Anda di halaman 1dari 16

Moralitas

Kualitas perbuatan manusia dalam


arti baik atau buruk, benar atau salah
Unsur Moralitas
1. Kebebasan
a. determinisme
b. indeterminisme atau antimonisme
2. Tanggung jawab
3. Suara hati
4. Hak dan kewajiban
a. hak khusus, timbul krn hubungan dengan
orang lain
b. hak umum, timbul karena harkat dan
martabatnya
Hubungan Hukum, Moral dan Keadilan

Moral dapat menimbulkan sengketa, hukum


sebagai sarana untuk menyelesaikan sengketa
dan adil merupakan tujuannya

Hukum bersifat obyektif dan adil bersifat


subyektif
Adil

1. Tidak sewenang-wenang
2. Memberikan kepada orang lain sesuai yg hrs
diterima
3. Memperlakukan orang secara sama

Macam2 keadilan :
4. Komulatif
5. Distributif
6. Legal/moral
Faktor Penentu Moral

1. Motivasi
2. Tujuan akhir
3. Lingkungan perbuatan
a. manusia yg terlibat
b. kuantitas dan kualitas
c. cara, waktu dan tempat dilakukannya
perbuatan
d. frekuensi
Moralitas sebagai Norma

1. Moralitas obyektif
2. Moralitas subyektif
Baik dan Buruk

Baik adalah perbuatan yang


mendatangkan rahmat, memberikan
perasaan senang atau bahagia
Ukuran Baik dan Buruk

1. Theologis (agama)
2. Teleologis (tujuan)
3. Adat kebiasaan
4. Hedonisme (manfaat & kesenangan)
a. individualis
b.rasionalis
c. universal
5. Utilitarisme (besar kecilnya manfaat)
6. Naturalisme (alami )
7. Vitalisme (menambah daya hidup)
8. Positivisme (penyesuaian kepentingan)
9. Stoisisme (tdk memiliki keinginan duniawi)
10. Idealisme (akal pikiran)
11. Intuisi (mengutamakan budi pekerti)
12. Eudemonisme (meraih bahagia utk kebahagiaan
lainnya)
13. Normativisme (ketaatan thdp aturan)
PROFESI
Profesi

1. Webster Dictionary :

“Profession is: a vocation or occupation


requiring advanced education and
training, and involving intellectual skills,”.
2. Oxford Dictionary :
“ Profession is: type of job that
needs special knowledge, as
medicine or law”.
Profesi

Lapangan pekerjaan yg membutuhkan ketrampilan & keahlian


guna memenuhi kebutuhan konsumen (pengguna jasa
profesi)

Ciri profesi :
1. Merupakan tenaga terlatih (sertifikat/lisensi)
2. Mengutamakan kepentingan umum (fungsi sos.)
3. Adanya otonomi pekerjaan
4. memiliki organisasi (kode etik)
5. Memiliki tanggung jawab profesi
6. Altruistik (Officium nobile)
7. Mempunyai kemandirian
Officium Nobile

• Keluhuran profesi sangat terkait dengan implementasi nilai-nilai


profesional dari profesi tersebut kepada masyarakat.

• Nilai-nilai :
1. Disinterestedness
2. Rasionalitas
3. Spesifitas fungsional
4. Universalisme
Nilai-nilai Profesionalisme

1. Disinterestedness tdk berorientasi pada pamrih unt


keuntungan diri sendiri;

2. Rasionalitas dg menerapkan ilmu tertentu, mencari yg


terbaik, efisien & bertumpu pd pertimbangan ilmiah;

3. Spesifitas fungsional memiliki otoritas profesional yg


ditandai dg spesifikasi fungsi;

4. Universalisme pengambilan keputusan didasarkan pd


apa yg menjadi masalahnya bkn siapa atau keuntungan
apa
Menurut Thomas L. Shaffer

”The Profession as a Moral Teacher”

• di pundaknya terpikul beban tanggungjawab penegakan


moral (reinforcing social values/ reaffirmation of morality,
concern with the truth).

• Boleh dikatakan bahwa kerja profesi adalah penjaga


peradaban.
Kesimpulan

Profesi membutuhkan etika yang disebut sebagai Kode Etik


atau Etika Profesi.

Etika Profesi adalah sikap etis sbg bag integral dr sikap


hidup manusia dlm menjalani kehidupan sbg pengemban
profesi

Kode Etik Profesi disusun oleh organisasi profesi


mrpkan pedoman perilaku anggota2 organisasi
profesi utk kepentingan melayani masyarakat
(konsumen)

Anda mungkin juga menyukai