Anda di halaman 1dari 27

FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN

WOMEN AND HOME ENTREPRENEURSHIP

DENI KOSWARA SE.,MM


22-10-2020
WOMEN AND HOME ENTREPRENEURSHIP

Banyak wanita memegang peranan penting di dunia bisnis,


khususnya dibidang kewirausahaan. Perkembangaan
wirausaha yang dikelola wanita kini mampu memperluas
lapangan dan kesempatan kerja baru serta menopang
perekonomian negara.
Kebutuhan wanita akan informasi dan pengembangan diri
semakin menigkat seiring dengan kemajuan teknologi
telekomunikasi seperti melalui internet. Dengan
perkembangan internet tersebut, menjadikan banyaknya
pengguna internet memanfaatkan kesempatan ini sebagai
peluang bisnis yang menguntungkan seperti bisnis online.
Wanita tercatat sebagai kalangan yang paling banyak
memanfaatkan bisnis online ini khususnya di kalangan
mahasiswa.
Lanjutan WOMEN AND HOME
ENTREPRENEURSHIP
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang
yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko
dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang
signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya
yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa di
kapitalisasikan Seorang wirausahwan harus memiliki
kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan
dan menciptakan berbagai ide.
Setiap pikiran dan langkah wirausahawan adalah bisnis.
Bahkan, mimpi seorang pebisnis sudah merupakan ide
untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan
bisnis-bisnis baru
Lanjutan WOMEN AND HOME
ENTREPRENEURSHIP
Wanita wirausaha dapat didefinisikan sebagai wanita
atau sekelompok wanita yang memulai, mengatur dan
mengoperasikan perusahaan bisnis Banyak wanita yang
terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni
bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor antara lain,
ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya,
membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap
pekerjaan sebelumnya dan sebagainya. Dua kriteria
wanita wirausaha yaitu berdasarkan pada keterikatan
pada cita-cita kewirausahaan dan peran gender secara
konvensional. Empat tipe wirausaha diidentifikasi
berdasarkan kriteria wanita wirausaha, yaitu
Lanjutan WOMEN AND HOME
ENTREPRENEURSHIP
a.Semuanya berkompeten pada mimpi kewirausahaan
dan berfikir konvensional tentang peran gender.
Mereka cenderung terlibat dalam sebuah aktivitas yang
biasa disebut sebagai “pekerja wanita” yang terpaksa
untuk berbisnis karena kebutuhan ekonomi.
b. Wirausaha lokal menunjukan sedikit minat pada cita-
cita kewirausahaan dengan berpegangan pada opini
konvensional tentang peran gender. Mereka terlibat
dalam aktivitas yang biasanya disebut dengan “pekerja
wanita” yang bertujuan untuk mencari pengakuan diri
dan ekspresi personal.
Lanjutan WOMEN AND HOME
ENTREPRENEURSHIP

c. Inovator adalah wanita profesional yang berpegang teguh


pada cita – cita kewirausahaan dalam pencapaian diri
melalui kesuksesan dalam berbisnis. Wanita ini tidak
setuju dengan peran gender konvensional. Banyak dari
wanita ini yang sebelumnya menerima rintangan dalam
karirnya di organisasi besar dan bertekad untuk
mengatasi rintangan melalui kepemilikan bisnis.
d. Wirausaha radikal tidak berpegang secara teguh dalam
cita-cita kewirausahaan atau percaya pada peran gender
konvensional. Wanita ini secara umum menyatakan
dirinya sebagai bagian dari pergerakan kewanitaan dan
mereka berbisnis untuk meningkatkan derajat wanita di
masyarakat.
Motivasi ENTREPRENEURSHIP
Motivasi merupakan salah satu faktor penentu dalam
pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan
dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri
manusia. Motivasi berada dalam diri manusia yang
tidak terlihat dari luar. Sikap dan motivasi memiliki
hubungan yang timbal balik dan akan menunjukkan
kebutuhan dalam motivasi untuk memenuhi
kebutuhan karakter yang harus dimiliki seorang
wirausaha yaitu: pekerja keras (hard worker), tidak
pernah menyerah (never surrender), memiliki
semangat (spirit), memiliki komitmen (committed)
yang tinggi .
Lanjutan Motivasi ENTREPRENEURSHIP

 Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu,


sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan,
dorongan atau impuls. Motivasi seseorang
tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif dengan
kekuatan yang sangat besarlah yang akan
menentukan perilaku seseorang. Kekuatan motif ini
dapat berubah karena terpuaskannya kebutuhan, bila
kebutuhan telah terpuaskan maka motif akan
berkurang, dan beralih kepada kebutuhan lain dan
seterusnya. Serta, karena adanya hambatan, maka
orang mencoba mengalihkan motifnya ke
Atribut yang Memotivasi Wanita Berwirausaha Berdasarkan Penelitian
Jesurajan dan Gnanadhas (2011) yang memotivasi wanita dalam
berwirausaha adalah sebagai berikut

1. Mandiri Secara Ekonomi (Economic Independence) Seseorang


dikatakan mandiri apabila dapat melakukan keinginan dengan baik
tanpa adanya kebergantungan pada pihak lain dalam mengambil
keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya
2. Tidak Puas Dengan Pekerjaan yang Ada (Dissatisfaction with the
Existing Job) Seseorang tidak puas dengan pekerjaan yang sekarang,
tidak ada peluang untuk maju, tidak ada kemungkinan naik pangkat,
atau konflik di tempat kerja, ini semua dapat memicu seseorang
memulai rintisan usaha sendiri
3. Pengangguran (Unemployment) Menunjukkan bahwa orang-orang
yang menganggur lebih memungkinkan untuk menemukan peluang
berwirausaha dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja. Jika
orang yang menganggur dan tidak mendapatkan pekerjaan, mereka
cenderung untuk memulai bisnis.
lanjutan

4. Mencari Tantangan (Seeking Challenge) Wirausaha adalah orang yang


menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuskesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang
5. Keinginan Pribadi (Self Interest) Modal utama seorang wirausahawan
adalah kemauan yang kuat serta rasa percaya diri. Mereka mempunyai
keyakinan dan kepercayaan bahwa dengan tekad dan kemauan yang
tinggi akan mampu mengatasi semua permasalahan dilapangan.
6. Kebanggaan Diri (Self Prestige) Status sebagai pemilik perusahaan
tentunya akan memberikan kebanggaan tersendiri yang tidak
dirasakan jika dia bekerja dengan orang lain sebagai karyawan.
7. Tradisional/Turun Menurun (Traditional/Hereditary) Sikap dan cara
berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan
adat kebiasaan yang ada secara turun temurun, menurut tradisi (adat)
lanjutan

8. Kesempatan Kerja (Employment Opportunities) Entrepreneur


menciptakan pekerjaan dan bukan mencari pekerjaan,
entrepreneur mampu menciptakan pekerjaan mulai dari untuk
beberapa tenaga kerja saja sampai dengan ribuan pekerjaan
9. Bantuan Finansial (Financial Assistance) Dalam memasuki
arena bisnis atau memulai usaha baru, mencari sumber dana
dan fasilitas, baik barang, uang maupun orang/pemodal.
Sumber dana tersebut adalah berasal dari badan-badan
keuangan seperti bank dalam bentuk kredit atau orang yang
bersedia menjadi penyandang dana
10. Pengetahuan Teknis (Technical Knowledge) Memiliki
kompetensi dalam bidang rancang bangun sesuai dengan
bentuk usaha yang akan dipilih
Perlunya Bidan Belajar Berwirausaha

kewirausahaan dalam praktek


kebidanan adalah Sebuah mindset dan method  yang
harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan
dalam memulai dan/atau mengelola sebuah usaha
praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun
Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-
kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang dapat
memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat
untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional
kebidanannya.
Lanjutan Perlunya Bidan Belajar Berwirausaha

Thomas W. Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat


kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan
nasib sendiri
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untu meraih keuntungan seoptimal
mungkin
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat
dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai
dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
BIDAN PRAKTEK SWASTA

Jasa praktek bidan swasta biasanya merupakan usaha yang


dijalankan oleh seorang yang memiliki keahlian atau
berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha praktek
bidan yang mereka jalankan bisa menghasilkan pendapatan
yang lebih dibandingkan dengan gaji bulanan mereka.
Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita,
kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan
kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya
tarif biasanya disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka
tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian bidan
tersebut.
lanjutan BIDAN PRAKTEK SWASTA

 Untuk bidan praktek swasta di daerah pedesaan tarif


yang ditetapkan untuk persalinan sebesar 450.000
sampai 500.000 rupiah. Untuk imuninasi (dalam
bentuk paket) ditetapkan tarif seharga 10.000
rupiah. Pemeriksaan kehamilan berkisar antara
17.000 (sudah termasuk pemberian vitamin plus
kalsium) dan 25.000 rupiah jika terdapat keluhan
seperti batuk dan pilek.
lanjutan BIDAN PRAKTEK SWASTA

 Harga pemeriksaan balita tahap awal sebesar 15.000-


20.000 rupiah mencangkup tumbuh kembang balita,
gerak motorik dan sensorik apakah sesuai dengan
umur balita atau tidak, BB/TB dan pengobatan
sementara jika ada keluhan. Namun jika dalam 3 hari
tidak ada perubahan akan dilakukan rujukan ke dokter
umum ataupun spesialis. Pelayanannya-pun semakin
hari semakin inovatif. Ada bidan yang memberikan
tambahan pelayanan dengan menjemput pasien yang
akan melahirkan. Tidak hanya sebatas itu, si
pasienpun diantar pulang setelah proses persalinan.
lanjutan BIDAN PRAKTEK SWASTA

 Persalinan
Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak
balita, wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang
mengalami masa menopause. Layanan yang paling sering dibutuhkan
adalah partus atau persalinan.

Untuk pasien persalinan, pertama-tama biasanya dilakukan anamnesa


atau pertanyaan seputar nama dan umur pasien, kapan mulai dirasakan
kencang-kencang, kapan mens terakhir dan pemeriksaan BB/TB. Setelah
itu dilakukan pemeriksaan umum seperti pemeriksaan tensi, suhu, nadi
dan dilihat keadaan umum ibu tersebut apakah dalam kondisi baik atau
tidak. Kemudian dilakukan analisa lengkap dan pemeriksaan obstetri
terhadap kandungan tersebut lalu berlanjut ke pemeriksaan dalam. Dan
jika memang dirasa kehlahiran akan terjadi dilakukan pemeriksaan
sekitar 4 jam sekali jika pembukaan sudah diatas 4.
lanjutan BIDAN PRAKTEK SWASTA

Peralatan & Ruang Praktek


Usaha ini sebenarnya memerlukan peralatan pendukung
yang cukup banyak. Peralatan yang digunakan dalam
praktek bidan swasta meliputi alat tensi, timbangan
injak, timbangan bayi, metlin, dopler, lineks, stetoskop,
HB set, partus set, perlak, scoop, sarung tangan dan
sepatu boot. Selain itu, peralatan yang tak kalah
pentingnya yang harus dimiliki adalah meja ginekologi,
lampu sorot, sterilisator, kateter, tutup rambut,
kacamata, isap lendir, sungkup, penjepit tali pusar,
haeting set, box bayi, inkubator, kamar VK atau kamar
persalinan dan kamar biasa serta harus dilengkapi
dengan obat-obatan yang menunjang dan infus.
lanjutan BIDAN PRAKTEK SWASTA

 Kendala
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta
ini biasanya hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah
satu contohnya adalah anjuran untuk belum saatnya
mengejan tapi ternyata pasien tidak mengindahkannya dan
tetap mengejan. Tentu hal ini sangat merepotkan apabila
bidan tidak terbiasa menangani hal seperti itu. Selain
kendala diatas, untuk jasa praktek bidan swasta yang berada
di wilayah pedesaan, kendala yang sering dirasakan adalah
apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan jalan
menuju daerah tersebut sulit dijangkau. dan hal ini memang
sering terjadi, mengingat rata-rata kondisi jalan daerah
pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota.
Profil usaha dan dan model pengembangan nya

1.PROFIL USAHA KECIL DAN MODEL PENGEMBANGANNYA


Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus
permasalahan masing-masing.Menurut UU no.9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil,
menyebutkan :a). Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,- tidak termasuk tanah
dan tempat usaha, atau

2 b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,-


2. Menurut BPS (1988) usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s/d 19 orang yang
termasuk pekerja kasar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga. Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumah
tangga.

3. Menurut Stanley dan Morse industri yang menyerap tenaga kerja 1-9 orang termasuk
industri kerajinan rumah tangga, Industri kecil menyerap tenaga kerja orang, industri
sedang menyerap 50–99 orang dan industri besar menyerap tenaga kerja 100 orang
atau lebih
Profil usaha dan dan model pengembangan nya

4 Sedangkan menurut Komisi Perkemba-ngan Ekonomi mengemukakan


kriteria usaha kecil sbb:
Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilikModal disediakan oleh
pemilikDaerah operasi bersifat lokalUkuran dalam keseluruhan relatif kecil.

5 Selain meiliki ciri-ciri diatas usaha kecil memiliki kekuatan dan kelemahan.
Kekuatan usaha kecil adalah :1. memiliki kebebasan untukbertindak2. Fleksibel3. Tidak
mudah goncang

6  b. Kelemahan Usaha Kecil


1. aspek kelemahan struktural adalah kelemahan usaha kecil dalam manajemen,
organisasi, teknologi, sumber daya dan pasar
2. Kelemahan kultural adalah kelemahan dalam budaya perusahaan yang kurang
menceminkan perusahaan sebagai Corporate culture.

7  Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural


Kelemahan kultural mengakibatkan kelemahan struktural.Kelemahan kultural
mengakibatkan kurangnya akses informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna
memperoleh akses permodalan, pemasaran dan bahan baku.
PengertianProduk dan jasa kebidanan

Bisnis barang dan jasa memiliki perbedaan yang


signifikan. Barang merupakan produk yang dapat
dirasakan secara fisik, dapat dimiliki, dan dijual kembali.
Sedangkan jasa merupakan produk yang tidak dapat
dimiliki, melainkan produk didapat secara simultan
ketika konsumen melakukan pembelian produk jasa.
Bagi Anda yang berencana membangun bisnis atau jasa,
ada baiknya Anda sesuaikan dengan kebutuhan
lingkungan sekitar dan kemampuan Anda. Catat setiap
transaksi yang terjadi pada pembukuan, agar Anda lebih
mudah untuk memantau perkembangan bisnis Anda.
lanjutanPengertianProduk dan jasa kebidanan

 Perbedaan Barang dan Jasa


Produk barang dan jasa tentunya memiliki perbedaan yang bisa
digunakan untuk mengidentifikasi satu sama lain, adapun ciri-ciri yang
menjadi perbedaan barang dan jasa antara lain, aialah:
Barang:
 Produk memiliki wujud
 Produk dapat dimiliki, dijual kembali
 Produk dapat disimpan, dipegang
 Produk dapat diangkut
 Produksi dan konsumsi terpisah
 Penjualan dan produksi terpisah
 Mutu dapat diukur dengan mudah
 Otomisasi mudah
 Produk menghasilkan penerimaan
lanjutanPengertianProduk dan jasa kebidanan

 Jasa:
 Produk tidak memiliki wujud
 Produk tidak bisa dijual kembali atau sulit untuk dijual
kembali
 Umumnya produk tidak bisa disimpan
 Produksi dan konsumsi terjadi secara simultan
 Mutu sulit diukur
 Penjualan merupakan bagian dari jasa
 Tinggi interaksi
 Produk disediakan, bukan dijual
 Otomisasi sulit dilakukan
 Kumpulan jasa menghasilkan penerimaan
Macam-macam Barang dan Jasa

 Untuk memahami perbedaan barang dan jasa lebih mendalam,


berikut akan dijabarkan beberapa macam barang dan jasa yang ada di
dalam kehidupan sehari-hari.
Barang
 Macam-macam barang sendiri secara garis besar terbagi menjadi empat,
yaitu barang yang bergerak dan barang tidak bergerak; dan barang
berwujud dan tidak berwujud.
 Barang bergerak adalah kendaraan seperti motor, mobil, kapal, dan lain-
lain.
 Barang tidak bergerak berarti benda yang tidak dapat berpindah, seperti
pohon, tanah, rumah, dan lain-lain.
 Barang berwujud berarti benda yang memiliki bentuk fisik tertentu,
seperti meja, kursi, tisu, dan lain-lain.
 barang tidak berwujud antara lain adalah air dan gas.
Lanjuatan Macam-macam Barang dan Jasa
 Jasa
 Jasa memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
Tidak Berwujud
 Jasa tidak dapat dirasakan dengan panca indera, jasa tidak dapat disentuh, diraba,
dirasa, didengar, dilihat, dan dicium.
 Tidak mempunyai standar
 Jasa berbentuk kinerja, maka seperti ciri jasa yang sudah disebutkan di atas, mutu
dari jasa sulit diukur karena hasil dari jasa umumnya berbeda meskipun datang dari
orang yang sama.
Tidak tahan lama
 Jasa tidak dapat disimpan mauapun digunakan ulang, karena konsumsi jasa
dilakukan pada saat jasa diberikan. Contohnya adalah massage, potong rambut,
dan angkutan umum.
Tidak dapat dipisahkan
 Jasa dan pemberi jasa sudah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
 Adapun contoh jasa antara lain adalah jasa perbankan, jasa asuransi, jasa
transportasi, dan masih banyak lagi.
Terimakasih
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai