Anda di halaman 1dari 46

PRODUKSI BENIH

KELAPA SAWIT
HIBRIDA PERSILANGAN VARIETAS
• Kriteria tanaman kelapa sawit unggul:
1. Hasil pemulia tanaman dan telah diuji multilokasi
2. Umur produktif genjah
3. Produksi dan kualitas minyak tinggi, ≥ 6 ton
CPO/ha/tahun; TBS ≥ 150 kg/pohon/tahun
4. Responsif terhadap pemupukan
5. Umur ekonomis 25 – 30 tahun
6. Pertumbuhan tinggi lambat, ≤ 80 cm/tahun
7. Tahan terhadap hama penyakit dan lingkungan
subsoptimum
• Kriteria di atas dipenuhi dari persilangan varietas
Dura (betina) dan Pisifera (jantan)  Tenera
FEMALE FLOWER
Isolation

MALE FLOWER
POLLEN
Isolation POLLINATION
PREPARATION
Harvesting

BUNCH
HARVESTING

PACKING

BUNCH HANDLING

FRUIT REMOVAL

DEPERICARPING GERMINATION
Selection
Sorting
SEED HANDLING BREAKING DORMANCY
Cleaning Soaking 1-2
Drying Hot Chamber
Sortage Air Drying
Label
Pack
Store
SEED GARDEN

FEMALE FLOWER
Isolation

MALE FLOWER POLLEN


Isolation POLLINATION
PREPARATION
Harvesting

BUNCH
HARVESTING
PEMILIHAN POHON INDUK
– Dura sebagai induk betina karena
mempunyai sifat unggul dalam
produksi tandan per tahun,
persentase buah per tandan, daging
buah, dan kandungan minyak.
– Pisifera dijadikan pohon jantan
karena bijinya mempunyai mutu
minyak yang tinggi.
– Tenera memiliki karakteristik testa
(kulit biji) tipis dan daging buah tebal.
PENYEDIAAN BAHAN TANAMAN
Kriteria bibit kelapa sawit
• Kualitas
• Kuantitas
• Varietas hibrida
PEMBUNGKUSAN BUNGA BETINA
1. Menghindari kontaminasi bunga jantan maupun
betina dengan polen tanaman varietas lain sehingga
kemurnian genetik benih terjamin.
2. Dilakukan dengan membungkus bunga betina yang
telah menampakkan ciri-ciri seludang sedikit pecah
dan bunga masih putih dan bulat
3. Pembungkus yang digunakan terbuat dari bahan
terpal anti air berwarna coklat tua, berukuran 54 x 60
cm, berjendela plastik transparan 11 x 11 cm
4. Seludang dipotong dan dibuang sampai pangkal
bunga, jika tandan bunga terlalu pendek sebagian
spikelet bagian bawah dibuang sehingga cukup untuk
mengikat pembungkus
PEMBUNGKUSAN BUNGA BETINA (LANJUTAN)

5. Sebelum diikat, tangkai tandan dibalut kapas yang telah


ditaburi insektisida agar terhindar dari gangguan semut
dan tikus
6. Pembungkus disarungkan dari atas dan dilipat pada
pangkal tandan agar dapat diikat dengan karet
7. Duri pelepah daun yang mengganggu disingkirkan dan
pelepah daun ditekan ke bawah
8. Pencatatan Formulir Penyerbukan Harian (tanggal
pembungkusan, penyerbukan, pembukaan
pembungkus, dan pemanenan benih)
9. Bunga yang telah dibungkus diperiksa tiap hari, bila
sebelum 10 hari pembungkus rusak, pembungkus harus
dibuka dan bunga dibatalkan pemakaiannya
PEMBUNGKUSAN BUNGA JANTAN
1. Dilakukan apabila telah menunjukkan ciri-ciri
kemasakan: seludang bunga sedikit pecah, bunga
berwarna kuning gading, dan berbau tajam
2. Pembungkus yang digunakan berukuran 50 cm x
64 cm terbuat dari terpal anti air dan berjendela
plastik transparan 11 x 11 cm, yang dimodifikasi
yaitu sisi ujung sebelah atas diberi lubang sebesar
corong plastik untuk tempat penampungan polen
3. Teknik pembungkusan sama dengan yang
dilakukan pada bunga betina
PRODUKSI POLEN
1. Panen polen dilakukan jika 60 -70% telah athesis, biasanya 10 –
15 hari setelah dibungkus
2. Sebelum diproses, tandan bunga jantan disimpan di ruang ber AC
selama 3 – 4 jam untuk menurunkan kadar air
3. Polen dirontokkan dari tandan dan ditampung dalam plastik
penampung
4. Polen ditampung ke peti bebas kontaminasi yang telah disterilisasi
5. Di dalam peti tersebut, plastik polen dibuka kemudian polen
dicurahkan ke saringan tertutup (8 – 10 mesh) yang di bagian
bawahnya ada penampung polen
6. Polen yang telah bersih dikeringkan dalam saringan yang berisi
silica gel selama 72 jam kemudian dikemas dalam tabung
penyimpanan dengan bobot + 0.25 g per tabung di dalam
pendingin bersuhu – 18oC
PENGUJIAN VIABILITAS POLEN

1.Mengecambahkan polen pada media cair yang


mengandung sukrosa 8% dan asam borat 15 ppm.
2.Di atas gelas objek yang telah ditetesi larutan media
3.Gelas objek ditutup kaca penutup dan diinkubasi selama
2 jam di alat pengecambah (germinator) dengan suhu
39 – 40 oC, diamati dengan mikroskop.
4.Polen yang hidup akan berkecambah dan membentuk
tabung, tiap pengujian diulang 3 kali
5.Viabilitas polen dinyatakan dalam persen:
Vp = (T/(T+M))*100%; T = polen tumbuh, M = polen mati
PENYIMPANAN POLEN

– Untuk pengadaan benih perlu


diupayakan agar DB polen tetap lebih
tinggi dari 50 % setelah 2 – 3 bulan
– Untuk pemuliaan harus tahan disimpan
selama 1 tahun.
– Agar tahan disimpan, polen disimpan
dalam wadah botol vakum (tidak
terdapat uap air dan oksigen yang dapat
mempercepat perkecambahan polen)
POLEN UNTUK PENYERBUKAN

– Polen dimasukkan ke dalam botol serbuk sari (dari


plastik elastis) yang berisi bedak 4 gram per unit.
– Lubang pipa ditutup plester agar polen tidak
terkontaminasi
– Pencampuran polen dengan bedak dilakukan di peti
bebas kontaminasi, bedak yang digunakan harus
kering
– Pada tiap botol diberi label asal polen, nomor
penyerbukan, tanggal penyerbukan, pohon induk
betina, polen yang digunakan dan nama polinator
– Persiapan polen harus selesai pada pukul 09.00 –
10.00
PENYERBUKAN
• Dilakukan oleh polinator atas 80 – 100 pohon
induk tergantung ketinggian pohon
• Waktu penyerbukan yang baik adalah ketika
putik telah membuka Dan berwarna krem,
biasanya terjadi 10 hari setelah pembungkusan
bunga betina
• Masa reseptif stigma bunga betina 3 – 5 hari
• Bunga akan rontok setelah masa reseptif tidak
dibuahi
PENYERBUKAN (LANJUTAN)

• Penyerbukan dilakukan dengan merobek sedikit


jendela pembungkus tandan bunga betina,
kemudian pipa botol serbuk sari dimasukkan ke
dalam pembungkus lalu botol plastik ditekan
sehingga polen yang telah dicampur bedak
bertaburan di dalam pembungkus
• Setelah selesai, lubang robekan ditutup kembali
dengan plester
• Pembungkus sudah boleh dibuka 15 hari setelah
penyerbukan
PENYERBUKAN
PEMANENAN TANDAN BENIH
• Bila telah matang morfologis (kulit coklat tua dan
buah sudah mulai memberondol)
• Fase ini biasanya terjadi pada 155 – 160 hari
setelah penyerbukan
• Tandan yang dipanen dimasukkan ke dalam
karung, buah yang jatuh sebelum dipanen harus
dibuang
• Selanjutnya tandan benih dibawa ke laboratorium
untuk diproses lebih lanjut (fermentasi → ekstraksi
buah → perendaman I → perendaman II,
pengeringan→ pengecambahan→ seleksi
kecambah→ serta pengemasan dan pengiriman
kecambah.
CHECKING
IDENTITY, QUALITY & SELECTED BUNCH
QUANTITY
 CHOPPING

SPIKELET
FERMENTATION
BUNCH
FRUIT REMOVAL

FRUIT SEEDS

FRUIT FERMENTATION CLEANING 


& SORTAGE

FUNGICIDE TREATMENT

DEPERICARPING
SEED DRYING

SEED SORTAGE
LABELING
 TO
SEED
SEED STORAGE
PROCESSING
SEED PREPARATION

BUNCH HANDLING

FRUIT REMOVAL

DEPERICARPING

SEED HANDLING
Cleaning
Drying
Sortage
Label
Pack
Store
PERSIAPAN BENIH
SPIKELET
CHOPPING FRUIT REMOVAL
SELECTED BUNCH FERMENTATION

FRUIT FERMENTATION
FUNGICIDE TREATMENT

SEED STORAGE
SEED DRYING DEPERICARPING
DEPERICARPING
• Pengupasan biji
SELECTION
SELECTION
SEED STORAGE
SEED PROCESSING

PACKING

GERMINATION
Selection
Sorting
BREAKING DORMANCY
Soaking 1-2
Hot Chamber
Air Drying
SEED STORAGE

EMBRIO &
VIABILITY TEST
HOT CHAMBER GERMINATION
Incubation
SOAKING
Adjust water content
SELECTION
SOAKING
Adjust water content

AIR DRYING
FUNGICIDE GS SORTAGE
TREATMENT

AIR DRYING
PACKING
PEMECAHAN DORMANSI
dormansi kulit keras (drupe)

Hartley (2006) pemanasan dengan suhu 40 ºC


selama 80 hari dapat mematahkan
dormansi kelapa sawit

PPKS pemanasan pada suhu 40 ºC selama 60


hari dikombinasikan perendaman dan
pengeringan sebelum dan sesudah
pemanasan.

Arif (2008) metode PPKS DB benih kelapa sawit


PPKS 84.91 %
SOAKING

SOAKING
Adjust water content
HOT CHAMBER

HOT CHAMBER

SOAKING
Adjust water content

FUNGICIDE
TREATMENT

AIR DRYING
PERKECAMBAHAN BENIH

 Mengecambahkan benih yang diterima


dari bagian pemecahan dormansi.

a. Wadah Plastik b.Wadah Tray


INCUBATION
SELECTION CRITERIA
GERMINATED SEED
SELECTION
PACKING AND LABELLING
SEED TESTING
PENGENDALIAN MUTU
PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT
Pengelolaan kebun
induk

Seleksi Calon
Benih

Pemecahan
Dormansi

Produksi Benih Quality Control


Perkecambahan

Seleksi
Kecambah Siap
Salur

Pengemasan
PEMILIHAN POHON INDUK
Divisi Pohon Induk
Mutu Genetik
Tugas :
• menyediakan
bahan baku benih
unggul kelapa
sawit.

Tanggung Jawab
• Kebenaran dan
kemurnian
genetik
Mutu Fisik dan Fisiologis

Dormansi Teknik Pemecahan

Divisi Produksi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai