Anda di halaman 1dari 49

Pekerjaan :

SID PENYEDIAAN AIR BAKU


BENDUNGAN PENGGA

Tahun Anggaran : 2020


SURVEY DAN PENGUMPULAN DATA

• Berdasarkan summary Infrastruktur


Mandalika Proyeksi kebutuhan maksimal air
bersih mandalika hingga tahun 2040 adalah
233,91 liter/detik dan kebutuhan hingga
tahun 2030 sebesar 155 liter/detik.
• Kebutuhan air bersih mandalika
direncanakan bersumber dari rencana
system Pengga 200 lt/dt dan eksisting
SWRO (saat ini kap 30 lt/dt)
• Wilayah pelayanan air bersih Kawasan
mandalika dibagi dua pelayanan yaitu
wilayah barat dan timur yang rencana
dilayani dengan Ground Water Tank Timur
dan Barat.
• Selain untuk wilayah KEK Mandalika system
air baku dari Pengga rencanannya juga
untuk kawasan Desa sekitar yang
rencananya akan dilayani meliputi : Desa
Sukadana, Kuta, Gerupuk, Pengengat dan
Mertak
RENCANA KEBUTUHAN AIR KAWASAN MANDALIKA

Potable Water Demand (Max)

Potable Water Demand (Real)

Sumber : The Mandalika Infrastruktur Summary (ITDC)


Kebutuhan Air bersih
KEK Mandalika 2025
150 l/dt.
Tidak termasuk desa
Penyangga
(kuta,Mertak,Sengkol-Gerupuk)
SYSTEM PENYEDIAAN AIR BAKU
BENDUNGAN PENGGA
Bendungan
Batujai
Jalur Jalan Rencana Pipa Transmisi
Eksisting HDPE Ø 500 mm, L : 11.930 m

Rencana Pipa Transmisi


HDPE Ø 500 mm, L : 12.500 m

Rencana Lokasi
Intake jembatan/jetty Jalur Rencana Jalan
Elevasi : +59 mdpl Baru

Bendungan Bundaran BIL


Pengga
Rencana Pipa Distribusi
HDPE Ø 450 mm, L : 5.200
Rencana Lokasi m
Booster Pump
Elevasi : + 94.02 mdpl

Kewenangan
Rencana Lokasi Prased BPPW-NTB
Elevasi + 73,0 mdpl
Rencana Lokasi IPA 2 x 100 l/dt KEK
Reservoir 2 x 1500 M3 Mandalika
GWT Barat
-ITDC

LAYOUT SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


KEK. MANDALIKA
PEMILIHAN LOKASI PRASED/WTP/RESERVOIR
1.Studi terdahulu “Konsultan Penyiapan Readiness Criteria SPAM NTB” yang dilaksanakan oleh
konsultan PT. Tirta Sigma Engineer pada tahun 2019, di BPPW NTB direkomendasikan
sebagai berikut.
a.Trase Pipa mengikuti jalan eksisting dari intake ke Bunderan BIL.
b.Trase pipa mengikuti rencana jalan baru dari Bunderan Bil-KEK Mandalika.
c.Booster pump ditempatkan di STA 0+200 jalan baru dari bundaran BIL.
d.WTP ditempatkan di STA 11+00 dari bundaran BIL.
2. Kondisi di sekitar intake merupakan hutan produksi, dengan ketinggian efektif + 140 m. jika
lokasi Prased/WTP/Rev (luas 2,5 Ha) ditempatkan di lokasi tersebut maka air dari intake tetep
dilakukan pemompaan (elevasi intake + 59 m), kemudian dari prased/ Resevoar mengalir
secara grafitasi hanya sepanjang 9,5 km dari 24,5 km pipa transmisi, artinya tetep dibutuhkan
2 kali pemompaan, karena elevasi tertinggi jaringan + 136 m.
Jika dilakukan 1 kali pemompaan maka elevasi yang dibutuhkan adalah + 240 m, di elevasi
tertinggi masih menyisakan tekanan 11 m, namun elevasi tersebut dilapangan tidak
dimungkinkan.
3. Pertimbangan lain lokasi Prased/WTP/Resevoar tidak didekat intake, karena pipa distribusi
yang membawa air bersih akan banyak melewati pemukiman dan dari pengalaman yang ada
sangat rawan dilakukan tiping liar oleh masyarakat.
Rencana Intake

Rencana Booster

Renc
Prased/WTP/Rsv

Perbukitan (warna merah) membentang sepanjang


Wilayah selatan, yang menunjukan daerah layanan terkurung oleh
Kontur perbukitan tinggi.
PETA RBI SITUASI WADUK PENGGA-MANDALIKA

Renc Lok.Booster
Pump
Renc Lok. Intake

Renc
Prased/WTP/Rsv

Kawasan
Mandalika
PETA RBI SITUASI PERBUKITAN SEKITAR WADUK PENGGA-
DATA HASIL PENGUKURAN JARINGAN PIPA
TRANSMISI BENDUNGAN PENGGA
1. Panjang Pipa Transmisi intake (waduk Pengga) – Prased : 24.450 m.
Intake- Booster pump : 12.750 m
Booster Pump – Prased : 11.700 m
2. Elevasi Muka Air Waduk Pengga terendah :
+ 50 m dpl (ref B.Pengga)
Elevasi Muka Air waduk pengga tertinggi : -
+ 57 m (Ref B.pengga)
3. Elevasi intake Jetty : + 59.00 m
4. Elevasi Booster pump : + 94.02 m
5. Elevasi Prased : : + 73.00 m
6. Elevasi tertinggi jaringan : + 129,24 m
7. Beda Elevasi Intake – Booster pump : 35.02 m. (-)
8. Beda elevasi Booster pump – Prased : 21.02 m. (+)
9. Beda elevasi Booster pump-elev.teringgi : 35,22 m (-)
10. Total Beda elevasi intake- elev.tertinggi : 70,24 m. (-)
PROFIL POTONGAN MEMANJANG
Bundaran BIL
El + 95.8 m dpl
Intake El +59 mdpl
+40.74

LONG SECTION INTAKE PENGGA – BUNDERAN BIL


Booster pump L = 11.930 m
PRASED
El + 94.02 m dpl El + 73.0 m dpl Bundaran
Mandalika

LONG SECTION BUNDERAN BIL – WTP L = 12.520 m


& WTP - BUNDARAN MANDALIKA L = 5.300 m

Keterangan :
Elevasi mengacu di elevasi Bendungan Pengga
PENEMPATAN ACCESSORIES PIPA
Intake

WO = Wash Out : 5 unit Jalur Intake – Bunderan BIL


AV = Air Valve : 17 unit
CV = Cek Valve : 4 unit

Booster pump

Prased/WTP/Resv
Bunderan Mandalika

Jalur Bunderan BIL- Bunderan Mandalika


Cross Tipical 2

Cross
Jbt.Penujak
Tipical 1

Jbt. Cross Tipical 3


Pengga

Jl. Baypas BIL

Intake
Bendungan
Pengga

Bunderan BIL

Peta Situasi Hasil Pengukuran


(Intake Bendungan Pengga – Bunderan BIL)
(typical 1)
Pipa dibawah
Rabat Bahu
Jalan

(typical 2)
Pipa dibawah
saluran drainase
jalan

(typical 3)
Pipa dibawah
Lapisan tanah
bahu jalan

Gambar Typical Cross Penempatan Pipa Jalur Intake – Bunderan BIL


Bandara

Bunderan BIL

Booster Pump

Cross Tipical 4

Cross Tipical 6

(a)
Prased/WTP/ Resevoar Cross Tipical 5

Cross Tipical 7
Bunderan
Mandalika

(b)
(c)
Peta Situasi
(Bunderan BIL – Bunderan Mandalika)
(Cross tipical 4)

Cross Typical 4
Bahu jalan dengan plesengan
pasangan batu kali
Cross typical 5
bahu jalan dengan plesengan
urugan tanah
Cross typical 6
Bahu jalan dengan perkuatan (Cross tipical 5)
turap
Cross typical 7
Bahu jalan hasil keprasan galian

(Cross tipical 6)

(Cross tipical 7)

Gambar Typical Cross Penempatan Pipa Jalur Bunderan BIL-Prased/WTP.


PERHITUNGAN HIDROLIS
HASIL PERHITUNGAN HIDROLIS
 Perhitungan Seluruh Jaringan menggunakan software epanet.2, kemudian
hasilnya di tambahkan dengan pengaruh water hammer.
- Pipa HDPE ND 500 mm
- Q : 200 l/dt.
- Koef. Kekasaran Hazen-Wiiliam : 130
- V : 1.41 m/dt

- Perhitungan Tekanan akibat Aliran Balik (Water Hammer)


h hammer = Tekanan akibat aliran balik ( water hammer) yaitu kondisi pada saat pompa mati .
a x V
Dh hammer =
g

1
a = -----------------------------------------------------
1 D
r x (
E water + t x E pipe
)

a : Wave velocity ( m / sec )

r = 1000 Kg/m 3 Water density


E water = 20500000000 Pa compression elastisity modulus ( young's modulus ) for water ( pa = n/m2).
2
E pipe = 900000000 Pa Tension elastisity modulus ( young's modulus ) for pipe material .( pa = n/m )
g = 9.81 m/sec 2 Acceleration of gravity

Hasil perhitungan hidrolis didapat


Pipa 18” h hammer = 49.45 m Pipa 22” h hammer = 31.93 m
Pipa 20” h hammer = 40.07 m
Gradien Hidrolis Intake-Prased ( dengan booster pump)
Pipa diameter 20”

Pompa Intake :
Q :110 l/dt
H : 74 m

Pompa Booster
Q : 110 l/dt
H : 78 m

Sisa tekan di
Booster Pump :
14.9 m

Sisa tekan di
inlet prased :
10.8 m
Sisa tekan di booster pump : 11.76 m
Sisa tekan di elevasi tertinggi (+129 m) : 12.82 m
Kualitas pipa : PN.10 – PN.16

Gradien Hidrolis Intake – Booster – Prased/WTP


KONTRUKSI INTAKE JETTY AIR BAKU
BENDUNGAN PENGGA
PERTIMBANGAN PEMILIHAN KONTRUKSI INTAKE
NO URAIAN PONTON JETTY

1 Perawatan 1 Pengecatan rutin ponton agar mengurangi korosi. 1 Perawatan Jetty relatif lebih mudah dan
Selama perawatan bagian bawah harus ditarik ke darat murah serta tidak mengganggu kerja
(bocor dll) pompa tidak bisa operasi pompa, sehingga tetep bisa beroperasi
2 Penggantian pipa fleksibel jika terjadi kebocoran/ 2 Jika terjadi kebocoran pada pipa inlet,
rusak, operasional pompa harus dihentikan. pipa langsung dilas ditempat (Pipa GIP),
pompa harus berhenti
3 Jika terjadi kebocoran pada pipa inlet (Pipa HDPE) pipa
harus dinaikkan keatas, karena harus dilakukan
pengelasan dengan Sistim pemanas, pompa harus
berhenti
2 Ketabilan Kontruksi 1 Ke stabilan dari ponton yg tidak bisa terjadi karena titik 1 Lebih stabil karena bersifat rigid
berat yg selalu berubah akibat angin, menyebabkan
perubahan arah gaya beban terhadap bearing. Umur 2 harus memperhitungkan gaya gempa
bearing lebih pendek.
2 Faktor angin harus diperhitungkan, jangkar harus 3 Kontruksi tahan terhadap faktor angin
cukup kuat, menahan geseran ponton pompa dan
ponton pipa.
3 Lebih tahan terhadap gempa karena fleksibel
3 Pompa 1 Tidak disarankan menggunakan pompa dengan Q dan 1 Bisa menggunakan pompa dengan Q dan
head yang tinggi, karena getaran cukup tinggi. head yang tinggi seperti Pompa Vertikal
NO URAIAN PONTON JETTY

4 Lain-lain 1 Phonton digunakan untuk inlet pipa saja lalu disedot 1 tidak perlu ada penampungan di intake
oleh mesin pompa yg di inteknya dibuatkan bak bisa langsung pompa ke Boosterpump/
penampungan wtp

5 Kualitas Air 1 Kualitas air relatif lebih jernih (sedikit sedimen) karena 1 kualitas air relatif lebih keruh karena
pengambilan air posisi diatas posisi pengambilan dibawah

6 Biaya 1 lebih murah 1 Lebih mahal

Dari matrik tersebut dikaitkan dengan kondisi lapangan maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Karena air dari intake dipompa (tekanan tinggi) ke booster dengan jarak
12.450 m, maka dibutuhkan kontruksi intake yang stabil.
2. Perawatan yang mudah dan murah
3. Kualitas air yang relative lebih keruh dengan kontruksi jetty maka dilengkapi
dengan wash out di beberapa lokasi dan juga diantisipasi di bangunan Prased
dan WTP.
4. Maka dipilih Kontruksi Intake memakai tipe Jetty.
Lokasi pengambilan direncanakan di sebelah kiri spill way konstruksi
bendungan, yg merupakan alur asli Sungai Dodokan, sehingga merupakan
bagian terdalam dari genangan air. Sistem pengambilan air akan
menggunakan intake jembatan/Jetty, sehingga posisinya fleksibel terhadap
naik turunnya muka air bendungan. MA maksimum berada pada elevasi
+57,00 mdpl (atau +64 m El BM) sedangkan MA minimum pada elevasi
+50,00 mdpl. (atau +57 m El BM)

Rencana Lokasi
Intake jetty / jembatan
Rencana
Jetty
LAYOUT INTAKE AIR BAKU PENGGA

Jetty Intake
Rumah Jaga

Powerhouse
TAMPAK SAMPING JETTY/INTAKE

Intake

Jetty

Concrete Chamber
TAMPAK DEPAN JETTY/ INTAKE

Concrete Chamber
DENAH DAN POTONGAN JETTY

Kap.Pompa masing2
110 lps

Penampang melintang Jetty


PERBANDINGAN TYPE POMPA
NO POIN SUBMERSIBLE PUMP VERTICAL TURBINE PUMP HORISONTAL SPLIT CASE PUMP
1 NEGATIVE SUCTION BAIK BAIK POSITIF SUCTION
2 FLUKTUASI LEVEL AIR Lebih kepemakaian water intake yang Lebih kepemakaian water intake yang Untuk pemakaian dengan level air
fluktuasi level air cukup drastis fluktuasi level air cukup drastis lebih tinggi dari pompa

3 KEBUTUHAN RESERVOAR Memerlukan konstruksi reservoar Bisa tidak menggunakan konstruksi Pada prinsipnya menggunakan
reservoar yang lebih tinggi
atau ada dorongan sebelum pompa
4 PERAWATAN POMPA Lebih tinggi atau high cost untuk suctionLebih rendah atau low cost untuk kondisi Lebih rendah atau low cost untuk
pompa suction pompa kondisi suction pompa
5 KEBUTUHAN TERHADAP RUMAH POMPA Diperlukan Diperlukan Diperlukan
6 PERAWATAN MOTOR Perwatan motor kurang standar karena Perawatan motor standar dipasaran Perawatan motor standar dipasaran
diperlukan motor yang
special
7 TINGKAT KEBISINGAN Karena berada didalam air, suara menjadi Karena motor berada diatas suara bising Karena motor berada diatas suara
sepi bising

CATATAN :
1 Pada prinsipnya fungsi pompa semuanya sama untuk memindahkan air dari satu tempat ketempat yang lain.
2 Harga relatif sama begitupun dengan daya listrik yang dibutuhkan.
3 Submersible dan vertical turbine pump sama-sama mempunyai bearing yang tenggelam dan digunakan untuk sumur semi dalam.

Dari perbandingan karakteristik pompa tersebut dipilih pompa untuk di intake yaitu Vertikal turbine,
karena perawatan lebih murah dan lebih mudah.

Sedangkan untuk di Booster pump dipilih pompa Horisontal split casing karena memiliki positif suction
yaitu pompa tersebut didesain untuk menenerima air bertekanan. Selain perawatan yang lebih murah
dan mudah.
Pompa Vertical Turbine

Pompa Intake Air Baku,


pompa, kapasitas pompa 110
l/d, head pompa 100 mtr,
effisiensi minimum 82%, dari
jenis pompa VERTICAL
TURBINE PUMP. Pump Outlet
DN250mm.

Material Pompa : Bell Mouth


-Cast Iron ; Strainer – SS;
Bowl-Cast Iron; Impeller-
Brozne; Shaft-SS410; self
lubicating line shaft; motor
stool, Motor-110kW-4PClassF-
IP55-V1-380V-3Phase.

Usia guna Pompa Vertikal


turbine untuk raw water
mencapai 10-15 tahun.
RENCANA PENGADAAN DAN
PENGOPERASIAN POMPA

 Tahap 1 Pengoperasian debit 100 l/dt

- Pengadaan pompa 3 unit @ 110 lps head 74 m


- Pompa 1 beroperasi 24 jam/hari
- Pompa 2 beroperasi dihari berikutnya, bergantian.
- Pompa 3 sebagai cadangan.
 Tahap 2 Pengoperasian debit 200 l/dt

- Pengadaan pompa 5unit @ 110 lps head 78 m


- Pompa 1 dan 2 beroperasi 24 jam/hari
- Pompa 3 dan 4 beroperasi dihari berikutnya, bergantian
- Pompa 5 sebagai cadangan.
BOOSTER PUMP
Lokasi Booster Pump

Booster Pump
Layout Booster 34Pump
m
34 m

30 m

LAYOUT BOOSTER PUMP


Denah Power House
Tampak Depan Booster Pump

Power House Rumah Pompa Rumah Jaga


Denah Rumah Pompa

Pompa Pompa Pompa Pompa Pompa

Potongan Rumah Pompa


Pertimbangan Booster pump tidak memakai Kolam
Penampungan.
Beberapa hal yg menjadi pertimbangan sehingga dibooster pump tidak
menggunakan kolam penampungan

1. Dengan memakai kolam penampungan maka akan terjadi endapan lumpur/ limbah
sehingga harus dibuang untuk itu dibutuhkan pompa sludger dan pengolahan
limbah sebelum dibuang ke tempat yang aman, hal ini tentu akan merepotkan dan
menambah biaya operasional, karena itu masalah lumpur/limbah di serahkan
pengolahaannya di prased.
2. Dengan tidak memakai kolam penampungan maka pemilihan pompa disesuaikan
yaitu menggunakan pompa jenis horizontal split casing (positive suction presure)
,yang didesign untuk merima sumber air yg sudah mempunyai tekanan.
3. Sistem kerja Pompa Horisontal split casing tersebut adalah :
a.sistem kerja sensor tekanan
Sensor tekanan ini menjadi triger utama untuk menentukan on atau off pompa.
b.sensor ampere consumtion.
Saat Pompa hidup, jika terbaca ampere consumsi rendah, maka itu menunjukkan
ada komponen yang belum berfungsi, seperti valve masih ditutup, atau terjadi
kobocoran pipa, maka ampere terbaca rendah dan pompa akan mati.
4. Tidak memerlukan lahan yang luas
Pompa Horisontal Split Casing
Pompa, kapasitas pompa 110 l/d, head
pompa 78 mtr, effisiensi minimum 75%.
Dari jenis pompa Horisontal Split Casing,
Pump Inlet/ Outlet DN200/DN150 mm.

Material Pompa : Casing -Cast Iron ;


Impeller - Bronze; Shaft-SS410; shaft
seal – Mechanical Seal, Motor-132kW-
4PClassF-IP55-V1-380V-3Phase.

Usia guna Pompa Horisontal Split


Casing mencapai 20 tahunan.
ESTIMASI BIAYA OP
DAN KEUNTUNGAN
Estimasi Biaya OP
DEBIT 100 LPS DEBIT 200 LPS
NO URAIAN (operasi 2 pompa) (operasi 4 pompa)
( 100 lps) (200 lps)

1 Daya Listrik terpasang 200 KVA 400 KVA


2 Daya listrik terpakai 160 KW 320 KVA
2 TDL (Bisnis ) WBP = K x 1035,78 / KWH WBP = K x 1035,78 / KWH
(termasuk biaya abonemen pemakaian >40 jm/bln) LWBP = 1035,78 / KWH LWBP = 1035,78 / KWH

3 Operasional pompa
KVArh =
24 Jam
1114,74 / KVArh

IN TO KVArh =
24 Jam
1114,74 / KVArh

4 Biaya Operasional listrik perbulan 1 pompa


N
160 KW x 24 Jam = 3.840 / Hari
A R 320 KW x 24 Jam = 7.680/ Hari

T UN G
3.840 x 30 Hari = 115.200 / Bulan 7.680 x 30 Hari = 230.400 / Bulan

HI
115.200 x 3 : 24 = 14.400 (WBP) 230.400 x 3 : 24 = 28.800 (WBP)

G G U
115.200 x 19 : 24 = 91.200 (LWBP)
WBP = 1.4 x 1035,78 x 14.400 = 20.813.248
230.400 x 19 : 24 = 182.400 (LWBP)
WBP = 1.4 x 1035,78 x 28.800 = 41.762.649

Jumlah
S I H T UNLWBP = 1035,78 x 91.200 = 94.463.136
115,276,384.00
LWBP = 1035,78 x 182.400 = 188.926.272
230,552,768.00
5
MA
Biaya Operasional listrik 2 pompa perbulan
( 1 pompa di intake 1 pompa di booster)
230,552,768.00 461,105,536.00

6 Pajak PJU, Sampah dll (5%) 11,527,638.40 23,055,276.80


7 Biaya perawatan dan administrasi (5%) 11,527,638.40 23,055,276.80
JUMLAH TOTAL BIAYA LISTRIK DAN PERAWATAN 253,608,044.80 507,216,089.60
8 HONOR TENAGA
a Honor Penanggung Jawab Operasi 1 org @ 6 jt/bln. 6,000,000.00 6,000,000.00
b Honor Wakil Penangung jawab operasi 2 org@ 5 jt/bln 10,000,000.00 10,000,000.00
c Honor Penanggung Jawab Teknis 2 org@ 4 jt/bln 8,000,000.00 8,000,000.00
d Honor Operator 4 org @ Rp.3 jt/bln 12,000,000.00 12,000,000.00
e Honor Staff Admin 2 org @ Rp. 3 jt/bln 6,000,000.00 6,000,000.00
f Honor penjaga intake dan Booster 2 org@ 3 jt/bln. 6,000,000.00 6,000,000.00
JUMLAH TOTAL HONOR TENAGA 48,000,000.00 48,000,000.00
9 JUMLAH BIAYA OP PRASED/WTP/RESEVOAR 409,605,270.00 819,210,540.00
10 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL DI INTAKE/BOOSTER DAN WTP 711,213,314.80 1,374,426,629.60
Estimasi Harga Jual dan Profit / thn
JUMLAH JUMLAH
NO URAIAN (operasional 2 pompa) (operasional 4 pompa)
100 lps 200 lps
1 HARGA JUAL AIR
a KEK Mandalika RP. 13,500.00 /M3 RP. 13,500.00 /M3
b Desa Penyanggah RP. 1,306.00 /M3 RP. 1,306.00 /M3
2 DEBIT 100 l/dt 200 l/dt
3 PRODUKSI AIR 1 BULAN (OP 24 JAM/HARI) 259,200.00 M3 518,400.00 M3
4 LOSSES (20%) 51,840.00 M3 103,680.00 M3
5 NETTO TERJUAL 207,360.00 M3 414,720.00 M3
a KEK Mandalika (75%) 155,520.00 M3 311,040.00 M3
b Desa Penyanggah (25%) 51,840.00 M3 103,680.00 M3
6 NILAI JUAL
a KEK Mandalika (75%) RP. 2,099,520,000.00 /Bln RP. 4,199,040,000.00 /Bln
b Desa Penyanggah (25%) RP. 67,703,040.00 /Bln RP. 135,406,080.00 /Bln
JUMLAH RP. 2,167,223,040.00 /Bln RP. 4,334,446,080.00 /Bln
7 BIAYA PRODUKSI (OP) RP. 711,213,314.80 /Bln 1,374,426,629.60 /Bln
8 KEUNTUNGAN PER BULAN RP. 1,456,009,725.20 /Bln RP. 2,960,019,450.40 /Bln
9 KEUNTUNGAN PERTAHUN RP. 17,472,116,702.40 /Thn RP. 35,520,233,404.80 /Thn
Catatan :
SK. Bupati Loteng Nomor 1.0 Tahun 2018 (Penetapan Tarif Air Minum pada PDAM Tirta Ardhia RinjaninLoteng)
1. Harga tarif SWRO (bisnis) : Rp. 40.000/m3
2. Harga tarif SWRO (Rumah tangga) : Rp. 30.000/m3
3. Harga tarif PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng (Kls. Usaha Besar : Rp. 13.500/m3
4. Rumah Tangga B (2B) pemakaian > 10 m3 : Rp.1.306 /m3
FOTO BENDUNGAN
PENGGA
Rencana
Jetty
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai