Farmakoterapi
Psikoterapi
Terapi Bermain
Terapi Back in Control
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus
- Kurang konsentrasi
- TTV
- Tidak dapat duduk dengan TD: 110/80 mmHg
tenang, kaki dan tangan RR:23x/menit
bergerak terus
N : 90x/menit
- Merusak barang dan
S : 36,50C
mengganggu temannya
Composmentis (E4,V5,M6)
- Mudah menangis bila
keinginanya tidak dituruti - Hasil GPPH: 21
- Mudah gelisa, cemas dan
marah
Analisa data
No Data Etoologi Masalah
1 DS: Attention Gangguan interaksi social
- Kurang konsentrasi deficit/hyperactivity
disorder
- Tidak dapat duduk dengan tenang, kaki
dan tangan bergerak terus
- Merusak barang dan mengganggu
temannya
- Mudah menangis bila keinginanya
tidak dituruti
- Mudah gelisa, cemas dan marah
DO:
- TTV
TD: 110/80 mmHg
RR:23x/menit
N : 90x/menit
S : 36,50C
Composmentis (E4,V5,M6)
- Hasil GPPH: 21
Diagnose Keperawatan
Kode
No Dx Keperawatan Tanggal Paraf
Dx
Berhubungan dengan
attention deficit
1 D.0118 13 – 10 -2017
/hyperactivity
disorder
No Dx Keperawatan
Rencana keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Gangguan interaksi sosial Observasi
Luaran utama:
berhubungan dengan attention - Identifikasi kemampuan melakukan interaksi
deficit/hyperactivity disorder - Interaksi social dengan orang lain
Luaran tambahan: - Identifikasi hambatan melakukan interkasi dengan
Definisi: Kuantitas dan/atau kualitas
orang lain
hubungan social yang kurang atau - Dukungan social Terapeutik
berlebih
- Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu
Batasan karakteristik: hubungan
Setelah dilakukan perawatan
- Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu
- Defisiensi bicara 3x 24 jam masalah interaksi hubungan
- Hambatan social dengan ekspetasi - Motivasi berinteraksi diluar lingkungan
perkembangan/maturasi - Diskusikan kekuatan dan keterbatasa dalam
meningkat dengan kriteria berkomunikasi dengan orang lain
- Impulsif hasil: - Berikan umpan balik positif pada setiap
peningkatan kemampuan
- Perilaku agresif - Perasaan nyaman dengan
Edukasi
situasi sosial meningkat - Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
- Perasaan mudah
- Latih brmain peran untuk meningkatkan
menerima atau keterampilan komunikasi
mengkomunikasikan - Latih mengekpresikan marah denagn tepat
perasaan meningkat
- Responsive pada orang
lain meningkat
- Kooperatif dalam
bermain dengan sebaya
meningkat
- Kooperatif dengan teman
sebaya meningkat.
Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan
N Hari/tgl/jam Hari/tgl/jam
Implementasi Evaluasi
o
- Mengidentifikasi kemampuan
1 Senin Senin S:kurang konsentrasi, dapat duduk
melakukan interaksi dengan orang lain
- Mengidentifikasi hambatan melakukan dengan tenang, kaki dan tangan
13 – 10 – 2017 13 – 10 – 2017
interkasi dengan orang lain bergerak terus, memahami aturan
- Memotivasi meningkatkan keterlibatan
08.00 wib dalam suatu hubungan 19.00 wib untuk tidak merusak barang dan
P:lanjutkan intervensi
Kesimpulan
AHDH adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity
Disorder, suatu gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit
memusatkan perhatian. Ada kira-kira 3-5 % anak usia sekolah menderita
ADHD (Permadi, 2009).
Belum ada kepastian factor apa yang menyebabkan seorang anak
dapat menderita ADHD, namun beberapa penelitian menunjukan bahwa
factor genetic, neurologic dan proses dalam otak, neurotransmitter,
lingkungan, psikososial merupakan factor penyebab gangguan ini.
Pada umumnya terdapat beberapa tes penunjang dalam menentukan
bahwa anak menderita ADHD atau tidak, namun yang sering dilakukan
dan merupakan tugas perawat adalah melakukan pengkajian dengan
menggunakan formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas/GPPH ( Abbreviated Conners Ratting Scale)