a. Data primer
Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh dari observasi, penulis
memperoleh data dengan pengamatan secara langsung dari sumber penelitian
yang diamati. Dalam penelitian ini penulis memperoleh informasi secara langsung
dari pihak BMT Bina Umat Sejahtera Indramayu wawancara dan brosur-brosur.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku dan arsip-arsip
yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti
Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Peneliti menggali dan mengumpulkan data penelitian dengan melakukan
pertanyaan dan pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden peneliti.
b. Observasi
Peneliti terlibat secara langsung dengan objek penelitian dan ikut dalam proses
pengumpulan kelengkapan data yang diperlukan.
c. Dokumetasi
Metode dokumetasi adalah cara pegumpulan data dengan mencari data mengenai
hal-hal yang berupa catatan-catatan suatu peristiwa yang ditinggalkan baik,
tertulis maupun tidak tertulis, yaitu berupa catatan wawancara dan brosur-brosur
PEMBAHASAN
Terjadinya pembiayaan macet yang muncul di BMT BUS Cabang Indramayu disebabkan oleh kedua belah
pihak yaitu dari intern BMT BUS Indramayui sendiri dan dari pihak anggota (debitur). Kedua kator tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Faktor Intern BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
Faktor-faktor penyebab yang merupakan kesalahan pihak lembaga Ben Taqwa Prwodadi adalah:
Secara umum karyawan dalam menganalisa anggotasebelum menyalurkan pembiyaan mudharabahnya
kurang cermat dalam menerapkan prinsip 5 C.
Tidak adanya bimbingan dan pengawasan pimpinan kepada para karyawan/ staf bagian pembiayaan.
b. Faktor Anggota (Debitur)
Dalam pelaksanaan pembayaran angsuran mudharabah pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu,
anggota yang mengalami kredit macet disebabkan oleh beberapa sebab yang secara umum anggota yaang
mengajukan pembiayaan pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu kurang memenuhi prinsip-
prinsip dalam pembiayaan. Prinsipprinsip yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prinsip5 C.
Strategi penanganan pembiayaan bermasalah di BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
dalam perspektif ekonomi Islam dalam menangani permasalahan yang terjadi pada BMT Bina Umat
Sejahtera, yaitu Penyelesaian Kredit Macet.Langkah untuk menyelesaikan masalah ini BMT Bina
Umat Sejahtera Cabang Indramayu adalah dengan melakukan penagihan dan memberikan tekanan
psikologis kepada anggota yang mengalami pembiayaan bermasalah. Selanjutnnya pihak BMT
menerapkan perubahan pola pembiayaan untuk meringankan angsuran pembayaran anggota yang
mengalami kesulitan dalam membayar. Dengan sistem Reshceduling (penjadwalan kembali/
Perikatan ulang) dan Restructuring dalam hal ini BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Indramayu
menerapkan pola Perpanjangan waktu, kebijakan pengurangan tunggakan bagi hasil, konversi
pembiayaan terhadap simpanan anggota. Dalam proses penagihan, pengurus mengalami kesulitan
menghadapi anggota yang sebagian besar menyepelekan petugas saat penagihan. Langkah penjualan
agunan tidak bisa dilakukan saat ini mengingat adanya beberapa hambatan dalam proses penjualan.
Diantaranya faktor biaya dala proses penjualan aguanan, nilai taksiran agunan rendah serta adanya
sebagian agunan yang mengalami kerusakan. Adapun pemutihan, diberikan kepada anggota yang
sudah benar-benar tidak dapat diharapkan lagi untuk melunasi tanggung jawab mereka.