Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI BAITUL MAAL WA TAMWIL (BMT) DALAM

MENGATASI PEMBIAYAAN BERMASALAH MENURUT


EKONOMI ISLAM (Studi Kasus di BMT Bina Ummat
Sejahtera Indramayu
OLEH :
ERI FIRMANSYAH

PRODI PERBANKAN SYARIAH


STAI SAYID SABIQ INDRAMAYU
LATAR BELAKANG MASALAH
 BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial. Peran bisnis, BMT akan terlihat pada
definisi baitul tamwil sedangkan sebagai lembaga sosial, baitul maal memilikikesamaan fungsi dan
peran dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ), oleh karenanya, baitul maal ini harus didorong agar
mampu agar mampu berperan secara profesional menjadi LAZ yang mapan
 Sebagian besar dana operasi BMT diputarkan dalam pembiayaan, keberhasilan BMT dalam
mengelola pembiayaan merupakan keberhasilan bisnis BMT. Sebaliknya apabila BMT terjerat
dalam masalah pembiayaan maka BMT akan menghadapi masalah besar, seperti resiko tak
tertagihnya hutang atau pembiayaan macet. Bank-bank di indonesia terbukti pernah dan sering
terjadi pembiayaan bermasalah atau tidak terbayarnya tagihan sebagian bahkan seluruhnya, salah
satu sebabnya yaitu analisis atau pembiayaan yang tidak cermat.
 pembiayaan merupakan salah satu aset penting dalam suatu perbankan. Untuk menjalankan
Pembiayaan dengan baik maka diperlukan adanya strategi penanganan pembiayaan bermasalah pada
BMT Bina Ummat Sejahtera Indramayu. Semakin berkembangnya BMT Bina Ummat Sejahtera
Indramayu tidak terlepas dengan masalah yang dihadapai. Salah satu masalah yang sering dihadapi
adalah pembiayaan bermasalah. Lambatnya angsuran yang diterima oleh BMT menjadi alasan yang
klasik bagi BMT. Persoalan ini sudah menjadi hal yang umum tiap terjadi akad-akad pembiayaan
walaupun tidak semua peminjam selalu bermasalah.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan


masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
 Apa faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah
di BMT BINA UMMAT SEJAHTERA Indramayu?
 Bagaimanakah strategi mengatasi pembiayaan
bermasalah di BMT BINA UMMAT SEJAHTERA
Indramayu?
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah


 Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
pembiayaan bermasalah di BMT BINA UMMAT
SEJAHTERA Indramayu
 Untuk mengetahui Strategi mengatasi pembiayaan
bermasalah di BMT BINA UMMAT SEJAHTERA
Indramayu?
METODE PENELITIAN

 Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Metode penelitian


kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme,(sugion0,2011) yaitu berdasarkan
sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mempelajari
masalahmasalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk
dengan hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena
Sumber Data

 a. Data primer
 Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dari observasi, penulis
memperoleh data dengan pengamatan secara langsung dari sumber penelitian
yang diamati. Dalam penelitian ini penulis memperoleh informasi secara langsung
dari pihak BMT Bina Umat Sejahtera Indramayu wawancara dan brosur-brosur.
 b. Data sekunder
 Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip
yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti
Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara
 Peneliti menggali dan mengumpulkan data penelitian dengan melakukan
pertanyaan dan pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden peneliti.
b. Observasi
 Peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian dan ikut dalam proses
pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan.
c. Dokumetasi
 Metode dokumetasi adalah cara pegumpulan data dengan mencari data mengenai
hal-hal yang berupa catatan-catatan suatu peristiwa yang ditinggalkan baik,
tertulis maupun tidak tertulis, yaitu berupa catatan wawancara dan brosur-brosur
PEMBAHASAN
Terjadinya pembiayaan macet yang muncul di BMT BUS Cabang Indramayu disebabkan oleh kedua belah
pihak yaitu dari intern BMT BUS Indramayui sendiri dan dari pihak anggota (debitur). Kedua kator tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Intern BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
 Faktor-faktor penyebab yang merupakan kesalahan pihak lembaga Ben Taqwa Prwodadi adalah:
 Secara umum karyawan dalam menganalisa anggotasebelum menyalurkan pembiyaan mudharabahnya
kurang cermat dalam menerapkan prinsip 5 C.
 Tidak adanya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para karyawan/ staf bagian pembiayaan.
b. Faktor Anggota (Debitur)
 Dalam pelaksanaan pembayaran angsuran mudharabah pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu,
anggota yang mengalami kredit macet disebabkan oleh beberapa sebab yang secara umum anggota yaang
mengajukan pembiayaan pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu kurang memenuhi prinsip-
prinsip dalam pembiayaan. Prinsipprinsip yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prinsip5 C.
 Strategi penanganan pembiayaan bermasalah di BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
dalam perspektif ekonomi Islam dalam menangani permasalahan yang terjadi pada BMT Bina Umat
Sejahtera, yaitu Penyelesaian Kredit Macet.Langkah untuk menyelesaikan masalah ini BMT Bina
Umat Sejahtera Cabang Indramayu adalah dengan melakukan penagihan dan memberikan tekanan
psikologis kepada anggota yang mengalami pembiayaan bermasalah. Selanjutnnya pihak BMT
menerapkan perubahan pola pembiayaan untuk meringankan angsuran pembayaran anggota yang
mengalami kesulitan dalam membayar. Dengan sistem Reshceduling (penjadwalan kembali/
Perikatan ulang) dan Restructuring dalam hal ini BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
menerapkan pola Perpanjangan waktu, kebijakan pengurangan tunggakan bagi hasil, konversi
pembiayaan terhadap simpanan anggota. Dalam proses penagihan, pengurus mengalami kesulitan
menghadapi anggota yang sebagian besar menyepelekan petugas saat penagihan. Langkah penjualan
agunan tidak bisa dilakukan saat ini mengingat adanya beberapa hambatan dalam proses penjualan.
Diantaranya faktor biaya dala proses penjualan aguanan, nilai taksiran agunan rendah serta adanya
sebagian agunan yang mengalami kerusakan. Adapun pemutihan, diberikan kepada anggota yang
sudah benar-benar tidak dapat diharapkan lagi untuk melunasi tanggung jawab mereka.

Anda mungkin juga menyukai