Anda di halaman 1dari 27

Prinsip Komunikasi dalam Perawatan Paliatif

Ns. Reza Indra Wiguna, S.Kep.,M.Kep


Semakin hari
kita semakin tua
Semakin hari
Penyakit yang dirasakan
semakin berat…
Ketika penyakit sudah stadium
akhir..

Segala pengobatan sudah tak


mempan..
Tindakan apa yang dibutuhkan?
…Perawatan Paliatif !
Meninggal dengan ikhlas dan tenang
Insya Allah semoga khusnul khatimah..
Palliative Care (Perawatan Paliatif) merupakan Suatu pendekatan yang
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi
masalah terkait penyakit mengancam jiwa, dengan mencegah dan
meringankan rasa sakit penderitaan melalui dukungan emosional, sosial,
dan spiritual untuk pasien dan keluarganya.
Tujuan

Tujuan dari asuhan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup


mereka yang hidup dengan penyakit serius, dan untuk
mendukung keluarga mereka.
World Health Organisation mendefinisikan

Asuhan Paliatif sebagai :

“Pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup


pasien dan keluarganya, dalam menghadapi
permasalahan yang berhubungan dengan
penyakit yang mengancam hidup, melalui
pencegahan dan tindakan yang meringankan
penderitaan, melalui identifikasi dini, penilaian
yang menyeluruh,  serta penanganan rasa sakit
dan permasalahan lain, seperti isu fisik,
psikososial, dan spiritual.”
WHO menekankan lagi bahwa pelayanan paliatif
berpijak pada pola dasar berikut ini :

Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal.

Tidak mempercepat atau menunda kematian.

Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.

Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual

Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.

Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita pada keluarga.

Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya.


Palliative Care (Perawatan Paliatif) mencakup pelayanan terintegrasi antara
dokter, perawat, terapis, petugas social-medis, psikolog, rohaniwan, relawan,
dan profesi lain yang diperlukan.
Pengertian Berduka
Berduka adalah bagian dari kehidupan manusia, bersifat umum dan
suatu jalan hidup. Berduka adalah respon total dari pengalaman
emosional dari kehilangan dan dimanifestasikan dalam pikiran,
perasaan dan tingkah laku (Kozier and Erb, 2007).
Respon Saat Berduka

Respon berduka sangat bervariasi pada


setiap orang, kadang-kadang disembunyikan
atau ditampakkan, tergantung dari tingkat
dukungan /support yang mereka dapatkan.
Balk dalam Satino (2005) mengatakan
bahwa “Respon fisik, perilaku, kognitif,
emosional dan domain spiritual dapat
dimanifestasikan selama pengalaman
berduka.”
Tahapan Berduka
Kubler-Ross menggambarkan tahapan
berduka terdiri dari lima tahap diantaranya

1. menolak (denial)

2. marah (anger)

3. tawar- menawar (bargaining),

4. tertekan (depresi)

5. menerima (acceptance).
Gejala Berduka
 Distres Somatic yang berulang
 Rasa sesak di dada
 Tercekik atau bernafas pendek
 Merasa kosong di perut
 Menarik nafas panjang
 Kehilangan kekuatan otot
Peduli dan merawat klien yang menanti ajal adalah merupakan
tantangan sekaligus tanggung jawab bagi perawat.
Perawat perlu melibatkan keluarga pada klien yang
kehilangan dan klien yang menderita penyakit terminal.
Bekerja dan merawat pasien dalam proses kematian dan
keluarganya adalah merupakan tugas yang kompleks. Empati, kesabaran dan
keterlibatan didalamnya adalah merupakan komponen penting bagi perawatan.
Perawat yang merawat pasien dalam proses kematian kadang terhanyut pada
kondisi simpati, hal ini yang harus dihindarkan.
Apa yang harus dilakukan perawat ?
Sebagai Koordinator

 Menyiapkan pelaksanaan program paliatif, baik rawat jalan, rawat inap atau
rawat rumah.
 Menyiapkan peralatan medis yang diperlukan.
 Mendistribusikan dan menghubungi tenaga pelaksana kepada anggota tim
atau ke unit layanan lain.
 Menyusun jadwal kunjungan dan tenaga paliatif yang diperlukan.
 Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program paliatif.
Tenaga Pelaksana

 Menerima permintaan asuhan keperawatan dari koordinator program paliatif.


 Berkoordinasi dengan anggota tim lain.
 Menganalisa, menegakkan dan melakukan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi pasien
 Menginformasikan dan mengedukasi pelaku rawat atau penanggung jawab pasien
 Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada dokter penanggung jawab dan koordinator program
paliatif
 Evalusi asuhan keperawatan yang telah dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui laporan
harian
 Melakukan pencatatan dan pelaporan
 Mengontrol pemakaian obat dan pemeliharaan alat medis
Home Care

 Menerima permintaan perawatan homecare dari dokter penanggung jawab pasien melalui
koordinator program paliatif.
 Berkoordinasi dan menganalisa program homecare dan dokter penanggung jawab dan
koordinator program paliatif.
 Melakukan asuhan keperawatan sesuai program yang direncanakan.
 Reevaluasi atau evaluasi asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
 Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada dokter penangung jawab pasien.
 Mengusulkan asuhan keperawatan baru bila diperlukan.
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.
Perawat Paliatif

02 04
02 OPTION 04 OPTION

PERAWAT PERAWAT
BERKOMUNIKASI MEMBUAT ASUHAN
DENGAN SIKAP KEPERAWATAN
TERAPIUTIK YANG TEPAT

01 03
01 OPTION 03 OPTION

PERAWAT HARUS PERAWAT HARUS


AKTIF TERLIBAT BERKOLABORASI
DENGAN SIKAP
CARING
CARING

“Merasakan/memperhatikan apa yang dirasakan/dialami pasien. misalnya


memberikan perhatian atau merasakan setiap aktivitas yang dilakukannya”
Break Time

Anda mungkin juga menyukai