IMB

Saat ini, masih ada banyak bangunan yang tidak memiliki IMB. Artinya, bangunan-bangunan tersebut ilegal dan dibangun
tanpa IMB. Itu berarti bangunan tersebut belum disetujui untuk dibangun. Kesadaran dalam menaati peraturan merupakan dasar
dan sebuah pegangan dalam bermasyarakat dengan baik dan sesuai belum tumbuh dalam masyarakat mengingat masih tingginya
tingkat ketidak pedulian dalam sikap taat hukum.
Solusi dari banyaknya bangunan yang masih belum memiliki IMB adalah dengan memperketat pengawasan terhadap
pembangunan. Sedangkan solusi dari birokrasi dan pencaloan adalah dengan memperketat pengawasan pelaksanaan pembuatan
IMB dan dokumen-dokumen lainnya. memiliki dokumen-dokumen tersebut sangat menguntungkan, tidak memilikinya berarti
bangunan yang kita dirikan bisa digusur. Kita juga bisa dikenai sanksi secara hukum. Selain itu kita bisa saja merugikan lingkungan
sekitar karena bangunan yang kita dirikan tak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus sadar bahwa dokumen-dokumen tersebut penting dan tidak bisa dianggap
remeh. Seluruh masyarakat harus ikut serta dalam penertibannya. Baik dengan memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan
hingga melaporkan kepada pihak berwenang pembangunan yang dianggap menyalahi peraturan dan merusak lingkungan. 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai