Rencana Lokasi
Intake jembatan/jetty Jalur Rencana Jalan
Elevasi : +59 mdpl Baru
Kewenangan
Rencana Lokasi Prased BPPW-NTB
Elevasi + 73,0 mdpl
Rencana Lokasi IPA 2 x 100 l/dt KEK
Reservoir 2 x 1500 M3 Mandalika
GWT Barat
-ITDC
Rencana Booster
Renc
Prased/WTP/Rsv
Renc Lok.Booster
Pump
Renc Lok. Intake
Renc
Prased/WTP/Rsv
Kawasan
Mandalika
PETA RBI SITUASI PERBUKITAN SEKITAR WADUK PENGGA-
DATA HASIL PENGUKURAN JARINGAN PIPA
TRANSMISI BENDUNGAN PENGGA
1. Panjang Pipa Transmisi intake (waduk Pengga) – Prased : 24.450 m.
Intake- Booster pump : 12.750 m
Booster Pump – Prased : 11.700 m
2. Elevasi Muka Air Waduk Pengga terendah :
+ 50 m dpl (ref B.Pengga)
Elevasi Muka Air waduk pengga tertinggi : -
+ 57 m (Ref B.pengga)
3. Elevasi intake Jetty : + 59.00 m
4. Elevasi Booster pump : + 94.02 m
5. Elevasi Prased : : + 73.00 m
6. Elevasi tertinggi jaringan : + 129,24 m
7. Beda Elevasi Intake – Booster pump : 35.02 m. (-)
8. Beda elevasi Booster pump – Prased : 21.02 m. (+)
9. Beda elevasi Booster pump-elev.teringgi : 35,22 m (-)
10. Total Beda elevasi intake- elev.tertinggi : 70,24 m. (-)
PROFIL POTONGAN MEMANJANG
Bundaran BIL
El + 95.8 m dpl
Intake El +59 mdpl
+40.74
Keterangan :
Elevasi mengacu di elevasi Bendungan Pengga
PENEMPATAN ACCESSORIES PIPA
Intake
Booster pump
Prased/WTP/Resv
Bunderan Mandalika
Cross
Jbt.Penujak
Tipical 1
Intake
Bendungan
Pengga
Bunderan BIL
(typical 2)
Pipa dibawah
saluran drainase
jalan
(typical 3)
Pipa dibawah
Lapisan tanah
bahu jalan
Bunderan BIL
Booster Pump
Cross Tipical 4
Cross Tipical 6
(a)
Prased/WTP/ Resevoar Cross Tipical 5
Cross Tipical 7
Bunderan
Mandalika
(b)
(c)
Peta Situasi
(Bunderan BIL – Bunderan Mandalika)
(Cross tipical 4)
Cross Typical 4
Bahu jalan dengan plesengan
pasangan batu kali
Cross typical 5
bahu jalan dengan plesengan
urugan tanah
Cross typical 6
Bahu jalan dengan perkuatan (Cross tipical 5)
turap
Cross typical 7
Bahu jalan hasil keprasan galian
(Cross tipical 6)
(Cross tipical 7)
1
a = -----------------------------------------------------
1 D
r x (
E water + t x E pipe
)
Pompa Intake :
Q :110 l/dt
H : 74 m
Pompa Booster
Q : 110 l/dt
H : 78 m
Sisa tekan di
Booster Pump :
14.9 m
Sisa tekan di
inlet prased :
10.8 m
Sisa tekan di booster pump : 11.76 m
Sisa tekan di elevasi tertinggi (+129 m) : 12.82 m
Kualitas pipa : PN.10 – PN.16
1 Perawatan 1 Pengecatan rutin ponton agar mengurangi korosi. 1 Perawatan Jetty relatif lebih mudah dan
Selama perawatan bagian bawah harus ditarik ke darat murah serta tidak mengganggu kerja
(bocor dll) pompa tidak bisa operasi pompa, sehingga tetep bisa beroperasi
2 Penggantian pipa fleksibel jika terjadi kebocoran/ 2 Jika terjadi kebocoran pada pipa inlet,
rusak, operasional pompa harus dihentikan. pipa langsung dilas ditempat (Pipa GIP),
pompa harus berhenti
3 Jika terjadi kebocoran pada pipa inlet (Pipa HDPE) pipa
harus dinaikkan keatas, karena harus dilakukan
pengelasan dengan Sistim pemanas, pompa harus
berhenti
2 Ketabilan Kontruksi 1 Ke stabilan dari ponton yg tidak bisa terjadi karena titik 1 Lebih stabil karena bersifat rigid
berat yg selalu berubah akibat angin, menyebabkan
perubahan arah gaya beban terhadap bearing. Umur 2 harus memperhitungkan gaya gempa
bearing lebih pendek.
2 Faktor angin harus diperhitungkan, jangkar harus 3 Kontruksi tahan terhadap faktor angin
cukup kuat, menahan geseran ponton pompa dan
ponton pipa.
3 Lebih tahan terhadap gempa karena fleksibel
3 Pompa 1 Tidak disarankan menggunakan pompa dengan Q dan 1 Bisa menggunakan pompa dengan Q dan
head yang tinggi, karena getaran cukup tinggi. head yang tinggi seperti Pompa Vertikal
NO URAIAN PONTON JETTY
4 Lain-lain 1 Phonton digunakan untuk inlet pipa saja lalu disedot 1 tidak perlu ada penampungan di intake
oleh mesin pompa yg di inteknya dibuatkan bak bisa langsung pompa ke Boosterpump/
penampungan wtp
5 Kualitas Air 1 Kualitas air relatif lebih jernih (sedikit sedimen) karena 1 kualitas air relatif lebih keruh karena
pengambilan air posisi diatas posisi pengambilan dibawah
Dari matrik tersebut dikaitkan dengan kondisi lapangan maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Karena air dari intake dipompa (tekanan tinggi) ke booster dengan jarak
12.450 m, maka dibutuhkan kontruksi intake yang stabil.
2. Perawatan yang mudah dan murah
3. Kualitas air yang relative lebih keruh dengan kontruksi jetty maka dilengkapi
dengan wash out di beberapa lokasi dan juga diantisipasi di bangunan Prased
dan WTP.
4. Maka dipilih Kontruksi Intake memakai tipe Jetty.
Lokasi pengambilan direncanakan di sebelah kiri spill way konstruksi
bendungan, yg merupakan alur asli Sungai Dodokan, sehingga merupakan
bagian terdalam dari genangan air. Sistem pengambilan air akan
menggunakan intake jembatan/Jetty, sehingga posisinya fleksibel terhadap
naik turunnya muka air bendungan. MA maksimum berada pada elevasi
+57,00 mdpl (atau +64 m El BM) sedangkan MA minimum pada elevasi
+50,00 mdpl. (atau +57 m El BM)
Rencana Lokasi
Intake jetty / jembatan
Rencana
Jetty
LAYOUT INTAKE AIR BAKU PENGGA
Jetty Intake
Rumah Jaga
Powerhouse
TAMPAK SAMPING JETTY/INTAKE
Intake
Jetty
Concrete Chamber
TAMPAK DEPAN JETTY/ INTAKE
Concrete Chamber
DENAH DAN POTONGAN JETTY
Kap.Pompa masing2
110 lps
3 KEBUTUHAN RESERVOAR Memerlukan konstruksi reservoar Bisa tidak menggunakan konstruksi Pada prinsipnya menggunakan
reservoar yang lebih tinggi
atau ada dorongan sebelum pompa
4 PERAWATAN POMPA Lebih tinggi atau high cost untuk suctionLebih rendah atau low cost untuk kondisi Lebih rendah atau low cost untuk
pompa suction pompa kondisi suction pompa
5 KEBUTUHAN TERHADAP RUMAH POMPA Diperlukan Diperlukan Diperlukan
6 PERAWATAN MOTOR Perwatan motor kurang standar karena Perawatan motor standar dipasaran Perawatan motor standar dipasaran
diperlukan motor yang
special
7 TINGKAT KEBISINGAN Karena berada didalam air, suara menjadi Karena motor berada diatas suara bising Karena motor berada diatas suara
sepi bising
CATATAN :
1 Pada prinsipnya fungsi pompa semuanya sama untuk memindahkan air dari satu tempat ketempat yang lain.
2 Harga relatif sama begitupun dengan daya listrik yang dibutuhkan.
3 Submersible dan vertical turbine pump sama-sama mempunyai bearing yang tenggelam dan digunakan untuk sumur semi dalam.
Dari perbandingan karakteristik pompa tersebut dipilih pompa untuk di intake yaitu Vertikal turbine,
karena perawatan lebih murah dan lebih mudah.
Sedangkan untuk di Booster pump dipilih pompa Horisontal split casing karena memiliki positif suction
yaitu pompa tersebut didesain untuk menenerima air bertekanan. Selain perawatan yang lebih murah
dan mudah.
Pompa Vertical Turbine
Booster Pump
Layout Booster 34Pump
m
34 m
30 m
1. Dengan memakai kolam penampungan maka akan terjadi endapan lumpur/ limbah
sehingga harus dibuang untuk itu dibutuhkan pompa sludger dan pengolahan
limbah sebelum dibuang ke tempat yang aman, hal ini tentu akan merepotkan dan
menambah biaya operasional, karena itu masalah lumpur/limbah di serahkan
pengolahaannya di prased.
2. Dengan tidak memakai kolam penampungan maka pemilihan pompa disesuaikan
yaitu menggunakan pompa jenis horizontal split casing (positive suction presure)
,yang didesign untuk merima sumber air yg sudah mempunyai tekanan.
3. Sistem kerja Pompa Horisontal split casing tersebut adalah :
a.sistem kerja sensor tekanan
Sensor tekanan ini menjadi triger utama untuk menentukan on atau off pompa.
b.sensor ampere consumtion.
Saat Pompa hidup, jika terbaca ampere consumsi rendah, maka itu menunjukkan
ada komponen yang belum berfungsi, seperti valve masih ditutup, atau terjadi
kobocoran pipa, maka ampere terbaca rendah dan pompa akan mati.
4. Tidak memerlukan lahan yang luas
Pompa Horisontal Split Casing
Pompa, kapasitas pompa 110 l/d, head
pompa 78 mtr, effisiensi minimum 75%.
Dari jenis pompa Horisontal Split Casing,
Pump Inlet/ Outlet DN200/DN150 mm.
3 Operasional pompa
KVArh =
24 Jam
1114,74 / KVArh
IN TO KVArh =
24 Jam
1114,74 / KVArh
T UN G
3.840 x 30 Hari = 115.200 / Bulan 7.680 x 30 Hari = 230.400 / Bulan
HI
115.200 x 3 : 24 = 14.400 (WBP) 230.400 x 3 : 24 = 28.800 (WBP)
G G U
115.200 x 19 : 24 = 91.200 (LWBP)
WBP = 1.4 x 1035,78 x 14.400 = 20.813.248
230.400 x 19 : 24 = 182.400 (LWBP)
WBP = 1.4 x 1035,78 x 28.800 = 41.762.649
Jumlah
S I H T UNLWBP = 1035,78 x 91.200 = 94.463.136
115,276,384.00
LWBP = 1035,78 x 182.400 = 188.926.272
230,552,768.00
5
MA
Biaya Operasional listrik 2 pompa perbulan
( 1 pompa di intake 1 pompa di booster)
230,552,768.00 461,105,536.00