Anda di halaman 1dari 16

PERUBAHAN & BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi dibentuk oleh para individu, dalam


organisasi, etika organisasi yang dianut, hak kepegawaian
yang diberikan kepada tiap pegawai
dan juga jenis struktur organisasi itu sendiri. Budaya
organisasi juga membentuk dan mengendalikan perilaku
dalam keorganisasian. Budaya organisasi
mempengaruhi cara individu merespons dan menafsirkan
segala situasi dan permasalahan yang ada di dalam
organisasi. Budaya organisasi mencerminkan bagaimana
melakukan pekerjaan dalam organisasi. Budaya organisasi
dapat mencerminkan budaya kerja.

01/31/21 1
PERUBAHAN.....
• Budaya kerja aparatur neara dapat diartikan sebagai
sikap dan perilaku individu dan kelompok yang didasari
atas nilainilai yang diyakini kebenarannya dan telah
menjadi sifat dan kebiasaan dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaan sehari-hari.
• Proses pembentukan sikap dan perilaku diarahkan
kepada terciptanya pekerja yang profesional, bermoral
dan bertanggung jawab yang memiliki persepsi yang
tepat terhadap pekerjaan (bekerja adalah ibadah,
bekerja adalah “Panggilan” untuk melaksanakan tugas
mulai, agar menjadi orang pilihan yang unggul),
sehingga prestasi kerja merupakan aktualisasi jatidirinya

01/31/21 2
PERUBAHAN....
 Penentu budaya kerja adalah etos kerja/semangat
kerja.
 Etos kerja sebagai yang khas terhadap makna kerja
pada golongan sosial masyarakat tertentu.
 Bila dikaitkan dengan suatu profesi maka disebut kode
etik profesi.
 Etos kerja sangat erat kaitannya motivasi kerja yang
merupakan pendorong dan menimbulkan semangat
kerja.
 Etos kerja berakar pada nilai-nilai filosofis, nilai religius
dan nilai budaya yang berkembang dalam suatu
masyarakat.

01/31/21 3
PERUBAHAN....

 Semangat kerja mencakup;


 (1)Mendorongan jiwa untuk melaksanakan kegiatan
bekerja/pekerjaan,
 (2) Semangat kerja yang ada pada seseorang dimulai
dengan semangat untuk mencapai suatu tujuan;
 (3) Semakin besar keinginan untuk mencapai tujuan
tersebut semakin keras usaha yang dilakukannya.

01/31/21 4
PERUBAHAN

• Nilai-Nilai Dasar Budaya Kerja • h. Ketepatan dan Kecepatan,


• a. Komitmen dan Konsistensi: • i. Rasionalitas dan Kecerdasan
Visi, Misi dan Tujuan Emosi,
Organisasi, • j. Keteguhan dan Ketegasan,
• b. Wewenang dan Tanggung • k. Disiplin dan Keteraturan
jawab, Kerja,
• c. Keikhlasan dan Kejujuran, • l. Keberanian dan Kearifan,
• d. Integritas dan • m. Dedikasi dan Loyalitas,
Profesionalisme, • n. Semangat dan Motivasi,
• e. Kreativitas dan Kepekaan, • o. Ketekunan dan Kesabaran,
• f. Kepemimpinan dan • p. Keadilan dan Keterbukaan,
Keteladanan,
• q. IImu Pengetahuan dan
• g. Kebersamaan dan Dinamika Teknologi.
Kelompok,

01/31/21 5
Indikator Perubahan
• a. Peningkatan efektivitas organisasi.
Efektivitas organisasi meliputi, produktivitas
yang semakin tinggi, semangat kerja yang makin
besar, penentuan sasaran yang makin tepat,
rasa tanggung jawab yang makin besar dan
pemanfaatan sumber dana, daya dan tenaga
yang semakin tinggi. Tegasnya terjadi
peningkatan kinerja organisasi.
• b. Penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan
yang situsional, dengan gaya kepemimpinan
yang demokratis.

01/31/21 6
Indikator Perubahan
• c. Terwujudnya komitmen dan keterlibatan seluruh
anggota organisasi, dalam meraih keberhasilan
organisasi secara keseluruhan, bukan hanya
keberhasilan masing-masing komponen organisasi yang
bergerak sendirisendiri.
• d. Tumbuh dan berkembangnya semangat kerjasama
dalam dan antar, kelompok kerja yang didasarkan pada
prinsip "simbiosis mutualistis."
• e. Peningkatan kemampuan para anggota organisasi
untuk mengenali, berbagai faktor internal yang
merupakan kekuatan organisasi yang berkaitan dengan
semangat kerja dan budaya kerja

01/31/21 7
Indikator Perubahan
• f. Peningkatan kemampuan berkomunikasi secara
efektif baik vertikal, ke bawah dan ke atas, horizontal
dan diagonal ke atas dan ke bawahdalam rangka
penyampaian informasi, saran, kebijakan dan keputusan
untuk memecahkan masalah dan penyelesaian konflik
secara fungsional.
• g. Penumbukan dan pengembangan serta
pemeliharaan iklim kerja, yang mendorong tumbuhnya
kreativitas dan keterbukaan, memberikan kesempatan
kepada para anggota organisasi untuk tumbuh dan
berkembang dan dimana perilaku yang positif dan sehat
dihargai dan perilaku yang negatif diperbaiki melalui,
pengenaan sanksi disiplin.

01/31/21 8
Indikator Perubahan
• h. Berkurangnya perilaku yang bersifat
disfungsional seperti, ketidakperdulian pada
pemborosan, rendahnya kesadaran tentang
pentingnya waktu, tingkat kemangkiran yang
tinggi dan sikap negatif terhadap organisasi.
• i. Pertumbuhan kesadaran yang semakin
besar tentang pentingnya etos, kerja dan
semangat kerja untuk terus-menerus
beradaptasi dengan lingkungan yang terus
berubah.

01/31/21 9
Perubahan Sistem Nilai
• 1. Sistem Nilai Yang Perlu Perubahan
• Prinsip yang sangat mendasar dalam melaksanakan
perubahan organisasi harus berdasarkan pada nilai-nilai
humanistik dan demokratik, dimana nilai-nilai berikut ini
perlu dipertimbangkan dalam melakukan perubahan:
• Pertama: Penghargaan dan pengakuan harkat dan
martabat manusia. Perubahan yang akan dilakukan
harus memiliki pandangan nilai nilai kemanusiaan,
dimana para anggota organisasi adalah makhluk yang
memiliki rasa tanggung jawab, rasa keperdulian dan
sadar tentang akibat sikap dan tindakannya.

01/31/21 10
Perubahan Sistem Nilai
• Kedua: Saling mempercayai dan saling mendukung.
Pimpinan, organisasi atau setiap manajer menyadari
bahwa suatu organisasi yang efektif dan sehat memiliki
ciri adanya iklim saling mempercayai, kesungguhan,
keterbukaan dan saling mendukung, bukan sebaliknya
terlalu mementingkan perolehan kekuasaan, berlomba-
lomba memperkuat pengaruh, atau saling mencurigai.
• Ketiga: Organisasi yang efektif dan sehat adalah
organisasi yang tidak menekankan pentingnya hierarki
kekuasaan atau kewenangan, melainkan yang
menonjolkan kebersamaan dan keserasian dalam
interkasi antara seorang dengan orang lain dan antara
satu kelompok kerja dengan kelompok yang lain.

01/31/21 11
Perubahan Sistem Nilai
• Keempat: Kesiapan menghadapi masalah. Para
anggota suatu organisasi, harus dipandang sebagai
kekuatan ampuh dalam mengatasi berbagai masalah
yang dihadapinya dan tidak justru mengelak jika timbul
masalah. Nilai ini perlu dipahami oleh semua pihak,
tepapi harus disadari juga setiap organisasi pasti akan
menghadapi masalah dan harus mencari jalan keluar
yang paling cocok untuk menyelesaikan masalah
tersebut.

01/31/21 12
Perubahan Sistem Nilai
• Kelima: Partisipasi. Harus disadari oleh berbagai
pihak yang terlibat dalam kegiatan manajemen bahwa
salah satu gaya manajemen yang dewasa ini semakin
diandalkan adalah gaya partisipatif. Artinya melibatkan
berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan
dalam proses pengambilan keputusan tentang
perubahan yang akan diwujudkan karena jika mereka
turut memutuskan rencana dan arah perubahan yang
akan terjadi, mereka akan merasa lebih bertanggung
jawab dan membuat komitmen yang lebih konkret untuk
menjadikan realisasi keputusan yang diambil.

01/31/21 13
Perubahan Sistem Nilai

• Untuk melakukan perubahan budaya dengan dapat


ditempuh dengan cara melepas kebiasaan lama yang
birokratis dan menggantikannya dengan budaya baru
dengan karateristik wirausaha. Melepas kebiasaan
terlalu banyak minta petunjuk, misalnya dan
menggantikannya dengan keberanian melakukan
inovasi. Melepas sikap ingin dilayani, dan
menggantikannya dengan sikap melayani
• Cara lainnya, kembangkan permufakatan yang mampu
menyentuh emosi pegawai sehingga mereka bisa
melepaskan komitmen lamanya dan menggantinya
dengan komitmen baru yang berbeda

01/31/21 14
Perubahan Sistem Nilai
• Kolaborasi membantu memutuskan kapan dan
bagaimana menggunakan teknik khusus untuk
meningkatkan prestasi kerja dan melibatkan pegawai
dalam penerapan pelaksanakannya. Metode kolaboratif
adalah proses perubahan yang menerapkan nilai nilai
kolaboratif pada budaya organisasi di tempat kerja untuk
menumbuhkan perubahan yang langgeng berlandaskan
pada etika kerja kolaboratif.
• Manfaat Kolaborasi: antara lain: Organisasi bekerjasama
secara intern bersaing secara ekstern; produktivitas
pegawai meningkat; konflik berkurang karena hubungan
kerja yang terbuka dan membangun kerjasama; pegawai
memikul tanggung jawab penuh dan dapat di
pertanggungjawabkan demi keberhasilan organisasi.
15
Perubahan Sistem Nilai
• Dalam melakukan perubahan organisasi
biasanya dibentuk Tim Kerja. Timkerja
atau Kelompok Kerja (Pokja) harus
memiliki ketrampilan komunikasi dan
kemampuan analisis permasalahan yang
dihadapi organisasi dan dapat
memberikan solusi pemecahannya.

01/31/21 16

Anda mungkin juga menyukai