Produk CPO
Utama Kernel
Limbah Cair
Limbah padat
Limbah Limbah Gas
2
Yang Dihasilkan Pabrik
Produk utama
• CPO (Crude Palm Oil) • Palm Kernel/Inti
Limbah
• Limbah Padat • Limbah cair • Limbah gas
- tandan kosong, - ex-decanter, - Asap eks Boiler
- fiber cake, - ex-sterilizer,
- cangkang, solid, dll - ex-hydrocyclone dll
3
Tandan Buah Segar (TBS)
Exocarp
Mesocarp (CPO)
Shell
Kernel (PKO)
4
KARAKTERISTIK VARIETAS KELAPA
SAWIT DURA, TENERA DAN PISIFERA
5
Kriteria Kematangan
TBS*
Fraksi buah Kategori Persyaratan Jumlah
brondolan
Fraksi 00 & 0 Mentah Maks. 2.0% < 1 brondolan/kg
tandan
Fraksi 1, 2, 3 & 4 Matang Min. 96 % ≥ 1 brondolan/kg
tandan
Fraksi 5 Lewat matang Maks. 2.0% Buah dalam
membrondol
Fraksi 6 Tandan kosong 0% >90%
membrondol
6
* STD-MQC-001
Kriteria Lain-lain
Tangkai panjang (V - cutting)
Brondolan > 10%
Kontaminasi kotoran pada brondolan = 0%
7
Syarat TBS yang Baik Diolah :
Matang ---OER tinggi, DOBI tinggi
Brondolan terkutip ---OER tinggi
Segar (<24 jam) ---FFA rendah, DOBI tinggi
Varietas Tenera ---OER tinggi
Bersih dari kotoran ---OER tinggi, tidak merusak
alat, kualitas CPO baik
Kadar kotoran
O O M F Oil Losses
Eff Brondolan terkutip
FFB M F FFB
8
DISAMPAIKAN PADA MATERI KELAS PAMA
Fishbone Diagram for FFB Composition
Oil on Fruit on Mesocarp on
Mesocarp Bunch Fruit
FFB Composition/
Quality
Long stalk
9
DISAMPAIKAN PADA MATERI KLAS PAMA
Pengaruh Kematangan TBS
10
Oil Quality
Deterioration of Bleachability Index (DOBI) adalah tingkat
kemudahan minyak untuk dipucatkan.
DOBI value* Quality Grade
> 3.3 Excellent (Istimewa)
3.0 – 3.2 Very Good (Sangat Baik)
2.4 – 2.9 Good (Baik)
1.8 – 2.3 Fair (Cukup)
< 1.70 Poor (Kurang)
12
Pengaruh Kematangan TBS
TBS Mentah
USB tinggi ---losses tinggi di
threshing.
Direbus kurang masak ---losses
tinggi di press.
Waktu Sterilisasi lama ---
throughput berkurang
Nut kurang kering ---kernel
pecah
13
DISAMPAIKAN PADA MATRI KELAS PAMA
Pengaruh Kematangan TBS
15
Pengaruh Kualitas TBS (lanjutan)
TBS restan ---FFA tinggi
TBS memar/luka ---FFA tinggi
Tanah/pasir/batu ---mempercepat keausan
mesin (screw press, ripple mill, hydrocyclone,
decanter dll)
16
Alur Kontrol Kualitas TBS
GM-Operation
Estate
Manager
Mill
Manager
Pihak Quality
Ketiga Controller
Field
Assistant
Loading Ramp
BPV Boiler
Depericar
EFB per
Hopper Ripple Hydro
CST Mill Cycl
Digester
Vacuum Storage
Vibrating Drier Tank
Pre
Screen Tangki Cleaner
Tank
Plantation UPL
Stasiun-stasiun di Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit
Stasiun Loading Ramp
Stasiun Perebusan
Stasiun Threshing
Stasiun Press
Stasiun Klarifikasi
Stasiun Pemisahan Kernel
Stasiun Kernel Crushing Plant
Stasiun Pembangkit Uap
Stasiun Pengolahan Limbah
Stasiun Pembangkit Tenaga Listrik
Stasiun Water Treatment
20
Stasiun Loading Ramp
21
Daya Tampung Loading Ramp
Contoh perhitungan :
Lori 42 unit (@7.5 ton) = 42 x 7.5 = 315 ton TBS
Ramp 14 pintu (@15 ton) = 14 x 15 = 210 ton TBS
Total = 315 + 210 = 525 ton TBS
Kapasitas olah pabrik 45 TPJ
22
Stasiun Perebusan
Sterilizer
Untuk merebus
TBS dengan
menggunakan
steam
bertekanan 2.8-
3.0 kg/cm2
23
Prinsip Kerja Sterilisasi
Sumber panas yang digunakan berasal dari steam.
24
Tujuan Sterilisasi
Memudahkan pelepasan buah di threshing
Melunakkan buah
Memudahkan pemisahan mesocarp dan nut di
dalam proses digesting dan depericarping
Meng-inaktifkan enzim lipase (pada suhu >45 OC)
Untuk menghindari kenaikan FFA.
Memudahkan ekstraksi minyak
Prakondisi biji agar tdk mudah pecah selama
proses pengepresan
25
Syarat Sterilisasi
26
Proses Sterilisasi Triple Peak
10 11 12 14
13
Tekanan (kg/cm2)
7
6
3, 8
2 4, 15
5
1
I I I I I I I I I
I I I I
3 10 23 25 66 67 87 90 95
12 45 46 47
Waktu (menit)
27
Siklus Perebusan Triple Peak
Inlet Conden Exhaust Process Pressure Times (minutes)
No
Sate (Kg/Cm2) Holding Total
1 Open Close Close Deaeration 0 3 3
2 Open Close Close Maintain Peak 1 1,5 7 10
3 Close Open Close Condensate Blow down < 0,5 1 11
4 Close Open Open Blow Down Peak 3 0 1 12
5 Close Open Close Deaeration 0 2 14
6 Close Close Close Maintain Peak 2 2 9 23
7 Close Open Close Condensate Blow down < 1,7 1 24
8 Open Open Open Blow Down Peak 2 0 1 25
9 Close Close Close Maintain Peak 3 (I) 3 20 45
10 Close Open Close Condensate Blow down 2,8 1 46
11 Close Close Close Maintain Peak 3 (II) 3 20 66
12 Close Close Close Condensate Blow down 2,8 1 67
13 Close Close Close Maintain Peak 3 (III) 3 20 87
14 Close Open Close Condensate Blow down 2,7 3 90
15 Close Open Open Final Blow Down 0 5 95
Total cycle completes 95
28
Lori TBS
Lori
Lubang-
lubang
berfungsi
untuk
membantu
panas masuk
ke dalam TBS
dan air
condensat ke
luar
29
Kapasitas sterilizer
KS = (S x N x C)/T
30
Kapasitas sterilizer
Contoh perhitungan
S =2
N =7
C = 7.5 ton
T = 100 menit (=1.67 jam)
KS = (2 x 7 x 7.5)/1.67
= 63 ton/jam
Kapasitas sterilisasi dipengaruhi oleh
Pengisian lori
Siklus sterilisasi
31
Stasiun Threshing
Transfer TBS yang telah disterilisasi
ke Thresher menggunakan
Hoisting crane (untuk lori
berukuran kecil < 3.5 ton) atau
Tippler (untuk lori berukuran > 4
ton)
32
Stasiun Threshing
Hoisting crane
Untuk
mengangkat dan
menuang buah
dari lori
Threshing
Untuk memipil
brondolan dari
tandan
dengan cara
dibanting
33
Stasiun Threshing
Bunch conveyor
Untuk
mentransfer buah
dari tippler ke
threshing.
Threshing drum
Untuk memipil
buah dari tandan
34
Bunch Conveyor Threshing Drum
Stasiun Threshing
35
Stasiun Threshing
Tipller :
Untuk
menuang
buah dari lori
36
Stasiun Threshing
Bunch crusher
Untuk membantu
memipil buah
sebelum masuk
ke threshing
kedua
37
Stasiun Press
Digester
Proses
Pelumatan Buah
dengan cara
pengadukan (24
Tujuan : rpm) pada suhu
Melepaskan antara daging buah dan biji
90–100 OC
Melumatkan serat dan biji hingga massa
homogen selama min. 20
Memecah sel-sel minyak di dalam pericarp menit.
& mesocarp
Memudahkan proses ekstraksi minyak dari
pericarp & mesocarp
38
Stasiun Press
Pisau pengaduk
digester
Termometer digester
39
Stasiun Press
Press
Untuk
memeras
minyak dari
serabut
dengan worm
screw
Standard oil
losses =4%
(wet basis)
40
Stasiun Press
Press
Gambar detail
mesin press
41
Stasiun Press
Presscage
cylinder
Cone head
42
Cara Kerja Press
Massa (lumatan buah dari digester pada temperatur
95 OC) dipress dengan menggunakan double screw
press yang berputar berlawanan arah
Tekanan bertambah ke arah axial dan tekanan terjadi
pada gesekan antara massa dan dinding rumah
(cage) screw press dan gesekan dari cone head yang
berada pada ujung screw press
Tekanan tersebut akan memaksa minyak (CPO) ke
luar dari massa dan keluar dari lubang-lubang yang
terdapat pada lobang press cage
Ampas press (press cake) ke luar melalui cone head
43
Efisiensi Kerja Press
Dipengaruhi oleh :
Ketidaksempurnaan proses digesting akan
menyebabkan pericarp masih ada pada biji yang
menyebabkan kehilangan minyak tinggi.
Kelebihan proses digesting akan menyebabkan
memecah non oil solid (NOS) yang mengakibatkan
tingginya kadar kotoran pada minyak (CPO).
Penaikan tekanan pada cone head akan mengurangi
kandungan minyak pada press cake, namun biji
banyak yang pecah sehingga kehilangan kernel akan
tinggi.
Keausan worm screw, press cake cylinder & cone
head.
44
Stasiun Klarifikasi
Pemisahan minyak dari kotoran kasar
- Pengendapan pasir dengan sand trap
- Penyaringan dengan vibrating screen
Pemisahan minyak dari sludge (air & lumpur)
- Pengendapan dengan continuous settling
tank (CST)
Pemisahan minyak dari sludge dengan three
phase decanter
Pemurnian minyak dari kotoran halus (purifier)
Pengeringan minyak dari air dengan vacuum
dryer
45
Stasiun Klarifikasi
Sandtrap tank
Memisahkan
minyak dari
kotoran kasar
seperti pasir
46
Stasiun Klarifikasi
Crude Oil Tank
Untuk
pemisahan awal
minyak dan
sludge dan
mengendapkan
pasir lanjutan
47
Stasiun Klarifikasi
Penyaringan minyak dengan Vibrating Screen
CPO ex screw press mempunyai komposisi :
Oil = ±58 %
NOS (Non Oil Solid) = ±10 %
Moisture = ±32 %
Sebelum penyaringan, minyak diencerkan dengan air
sebanyak 12 - 14% terhadap TBS (1.2 - 1.4 ton air per
ton TBS)
Penyaringan dengan sistem double deck (20 dan 40
mesh)
Penyaringan akan menurunkan viskositas dan
mengurangi kotoran
48
Stasiun Klarifikasi
Vibrating screen
Menyaring minyak
dari kotoran dan
sampah
Vibrating screen
dengan double
deck dimana
screen atas 20
mesh dan screen
bawah 40 mesh
49
Stasiun Klarifikasi
Process controll vibrating screen
Pengenceran crude oil (12-14% terhadap TBS)
Temperatur (90-95 OC)
Check kondisi screen min. 1 kali/shift
Check kondisi sampah keluar harus kering
Pencucian screen
50
CPO yang akan disaring
Motion generator
Base
51
CIRCULAR VIBRATING SCREEN
Stasiun Klarifikasi
Continuous
Settling Tank
Memisahkan
sludge dari
minyak
dengan cara
pengendapan
52
DISAMPAIKAN PADA MATERI KELAS PAMA
Stasiun Klarifikasi
Purifier
Memisahkan
kadar kotoran
dari minyak dari
±0.05%
menjadi
0.015%
53
Stasiun Klarifikasi
Vacuum Dryer
Menurunkan kadar air
minyak dari ±0.40% menjadi
0.12%
Temperatur minyak dijaga
pada 80–85 OC
Tekanan dijaga sampai
minus 76 cmHg
54
Stasiun Klarifikasi
Decanter
-Memisahkan minyak
dari sludge
-Menghasikan phase
solid, minyak, dan
heavy phase
-Standar losses solid
3.5% dan heavy
phase 1.0% (wet
basis)
55
Stasiun Pemisahan Kernel
Tujuan :
Mengekstrak
kernel dari
nut
56
Stasiun Pemisahan Kernel
Pemisahan nut (biji) dari serabut
Pemecahan nut
Pemisahan kernel dari cangkang
Pengeringan kernel
Penyimpanan/pengolahan kernel
57
Stasiun Pemisahan Kernel
Cake Breaker Conveyor (CBC)
-Memecah cake (ampas) dari
press untuk memudahkan
pemisahan nut dari fiber.
58
Stasiun Pemisahan Kernel
Nut Polishing
Drum
Berfungsi
membersihkan
nut dari serabut
Cake masuk
dari CBC ke
separating
coulomb
59
Ampas press ke luar
via fiber cyclone
Screen (memisahkan
nut ukuran besar,
sedang, dan kecil
Nut Silo
Depericarper
Cake Breaker
Conveyor
60
Nut ke luar setelah di polish
menggunakan polishing drum
Fiber Cyclone
Fiber cyclone
Dengan
adanya
hisapan udara
dari fan, fiber
akan terhisap
dan memisah
dari nut
61
Ripple Mill
Ripple Mill
Mesin pemecah nut menghasikan kernel dan cangkang.
62
Kondisi Ripple Plate* pada Saat Baru
dan Setelah Pakai
63
Ripple Mill
Standard Cracking Efficiency min. 97%
Persentase broken kernel 8.0%
Kadar air kernel dalam nut ±12%
Kapasitas olah mencapai 6 ton nut/jam
Maintenance periodik jika cracking efficiency turun
(umumnya dengan penyetelan ulang atau
penggantian rod bar)
64
Pemisahan Kernel dan Cangkang
Pemisahan kering dengan separator coulomb.
Separator coulomb terdiri dari dua tingkat dimana
tingkat pertama terdiri dari dua coulomb paralel.
Standard kernel losses di separator coulomb (dry
shell) maksimum 1.0% (on sample)
Pemisahan basah dengan hydrocyclone. Pemisah
kernel bertekanan 1 – 1.5 bar sedangkan pemisah
cangkang (shell) bertekanan 0.8 – 1.20 bar.
Standard kernel losses di hydrocyclone (wet shell)
1.5%.
65
Hydrocyclone
CANGKANG
INTI
CANGKANG
INTI
POMPA POMPA
66
Kernel Silo Dryer
Kernel Silo Dryer
Mengeringkan
kernel dari ±12%
menjadi max.
7.0%.
Suhu operasi 70-80
OC selama 20 jam.
Pengeringan yang
kurang akan
menimbulkan
tumbuhnya jamur
aflatoksin.
67
Standard Kualitas Produksi
68
Stasiun Pembangkit Uap
Boiler
Unit
pembangkit
uap untuk
proses
69
Kualitas Air Umpan Boiler
Parameter Standard
PH Value 7-8
70
Stasiun Pengolahan Limbah
Kolam limbah
Men-treatment
limbah cair
yang dihasilkan
pabrik sehingga
memenuhi baku
mutu
71
Dampak limbah cair organik
terhadap lingkungan
LINGKUNGAN AIR
Algal bloom / Eutrophication penurunan kadar
oksigen + toksin (dari sebagian alga beracun)
Kematian organisme air dan makhluk hidup yang
mengkonsumsi air tercemar seperti hewan darat dan
bahkan manusia
Bau busuk
Timbulnya penyakit
Pendangkalan perairan
72
Dampak limbah cair organik
terhadap lingkungan
LINGKUNGAN DARAT
Gangguan dan kerusakan tanah, terutama untuk
limbah yang mengandung minyak
Pencemaran air tanah
Bau busuk
73
Karakteristik Limbah Cair
Parameter Mutu Rebusan Ekstraksi Klarifikasi Hidroksiklon Keselu-
& Boiler ruhan
LCPKS :
• 0,6 –0,8 m3 LCPKS/ton TBS diolah
• 600 m3/hari LCPKS untuk PKS 30 ton TBS/hari
74
Baku Mutu Limbah Cair
Parameter Kadar Maks Beban
Pencemaran Maks
BOD 100 0.25
COD 350 0.88
TSS 250 0.63
Oil & Fat 25 0.063
N Total 50 0.125
pH 6-9
Debit maksimum 2.5 m3/ton CPO
75
Diagram Instalasi Pengendalian Limbah
Cair Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
Netralization
Recovery Tank Seedling Pond
Pond
Primary
Deoling Pond Aerobic Pond
Anaerobic Pond
Facultative Pond
76
Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit
1. Recovery Tank
Berfungsi untuk mengurangi kadar minyak limbah.
2. Deoiling Pond
Berfungsi untuk menangkap minyak (berasal buangan dari
recovery tank) yang masih tersisa di dalam limbah,
sehingga hanya tersisa ±0,4%.
3. Cooling Pond
Berfungsi untuk menurunkan suhu limbah dari 70-80oC
menjadi 40-50oC, agar mikroorganisme dapat menguraikan
limbah. Cooling Pond dapat digantikan dengan Cooling
Tower, yang memiliki fungsi sama namun lebih
menghemat lahan.
77
Stasiun Pengolahan Limbah
5. Seedling Pond
Berfungsi untuk pembiakan bakteri (terutama
dioperasikan saat awal pembiakan bakteri). Untuk
menaikkan pH diawal pengoperasian dengan
menambahkan kapur tohor (CaO) hingga pH-nya
netral dan ditambahkan bakteri dengan sirkulasi terus-
menerus.
80
Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit
6. Primary Anaerobic Pond
Berfungsi untuk mengubah bahan organik majemuk oleh
bakteri menjadi asam-asam organik yang mudah
menguap. Pada anaerobik pond perombakan berlangsung
dalam keadaan tidak ada oksigen bebas dan adanya
aktivitas bakteri anaerob yang sangat sensitif terhadap
fluktuasi suhu dan pH.
9. Aerobic Pond
Berfungsi untuk menguraikan senyawa kompleks
menjadi sederhana oleh aktivitas mikroorganisme yang
memiliki. Bahan organik disintesis menjadi sel-sel
baru, dan hasilnya berupa produk akhir (CO2, H2O,
dan NH3) yang stabil. Pada aerobik pond perombakan
berlangsung dalam keadaan memerlukan oksigen
bebas.
82
Instalasi Pengolahan Limbah Cair
Pabrik Kelapa Sawit
9. Aerobic Pond
Berfungsi untuk menguraikan senyawa kompleks menjadi
sederhana oleh aktivitas mikroorganisme yang memiliki.
Bahan organik disintesis menjadi sel-sel baru, dan
hasilnya berupa produk akhir (CO2, H2O, dan NH3) yang
stabil. Pada aerobik pond perombakan berlangsung
dalam keadaan memerlukan oksigen bebas.
83
Pemanfaatan Limbah Cair untuk
Aplikasi Lahan dengan Sistem Flatbed
Flatbed
Gawangan
panen
Parit limbah
84