OLEH: KELOMPOK 1
2023
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadiran Allah SWT Tuhan yang maha Esa.
Atas petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya Penulis Laporan Pratikum ini Mata kuliah
Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Dapat terselesaikan karena anugerah dari-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan pratikum ini.
Laporan pratikum ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Mata kuliah
Teknologi Pengolahan kelapa sawit. Sistem produksi pada program Studi Agroindustri
Diploma III Politeknik Negeri Ketapang. Pada Laporan ini penulisan mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak kelompok yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan
pratikum akhir ini, pada kesempatan ini penulisan mengucapkan terima kasih.
Penulis juga berharap agar Dosen pengampuh mata kuliah ini dapat memberikan
penjelasan yang lebih luas lagi mengenai pengolahan kelapa sawit di dalam dunia kerja
pabrik kelapa sawit yang menyangkut dengan kualitas bahan baku dan analisa tersebut.
Demikian, penulis berharap semoga Laporan Pratikum ini dapat bernilai dan
bermanfaat,serta penulis mengharapkan kritik dan saran serta masukkan yang bersifat
membangun dari Bapak/Ibu Dosen. Cukup sekian dan terimakasih.
Mareta Sevaringga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
3.1 Perhitungan
3.2 Pembahasan
BAB IV
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ACARA 1
BAB I
I. Tujuan Praktikum
- Mampu mengidentifikasi tandan buah segar kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang
Setiap tandan kelapa sawit memiliki jumlah yang bervariasi menurut umur tanaman
dan ukuran tandannya. Dalam setiap tandan ada 600-2000 buah. Pada tandan yang besar kira-
kira tersusun 1.600 buah. Ukuran panjang buah 3-5 cm dengan berat per buah antara 13-30
gram. Buah kelapa sawit tersusun pada spiklet yang melekat pada tandan, setiap tandan
kelapa sawit memiliki 100-200 spiklet dan tiap spiklet 15-20 buah. Pematangan buah kelapa
sawit membutuhkan waktu 5-6 bulan setelah terjadi penyerbukan, proses pematangan buah
dipengaruhi oleh iklim, cuaca yang kering atau kemarau memperlambat proses pematangan
buah.
Buah terdiri dari pericarp (kulit buah: epicar, daging buah: mesocarp) cangkang:
endocarp, inti: endosperm dimana didalamnya terdapat lembaga (embrio). Berdasarkan tebal
tipisnya cangkang, varietas kelapa sawit dibedakan menjadi Dura, Pesifera dan Tenera (hasil
persilangan Dura dan Pesifera). Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku,
sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku yang telah matang
sebaiknya langsung diolah agar kandungan minyaknya tidak berkurang dan kualitas minyak
yang dihasilkan tidak menurun. Oleh karena itu bahan baku yang digunakan adalah Tandan
Buah Segar (TBS) yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditentukan.
a. Buah Immature
Buah ini digolongkan sebagai buah yang masih hitam dan keras, tidak ada
brondolan yang lepas dari tandan.
b. Buah Unripe
Buah ini digolongkan sebagai buah mentah dan brondolan yang lepas dari tandan
kurang dari 10 brondolan.
Buah ini digolongkan sebagai buah mengkal dengan kurang dari 10-24 brondolan
yang lepas dari tandan.
Sortasi Buah
1. TBS yang telah dipanen dari lapangan dikumpulkan di satu tempat untuk dinilai
berdasarkan kriteria matangnya.
3. Disiapkan boring sortasi dan diisi berdasarkan hasil pengamatan visual berdasarkan kriteria
matang yang telah ditentukan.
4. Diambil beberapa sampel brondolan dan diamati serta diidentifikasi jenis TBS tersebut.
Meliputi ketebalan daging buah, cangkang, berat brondolan, berat TBS dan jumlah
brondolan dalam 1 tandan.
V. Tabel Pengamatan
BAB I
I. Tujuan Praktikum
- Mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah (fraksi) kelapa sawit terhadap rendemen
dan kadar asam lemak bebas CPO yang dihasilkan.
- Melakukan pengujian kadar minyak dan asam lemak bebas dari CPO yang dihasilkan.
Pengolahan tandan buah segar (TBS) dipabrik bertujuan untuk memperoleh minyak
sawit yang berkualitas baik. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan proses yang
cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS atau
brondolan dari tempat pengumpulan hasil (TPH) ke pabrik sampai dihasilkannya minyak
sawit.
Tandan buah segar hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah
lebih lanjut sehingga menghasilkan minyak sawit yang berkualitas baik. Asam lemak bebas
akan meningkat pada buah yang tidak segera diolah, asam lemak tersebut terbentuk karena
adanya kegiatan dari enzim lipase yang terkandung di dalam buah atau enzim lipase
indigenus dan berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Kerja enzim ini semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan,
misalnya dengan adanya benturan fisik sehingga terjadi kerusakan pada tandan buah segar
yang mengakibatkan penolakan TBS oleh industri pengolahan CPO. Dengan adanya
kerusakan TBS ini berarti kandungan asam lemak bebasnya pun akan tinggi.
1. Autoclave
2. Pengepres minyak
4. Hot plate
5. Timbangan analitik
6. Gelas ukur
7. Buret
8. Erlenmeyer
9. Kain saring
2. NaOH 0,1 N
3. Indikator PP
1. Disiapkan TBS
3. Dilakukan perebusan didalam autoclave dengan tekanan 1,5 kg/cm² dan suhu 130◦C
selama 30 menit
4. Diekstrak menjadi minyak kasar dengan alat pres sehingga didapat minyak kasar kelapa
sawit (CPO)
Pengujian % ALB
4. Dititrasi dengan NaOH 0,1 N hingga terjadi perubahan warna merah muda
V. Pengamatan
BAB I
I. Tujuan Praktikum
- Mengetahui pengaruh perlakuan fisik buah kelapa sawit terhadap kualitas CPO yang
dihasilkan
Pengolahan tandan buah segar (TBS) dipabrik bertujuan untuk memperoleh minyak
sawit yang berkualitas baik. Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan proses yang
cukup panjang dan memerlukan kontrol yang cermat, dimulai dari pengangkutan TBS atau
brondolan dari tempat pengumpulan hasil (TPH) ke pabrik sampai dihasilkannya minyak
sawit.
Tandan buah segar hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah
lebih lanjut sehingga menghasilkan minyak sawit yang berkualitas baik. Asam lemak bebas
akan meningkat pada buah yang tidak segera diolah, asam lemak tersebut terbentuk karena
adanya kegiatan dari enzim lipase yang terkandung di dalam buah atau enzim lipase
indigenus dan berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Kerja enzim ini semakin aktif bila struktur sel buah matang mengalami kerusakan,
misalnya dengan adanya benturan fisik sehingga terjadi kerusakan pada tandan buah segar
yang mengakibatkan penolakan TBS oleh industri pengolahan CPO. Dengan adanya
kerusakan TBS ini berarti kandungan asam lemak bebasnya pun akan tinggi
1. Autoclave
2. Pengepres minyak
4. Hot plate
5. Timbangan analitik
6. Erlenmeyer
7. Buret
8. Kain saring
9. Gelas ukur
2. NaOH 0,1 N
3. Indikator PP
1. Dipipil TBS dan diambil sampel brondolan matang dan lewat matang dengan perlakuan
tanpa direndam, dengan perendaman 2 jam, dan perendaman 4 jam
2. Dilakukan perebusan didalam autoclave dengan tekanan 1,5 kg/cm² dan suhu 130◦C
selama 30 menit
3. Diekstrak menjadi minyak kasar dengan alat pres sehingga didapat minyak kasar kelapa
sawit (CPO)
d. Titrasi dengan NaOH 0,1 N hingga berubah warna menjadi merah muda
V. Pengamatan
Matang:
Lewat Matang: