Anda di halaman 1dari 15

Fistel & Abses

Preaurikula
Definisi
• Fistel preaurikula adalah kelainan pada telinga yang terjadi akibat
kegagalan penyatuan dari tonjolan-tonjolan (hilloks) pada masing-masing
arkus brankialis pertama dan kedua yang akan membentuk daun telinga
pada masa pertumbuhan embrional.

• Pada keadaan tenang tampak muara fistel berbentuk bulat atau lonjong,
berukuran seujung pinsil.

• Dari muara fistel sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea
dan bila infeksi dapat mengeluarkan sekret yang berbau busuk

• Diagnosa fistula preaurikular kongenital dapat ditegakkan dengan


ditemukannya muara fistula di sekitar telinga yang terdapat sejak lahir.

Kroon DF, Strasnick B. Diseases of the Auricle, External Auditory Canal, and Tympanic Membrane. In : Glasscock ME, Gulya AJ. Ed. Glasscock – Shambaugh
Surgery of the Ear. 5th ed. Hamilton : BC Decker Inc. 2003.pp: 345 – 8.
Etiologi
• Selama embriogenesis, daun teliga (aurikula) terbentuk dari arkus branchial 1 dan 2 pada minggu
keenam kehamilan.

• Arkus branchial adalah struktur mesoderm yang dibungkus oleh ektoderm and mengelilingi endoderm.
Arkus-arkus ini terpisah satu dengan lainnya oleh celah branchial ektoderm kearah luar dan oleh kantong
faringeal endoderm kearah dalam. Arkus branchial 1 dan 2 branchial masing-masing membetuk 3
tonjolan (hillocks), struktur ini disebut hillocks of His.

• Tiga Hillocks muncul dari tepi bawah arkus branchial 1 dan tiga lagi dari batas atas arkus branchial kedua.
Hillocks ini seharusnya bergabung selama beberapa minggu kemudian pada masa embriogenesis.

Scheinfeld, N.S., Nozad V., Weinberg, (2008) ,Preauricular Fistula, Department of Dermatology, St Luke's Roosevelt Hospital Center,
Available from :
http://emedicine.medscape.com/ 
Cabang brankial pertama :
- Tonjolan pertama  membentuk tragus
- Tonjolan kedua membentuk krus helisis
- Tonjolan ketiga membentuk heliks

Cabang brankial kedua :


- Tonjolan keempat  membentuk antiheliks
- Tonjolan kelima  membentuk anti tragus
- Tonjolan keenam  membentuk lobulus dan heliks bagian bawah

Scheinfeld, N.S., Nozad V., Weinberg, (2008) ,Preauricular Fistula, Department of Dermatology, St Luke's Roosevelt Hospital Center,
Available from :
http://emedicine.medscape.com/ 
Abses preaurikula adalah manipulasi pasien
suatu masa berupa benjolan terhadap muara
Staphylococcus aureus 
yang berisi nanah, terasa fistula karena
Staphylococcus epidermidis
nyeri dan berwarna timbulnya rasa
Streptococcus viridans
kemerahan pada sisi anterior gatal atau
spesies Peptococcus dan Proteus
keluarnya cairan
telinga, karena ada infeksi di
bawah kulit.
Sekret yang tidak
INFEKSI Keluar sekret keluar merupakan
media pertumbuhan
bakteri

ABSES
Proses Pembentukan Abses
1 2 3

4 5 6

Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=M-aUukFk-tY
Sumber :
https://www.youtube.com/watch?v=M-aUukFk-tY
Dalam sebuah studi yang besar 52% pasien mengalami peradangan pada
fistulanya, 34% mengalami abses dan 18% dari fistulanya mengalami infeksi.

Bakteri yang sering menyebabkan infeksi tersebut, antara lain :


• Staphylococcus epidermidis (31%)

• Staphylococcus aureus (31%)

• Streptococcus viridians (15%)

• Peptococcus species (15%)

• Proteus species (8%)


Manifestasi Klinik
• Biasanya asimptomatik.

• Pasien umumnya datang setelah terjadi obstruksi dan infeksi fistel (rasa sakit dan bengkak) di
bagian depan telinga serta demam.

• Akibat infeksi tersering muncul rasa gatal dan keluarnya sekret.

• Sekret yang tidak dapat dikeluarkan juga merupakan media yang baik untuk perkembangan
bakteri sehingga akan timbul suatu infeksi dan selanjutnya menjadi abses.
Diagnosis
Anamnesa:

• Keluhan Utama : terdapat benjolan di depan telinga di sertai rasa nyeri saat di tekan.

• Gatal  terbentuk benjolan, semakin membesar.

• Terdapat lubang kecil di depan telinga.

• Riwayat keluar cairan (nanah) dari fistula tersebut.

• Demam.
Diagnosis
• Pemeriksaan fisik : ditemukan lubang kecil yang mengarah ke telinga luar, biasanya pada tepi
anterior dari bagian ascending heliks.

• Jika fistula ini mengalami infeksi yang aktif dapat ditemukan adanya tanda-tanda radang yang
biasanya disertai pengeluaran sekret, dan dapat meninggalkan gejala sisa berupa jaringan parut
(scarring).

• Pemeriksaan laboratorium : dilakukan kultur pus untuk menentukan bakteri penyebab dari fistula
tersebut.

• Pemeriksaan radiologi : dilakukan fistulografi untuk melihat bentuk dan sejauh mana saluran
fistula dan dilakukan ultrasonografi untuk mengetahui hubungan antara saluran fistula dengan
arteri temporal superfsial, krus anterior heliks, dan tragus.
Diagnosa Banding
Karsinoma sel basal adalah keganasan yang berasal Kista inklusi epidermal adalah kista kutaneus yang
dari sel pluripotensial pada lapisan basal dari paling sering terjadi.
epidermis atau folikel.
Gambaran umum kista inklusi epidermal berupa
Gambaran lesi biasanya muncul sebagai papul benjolan berwarna kekuningan, berbentuk nodul
berwarna merah atau pink yang perlahan membesar. dengan berbagai ukuran. Dan memiliki pori di
Predileksi kepala dan leher. bagian sentralnya.

Predileksi wajah, scalp, telinga, dada, dan


punggung.
Terapi
Konservatif
• Kompres hangat

• Antibiotik sistemik  Amoxicillin , clyndamicin

• Analgetik  Paracetamol, Asam Mefenamat

Operatif
• Insisi dan drainase abses

• Fistulektomi
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada fistula preaurikular adalah :
• Pasien dapat mengalami infeksi pada salurannya dengan pembentukan abses

• Infeksi dan ulserasi dapat terjadi pada bagian yang jauh dari tempat yang terbuka
• Kekambuhan post operasi

Anda mungkin juga menyukai