Anda di halaman 1dari 26

BAHAN BAKU OLAH

PABRIK KELAPA SAWIT


Pabrik Kelapa Sawit
KONSEP PKS

 RENDEMEN CPO diciptakan di KEBUN bukan di


PABRIK.
 Kunci operasi adalah KUTIP dan PISAH sejak dari
AWAL proses, SECEPAT, SEMURAH, dan
SEMUDAH mungkin
 KETERPADUAN KEBUN – PABRIK adalah
KUNCI KEBERHASILAN.
 KESALAHAN PROSES tidak bisa DIPERBAIKI
 SELF ENERGY SUPPLY
KARAKTERISTIK BAHAN BAKU
Karakteristik PKS PPK

1. Nama TBS/FFB 1. Lateks


2. Kompo
2. Parameter mutu Potensi minyak & inti DRC
3. Faktor pembatas Kerusakan mutu 1. L : prakoagulasi
(Kadar ALB) 2. K : kontaminasi
4. Letak/posisi Jauh dari pabrik

5. Menejemen Kebun - Pabrik


BAHAN BAKU yang DIINGINKAN

 SEGAR (FRESH)
 SESUAI KRITERIA MUTU
 DATANG TEPAT WAKTU
BAHAN BAKU PKS
PERKEMBANGAN JENIS
BAHAN TANAMAN KELAPA SAWIT

Tahun Jenis Prod. TBS Kand. Minyak Prod. Minyak


(ton/ha.th) (% thd TBS) (ton/ha.th)

1960 D x D, D x T, T x D 23,1 18,8 4,3

1970 D x T, T x D 23,9 22,6 5,4

1980 DxP 27,2 23,5 6,4

1990 DxP 29,8 30,7 9,0


JENIS KELAPA SAWIT
 Berdasarkan
karakteristik komponen
buah :
1. Dura
2. Pisifera
3. Tenera
JENIS KELAPA SAWIT
KOMPONEN BUAH SAWIT

 Kulit buah (exokarp)

 Daging buah (mesokarp) CPO

 Cangkang/tempurung (endokarp)

 Inti (kernel) PKO


KARAKTERISTIK BUAH SAWIT
BERDASARKAN JENISNYA

Cangkang Mesokarp/buah Inti/buah


Jenis (mm) (%) (%)
Dura 2-5 20 - 65 4 - 20

Tenera 1 - 2,5 60 - 90 3 - 15

Pisifera Tidak ada 92 - 97 3-8


KARAKTERISTIK TBS (TENERA)

NO KOMPONEN SATUAN JUMLAH


1 Jumlah buah jadi % 57 - 60
2 Berat buah rata-rata kg 13 - 13,5
3 Berat biji kg 3-4
4 Berat buah normal kg 14 - 16
5 Berat buah parthenocarpi kg 0.5 - 1.0
6 Berat buah tidak jadi kg 1
7 Minyak/buah segar % 35 - 39
8 Minyak inti/buah segar % 3.6 - 4.5
9 Buah/TBS % 61 - 62
KARAKTERISTIK TBS (TENERA)

NO KOMPONEN SATUAN JUMLAH

10 Mesokarp/buah % 72 - 80
11 Biji / buah % 20 - 28
12 Inti/buah % 8 - 10
13 Cangkang/buah % 12 - 20
14 Minyak/mesokarp % 76 - 77
15 CPO/TBS % 20 - 25
16 Inti / TBS % 5-7
KARAKTERISTIK BAHAN BAKU
YANG DIINGINKAN PABRIK

Fraksi Sifat Ciri-ciri (% buah Syarat


membrondol)
00 Sngt mentah Brondolan : 0 0,0 %

0 Mentah 1-12,5% bl ≤ 3,0 %

1 Krg. Matang 12,5 -25% bl


≥ 85 %
2 Matang I 25-50% bl

3 Matang II 50-75% bl

4 Lewat matang 75-100% bl ≤ 10,0 %

5 Terlalu matang Buah dalam ≤ 2,0 %


KARAKTERISTIK BAHAN BAKU
YANG DIINGINKAN PABRIK

Fraksi Sifat Ciri Syarat

Brondolan ≤ 10,0 %

Tankos 0,0 %

Bh. busuk 0,0 %

Pj.tangkai ≤ 2,5 cm
Hubungan antara fraksi, rendemen dan ALB

Fraksi Rendemen ALB


CPO (%) (%)
0 16,0 1,6
1 21,4 1,7
2 22,1 1,8
3 22,2 2,1
4 22,2 2,6
5 22,9 3,8
NILAI SORTASI PANEN (NSP)
 NSP = kualitas TBS yang dipanen
 NSP = -5(F00) -1(F0) +1(F1+2+3) +1/3(F4) -1/3(F5)
 NSP = 80 – 100 %
Contoh :
No Fraksi Jumlah % NSP
Tandan
1 00 10 ?
2 0 20 ?
3 1+2+3 ? ? ?
4 4 20 ?
5 5 10 ?

Jumlah 1000 ?
INDEKS PENGUTIPAN
BRONDOLAN (IPB)
 IPB = % brondolan terkutip

 IPB = (F4 + F5) + 7 %


2

IPB = 8 – 15%
LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MENDAPATKAN BAHAN BAKU YANG IDEAL

 Teknis budidaya :
- Pemilihan & penyiapan bibit
- Pemilihan lahan & lokasi
- Pemeliharaan (pupuk, hama, penyakit)
- Menejemen panen & angkut
 Pengolahan :
- Sortasi
Karakteristik TBS setelah dipanen
 Masih melakukan kegiatan metabolisme yang
membutuhkan energi
 Kegiatan enzimatik masih berlangsung, proses fisiologi
dan penuaan.
 Mengandung air cukup tinggi, (biji bijian sampai >30%,
buah dan sayur sampai >80%)
 Mengadung nutrisi yang juga dibutuhkan oleh kehidupan
lain yi serangga, mikrobia, jamur, dll.
 Menyebabkan penyusutan dan potensi kerusakan
mikrobiologis.
 Karenanya perlu segera dilakukan penangnan yang benar.
Perubahan Pektin selama Pematangan
 TBS yg masih mentah mempunyai tekstur keras, tetapi selama
pematangan akan berubah menjadi lunak.
 Tekstur jaringan pada TBS sangat ditentukan oleh kandungan
pektin.
 Pektin merekatkan antara satu sel dengan yang lainnya, sehingga
kokoh, sehingga teksturnya menjadi keras.
 Pada jaringan muda, pektin berbentuk protopektin yg merupakan
senyawa tidak larut dalam air.
 Selama pertumbuhan protopektin berubah menjadi pektin yg
bersifat larut dalam air.
 Proses perubahan protopektin menjadi pektin melibatkan enzim
yaitu enzim poligalakturonase dan enzim pektin metil esterase.
KERUSAKAN MEKANIS PADA TBS

Kerusakan mekanis pada TBS dapat terjadi


selama proses:

Pemanenan : jatuh dari pohon, pengumpulan ke


TPH
Pengangkutan : saat memuat, perjalanan, saat
bongkar
Penanganan di loading ramp : penggunaan alat
berat
PERUBAHAN BIOLOGI DAN KIMIA SETELAH
KERUSAKAN MEKANIS
 Kerusakan mekanis biasanya akan diikuti oleh reaksi
kimia dan biologi. Contoh: tumbuhnya jamur, pencoklatan
pada jaringan yang luka, timbulnya bintik hitam.
 Terbentuknya warna hitam tsb disebabkan oleh oksidasi.
Warna coklat antara lain disebabkan oleh aktivitas enzym
dan oksigen.
 Bakteri masuk ke dalam produk melalui kulit atau
jaringan yang robek memicu kerusakan minyak dengan
adanya enzim lepase sebagai katalis.
 Jaringan yang robek akan langsung berhubungan dengan
udara. Selanjutnya laju respirasi dan panas akan
meningkat.
Mengatasi Potensi Kerusakan Buah

 Potensi penurunkan mutu TBS akibat


kerusakan tersebut harus segera diatasi dengan
pengangan yang benar yaitu :
 Segera diangkut ke PKS, tidak boleh
restan/menginap
 Segera dilakukan sterilisasi di PKS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai