Anda di halaman 1dari 40

Program Pemboran Sumur AFI-01

Manajemen Pemboran Migas


Ujian Akhir Semester

Dosen : Nama : Afi Maulana


Herianto, PhD NIM : 213201002
Lembar Pengesahan
Daftar isi
• Lembar Pengesahan • Program Casing dan Cementing
• Executive Summary • Logging & Welltest

• Prognosa Pemboran • Completion


• Well Control
• Rig
• Drilling Hazard
• Prosedur Pemboran
• Pencegahan dan Penanganan Masalah
• Program Lumpur
• Estimasi Waktu Pemboran
• Program Hidrolika
• Estimasi Biaya Pemboran
• Program Pahat dan Faktor Mekanik • Keekonomian
EXECUTIVE SUMMARY

Sumur eksploitasi AFI-01 direncanakan akan dibor berarah, dengan estimasi waktu pemboran 65,3 hari, dengan kedalaman 2732

mMD / 2642 mTVD. Pemboran sumur berlokasi di Batumandi untuk menguras hidrokarbon pada formasi Belumai. Berikut

ringkasan kegiatan operasi pemboran sumur AFI-01 :

• Bor lurus lubang 36” sampai kedalaman 40 mMD. Masukan dan semen casing 30” di kedalaman 40 mMD.

• Bor lurus dengan pahat 26” + BHA Mud Motor + MWD sampai kedalaman 350 mMD. Masukan dan semen casing 20” di
kedalaman 350 mMD.

• Bor dengan pahat 17-1/2” + BHA Mud Motor + MWD. Bor lurus sampai kedalaman 450 mMD / mTVD (KOP). Lanjut bor berarah
(build up section) sampai kedalaman 656 mMD dengan maksimum inklinasi 20 deg. Lanjut bor berarah (holding section) hingga

kedalaman 1500 mMD / 1441 mTVD. Masukan dan semen casing 13-3/8” di kedalaman 1500 mMD / 1441 mTVD.
EXECUTIVE SUMMARY (Lanjutan)

• Bor dengan pahat 12-1/4” + BHA Mud Motor + MWD. Bor berarah (holding section) dari kedalaman 1500
mMD hingga kedalaman 1897 mMD. Lanjut bor berarah (drop section) dari kedalaman 1897 mMD hingga

kedalaman 2198 mMD dengan inklinasi kembali 0 deg. Lanjut bor vertikan dari kedalaman 2198 mMD

hingga kedalaman 2250 mMD / 2160 mTVD. Masukan dan semen casing 9-5/8” di kedalaman 2250 mMD.

• Bor lurus dengan pahat 8-1/2” + BHA Mud Motor + MWD dari kedalaman 2250 mMD sampai kedalaman
2732 mMD / 2642 mTVD. Lakukan open hole logging.

• Masukan dan semen liner 7” di kedalaman 2732 mMD dengan top of liner di kedalaman 2150 mMD.
Lakukan cased hole logging. Lanjut dengan perforasi dan uji produksi.
Prognosa Pemboran


DATA SUMUR
1. Nama Lokasi : Batumandi
• Estimasi formasi yang akan
• 2. Nama Sumur : AFI-01 ditembus
No.
1
Nama Formasi
Seurula
mTVDss
Permukaan
• 3. Struktur : Batumandi 2 Keutupang -415
• 4. Jenis Sumur : Berarah, Tipe – S 3 Baong -1285
• 5. Koordinat Permukaan : X = 424087.70 m Y = 404733.25 m 4 Belumai (Target) -2415
• 6. Koordinat Target : E = 424446.46 m N = 405115.35 m
• 7. Ground Level (GL) : 27.45 mdpl
• 8. Tinggi Lantai Bor : 9.34 m dari GL / 36.79 mdpl
• 9. Rig : D-1500 / 55 (1500 HP)
Tekanan Temperatur
• 10.Tujuan Pemboran : Pengurasan hidrokarbon struktur Batumandi No. Nama Lapisan mTVDss Tebal (m)
(psi) (F)
Est. Rate
• 11.Target Utama : Formasi Belumai (P3)
• 12.Target Tambahan : Formasi Belumai (P2, P4) • 12Estimasi
Belumai P2
Belumai P3
-2440
Lapisan
-2471
-
Prospek
5 - 15 m
-
4287
-
350 - 390
-
350 BOPD
• 13.Kedalaman Akhir : 2732 mMD / 2642 mTVD 3 Belumai P4 -2494 - - - -

• 14.Perkiraan Hari Kerja : 65,3 hari


Stratigrafi Cekungan Sumatera
Peta Lokasi Batumandi Utara
Lokasi Pemboran Sumur AFI-01
X = 424087.70 m

Y = 404733.25 m
Geometri Sumur AFI-01
Seurula

Keutupang

Baong

Belumai
Trayektori Pemboran
Penampang Sumur Vertikal Penampang Sumur Horizontal Directional
Drilling
Parameter
Rig

D-1500
• Beban Hook Terbesar = 282.593 lbs
• HP Drawworks = 513,80 HP
• HP Prime Mover = 1019,45 HP
• Horse Power Rig = 1500 HP
Prosedur Operasi Trayek 36”

A. Operasi Pemboran
1. Siapkan mud drilling sesuai program lumpur pemboran
2. Bor lurus formasi menggunakan tricone bit 36” sampai kedalaman 40 mMD sesuai
parameter pemboran (diusahakan menjaga kondisi WOB rendah dengan RPM yang tinggi)
3. Pastikan hole cleaning lubang bor baik
4. Cabut rangkaian apabila telah mencapai 40 mMD
5. Persiapan pemasangan stove pipe.
Prosedur Operasi Trayek 36” (Lanjutan)

B. Operasi Pemasangan Stove Pipe


1. Masukan stove pipe 30” kedalam lubang bor hingga kedalaman 40 mMD
2. Lakukan las pada setiap joint
3. Isi penuh stove pipe dengan air kemudian isolasi stove pipe menggunakan penutup plat
baja
4. Lakukan pressure test cementing line pada 2000psi/ 5menit
5. Lakukan penyemenan dari kedalaman 40 mMD hingga ke permukaan dan tunggu semen
kering (lakukan top job/sax job apabila semen tidak mencapai permukaan)
6. Instalasi dan uji coba fungsi diverter 30” dengan ball valve 10”, bottom flange 29-½” x 500
psi, dan 8” x 300 psi welded flange
Prosedur Operasi Trayek 26”
A. Operasi Pemboran
1. Siapkan mud drilling sesuai program lumpur pemboran
2. Bor lurus formasi menggunakan tricone bit 26” sampai kedalaman 350 mMD sesuai
parameter pemboran (diusahakan menjaga kondisi WOB rendah dengan RPM yang tinggi)
3. Pastikan hole cleaning lubang bor baik
4. Cabut rangkaian apabila telah mencapai 350 mMD
5. Persiapan pemasangan conductor casing 20”.
Prosedur Operasi Trayek 26” (Lanjutan)
B. Operasi Pemasangan Conductor Casing 20”
1. Masukan conductor casing 20” yang telah dipasangkan shoe hingga kedalaman 350 mMD
2. Sambung casing dengan pemasangan baker lock setiap 3 joint dan masukan casing
dengan kecepatan 30 sec/joint
3. Pasang topi penyemenan kemudian running tubing 2-7/8” kedalam casing.
4. Sirkulasikan lumpur pemboran untuk membersihkan lubang bor dan memastikan tidak ada
sirkulasi yang hilang
5. Semen casing dari kedalaman 350 mMD hingga ke permukaan dan tunggu semen kering
(lakukan top job/sax job apabila semen tidak mencapai permukaan)
6. Instalasi Bottom flange 21-1/4” x 2000 psi, Annular 21-1/4” x 2000 psi dan BOP double ram
21-1/4” x 2000 psi
Prosedur Operasi Trayek 17-1/2”
A. Operasi Pemboran
1. Siapkan mud drilling sesuai program lumpur pemboran
2. Siapkan Directional BHA + Mud Motor dan MWD
3. Uji fungsi Annular 21-1/4” x 2000 psi dan BOP double ram 21-1/4” x 2000 psi.
4. Bor shoe hingga menembus lapisan baru pada kedalaman 352 mMD kemudian lakukan uji cutting dan
Leak Off Test
5. Bor lurus hingga kedalaman 450 mMD kemudian lanjutkan KOP pada kedalaman tersebut.
6. Bentuk sudut dengan BUR 3 deg/30m dan inklinasi maksimum 20 deg hingga kedalaman 656 mMD (EOB)
7. Lanjutkan pemboran hold section hingga kedalaman 1500 mMD dengan survey MWD setiap 30 m (1
stand)
8. Sirkulasi lumpur untuk membersihkan lubang bor kemudian cabut rangkaian pemboran untuk persiapan
pemasangan casing 13-3/8”
Prosedur Operasi Trayek 17-1/2”
B. Operasi Pemasangan Intermediete Casing 13-3/8”
1. Masukan intermediate casing 13-3/8” yang telah dipasangkan shoe hingga kedalaman 1500
mMD
2. Sambung casing dengan pemasangan baker lock setiap 3 joint dan masukan casing dengan
kecepatan 30 sec/joint
3. Sirkulasikan lumpur pemboran untuk membersihkan lubang bor dan memastikan tidak ada
sirkulasi yang hilang
4. Semen casing dari kedalaman 1500 mMD hingga ke permukaan dan tunggu semen kering
(lakukan top job/sax job apabila semen tidak mencapai permukaan)
5. Instalasi Annular 13-5/8” x 10.000 psi serta BOP group 13-5/8” x 10.000 psi
6. Uji fungsi Annular 13-5/8” x 10.000 psi serta BOP group 13-5/8” x 10.000 psi
Prosedur Operasi Trayek 12-1/4”
A. Operasi Pemboran
1. Siapkan mud drilling sesuai program lumpur pemboran
2. Siapkan Directional BHA + Mud Motor dan MWD
3. Bor shoe hingga menembus lapisan baru pada kedalaman 1502 mMD kemudian lakukan uji
cutting dan Leak Off Test
4. Bor tangent section hingga kedalaman 1880,7 mMD dengan survey MWD setiap 30 m (1 stand)
5. Lanjut pemboran drop section hingga kedalaman 2191 mMD (EOD) dengan Drop Off Rate 2 deg/
30m hingga inklinasi 0 deg
6. Lanjutkan pemboran vertical section hingga kedalaman 2250 mMD.
7. Sirkulasi lumpur untuk membersihkan lubang bor kemudian cabut rangkaian pemboran untuk
persiapan pemasangan casing 9-5/8”
Prosedur Operasi Trayek 12-1/4”
B. Operasi Pemasangan Intermediete Casing 9-5/8”
1. Masukan surface casing 9-5/8” yang telah dipasangkan shoe hingga kedalaman 2250 mMD
2. Sambung casing dengan pemasangan baker lock setiap 3 joint dan masukan casing dengan
kecepatan 30 sec/joint
3. Sirkulasikan lumpur pemboran untuk membersihkan lubang bor dan memastikan tidak ada
sirkulasi yang hilang
4. Semen casing dari kedalaman 2250 mMD hingga ke permukaan dan tunggu semen kering
5. Instalasi BOP group 13-5/8” x 10.000 psi
6. Uji fungsi BOP group 13-5/8” x 10.000 psi
Prosedur Operasi Trayek 8-1/2”
A. Operasi Pemboran
1. Siapkan mud drilling sesuai program lumpur pemboran
2. Siapkan Directional BHA + Mud Motor dan MWD
3. Bor shoe hingga menembus lapisan baru pada kedalaman 2252 mMD kemudian lakukan uji cutting dan Leak Off Test
4. Bor lurus hingga kedalaman 2732 mMD dengan melakukan coring pada P2 (2675 mMD) dan P4 (2729 mMD)
5. Setelah mencapai kedalaman 2732 mMD cabut rangkaian dan lakukan open hole logging
B. Operasi Pemasangan Casing 7”
1. Kondisikan lubang bor sebelum prosedur running casing 7”
2. Masukan casing 7” kedalaman lubang yang sudah dilengkapi float shoe dan hanger hingga kedalaman 2732 mMD.
3. Setelah itu running DP 5” dan sirkulasikan lumpur untuk membersihkan lubang bor dan memastikan tidak ada loss
sirkulasi.
4. Lakukan penyemenan casing 7” dan set casing hanger pada kedalaman 2150 mMD dari dasar lubang bor kemudian
tunggu semen kering.
Program Lumpur
No. FV PV YP GS FL ES Excess
Trayek Jenis Lumpur Mud Rate GPM WPS OWR
sec/qt cps lbs/100sq.ft 10"/10' cc/30' volt Lime
1 36" Spud Mud/ Gel Water 600 – 700 - - - - - - - - -
2 26" SOBM, SG 1.07 – 1.20 1000 – 1200 55 - 70 20 - 30 20 - 25 7-18/12-23 < 5 > 500 100 -150K 2 - 5 75/25
3 17-1/2" OBM, SG 1.20 – 1.60 900 – 1000 55 - 70 20 - 30 20 - 25 10-15/16-24 < 5 > 800 200 -300K 2 - 5 75/25
4 12-1/4" OBM, SG 1.70 – 1.90 700 – 800 55 - 80 20 - 30 20 - 25 10-15/16-24 < 5 > 1000 300 -350K 2 - 5 80/20
5 8-1/2" OBM, SG 1.05 – 1.25 500 – 600 55 - 80 20 - 30 20 - 25 10-15/16-24 < 5 > 1000 300 -350K 2 - 5 80/20
Program Lumpur (Lanjutan)
Program Hidrolika
Program Pahat dan Faktor Mekanik
Program Casing & Cementing

Diagram VME Casing


Logging & Well Test
Completion

Completion Liner 7” Casing Hanger

• Single Completion Cased Hole Liner 7”

• Perforated Casing dengan ukuran Packer


tubing 2-7/8”
Tubing 2-7/8”

Perforated
Program BOP
Trayek 26” Trayek 17-1/2” Trayek 12-1/4” Trayek 8-1/2”

21-1/4" x 2000 psi 13-5/8" x 10.000 13-5/8" x 10.000


29-1/2" x 500 psi
Double ram psi Triple ram psi Triple ram
Well Control
• Drillers Method
Sirkulasikan lumpur pemboran yang lama untuk mengeluarkan influx kemudian
mensirkulasikan lagi dengan lumpur pemboran yang baru untuk mematikan kick.
Metode ini digunakan apabila tidak tersedia barite saat terjadi kick.
• Wait and Weight
Menutup sumur pemboran hingga lumpur pemboran yang baru sudah siap
disirkulasikan untuk mematikan kick. Metode ini digunakan apabila barite tersedia
saat terjadi kick.
Drilling Hazard
No. Trayek Drilling Hazard
1 36" -
2 26" Gumbo, sweeling, dan sloughing shale
3 17-1/2" Pack off dan sloughing shale
4 12-1/4" Caving, over pressure shale, water kick, loss.
5 8-1/2" Differential pressure sticking, loss, kick, high content H2S dan CO2
Penanganan dan Pencegahan Masalah
Penanganan dan Pencegahan Masalah
(Lanjutan)
Penanganan dan Pencegahan Masalah
(Lanjutan)
Penanganan dan Pencegahan Masalah
(Lanjutan)
Grafik Estimasi Waktu Pemboran
Trayek
26”

Trayek 17-1/2”

Trayek 12-1/4”

Trayek 8-1/2”
Tabel Estimasi Waktu Pemboran
Estimasi Biaya Pemboran
Rincian Estimasi Biaya Pemboran
Keekonomian
Forecast Produksi Sumur AFI-01
Terima Kasih

Manajemen Pemboran Migas


Ujian Akhir Semester

Dosen : Nama : Afi Maulana


Herianto, PhD NIM : 213201002

Anda mungkin juga menyukai