Oleh :
1. Amelia Novi R
2. Anita Rulianti
3. Bela Capita S Y
4. M Adib Misbahuddin
5. Putri Wulandari
Kebutuhan Aktivitas (mobilisasi)
– Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan
kegiatan dengan bebas (kosier,1989).
– Kebutuhan Aktivitas (Mobilisasi) adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit
berdiri dan kembali ke tempat tidur, kursi, kloset duduk, dan sebagianya disamping
kemampuan mengerakkan ekstermitas atas. (Hincliff, 1999).
– Kebutuhan aktivitas atau pergerakan dan istirahat tidur merupakan suatu kesatuan
yang saling berhubungan dan saling mempegaruhi. Salah satu tanda kesehatan adalah
adanya kemampuan seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan
musculoskeletal.
Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Kebutuhan Aktivitas
1. Tulang
2. Otot dan Tendon
3. Ligamen
4. Sistem saraf
5. Sendi
Kebutuhan Mobilitas
Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya. Berikut jenis dari
mobilitas diantaranya :
a. Mobilitas Penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga
dapat melakukan interaksi social dan menjalankan peran sehari-hari.
b. Mobilitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas karena
dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada
kasus cidera atau patah tulang dengan pemasangan traksi.
c. Mobilitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang
sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversible pada sistem musculoskeletal.
d. Mobilitas sebagian permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang
sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang reversible.
Faktor yang mempengaruhi
Mobilitas
Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan rileks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bias dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. (Sumber,
Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).
Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi,
perubahan proses fsiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal.
Hampir sepertiga dari waktu kita, kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada
keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian
beraktivitas, mengurangi stress dan kelelahan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan
konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.(Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM
& Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).
Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian
mengaktifkan dan menekan otak agar dapat tidur dan bangun. Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi
retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan
dan tidur. (Hidayat 2008).
Tidur ditandai dengan:
1. Aktivitas fisik, minimal
Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan dapat memulihkan
kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagaisusunan saraf. Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan
kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
2. Irama Sirkadian
Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya,kegelapan, gravitasi
dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yamg melengkapi siklus selama 24
jam.
Jenis-Jenis Tidur
1. Penyakit
2. Latihan dan kelelahan
3. Stres psikologi
4. Obat
5. Nutrisi
6. Lingkungan
7. Motivasi
8. Status kesehatan
9. Alkohol
10. Merokok
Macam - macam gangguan tidur
1. Insomnia
2. Parasomnia
3. Hypersomnia
4. Sleep apnea
5. Narkolepsi
6. Somnabulisme
7. Enuresis
8. Mengigau
Konsep Keseimbangan Suhu Tubuh