2. DANANG LESTANTO 43010190127 3. AKMALIYYA FEBRIYANA 43010190184 A. PENGERTIAN KONSTRUKSI SOSIAL • Menurut DeLamater dan Hyde juga bahwa konstruksi sosial menyatakan tidak ada kenyataan pokok yang benar. Realitas adalah konstruksi sosial. Oleh karena itu, fenomena seperti homoseksual adalah konstruksi sosial. Hasil dari suatu budaya, bahasanya, dan juga institusi-institusi. • Konstruksi sosial adalah sebuah pandangan bahwa semua nilai, ideologi dan institusi sosial adalah buatan manusia. Konstruksi sosial merupakan sebuah pernyataan keyakinan dan juga sebuah sudut pandang bahwa kandungan dari kesadaran dan cara berhubungan dengan orang lain itu diajarkan oleh kebudayaan dan masyarakat. • Konstruksi sosial merupakan konsep yang menjelaskan bahwa struktur sosial tidak hanya berada di luar manusia tetapi juga berada di dalam manusia atau terobjektivasi di dalam kesadarannya yang subjektif. Konstruksi sosial menunjukkan bahwa sistem pengetahuan masyarakat (sosio kultural, pranata sosial, religi) dalam kesadaran manusia bukan sesuatu yang diterima secara mekanis melainkan diinterprestasi oleh manusia sebagai makhluk rasional menjadi makna-makna subjektif.. • Pemahaman individu tentang dunia, pengetahuan dan diri individu terbentuk dalam kondisi sosial historis yang konkrit. Pengetahuan dan realitas konkrit dihubungkan oleh apa yang disebut Foucalt sebagai discourse atau diskursus, yakni sejumlah gagasan dan argumen yang langsung berkaitan dengan teknikteknik kontrol demi kekuasaan • Berdasarkan kenyataan sosial, unsur terpenting dalam konstruksi sosial adalah masyarakat, yang di dalamnya terdapat aturan-aturan atau norma, baik itu norma adat, agama, moral dan lain-lain. Dan, semua itu nantinya akan terbentuk dalam sebuah struktur sosial yang besar atau institusi dan pertemuan. B. MEMAHAMI KONSTRUKSI SOSIAL SEBAGAI TEORI • konstruksi sosial adalah proses sosial melalui tindakan dan interaksi. • Asal usul konstruksi sosial dimulai dari adanya gagasan-gagasan dengan berfikir positif, dan gagasan tersebut setelah Aristoteles, ia mengatakan bahwa manusia adalah makluk sosial, setiap pernyataan harus dibuktikan kebenarannya. • Proses dialektika ketiga momen tersebut, dalam konteks ini dapat dipahami sebagai berikut: 1. Proses Sosial Momen Eksternalisasi 2. Proses Sosial Momen Objektivasi 3. Proses Sosial Momen Internalisasi C. KONSTRUKSI SOSIAL PETER L. BERGER DAN THOMAS LUCHMANN • dalam sosiologi pengetahuan Berger adalah kenyataan dan pengetahuan. Berger dan Luckmann mulai menjelaskan realitas sosial dengan memisahkan pemahaman kenyataan dan pengetahuan • Menurut Berger dan Luckmann, terdapat dua obyek pokok realitas yang berkenaan dengan pengetahuan, yakni realitas subyektif dan realitas obyektif. Realitas subyektif berupa pengetahuan individu. Disamping itu, realitas subyektif merupakan realitas yang dimiliki individu dan dikonstruksi melalui peoses internalisasi. • Sedangkan realitas obyektif dimaknai sebagai fakta sosial. Disamping itu, realitas obyektif merupkan suatu kompleksitas. Berger dan Luckmann mengatakan institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan atau diubah melalui tindakan dan interaksi manusia. meskipun institusi sosial dan masyarakat terlihat nyata secara obyektif, namun pada kenyataan semuanya dibangun dalam definisi subjektif melalui proses interaksi. • Obyektivitas baru bisa terjadi melalui penegasan berulang-ulang yang diberikan oleh orang lain yang memiliki definisi subyektif yang sama SEKIAN TERIMAKASIH