Anda di halaman 1dari 21

RADIASI BENDA HITAM

oleh
Fajria
Melani
Silvia Harpeni
Theodora
Triastuty
Yunita Selonika

XII A4
SMAN 1 PEKANBARU
2010
Dalam fisika, benda hitam (bahasa Inggris
black body) adalah obyek yang menyerap
seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh
kepadanya.
Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau
dipantulkannya.
Namun demikian, dalam fisika klasik,
secara teori benda hitam haruslah juga
memancarkan seluruh panjang gelombang
energi yang mungkin, karena hanya dari
sinilah energi benda itu dapat diukur.
A. Radiasi Panas
Setiap benda secara kontinu memancarkan
radiasi panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.
Bahkan sebuah kubus es pun memancarkan
radiasi panas, sebagian kecil dari
radiasi panas ini ada dalam daerah cahaya
tampak. Walaupun demikian kubus es ini tak
dapat
dilihat dalam ruang gelap. Serupa dengan kubus
es, badan manusia pun memancarkan radiasi
panas dalam daerah cahaya tampak, tetapi
intensitasnya tidak cukup kuat untuk dapat
dilihat
dalam ruang gelap.
Setiap benda memancarkan radiasi panas,
tetapi umunya benda terlihat oleh kita karena
benda itu memantulkan cahaya yang dating
padanya, bukan karena ia memacarkan radiasi
panas. Benda baru terlihat karena meradiasikan
panas jika suhunya melebihi 1000 K. Pada suhu
ini benda mulai berpijar merah sepeti kumparan
pemanas sebuah kompor listrik. Pada suhu di
atas 2000 K benda berpijar kuning atau keputih-
putihan, seperti besi berpijar putihatau pijar
putih dari filamen lampu pijar. Begitu suhu
benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari
spectrum cahaya yang dipancarkannya berubah.
Ini menyebabkan pergeseran dalam
warnawarna
spektrum yang diamati, yang dapat digunakan
untuk menaksir suhu suatu benda
Warna pijar suatu benda panas berubah
terhadap perubahan suhu.
B. Intensitas Radiasi
1. Hukum Radiasi Termal Kirchhoff

Hukum Kirchhoff memiliki kesimpulan bahwa emisivitas


tidak bisa melebihi jumlah energi yang diserap
(berdasarkan hukum kekekalan energi), sehingga tidak
mungkin suatu benda memancarkan energi radiasi yang
lebih besar dibandingkan benda hitam sempurna pada
kesetimbangan. Dalam luminesensi negatif, sudut
datang dan panjang gelombang penyerapan melebihi
emisi material, namun sistem tersebut digerakkan oleh
sumber eksternal sehingga dapat dikatakan bahwa
sistem tersebut tidak dalam kesetimbangan termal.
Energi yang diemisikan suatu benda berbeda
dengan energi yang dipantulkan benda.
Hukum Kirchhoff kadang-kadang dinyatakan
sebagai, “pemantul energi yang buruk adalah
pemancar energi yang baik, namun pemantul
energi yang baik merupakan pemancar energi
yang buruk”.
Konsep ini digunakan dalam benda yang harus
menyimpan energi termal agar temperatur tidak
menurun, misalnya pada termos. Permukaan
bagian dalam termos adalah pemantul energi
yang baik sehingga panas tidak diserap badan
termos dan diemisikan atau dipancarkan ke
lingkungan.
2. Hipotesis Planck
Max Planck mulai dengan asumsi baru, bahwa
permukaan benda hitam tidak menyerap atau
memancarkan energi secara kontinyu,
melainkan berjalan sedikit demi sedikit dan
bertahap-tahap.
Menurut Planck, benda hitam menyerap energi
dalam berkas-berkas kecil dan memancarkan
energi yang diserapnya dalam berkas-berkas
kecil pula. Berkas-berkas kecil itu selanjutnya
disebut kuantum.
Persamaan tersebut selanjutnya disebut
Hukum Radiasi Benda Hitam Planck yang
menyatakan bahwa intensitas cahaya
yang dipancarkan dari suatu benda hitam
berbeda-beda sesuai dengan panjang
gelombang cahaya.
Planck mendapatkan suatu persamaan:
E = nhf
yang menyatakan bahwa energi suatu
kuantum (E) adalah setara dengan nilai
tetapan tertentu yang dikenal sebagai
tetapan Planck (h), dikalikan dengan
frekwensi (n) kuantum radiasi.
h=6,62 x 10-27 cgs
3. Hukum Pergeseran Wien
Hukum pergeseran Wien menyatakan bahwa panjang
gelombang dengan intensitas maksimum yang
dipancarkan benda hitam selalu berbanding terbalik
dengan suhu benda hitam tersebut.

Bila suhu benda hitam naik, maka total energi yang


dipancarkan juga ikut naik dan puncak distribusinya
bergeser ke panjang gelombang yang lebih pendek.
Perumusan Hukum Wien

• W. Wien merumuskan bahwa terjadi


pergeseran maksima maks sesuai
perumusan maks T = 2.9 x10-3 m K
• hubungan di atas dikenal sebagai hukum
pergeseran Wien
• tahun 1896 Wien mengemukakan per-
samaan sebaran radiasi (T) =A -5e-B/ T
dimana:
I(ν,T)  : jumlah energi per unit permukaan,
per unit waktu, per unit sudut padat, per unit
frekuensi, yang dipancarkan pada frekuensi ν.
T  : temperatur tubuh hitam.
h  : konstanta Planck.
c  : kecepatan cahaya.
k  : konstanta Boltzmann.
Persamaan ini dapat ditulis sebagai:

dimana I(λ,T) adalah jumlah energi per


unit permukaan, per unit waktu, per unit
sudut padat, per unit panjang gelombang,
yang dipancarkan pada panjang
gelombang λ.
Hubungan dengan Hukum Planck

Pendekatan Wien awalnya diusulkan sebagai


deskripsi untuk melengkapi spektrum dari radiasi
termal, meskipun gagal untuk secara akurat
menjelaskan emisi panjang gelombang panjang
(frekuensi rendah).
Namun, ia segera digantikan oleh hukum
Planck, yang dikembangkan oleh Max Planck.
Berbeda dengan pendekatan Wien, hukum
Planck dengan akurat menggambarkan
spektrum lengkap dari radiasi termal.
Pendekatan Wien mungkin diturunkan
dari hukum Planck dengan asumsi
Ketika ini benar, maka:

a dengan
p la n c k sam
n   hu k um i.
nd e k at a s i t in gg
hingg a pe a f r ek uen
se w i en pa d
t a n
pendeka

Anda mungkin juga menyukai