Anda di halaman 1dari 9

Terapi Herbal Anti Obesitas

Kelompok 9 :
1. Melinda maulidiya (P17220183052)
2. Elvira aulia yanuarsyah mujiono (P17220184067)
3. Alfinda mantofani (P17220184075)
4. Rere puspitaningrum (P17220184082)
KLASIFIKASI OBESITAS!

Obesitas diartikan sebagai kelebihan kandungan


lemak di jaringan adiposa. Dikatakan obesitas jika
berat badan diatas 20% dari batas normal. Obesitas
disebabkan oleh banyak faktor yang berhubungan
satu sama lain yaitu faktor genetik, metabolik,
kebiasaan hidup, kebiasaan makan, aktivitas fisik,
faktor sosiokultural, dan ekonomi.
Tanaman Herbal Sebagai Alternatif ?

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Hampir
semua jenis tumbuhan dapat tumbuh di Indonesia. Sebagian besar tumbuhan tersebut
sudah dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit oleh nenek moyang kita,
dimana tumbuhan ini dikenal sebagai obat herbal. Sebagai contoh obat herbal anti
obesitas seperti teh putih, teh hijau, jeruk nipis, dan daun jati belanda.
Apa saja tanaman Herbal untuk Terapi
Anti Obesitas ?
Teh putih

Teh putih merupakan tumbuhan obat yang mempunyai efek


farmakologis antara lain dapat menurunkan berat badan,
menurunkan kolesterol, trigliserida, serta glukosa, dapat
mencegah karies pada gigi, antimutagenik, antioksidan,
antibakteri. Pemberian ekstrak teh putih akan menyebabkan
peninggian pengeluaran energi (energy expenditure) selama 24
jam, karena EGCG (epigallocatechin gallate) menstimulasi
termogenesis dan oksidasi lemak serta dapat menurunkan kadar
trigilserida yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan.
Teh Hijau

Teh hijau dapat membantu mempercepat proses metabolisme untuk


mengurangi lemak tubuh yang berakibat pada menurunnya berat
badan dengan bantuan polyphenol yang termasuk dalam senyawa
antioksidan. Senyawa dari teh hijau yaitu kombinasi caffein dan
catechin, substansi tersebut bisa mempercepat metabolisme selama 2
jam. Catechins ini akan memicu penurunan berat badan dengan cara
membaka kalori dan mengurangi lemak tubuh.
Jeruk Nipis

Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat membantu reaksi hidrosilasi dalam


pembentukan asam empedu, yang menjadikan ekskresi kolesterol meningkat yang dapat
menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu keseimbangan LDL dan HDL darah di
dalam tubuh.
Jeruk merupakan salah satu buah yang mengandung Vitamin C yang banyak. Sari buah jeruk
mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 g bahan. Selain mengandung vitamin C, jeruk
juga mengandung hesperidin, yaitu berupa flavonoid spesifik pada buah jeruk yang dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL.
Daun Jati Belanda

Ekstrak etanol daun Jati Belanda menunjukkan hasil positif sebagai


antiadipogenesis dan antiobesitas dengan menghambat aktivitas G6PD,
trigliserida, dan kolesterol. Kandungan kimia tanin, alkaloid, saponin,
sterol, dan flavonoid pada daun Jati Belanda diketahui dapat mengikat
molekul kolesterol dan lemak yang terdapat dalam makanan dan
menyebabkan penurunan jumlah absorpsi lemak serta kolesterol di
intestinal, sehingga terjadi penurunan kadar kolesterol dalam darah.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai