TEKNOLOGI
bertujuan untuk memperoleh minyak sawit dan inti sawit yang berkualitas. Proses
pengolahan yang terjadi di pabrik ini akan menghasilkan dua jenis produk, yaitu:
1. Crude Palm Oil (CPO), yang berasal dari hasil pengolahan daging buah.
2. Palm Kernel, yaitu inti yang dihasilkan dari pengolahan biji (Nut).
Kapasitas produksi di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah 45
ton/proses produksi. Serat, cangkang, dan tandan kosong adalah merupakan hasil
sampingan dari proses pengolahan kelapa sawit. Tandan kosong diolah kembali
Tbk, yaitu:
III-1
III-2
Standar mutu Tandan Buah Segar (TBS) yang digunakan di PT. Bakrie
Bahan yang digunakan oleh PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk untuk
menghasilkan produk crude palm oil (CPO) terdiri dari tiga macam yang
pengolahan baik dalam keadaan masih tergolong bahan mentah atau bahan
setengah jadi. Bahan baku yang digunakan di PT. Bakrie Sumatera Plantations,
Tbk adalah kelapa sawit yang berasal dari perkebunan sendiri dan perkebunan
rakyat.
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses yang sifatnya
hanya membantu kelangsungan proses produksi agar lebih baik atau lebih
sempurna dan bahan penolong ini tidak akan tampak pada produk jadi. Bahan
penolong yang digunakan di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk adalah air
(H2O). Air sangat diperlukan untuk proses pengolahan sebagai sumber uap dan air
panas. Fungsi utama uap yang dihasilkan di boiler digunakan sebagai pembangkit
listrik, proses perebusan, dan proses pelumatan. Fungsi utama air panas adalah
bagian dari produk akhir. Tidak ada bahan tambahan yang digunakan di PT.
Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit dan inti sawit di PT.
Bakrie Sumatera Plantations, Tbk secara garis besar dibagi atas 6 tahapan, yaitu
pemurnian minyak.
Hasil pemanenan tandan buah segar (TBS) dari perkebunan sendiri dan
penimbangan untuk mengetahui jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diterima.
TBS yang diterima didapat dengan menghitung selisih antara berat truk beserta
memiliki jumlah pintu sebanyak 17 pintu yang dapat dibuka dan ditutup
menggunakan hidrolik silinder yang digerakkan dengan sistem hidrolik dari 2 unit
electromotor. Melalui pintu loading ramp, TBS akan ditampung oleh Fruit Fresh
Bunch (FFB) Conveyor 1 dan 2 untuk dimasukkan ke dalam lori yang selanjutnya
diproses di stasiun perebusan (sterilizer). Kapasitas loading ramp adalah 400 ton.
a. Pintu loading ramp dibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam
bejana uap bertekanan unutk merebus TBS dengan menggunakan uap. Dalam
perebusan TBS digunakan uap basah dengan tekanan maksimum 1,8-3,0 kg pada
suhu 140oC dengan waktu perebusan selama 90 menit. Sistem perebusan yang
dipakai adalah Tiga Puncak (triple peak). Sistem perebusan tiga puncak adalah
sistem perebusan yang terdiri dari 2 puncak proses pembuangan udara dan 1
puncak proses perebusan. PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk memiliki 1 unit
Keterangan gambar:
dikeluarkan
e. Mengkoagulasikan protein sehingga memudahkan pemisahan minyak
stasiun ini, TBR akan dibanting di dalam alat penebah (thresser) untuk
menggunakan dua unit thresher yang beroperasi secara seri. Prinsip kerja
thresher adalah berputar dengan kecepatan 23-35 rpm, kemudian Tandan Buah
Rebus (TBR) ikut berputar dan terangkat hingga terbanting. Dengan proses ini
Pada prosesnya, hasil tebahan pada thresser pertama akan dibawa kembali
oleh empty bunch conveyor untuk dibawa ke bunch chrusser. Crusher berfungsi
mencabik janjangan untuk memperkecil losses buah sawit. Janjangan yang telah
kosong yang terdorong keluar jatuh ke empty bunch scrapper untuk diangkut ke
(digesting) bertujuan untuk melumatkan buah hingga hancur dan terpisah dari biji
silinder dengan letak vertical yang berfungsi untuk mengaduk dan mencacah
daging buah sehingga terpisah dari biji. Kecepatan pengadukan didalam digester
adalah 23 rpm. Prinsip kerja digester adalah buah yang masuk ke dalam digester
akan dilumatkan oleh pisau-pisau (long arm dan short arm) yang berputar. Setelah
dialirkan uap dan air panas agar temperatur buah tetap 90oC.
terdiri dari sebuah silinder (press cylinder) yang berlubang dan di dalamnya
dipasang dua buah ulir atau screw yang berputar berlawanan arah. Dua buah
konus yang berada pada bagian ujung press mengatur tekanan pengepresan, kedua
Prinsip kerja screw press adalah cake yang keluar dari digester melalui
talang, masuk ke dalam press cylinder dan mengisi worm. Volume setiap space
sehingga cake tertekan dan minyak terperas. Cake akan keluar dari bagian muka
atau sela-sela cone jatuh ke cake breaker conveyor. Minyak kasar akan terpisah
keluar melalui lubang-lubang press cylinder dan jatuh ke talang minyak (oil
gutter).
dengan standar mutu produk yang dihasilkan. Pengolahan biji terdiri dari
1. Penguaraian Cake
Penguraian cake bertujuan untuk memudahkan pemisahan biji dari serabut.
Prinsip kerja cake breaker conveyor adalah mengaduk-aduk cake dengan cara
berputar sambil mendorong cake ke ujung talang untuk memisahkan biji dan
III-10
serabut di pemisah biji. Cake breaker conveyor terdiri dari talang yang berisi
dengan injeksi uap sehingga gumpalan cake akan menjadi kering dan mudah
terurai.
2. Pemisahan biji dari serabut
Pemisahan biji dari serabut dilakukan dengan menggunakan depericarper.
Depericarper adalah alat yang disertai kipas penghisap (fan) yang digunakan
untuk menghisap fiber sehingga terpisah dari nut dan membawa fiber untuk
menjadi bahan bakar boiler. Dari cake breaker conveyor, ampas dan nut
fiber cyclone sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke nut polishing drum.
plat-plat yang pembawa yang dipasang miring pada dinding bagian dalam.
Dari depericarper, biji jatuh ke nut polishing drum untuk memisahkan fiber
yang masih melekat pada nut. Kecepatan putaran drum adalah 23 rpm. Dari
nut polishing drum, nut yang sudah dipolis selanjutnya dibawa ke inclined nut
dan kotoran yang terdapat pada nut. Proses pemisahan ini dilakukan
berdasarkan berat jenis nut. Nut yang berat jenisnya lebih besar akan masuk ke
nut grading drum sedangkan kotoran dan fiber yang lebih ringan akan terhisap
grading drum. Nut yang kecil akan masuk kedalam nut hopper no.1, nut yang
sedang masuk kedalam nut hopper no.2 dan nut yang besar akan masuk
kedalam nut hopper no. 3. Besarnya lubang-lubang oval pada nut grading
drum biasanya untuk ukuran kecil (8-10 mm), sedang (13-15mm) dan besar
(>15mm).
5. Pemecahan biji
Pemecahan biji dilakukan dengan menggunakan ripple mill. Pemecahan biji
Sumatera Plantations, Tbk, ripple mill yang digunakan sebanyak 3 buah yang
terbagi menjadi 3 line. Ripple mill memecahkan nut dengan cara menjepit nut
diantara ripple dan rotor bar. Setelah biji pecah, inti masih bercampur dengan
cangkang, biji utuh, inti lekat dan serabut jatuh ke cracker mixture conveyor
Light Tenera Dust Separating (LTDS) yang dioperasikan secara vertikal. Inti
sawit dan cangkang dari ripple mill diangkut dengan elevator ke LTDS
pertama. Pada LTDS pertama, terjadi proses pemisahan antara cangkang, fiber,
inti pecah, dan inti utuh berdasarkan berat jenis, dimana fiber dan pecahan
cangkang akan terhisap ke atas oleh blower yang akan digunakan sebagai
bahan bakar boiler, sedangkan inti utuh (kernel) jatuh ke wet kernel conveyor
yang kemudian akan dibawa ke kernel silo melalui wet kernel elevator.
Pada LTDS 1, terdapat inti, cangkang dan fiber yang tidak dapat dihisap
blower dan tidak juga jatuh ke wet kernel conveyor. Inti, cangkang dan fiber
III-12
sama. Pada LTDS 2 dilakukan pemisahan dimana kernel kecil dan kernel
pecah dan cangkang masuk melalui corong dari air lock menuju ke sistem
terhisap untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler dan kernel jatuh ke wet
kernel conveyor.
7. Pemisahan inti sawit pecah dari cangkang
Pemisahan inti sawit pecah dari pecahan cangkang dilakukan dengan
air untuk memisahkan inti sawit pecah dari pecahan cangkang berdasarkan
berat jenis. Kernel yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari air akan
terapung dan akan mengalir ke wet kernel conveyor menuju kernel silo.
Sementara cangkang yang memiliki berat jenis lebih besar dari larutan air
dikirm keluar untuk diproduksi dan agar uap air yang terkandung didalam inti
III-13
dapat keluar dan tidak menyebabkan kondisi bunker tidak lembab yang dapat
membuat timbulnya jamur pada inti. Kapasitas kernel bunker sekitar 200 ton.
sesuai dengan standar mutu produk yang dihasilkan. Pemurnian minyak terdiri
berdasarkan berat jenis. Sandtrap tank terdiri corong yang memiliki saluran
pada bagian atasnya dan saluran bagian bawah. Minyak kasar akan mengalir
pada saluran bagian atas, sedangkan pasir akan jatuh ke saluran bagian bawah.
Minyak kasar akan dialirkan ke vibrating screen dan pasir akan ditampung di
tempat penampungan.
2. Penyaringan minyak kasar
Penyaringan minyak kasar dilakukan dengan menggunakan vibrating screen.
kotoran berupa serat-serat atau kotoran lainnya dari minyak kasar. Vibrating
screen terdiri dari dua buah saringan getar dengan ukuran saringan atas 20
mesh dan saringan bawah 40 mesh. Minyak hasil saringan dialirkan ke tangki
dilakukan dengan menggunakan tangki minyak kasar. Prinsip kerja crude oil
III-14
tank adalah melakukan penambahan panas dengan injeksi uap dengan suhu
dipertahankan 90-95oC dengan sistem injeksi uap dan kecepatan putar stirrer 5
tangki minyak murni (wet oil tank) dengan menggunakan pipa. Suhu di wet
menggunakan pipa spiral yang dialiri uang dengan tekanan 3 kg/cm 2. Tangki
bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai 0,4 %, kadar kotoran hingga
melalui pipa ke float tank menuju vacuum dryer, sedangkan air dan kotoran
7. Pengeringan minyak
III-15
dryer berfungsi untuk meminimalkan kadar air dalam minyak yang masih
mengeringkan minyak dengan cara hampa udara. Ujung pipa yang masuk ke
tank, minyak tersedot dan mengabut didalam vacuum dryer. Melalui nozzle,
supaya kadar air cepat menguap dan terhisap oleh vacuum pump. Minyak yang
diproses diharapkan mengurangi kadar air hingga 0,15 % dan kadar kotoran
hingga 0,015 %.
8. Penampungan sludge
Penampungan sludge hasil pemisahan di continous setting tank dilakukan di
sludge sebelum diolah lagi untuk mendapatkan minyak. Sludge tank dipasang
sludge.
9. Pemisahan sludge dari pasir
Pemisahan sludge dari pasir dilakukan dengan menggunakan sand cyclone.
Sand cyclone berfungsi untuk menangkap pasir yang terkandung dalam sludge
cyclone adalah gaya sentrifugal serta perbedaan berat jenis. Pasir dan kotoran
berat jenis lebih besar di keluarkan ke sludge fit sedangkan minyak yang lebih
ringan dimasukkan ke recycle oil tank untuk diolah kembali menuju crude oil
ditampung dan dialirkan ke sludge fit. Sludge fit berfungsi sebagai tempat
Tbk memiliki 4 unit storage tank dengan rincian 2 unit dengan kapasitas 2000
yang digunakan dalam proses produksi. Adapaun mesin produksi yang ada di PT.
Bakrie Sumatera Plantations, Tbk untuk tiap stasiunnya adalah sebagai berikut.
III-17
1. Stasiun Penerimaan
a. Loading Ramp c.w Hydrolic System
Fungsi : Tempat penimbunan sementara dan pemindahan TBS ke
lori
Jumlah : 1 unit (17 pintu)
Ukuran : 40,8 x 24 m
Kapasitas : 400 ton TBS
Elektromotor : 5,5 kw; cos 0,85; 50 Hz; 380 V; 11,3 A; 1450 Rpm
b. Fresh Fruit Bunch Conveyor 1 & 2
Fungsi : Tempat penerimaan TBS dari loading ramp menuju lori
Jumlah : 2 unit
Ukuran : 54 x 1,31 x 0,86 m
Kapasitas : 40 ton/jam
Elektromotor : 22 Kw; cos 0,86; 50 Hz; 415 V; 22,6 A; 1440 Rpm
2. Stasiun Perebusan
a. Indexer
Fungsi : Memindahkan lori
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 2 lori/angkut
Model : Flender
Line Pull : 20 lbs
Elektromotor : 11 Kw; cos 0,86; 50 Hz; 380/660 V; 20,5 A; 1460 Rpm
b. Transfer Carriage
Fungsi : Memindahkan lori dari satu rail track ke rail track lainnya
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 2 lori/angkut
Elektromotor : 5,5 Kw; cos 0,86; 50 Hz; 380 V; 11,3 A; 1450 Rpm
c. Condesate Pump
Jumlah : 1 unit
Flow : 22 m3/jam
d. Sterilizer
Tipe : horizontal
Jumlah : 1 unit
Ukuran : p = 32 m, d = 9,4 m
Kapasitas : 30 ton/jam
e. Tippler
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 1 lori/putar
3. Stasiun Pembantingan
a. Incline Sterilizer Bunch Conveyor
Fungsi : mengangkut TBR menuju Distibution Bunch Conveyor
Kapasitas : 40 ton/jam
Elektromotor : 22 Kw; 50 Hz; 415 V; 46 A; 1460 Rpm
b. Distribution Bunch Conveyor
Fungsi : Menuangkan TBS masak ke thresher
Jumlah : 3 line
Kapasitas : 20 ton/jam
Elektromotor : 22 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,3 A; 1460 Rpm
c. Thresher
Fungsi : Melepaskan atau memisahkan buah dari janjangan
Jenis : Thresher drum
Jumlah : 2 unit
Ukuran : p = 7,1 m, t = 2,2 m
Kecepatan : 23-25 rpm
Kapasitas : 30 ton/jam
Elektromotor : 11 Kw; 50 Hz; 280 V; 23 A; 1450 Rpm
III-19
d. Below Conveyor
Fungsi : Mengangkut buah dari thresher ke inclined loose fruit
conveyor
Jumlah : 2 unit
Ukuran : d = 537 mm
Kapasitas : 30 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 1450 Rpm
e. Inclined loose fruit conveyor
Jumlah : 1 line
Kapasitas : 45 ton/jam
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 45 ton/jam
g. Bunch Crusher
Fungsi : Mencabik-cabik janjangan
Jumlah : 1 unit
Ukuran :9mx8m
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 15 Kw; 50 Hz; 380 V; 29,7 A; 1450 Rpm
h. Horizontal Empty Bunch Scrapper
Fungsi : Mengangkut janjangan dari thresher ke penimbunan
Type : Screpper
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
Elektromotor : 7,5 Kw; cos 0,86; 50 Hz; 415 V; 15,6 A; 1450 Rpm
III-20
4. Stasiun Pengepresan
a. Fruit Distribution Conveyor
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
b. Digester
Fungsi : Untuk melumatkan buah hingga hancur
Jumlah : 3 unit
Ukuran : 7,1 m x 3 m
Berat : 550 kg
Kapasitas : 18 ton/jam
Elektromotor : 37 Kw; 50 Hz; 380 V; 70,2 A; 1450 Rpm
c. Screw Press
Fungsi : Untuk memisahkan minyak kasar (Crude oil)
Jumlah : 3 unit
Ukuran : p = 5,1 m, l = 1,5m
Kapasitas : 15-18 ton/jam
Elektromotor : 30 Kw; 50 Hz; 380 V; 45 A; 1460 Rpm
5. Stasiun Pengolahan Biji
a. Cake Breaker Conveyor
Fungsi : Untuk mengeringkan dan mengurai cake
Type : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran : p = 17 m, d = 5,3m
Kapasitas : 40 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 1430 Rpm
b. Depericarper
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Kecepatan : 29 rpm
Kapasitas : 40 ton/jam
system
Tipe : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran :d=5m
Kapasitas : 40 ton/jam
Elektromotor : 2,2 Kw; 50 Hz; 415 V; 4,9 A; 1400 Rpm
d. Destoner System
Fungsi : Untuk memisahkan biji dari batu, dan biji kosong
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 20 ton/jam
Ukuran : t = 17 m, d = 70 m
Electroblower: 2,2 Kw; 50 Hz; 415 V; 4,9 A; 1400 Rpm
e. Nut Grading Drum
Fungsi : Untuk memisahkan biji menurut besar diameternya
Jumlah : 3 unit
Ukuran : p = 15 m, d = 7 m
Kapasitas : 16 ton/jam
Elektromotor : 4 Kw; 50 Hz; 380 V; 9,4 A; 940 Rpm
f. Ripple Mill
Fungsi : Untuk memecahkan cangkang dan inti
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 15 ton/jam
Elektromotor : 7,5 Kw; 50 Hz; 380 V; 14 A; 1445 Rpm
g. Cracked Mixture Conveyor
Fungsi : Mendistribusikan craked mixture dari ripple mill ke
cangkang
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 18 ton/jam
Elektromotor : 15 kw; 50 Hz; 27 A; 1440 rpm; 380 v
Ukuran p = 15 m, d = 7 m
k. Wet Kernel Conveyor
Fungsi : Mendistribusikan inti sawit dari hydrocyclone ke wet
kernel elevator
Tipe : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran : d = 5,3 m
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 2,9 Rpm
l. Wet Kernel Elevator
Fungsi : Mengangkut inti sawit dari wet kertel conveyor ke kernel
distribution conveyor
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 2,9 Rpm
m. Kernel Distribution Conveyor
Fungsi : Mendistribusikan inti sawit dari wet kernel elevator ke
kernel silo
Tipe : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran : d = 5,3 m
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 2,9 Rpm
III-23
bunker
Tipe : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran : d = 5,3 m
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 5,5 Kw; 50 Hz; 415 V; 11,4 A; 1430 Rpm
o. Vibrator Feeder
Fungsi : Mendistribusikan fibre, shell dari hopper ke boiler
Tipe : Screw
Jumlah : 1 unit
Ukuran : d = 6,7 m
Kapasitas : 45 ton/jam
Elektromotor : 2 Kw; 50 Hz; 380 V; 4,5 A; 1425 Rpm
6. Stasiun Pemurnian Minyak
a. Vibrating screen
Fungsi : Menyaring serat dan kotoran dari minyak kasar
Jumlah : 2 unit
Ukuran : d = 1800 mm
Kapasitas : 30 ton/jam
Gaya penggerak : 1500 rpm (2 separasi)
Elektromotor : Daya (5,5 pk; 3 fasa; 50 Hz; 380 v)
b. Sentrifusi Minyak (Oil Purifier)
Jumlah : 2 unit
Ukuran : t = 7 m, d = 4 m
Kapasitas : 45 ton/jam
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 30 ton/jam
peralatan produksi yang ada di PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk untuk tiap
1. Stasiun Penerimaan
a. Jembatan Timbangan (Weight Bridge)
Fungsi : Menimbang berat TBS yang diangkut dengan truk
b. Lori
Fungsi: Pengangkut TBS dari loading ramp ke sterilizer dan cage tippler
c. Rail Track
Fungsi : Landasan jalur lori dan canti lever
2. Stasiun Perebusan
a. Inlet steam valve
Fungsi : menyalurkan uap langsung dari pressure valve
b. Condensate valve
Fungsi : membuang/mengeluarkan air condensate sterilizer ke blow down
c. Safety valve
Fungsi : mengeluarkan uap yang berlebih dari sterilizer
d. Blow down
Fungsi : pembuangan sisa steam dan memisahkan udara dari air
condensate
e. Bak condensate
3. Stasiun Pembantingan
a. Below bunch feeder
Fungsi : membawa TBR menuju inclined sterilized bunch conveyor
b. Ring
Fungsi : sebagai badan thresser
c. Spidle Arm
Fungsi : sebagai kerangka ring
d. Lifting Bar
III-26
e. Fibre Hopper
Fungsi : Tempat penyimpanan serabut
6. Stasiun Pemurnian Minyak
a. Crude Oil Tank
Fungsi : Menampung minyak yang akan dialirkan ke distribution tank dan
CS Tank
b. Distibution Tank
Fungsi :Menampung minyak dan mengolah ulang minyak kembali
c. Continuous settling tank
Fungsi : Memindahkan minyak dengan cara pengendapan
d. Wet Oil Tank
Fungsi : Menampung minyak dari CS Tank menuju oil purifier
e. Sludge Drain Tank
Fungsi : Menampung sludge yang akan diolah kembali di CS Tank
f. Float Tank
Fungsi: Menjaga hasil dari vacuum dryer agar tetap vakum
g. Sludge tank
Fungsi : penampungan sementara untuk diolah kembali
h. Buffer tank
Fungsi : penampungan sementara sebelum didistribusikan ke sludge fit
i. Recycle oil tank
Fungsi : menampung minyak untuk di olah kembali menuju vibratory
screen
j. Storage tank
Fungsi : menyimpan minyak hasil produksi (CPO)
7. Stasiun Boiler
a. Back Pressure Vessel (BPV)
III-27
3.2.3. Utilitas
dengan memanfaatkan fasilitas umum. Utilitas yang terdapat pada PT. Bakrie
1. Perusahaan Listrik Negara (PLN), dengan kapasitas terpasang 240 KVA. PLN
Safety and Fire Protection yang ada di PT. Bakrie Sumatera Plantations,
Tbk didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan.
1. Keamanan
Petugas keamanan bekerja secara bergantian yang dibagi atas 3 shift dalam
(Satpam).
2. Keselamatan
Kegiatan keselamatan kerja dilengkapi peralatan kerja pendukung yang
minimal seperti sarung tangan, kaca mata pelindung, baju pelindung kimia,
sepatu boot karet, sepatu safety, penutup telinga dan helm. Untuk kegiatan
peralatan kerja pendukung seperti; racun api, mesin pompa dan penyemprot
air.
3. Kondisi Lingkungan Kerja
Potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja berhubungan dengan gangguan
Jenis-jenis limbah (waste) yang dihasilkan dari proses produksi PT. Bakrie
1. Limbah Cair
a. Raw Sludge, merupakan buangan dari pengolahan di stasiun pemurnian
pengenceran pembilasan.
d. Aqua Chemical yang dilarutkan air ketel melalui injeksi untuk pencegahan
scalling, dan korosi pada pipa-pipa boiler, carry over atau foaming pada
a. Cooling pond, merupakan limbah cair yang keluar dari sludge fit di
merombak limbah dengan memberi nutrisi dari air limbah dan lingkungan
dari cooling pond yang selanjutnya dialirkan ke bak control dan limbah
telah aktif dari secondary anaerobic pond dapat bercampur dengan limbah
sederhana.
- Tahap kedua adalah konversi bahan-bahan hasil tahapan pertama ke
Tbk