Anda di halaman 1dari 22

SAKIP

• Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(SAKIP) merupakan suatu sistem yang
membentuk suatu siklus
• Dimulai dari proses penetapan visi, misi, tujuan dan
sasaran organisasi yang akan dicapai yang tercantum
dalam perencanaan stratejik organisasi;
• Dijabarkan lebih lanjut kedalam Rencana Kinerja
Tahunan; kemudian ditetapkan dalam Penetapan
Kinerja; LAKIP

1
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
RPJM

Rencana Strategis

Rencana Kinerja
Tahunan/ Renja

Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA)
Perjanjian Kinerja
(Performance
Contract/Agreement)

Kinerja
Aktual

LAKIP/LKj IP Laporan
pertanggungjawaban
keuangan

2
ASPEK YANG DIEVALUASI

PEREN-
CANAAN
KINERJA
Action Plan
SISTEM
EVALUASI AKUNTABILITAS PENGU-
KINERJA KINERJA KURAN
Check Do KINERJA

PELA-
PORAN
KINERJA

CAPAIAN
KINERJA
PENGKATEGORIAN NILAI HASIL EVALUASI

Nilai
No. Predikat Interpretasi Karakteristik Instansi
absolut

1. AA >85-100 Memuaskan Memimpin perubahan, berbudaya kinerja, berkinerja


tinggi, dan sangat akuntabel

2. A >75-85 Sangat Baik Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem


manajemen kinerja yang andal.

3. B >65-75 Baik, dan perlu sedikit Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem
perbaikan yang dapat digunakan untuk manajemen kinerja,
dan perlu sedikit perbaikan.

4. CC >50-65 Cukup baik (memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat kebijakan,
perlu banyak perbaikan memiliki sistem yang dapat digunakan untuk
yang tidak mendasar memproduksi informasi kinerja untuk pertanggung
jawaban, perlu beberapa perbaikan tidak mendasar.

5. C >30-50 Agak kurang, perlu Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan,
banyak perbaikan, memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi perlu
termasuk perubahan banyak perbaikan minor dan perbaikan yang
yang mendasar mendasar.

6. D 0-30 Kurang, perlu banyak Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk
sekali perbaikan & manajemen kinerja, perlu banyak perbaikan,
perubahan yang sangat sebagian perubahan yang sangat mendasar.
mendasar.
• RENSTRA BELUM SELARAS DENGAN RPJMD
• PENGURAIAN SASARAN STRATEGIS KE BERBAGAI TARGET TIDAK
PERMASALAHAN UMUM DALAM SASARAN YANG LEBIH RENDAH DAPAT DIWUJUDKAN/
PENERAPAN BELUM BAIK MENYIMPANG DARI
• TARGET KINERJA BELUM DITETAPKAN
SAKIP DENGAN BAIK
SASARAN
• PERJANJIAN KINERJA BELUM SELARAS
• INDIKATOR
DENGAN RENSTRA
• KINERJA TIDAK
• CAPAIAN KINERJA BELUM ADA RENCANA AKSI
• DIRUMUSKAN
BELUM DIDASARKAN RENSTRA BELUM DIPUBLIKASIKAN
DENGAN SMART
PADA KINERJA
• TIDAK TERDAPAT
OUTCOME
• CAPAIAN KINERJA TIDAK PERENCANAAN IKU ATAU IKU
TIDAK
DIDASARKAN PADA KINERJA DIRUMUSKAN
KINERJA YANG
DIPEROLEH PADA DENGAN BAIK
TAHUN-TAHUN
CAPAIAN PENGUKURAN • PENGURAIAN
SISTEM
SEBELUMNYA KINERJA KINERJA IKU BELUM
• SINERGI DENGAN AKUNTABILITAS SELARAS
CAPAIAN LAIN MASIH • TIDAK TERDAPAT
LEMAH KINERJA MEKANISME
• INFORMASI
BELUM
KINERJA
DAPAT
INSTANSI PENGUKURAN
KINERJA
DIANDALKAN PEMERINTAH • PENGUMPULAN
DATA KINERJA
EVALUASI PELAPORAN BELUM DAPAT
DIANDALKAN
INTERNAL KINERJA
• TIDAK/BELUM TERDAPAT MEKANISME • TIDAK TERDAPAT MEKANISME PELAPORAN
MONITORING DAN EVALUASI SECARA KINERJA
BERKALA • LKj TIDAK DISUSUN ATAS DASAR
• APIP BELUM BERFUNGSI DENGAN BAIK PERJANJIAN KINERJA
ATAU SKPD BELUM MEMBERIKAN • ANALISIS TIDAK DILAKUKAN SECARA
PERHATIAN TERHADAP EVALUASI APIP MENDALAM
• LKj BELUM DIMANFAATKAN U/ PERBAIKAN • LKj BELUM DIPUBLIKASIKAN
MGT
PENYEBAB RENDAHNYA HASIL EVALUASI

1. Perencanaan Kinerja(RPJM/Renstra, RKPD/Renja, dan Tapkin) RPJMD belum secara


konsekuen dimanfaatkan dalam pembuatan RKT maupun Tapkin.

2. Renstra dan RKT di tingkat unit kerja umumnya belum berorientasi hasil dan belum
dilengkapi indicator kinerja yang terukur .

3. Tapkin belum dimanfaatkan sebagai alat untuk mengendalikan dan memperbaiki kinerja.

4. IKU belum ditetapkan secara formal sebagai alat ukur keberhasilan entitas
organisasi ,

5. Indikator Kinerja belum menggambarkan hasil dan dapat diukur secara


obyektif serta Sistem pengumpulan data kinerja belum memadai.

6. Pelaporan Kinerja , belum cukup menyajikan evaluasi, analisis dan pembandingan atas
kinerja serta belum menyajikan informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja

6
PENYEBAB RENDAHNYA HASIL EVALUASI

7. Evaluasi dan pemantauan mengenai kemajuan pencapaian


kinerja beserta hambatan atas akuntabilitas kinerja SKPD
belum dilakukan

8. Hasil evaluasi internal belum dimanfaatkan untuk perbaikan


kinerja organisasi

9. Capaian Kinerja belum optimal dimana Indikator kinerja yang


ada belum menggambarkan keberhasilan sasaran,

10. Data Kinerja kurang handal serta tidak selaras antara kinerja
outcome yang disajikan dalam LAKIP dengan kinerja dalam
RPJMD/Renstra
7
Strategi Perbaikan
• Memperbaiki dokumen perencanaan melalui:
* Tujuan dan Sasaran yang berorientasi hasil
* Tujuan dan Sasaran telah selaras dengan RPJM
* Indikator kinerja sasaran (outcome) telah memenuhi kriteria
indikator kinerja yang baik / SMARTC
• Menyusun Rencana Aksi atas Kinerja dengan mencantumkan target dan sub kegiatan
termasuk anggaran secara periodik
• Menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal
• Menetapkan mekanisme pengumpulan data kinerja
• Mempublikasikan IKU, Renstra, Perjanjian Kinerja, dan LKj IP
• Analisis dan evaluasi atas capaian kinerja di LKj IP
• Monitoring berkala dan evaluasi LKj SKPD

8
INDIKATOR KINERJA
DAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA TUJUAN

INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR


KINERJA KINERJA KINERJA
SASARAN SASARAN SASARAN
Sasaran Indikator Kinerja Target
Strategis RENSTRA

(1) (2) (3)

Sasaran Indikator Target RENCANA


Strategis Kinerja KINERJA
(1) (2) (3) TAHUNAN/RENJA

Sasaran Indikator Target PENETAPAN/


Strategis Kinerja PERJANJIAN
KINERJA
(1) (2) (3)
PENGUKURAN
KINERJA

Sasaran Indikator Target Realisasi %


Strategis Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)

10
? ?
INDIKATOR KINERJA

nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output


atau outcome.

alat ukur yang digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam


mencapai tujuannya
Beda indikator kinerja dan kinerja
• Meningkatnya disiplin pegawai merupakan contoh
kinerja yang akan diukur tapi sering dianggap sebagai
indikator kinerja
• Indikator kinerja dari kinerja diatas adalah jumlah
pegawai yang mendapatkan hukuman disiplin atau
rata-rata hari kehadiran pegawai dalam setahun
KINERJA KERJA
Apa yang akan dihasilkan Apa yang akan digunakan
(Outcome) (input)

Kondisi atau keadaan yang ingin Apa yang akan dikerjakan


diubah/ diperbaiki (aktivitas)
Apa yang akan dibuat (output)
Rencana kinerja, berarti: Rencana Kerja, berarti:
Membuat rencana mengenai Membuat rencana yang
hasil (outcome) yang akan berfokus pada penggunaan
dicapai atau diwujudkan input, pemilihan kegiatan, dan
output yang akan dibuat
KARAKTERISTIK INDIKATOR
KINERJA

• Spesifik dan Jelas


• Dapat diukur secara Obyektif
• Relevan dengan sasaran yang ingin dicapai
• Tidak Bias/ Tidak Berdwimakna

IK SMART-C
Tipe indikator kinerja
• Kualitatif: baik, cukup, kurang
• Kuantitatif absolut: menggunakan angka absolut
• Persentase
• Rasio
• Rata-rata
• Indeks

RUMUSAN INDIKATOR KINERJA SEBAIKNYA MENGACU PADA


PERMENDAGRI NO. 86 TAHUN 2017
Contoh Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Meningkatnya kapasitas dan penggunaan Jumlah penumpang busway yang terlayani
angkutan umum Panjang koridor busway yang beroperasi
Jumlah pelajar yang terlayani
Meningkatnya kualitas pengendalian Bertambahnya usaha yang memenuhi
lingkungan baku mutu
Bertambahnya kendaraan yang lulus uji
emisi
Meningkatnya pemahaman masyarakat..
Meningkatnya kapasitas jaringan dan Pembangunan fisik jalan
kualitas jalan Titik rawan macet
Kawasan taman yang nyaman dilalui
pejalan kaki
Akses layanan pendidikan % putus sekolah
% buta aksara
Jumlah ruang kelas
Meningkatnya mutu pendidikan Jumlah sekolah SSN
Rata2 UASBN
Jumlah guru ikut S1
Contoh Indikator Kinerja

KURANG SMART LEBIH SMART


Tersedianya data dan informasi Persentase ketersediaan data dan
penanggulangan kemiskinan informasi penanggulangan kemiskinan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Persentase warga berusia > 60 tahun yang
mendapat layanan kesehatan dasar secara
gratis
Target: X%
Meningkatnya penataan administrasi Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
kependudukan
Terbukanya jalan baru di daerah pedesaan Persentase daerah yang terisolir terbuka
yang terisolir aksesnya
Peningkatan kualitas jalan di pedesaan Persentase jalan desa dalam kondisi baik
ORIENTASI KINERJA

TERJADINYA PERBAIKAN OUT-


COME

PRODUK PRODUK
BER-
FUNGSI
BERFUNGSINYA PRODUK/JASA MEMPER
-BAIKI
OUT-
COME

ASAL PRODUK
ADA
PRODUK
TERBUATNYA PRODUK/JASA BER-
FUNGSI
OUT- PUT

ASAL
TERLAKSANANYA KEGIATAN
ADA
TERLAK PROSES
PRODUK
SANA

ASAL
TER-
SERAP
TERSERAPNYA ANGGARAN TERLAK
SANA
INPUT

BERHASIL?
ORIENTASI KINERJA

OUT-
MENINGKATNYA ANGKA PARTISIPASI MURNI SD COME

PRODUK PRODUK
OUT-
BER- ANAK USIA SD DAPAT BERSEKOLAH MEMPER
COME
FUNGSI -BAIKI

ASAL PRODUK
OUT- PUT
ADA GEDUNG SD TERSEDIA BER-
PRODUK FUNGSI

ASAL
ADA
TERLAK PEMBANGUNAN GEDUNG TERLAKSANA PRODUK PROSES
SANA

ASAL ANGGARAN PEMBANGUNAN GEDUNG SD TERLAK


TER- INPUT
SERAP TERSERAP SANA

KEGIATAN PEMBANGUNAN GEDUNG SD BERH


RELEVANSI INDIKATOR KINERJA DAN TARGET

Satuan pada Indikator kinerja dan target harus sama


INDIKATOR KINERJA TARGET
Persentase volume arsip yang didata,
ditata dan dilestarikan 120 unit/Box
Jumlah kepala UPT yang telah 2 kegiatan
mengikuti diklat teknis

(TIDAK RELEVAN)
Persentase volume arsip yang didata,
ditata dan dilestarikan 100%
Jumlah kepala UPT yang telah 50 orang
mengikuti diklat teknis

(RELEVAN)
ORIENTASI: Hasil vs Proses/Keg
Hasil yang diinginkan berupa perbaikan kondisi/keadaan berupa
perubahan kuantitas, kualitas, efisiensi, efektivitas, proses layanan,
perilaku atau pendapatan dll

BERORIENTASI
BERORIENTASI HASIL
PROSES /KEGIATAN
Meningkatkan produksi tanaman pangan (kuantitas)
Menurunkan tingkat kematian ibu melahirkan (kuantitas)
Meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Papua (kualitas) Meningkatkan sosialisasi .....
Meningkatkan efisiensi pengurusan perizinan di lingkungan Meningkatkan pengawasan …..
Pemerintah Pemda (efisiensi) Meningkatkan koordinasi .....
Meningkatkan efektivitas pameran dagang di luar negeri
(efektivitas)
Meningkatkan audit terhadap ......
Meningkatnya kecepatan proses penerbitan dokumen Meningkatkan fasilitasi terhadap .......
kependudukan (proses layanan) Meningkatkan diklat .....
Meningkatnya pemilih yang menggunakan hak pilihnya dalam
Meningkatkan bimbingan/penyuluhan
Pemilu (perilaku)
Meningkatkan pendapatan petani (pendapatan) terhadap .................

Anda mungkin juga menyukai