Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan

“ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)”



Nama Kelompok
PAFI LUTFIKA (183112420140034)
SUJARNI (183112420140159)
PENGERTIAN

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit
Hyperactivity Disorder, suatu kondisi yang pernah dikenal
sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan
perhatian). Istilah Attention Deficit Disorder (ADD) pertama
sekali diperkenalkan pada tahun 1980an dalam Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) III edisi ketiga
yang menjadi panduan psikiatris. Pada tahun 1994 istilah
tersebut diganti Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling banyak
didiagnosis pada anak-anak dan remaja.
KRITERIA ADHD DARI DSM IV (1991)  
Kurang Perhatian
Hiperkaktifitas Impulsifitas
 sering gagal  Sering gelisah dengan
memperhatikan baik dalam tangan atau kaki
tugas sekolah maupun menggeliat di kursi
kegiatan sehari-hari.  Sering meninggalkan
 kesulitan memusatkan tempat duduk dikelas atau
perhatian terhadap tugas dalam situasi lainnya
maupun kegiatan bermain  Sering naik-naik atau
 sering tidak mendengarkan berlarian secara berlebihan
kalau diajak bicara dalam situasi dimana hal
langsung ini tidak tepat.
GEJALA GANGGUAN DEFISI
T PERHATIAN (ADHD
)
Fitur utama atau gejala utama dari gangguan defisit
perhatian (ADHD):
 Kesulitan fokus/Sulit memusatkan perhatian
 Berperilaku impulsive
 Dan berperilaku hiperaktif
KLASIFIKASI

 Tipe predominan inatentif
 Tipe predominan Hiperaktif-Impulsif
 Tipe kombinasi
ETIOLOGI

Penyebab dan factor resiko gangguan defisit-
atensi/hiperaktivitas belum diketahui dengan pasti,
namun ADHD digolongkan sebagai hambatan
neurodevelopmental akibat gangguan pada
perkembangan saraf yang berkaitan dengan cara otak
tumbuh dan kembang. Tapi genetik berperan penting

Berikut merupakan faktor-faktor penyebab ADHD:
A. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologi
 Faktor Genetik
 Faktor perinatal dan prenatal
b. Racun Lingkungan
c. Cedera Otak
d. Faktor Psikologi
e. Faktor Psikososial
B. Faktor Presipitasi 
PATOFISIOLOGI

PENATALAKSANAAN GANGGUAN

 Farmakoterapi
 Psikoterapi
 Terapi Bermain
 Terapi Back in Control
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus

Seorang anak usia 5 tahun ibunya mengeluh kurang


konsentrasi dalam proses belajar di sekolah, tidak dapat
duduk dengan tenang dan kaki bergerak terus,
merusak barang dan mengganggu temannya, mudah
menangis bila keiinginannya tidak dituruti, mudah
gelisah, cemas dan marah. Hasil pemeriksaan didapat
TD: 110/80 mmHg, RR: 23x/menit, Nadi: 90x/menit,
Suhu : 36,50C.
Pengkajian
 IDENTITAS KLIEN
 Nama : An. R
 Jenis kelamin 
: Laki-Laki
 Umur : 5 tahun
 Status Perkawinan : -
 Agama : Islam
 Pendidikan : play group
 Pekerjaan :-
 Alamat : Ds.Tangguangan Jombang
 Tangga MRS : 13-10-2017
 No. Reg : 00.92.77.86
 Tanggal Pengkajian : 13-10-2017
 Keluhan Utama
Kurang konsentrasi dalam belajar karena hiperaktif

 Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan mengira perilaku anaknya
wajar seperti anak lainnya yang aktif tapi setelah 6 bulan
mengamati si anak orang tua merasa ada yang tidak
normal dengan tingkah laku yang tidak biasa seperti anak
seumurannya, sekitar satu minggu yang lalu ibu
memperhatikan saat anak mulai tidak bisa duduk tenang,
anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal
lelah, perubahan suasan hati yang yang
mendadak/impulsive bahkan saat di sekolah pun sama
sehingga menyebabkan sulit berkonsentrasi bila diajak
berbicara dan belajar
Data Fokus
Data subjektif Data objektif

- Kurang konsentrasi
- TTV
- Tidak dapat duduk dengan TD: 110/80 mmHg
tenang, kaki dan tangan RR:23x/menit
bergerak terus
N : 90x/menit
- Merusak barang dan
S : 36,50C
mengganggu temannya
Composmentis (E4,V5,M6)
- Mudah menangis bila
keinginanya tidak dituruti - Hasil GPPH: 21
- Mudah gelisa, cemas dan
marah
Analisa data
No Data Etoologi Masalah
1 DS: Attention Gangguan interaksi social
- Kurang konsentrasi deficit/hyperactivity


 
disorder
- Tidak dapat duduk dengan tenang, kaki
dan tangan bergerak terus
- Merusak barang dan mengganggu
temannya
- Mudah menangis bila keinginanya
tidak dituruti
- Mudah gelisa, cemas dan marah
DO:
- TTV
TD: 110/80 mmHg
RR:23x/menit
N : 90x/menit
S : 36,50C
Composmentis (E4,V5,M6)
- Hasil GPPH: 21
 
Diagnose Keperawatan
Kode
No Dx Keperawatan Tanggal Paraf
Dx
Berhubungan dengan
attention deficit
1 D.0118 13 – 10 -2017
/hyperactivity
disorder
No Dx Keperawatan
Rencana keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Gangguan interaksi sosial Observasi
Luaran utama:
berhubungan dengan attention - Identifikasi kemampuan melakukan interaksi
deficit/hyperactivity disorder - Interaksi social dengan orang lain


Luaran tambahan: - Identifikasi hambatan melakukan interkasi dengan
Definisi: Kuantitas dan/atau kualitas
orang lain
hubungan social yang kurang atau - Dukungan social Terapeutik
berlebih
  - Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu
Batasan karakteristik: hubungan
Setelah dilakukan perawatan
- Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu
- Defisiensi bicara 3x 24 jam masalah interaksi hubungan
- Hambatan social dengan ekspetasi - Motivasi berinteraksi diluar lingkungan
perkembangan/maturasi - Diskusikan kekuatan dan keterbatasa dalam
meningkat dengan kriteria berkomunikasi dengan orang lain
- Impulsif hasil: - Berikan umpan balik positif pada setiap
peningkatan kemampuan
- Perilaku agresif - Perasaan nyaman dengan
Edukasi
situasi sosial meningkat - Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
- Perasaan mudah
- Latih brmain peran untuk meningkatkan
menerima atau keterampilan komunikasi
mengkomunikasikan - Latih mengekpresikan marah denagn tepat

perasaan meningkat
- Responsive pada orang
lain meningkat
- Kooperatif dalam
bermain dengan sebaya
meningkat
- Kooperatif dengan teman
sebaya meningkat.
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
N Hari/tgl/jam Hari/tgl/jam


Implementasi Evaluasi
o
- Mengidentifikasi kemampuan
1 Senin Senin S:kurang konsentrasi, dapat duduk
melakukan interaksi dengan orang lain
- Mengidentifikasi hambatan melakukan dengan tenang, kaki dan tangan
13 – 10 – 2017 13 – 10 – 2017
interkasi dengan orang lain bergerak terus, memahami aturan
- Memotivasi meningkatkan keterlibatan
08.00 wib dalam suatu hubungan 19.00 wib untuk tidak merusak barang dan

  - Memotivasi kesabaran dalam mengganggu temanya, mudah


mengembangkan suatu hubungan  
menangis bila keinginannya tidak
- Memotivasi berinteraksi diluar
lingkungan dituruti, mudah gelisah, cemas dan
- Mendiskusikan kekuatan dan marah.
keterbatasa dalam berkomunikasi
dengan orang lain O: TTV
- Memberikan umpan balik positif pada
TD: 110/80 mmHg
setiap peningkatan kemampuan
- Menganjurkan berinteraksi dengan RR:23x/menit
orang lain secara bertahap
- Melatih brmain peran untuk N : 90x/menit
meningkatkan keterampilan komunikasi S : 36,50C
- Melatih mengekpresikan marah denagn
tepat Composmentis (E4,V5,M6)

Hasil GPPH: 21 

A:masalah belum teratasi

P:lanjutkan intervensi
Kesimpulan

AHDH adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity
Disorder, suatu gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit
memusatkan perhatian. Ada kira-kira 3-5 % anak usia sekolah menderita
ADHD (Permadi, 2009).
Belum ada kepastian factor apa yang menyebabkan seorang anak
dapat menderita ADHD, namun beberapa penelitian menunjukan bahwa
factor genetic, neurologic dan proses dalam otak, neurotransmitter,
lingkungan, psikososial merupakan factor penyebab gangguan ini.
Pada umumnya terdapat beberapa tes penunjang dalam menentukan
bahwa anak menderita ADHD atau tidak, namun yang sering dilakukan
dan merupakan tugas perawat adalah melakukan pengkajian dengan
menggunakan formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas/GPPH ( Abbreviated Conners Ratting Scale)

Anda mungkin juga menyukai