Pertemuan 5 Prioritas Masalah
Pertemuan 5 Prioritas Masalah
Perumusan Masalah,
Prioritas Masalah
Apa MASALAH ?
• Tiga Syarat Menetapkan Masalah :
• Ada kesenjangan
• Ada rasa tidak puas
• Ada rasa tanggung jawab mengatasi masalah
a.Besar masalah yaitu % atau jumlah atau kelompok penduduk yang ada
kemungkinan terkena masalah serta keterlibatan masyarakat dan instansi terkait.
b.Kegawatan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas,
kecenderungannya dari waktu ke waktu.
c.Biaya/dana yaitu besar atau jumlah dana yang diperlukan untuk mengatasi
masalah baik dari segi instansi yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian
masalah atau dari masyarakat yang terkena masalah.
d.Kemudahan yaitu tersediannya tenaga, sarana/peralatan, waktu serta cara atau
metode dan teknologi penyelesaian masalah seperti tersediannya
kebijakan/peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak), petunjuk teknis (juknis) dan
sebagainnya.
Langkah-langkah Prioritas Masalah menurut
Delbeq :
• Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar
• Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
• Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh
melebihi bobot yang telah disepakati. Bila ada perbedaan
pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor yang
dipilih reratanya.
• Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan
skor masing-masing masalah.
• Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan
prioritasnya berdasarkan jumlah skor yang tertinggi sampai
terendah.
Contoh Tabel Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIORIT
MASA- BESAR AS
LAH KEGAW KEMUD
MASAL BIAYA
ATAN AHAN
AH NILAI
TOTAL
8 8 6 7
A. Angka kematian ibu per 346 per 100.000 kelahiran hidup (2010)
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 19,6
%(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000 penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
F. Prevalensi tekanan darah tinggi 25,8 %2013)
G. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
15,4 (2013)
H. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2% (2013)
Diskusi Kelompok – Metode Delbeq
KRITERIA & BOBOT PENILAIAN PRIO-
MASA- RITAS
BESAR
LAH KEGA- KEMU-
MASA- BIAYA
WATAN DAHAN
LAH NILAI
TOTAL
A
B
C
D
E
F
G
H
“HANLON KUANTITATIF”
• Tujuan :
• Identifikasi faktor-faktor yang dapat diiukutsertakan
dalam proses penentuan masalah
• Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberi
bobot terhadap kelompok faktor tersebut
• Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan
nilai sesuai kebutuhannya.
• Terdapat 4 kriteria :
– Kelompok A : Besarnya masalah
– Kelompok B : Keseriusan masalah
– Kelompok C : Efektivitas
– Kelompok D : PEARL faktor
Rating/ Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas intervensi
skor (% dari masalah (masalah dapat
kesehatan) tertangani)
9-10 > 25% Sangat serius 80-100% efektif
7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%
5-6 1-9,9% Serius 40-60%
3-4 0,1-0,99% Serius sedang 20-40%
1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%
0 Tidak serius < 5%
Besaran masalah Keseriusan masalah didasarkan Efektivitas intervensi
dapat diperoleh dari pada: dilakukan didasarkan
data dasar individu a. Apakah membutuhkan pada:
dan masyarakat perhatian segera Faktor terkait dengan
b. Apakah masalah merupakan tinggi dan rendahnya
kebutuhan masyarakat Intervensi potensial dapat
c. Apa dampak ekonomi yang dilakukan.
timbul
d. Apa dampak terhadap
kualitas hidup..?
e. Apakah membutuhkan
perawatan RS jangka panjang
Masalah Besaran masalah Keseriusan masalah Effektivitas intervensi
(% dari masalah (masalah dapat
kesehatan) tertangani)
A
B
C
D
E
F
G
H
Memasukan nilai rangking dengan
metode PEARL
• Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi
masalah yang ada.
• Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari
masalah kesehatan. Apakah masalah ekonomi berdampak jika
masalah tidak ditangani.
• Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program
yang diberikan..? atau apakah masyarakat
menginginkan/membutuhkan..?
• Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial
tersedia untuk pelaksanaan program
• Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi
sesuai ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku.
Kriteria D : PEARL factor
• P = Propriety (tepat mengatasi masalah)
• E = Economics (ekonomis)
• A = Acceptable (dapat diterima)
• R = Resources Availability (tersedianya sumber)
• L = Legality (legalitas terjamin)
• Pemberian skor 0-1 (0=tidak, 1=ya)
P E A R L Hasil
Masalah Perkalian
Kesehatan
C
Menghitung prioritas dengan scoring
• D = [A+(2xB)]x C
Dimana:
• D = prioritas skor
• A = besarnya masalah kesehatan
• B = Keseriusan masalah kesehatan
• C = Efektivitas tindakan dapat dilakukan
Tabel Hanlon Kuantitatif
Indikator A B C D
kesehata Besaran Keserius- Efektifitas Skor Rangking
n masalah an intervensi prioritas
masalah [A+(2xB)]
C
A 3
B 5
C 8
D 3
E 4
F
G
H
• Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada
metode hanlon adalah
• mengkaji rangking dari masalah kesehatan
• Menentukan skor prioritas tertinggi
• mendapat rangking 1 kemudian prioritas
keduan rangking 2 dan seterusnya.
Metode Penetapan Prioritas Masalah
“HANLON KUALITATIF”
adalah membandingkan pentingnya masalah satu dengan masalah lain melalui
cara matching untuk tiap-tiap masalah.
LANGKAH-LANGKAH :
• Buat Matrik
• Tulis semua masalah pada sumbu vertikal dan horisontal
• Bandingkan / match terhadap masalah yang ada dan lakukan penilaian dengan
ketentuan :
– Jika masalah pada kolom kiri lebih penting dari atasnya, beri tanda (+) pada
kotaknya, dan bila kalah penting beri tanda (-).
– Kerjakan hanya yang sebelah kanan dari garis diagonal
– Jumlah tanda (+) secara horisontal dan masukkan pada kotak Total TOTAL (+)
horisontal
– Jumlahkan tanda (-) secara vertikal dan masukkan pada kotak Total (-)
vertikal
– Jumlahkan hasil vertikal dan horisontal dan masukkan dalam kotak Total
– Hasil penjumlahan pada kotak Total yang mempunyai nilai tertinggi adalah
urutan prioritas masalah
Contoh :
Masalah A B C D E Hori-
sontal
A + + + + 4
B + - + 2
C - - 0
D + 1
E 0
Total Vertikal 0 0 0 2 1
Total 4 2 0 1 0
Horisontal
Total 4 2 0 3 1
Prioritas I III V II IV
Masalah
Contoh :
Masalah A B C D E Hori-
sontal
A
Total Vertikal
Total
Horisontal
Total
Prioritas
Masalah
Buat Prioritas Masalah
dengan metode Hanlon Kuantitatif &
Kualitatif
A. Angka kematian ibu per 346 per 100.000
kelahiran hidup (2010)
B. Angka kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran
hidup
C. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada
anak balita 19,6 %(2013)
D. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 297 per 100.000
penduduk (2013)
E. Prevalensi HIV 0,46% (2013)
4. Metode MATEMATIK
Kriteria:
1. Luasnya masalah (magnitude)
2. Beratnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi
masalah kesehatan tersebut ( Vulnerability
4. Kepedulian/dukungan politis dan
dukungan masyarakat (Community and
political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
Magnitude masalah, menunjukkan berapa
banvak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit tersebut. Ini ditunjukan oleh angka
prevalensi atau insiden penyakit
•Severity adalah besar kerugian yang ditimbulkan.
Pada masa lalu yang dipakai sebagai ukuran
severity adalah Case Fatality Rate
(CFR)masing-masingpenyakit.
Sekarang severity tersebut bisa juga dilihat
dari jumlah disability days atau disability
years atau disesase burden yang ditimbulkan
oleh penyakit bersangkutan.
HIV/AIDS misalnya akan mendapat nilai skor
tinggi dalam skala prioritas yaitu dari sudut
pandang severity ini.
Vulnerability
menunjukkan sejauh mana
tersedia teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.
Memanfaatkan pengalaman-pengalaman
anggota
Berhasil menghindari konflik
Komposisi kelompok merupakan unsur penting
Konsumen merupakan anggota kelompok untuk
mengidentifikasikan masalah
Kelompok pakar berorientasi pada pemecahan
masalah.
5. Teknik kelompok nominal