Anda di halaman 1dari 6

NEED ASSESSMENT

(ANALISIS KEBUTUHAN)
ANALISIS KEBUTUHAN TERDIRI DARI 5
LANGKAH POKOK
• Identifikasi Masalah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis
dan subtropis. Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta
kasus demam berdarah di seluruh dunia tiap tahunnya.
Kota Kupang termasuk salah satu daerah endemis DBD
dengan incidence rate (IR) yang tertinggi di Nusa Tenggara
Timur (NTT).
• Evaluasi dan sintesis
Upaya pemerintah dalam memberantas demam berdarah
maka pemerintah melakukan kegiatan yaitu membagikan
kelambu, fogging dan menjaga kebersihan lingkungan
dengan menjaga sanitasi lingkungan yang bersih tetapi
dalam berjalannya program ini masih kurang evektif
sehingga perlu dilakukan evaluasi dengan mencari cara lain
Evaluasi ini dilakukan ulang dengan memulai dari mencari
data-data orang sakit dbd dan melakukan penyuluhan serta
wawancara agar dapat mengetahui sumber permasalahan
lain untuk memberantas dbd
• Pemodelan
Pemodelan suatu bentuk nyata contoh dari pemodelan DBD ini
berupa alat atau system yaitu penyediaan kelambu
• Spesifikasi
Secara spesifikasi demam berdara ini banyak menyerang
penduduk yang bertempat tinggal di daerah kumuh
• Review
DBD penyakit yang dibebkan olah virus dengue dan angka
tertinggi penyakit ini terdapat di NTT dan sebegai upaya
pemerintah mereka melakukan fogging pembangian kelambu dan
melakukan sanitasi lingkungan yang bersihdan secara spesifik
penyakit ini terjadi pada daerah tempat tinggal yang kumuh
Difteri
• Identifikasi masalah
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam,
dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan.
Data Kementerian Kesehatan menujukkan sampai dengan
November 2017, ada 95 kabupaten dan kota dari 20 provinsi
yang melaporkan kasus difteri. Secara keseluruhan terdapat 622
kasus, 32 diantaranya meninggal dunia.
Sementara pada kurun waktu Oktober hingga November 2017,
ada 11 Provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri, antara
lain di Sumatra Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatra Selatan,
Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat dan Jawa Timur.
• Evaluasi dan sintesis
Program pemerintah yang dilakukan yaitu imunisasi sebelum program
dijalnkan lagi harus diadakan evaluasi terhadap upaya imunisasi difteri
ini apakah sangat efektiv dalam menangani masalah difteri atau tidak
• Pemodelan suatu bentuk nyata yaitu dengan vaksin
• Spesifikasi Tanda dan gejala spesifik difteri, antara lain menyebabkan
borok kulit dan infeksi pernapasan. Kasus klasik difteri adalah infeksi
saluran pernapasan atau yang disebabkan oleh bakteri.
• Review
Difteri meerupakan infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium. Dan terjadi KLB di berbagai provinsi program
pemerintah yang dilakukan yaitu vaksinisasi

Anda mungkin juga menyukai