Anda di halaman 1dari 17

Univeristas Andalas

Company LOGO Fakultas Teknologi Informasi


Sistem Informasi

Analisis Proses Bisnis

Ricky Akbar, M.Kom


198410062012121001
Pentingnya Peningkatan Kinerja
Mengapa perlu peningkatan kinerja?
 Banyak isu baik eksternal maupun internal yang
menyebabkan perlunya dilakukan improvement.
 Performance level pada semua proses mempunyai tendensi
menurun, diperlukan perawatan (maintenance) untuk
mengembalikan pada kondisi standar.
 Jika perusahaan tidak melakukan peningkatan (improvement),
akan mengalami kekalahan persaingan dengan para kompetitor.
 Konsumen semakin banyak harapan yang ditujukan pada
perusahaan. Perusahaan perlu memanjakan konsumen sehingga
memberikan pelayanan yang melebihi harapan. Untuk itu
perusahaan harus melakukan terobosan (breakthrough)

 Perusahaan pada umumnya melakukan continuous


improvement dalam menjaga performance level, dan
kadang-kadang melakukan breakthrough
 Tanpa usaha pemeliharaan dan perbaikan, kinerja
perusahaan akan menurun
Performance level

Breakthrough

Maintenance

No effort
time
Model peningkatan kinerja (Bredrup, 1955)
PLAN DO CHECK

Performance Planning Performance Improvement Performance Review


Performance priorities Continuous improvement Performance
(Key success factors) Reengineering measurement
ACT
Performance gaps
Performance
evaluation

External requirement Performance Reference Self Audit


- Vision strategy -Competitive benchmarking -Key business process
-Stakeholder -External audit assessment
-(customers, owner, -Customer survey
partner) -Competitor analysis
Model Peningkatan Kinerja Deming (1986)

ACT PLAN

CHECK DO
Mengorganisasikan perbaikan
Top management bertanggung jawab untuk high
level evaluation pada tingkat performansi
organisasi.
Top management menentukan assessment tool dan
memberikan inisiatif awal pengukuran
performansi.
Tim Perbaikan Kinerja
 Pada proyek perbaikan yang spesifik bisa
dilakukan oleh sebuah tim. Tim tersebut memiliki
tugas;
 Sebagai team leader
 Pemegang otoritas dari menejemen perusahaan dalam hal
pengukuran performansi
 Memperhatikan kepentingan konsumen internal dan
eksternal
 Memperhatikan supplier internal dan eksternal
 Merekomendasikan kebutuhan external assistane and
expert
 Mengikuti organisasi peningkatan kinerja

Self assessment
Process Performance Improvement
& Performance Improvement
Documentation Measurement Planning
Evaluation
Analisis SWOT
 Analisis ini terdiri atas komponen :
 Strength (Kekuatan)
 Weakness (Kelemahan)
 Opportunity (Kesempatan)
 Threat (Ancaman).
Analisis ini digunakan untuk analisis internal
dan eksternal organisasi.
Strength  Atribut dari perusahaan yang sangat
membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Weakness  Atribut dari perusahaan yang sangat
membahayakan atau merugikan dalam usaha
pencapaian tujuan perusahaan.
Opportunity  Kondisi eksternal yang membantu
dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan.
Threat  Kondisi eksternal yang dapat
membahayakan atau merugikan kinerja bisnis
perusahaan.
ANALISIS FIVE FORCES MODEL

Five forces model dikembangkan oleh Michael


E. Porter.
Five forces model digunakan untuk
menganalisis lingkungan eksternal organisasi.
Komponen :
 Threat of new entrants, yaitu ancaman dengan adanya
pendatang baru yang akan menjadi kompetitor.
 Rivalry among existing competitors, yaitu persaingan
dengan kompetitor yang ada.
 Bargaining power of suppliers, yaitu kekuatan untuk
melakukan penawaran/pemilihan supplier.
 Bargaining power of buyers, yaitu kekuatan untuk
melakukan penawaran / pemilihan pembeli.
 Threat of substitute products or services, yaitu ancaman
dengan adanya produk atau layanan pengganti.
Thank You !

Pertemuan ke -3

Anda mungkin juga menyukai