Anda di halaman 1dari 18

Akuntansi Keperilakuan pada Akuntansi

Pertanggungjawaban

KELOMPOK 3:

1. Fitra Wahyuni Hadi 7182220001


2. Laura Briggita 7183220051
3. Salsabila Irfani 7183520001
4. Filza Aulia Rahman 7183520020
5. Heksa Putra 7193520060
Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan istilah untuk menjelaskan sistem


akuntansi yang merencanakan, mengukur dan mengevaluasi kinerja organisasi
atas dasar tanggung jawab.

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu jawaban akuntansi manajemen


terhadap pengetahuan umum bahwa masalah-masalah bisnis dapat dikendalikan
seefektif mungkin dengan mengendalikan orang-orang yang bertanggung jawab
menjalankan operasi tersebut.

Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Sasaran Akuntansi Pertanggungjawaban

Kemudahan Identifikasi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Ketersediaan Data Pendelegasian dan Pengendalian

Keuntungan Motivasional Prinsip-Prinsip dan Akuntansi Pertanggungjawaban

Kesiapan Informasi Input dan Output

Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban

Untuk menentuan kontribusi yang divisi sebagai unit


sub untuk membuat total organisasi

Untuk memberikan dasar dalam mengevaluasi


kualitas kinerja manager divisi.

Untuk memotivasi manager divisi untuk mengoperasikan


divisinya dengan cara yang konsisten dengan dasar tujuan
organisasi secara keseluruhan.

Jens
Jens Martensson
Martensson 4
Akuntansi Pertanggungjawaban vs Akuntansi
Konvensional

Perbedaan mendasar akuntansi pertanggungjawaban vs akuntansi konvesional terletak


pada perencanaan, klasifikasi, dan pengumpulan data.

Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Konvensional


Cara operasi direncanakan dan cara data Data diklasifikasikan berdasarkan hakikat atau
akuntansi diklasifikasikan serta di akumulasikan fungsinya dan tidak digambarkan sebagai
individu-individu yang bertanggungjawab atas
terjadinya dan pengendalian terhadap data
tersebut
Membebankan total gaji kepada atasan yang Mengalokasikan gaji berdasarkan waktu yang
bertanggungjawab atas aktivitas dari orang digunakan untuk setiap aktvitas
tersebut

Jens
Jens Martensson
Martensson 5
Jaringan Pertanggungjawaban

Struktur organisasi perusahaan dibagi-bagi ke dalam suatu jaringan pusat-pusat pertanggung


jawaban secara individual. Dengan kata lain setiap unit dari jaringan organisasional atau individu
(secara lebih spesifik) yang bertanggungjawab melaksanakann suatu fungsi (output) dan
menggunakan sumber daya (input) seefisien mungkin dalam melaksanakan fungsi ini.

Untuk memastikan jaringan tanggungjawab dan akuntabilitas berfungsi dengan mulus,


struktur organisasional suatu perusahaan harus dianalisis, selain itu laba dan beban
yang sebenarnya dari tanggungjawab tersebut ditentukan secara hati-hati.

Jens
Jens Martensson
Martensson 6
Jenis-Jenis Pertanggungjawaban

Pusat Pendapatan

Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana outputnya di ukur dalam rupiah, tetapi tidak
dihubungkan dengan inputnya. Manager di pusat pendapatan tidak mempunyai diskresi maupun
pengendalian terhadap investasi pada asset atau biaya dari barang atau jasa yang akan di jual.

Pusat Biaya

Merupakan bidang tanggungjawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu
jasa. Manager yang bertangggungjawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya
atas penggunaan sumberdaya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya.

Jens
Jens Martensson
Martensson 7
Pusat Laba

Merupakan segmen dimana manager memiliki kendali baik atas pendapatan maupun biaya.
Manager dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan
mengendalikan biaya.

Manfaat Pusat Laba

Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tesebut dibuat oleh para manager yang paling
dekat dengan titik keputusan.

Kecepatan dari pengambilan keputusan operasonal dapat meningkat karena tidak perlu mendapat
persetujuan dari kantor pusat.

Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tesebut dibuat oleh para manager yang paling
dekat dengan titik keputusan.

Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak mengenai profabilitas dari
komponen-komponen individual perusahaan.

Jens
Jens Martensson
Martensson 8
Masalah yang Ditimbulkan Pusat Laba

Masalah Alokasi Masalah Alokasi


Masalah Alokasi
Pendapatan Penentuan
Biaya Bersama
Bersama Harga Transfer

Jens
Jens Martensson
Martensson 9
Pusat Investasi

Pusat Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya)
serta mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh laba.

Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi

1. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai investasi yang
digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi untuk melakukan keputusan yang tepat.

2. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan yang berdiri sendiri.

3. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber ekonomi.

Jens
Jens Martensson
Martensson 10
Informasi dari Pusat Investasi Masalah yang
dapat digunakan memotivasi timbul pada Pusat
Manajer Divisi dalam: Investasi

1. Menghasilkan laba yang memadai


dengan wewenang mengambil
keputusan tentang sumber
ekonomi dan fasilitas fisik yang Berkaitan dengan Berkaitan dengan
digunakan. perngukuran dan pengukuran aktiva
2. Mengambil keputusan untuk tolak ukur yang digunakan
menambah investasi bila investasi prestasi pusat sebagai dasar
tersebut memberikan kembalian investasi investasi
(return) yang memadai.
3. Mengambil keputusan untuk
melepas / mengurangi investasi
yang tidak memberikan kembalian
(return) yang memadai

Jens
Jens Martensson
Martensson 11
Korelasi dengan Struktur Organisasi
Struktur Vertikal Struktur Horizontal
Tanggung jawab secara keseluruhan untuk Tanggungjawab atas laba dan investasi kepada
fungsi produksi, penjualan, dan keuangan beberapa direktur
diberikan kepada wakil direktur
Berdasarkan fungsi-fungsi utama Pendelegasian tanggungjawab adalah yang
paling sesuai

Pemilihan Struktur

Untuk memilih suatu struktur vertikla atau horizontal pada organisasi itu bergantung dalam efisiensi
penggunaan dalam berbagai faktor lingkungan. Perusahaan yang menghasilkan dan menjual beberapa
produk yang sangat terdiferensiasi mungkin menggunakan struktur horizontal. Jenis struktur yang
dipilih akan mempengaruhi jaringan pusat pertanggung jawaban, yang pada gilirannya berfungsi
sebagai suatu kerangka bagi arus data dan kebutuhan pelaporan.

Jens
Jens Martensson
Martensson 12
Menetapkan Pertanggungjawaban

Konstruksi atas suatu kerangka pertanggungjawaban yang seimbang adalah benar-benar sulit dan
seringkali membutuhkan kompromi. Faktor yang paling penting dalam menggambarkan pertanggung
jawaban adalah masalah tingkat diskresi dan pengendalian atas sumber daya yang diperlukan guna
melaksanakan fungsi atas tugas yang didelegasikan. Para manajer segmen sebaiknya hanya dimintai
pertanggungjawaban atas faktor-faktor operasional yang mereka kendalikan. Dalam kondisi apapun,
alokasi biaya arbiter yang digunakan dalam perhitungan biaya produk tidak boleh digunakan dalam
menetapkan pertanggungjawaban. Alokasi semacam itu bukanlah yang seimbang dan tidak memiliki
tempat dalam akuntansi pertanggungjawaban.

Jens
Jens Martensson
Martensson 13
Perencanaan, Akumulasi Data, dan Pelaporan
Berdasarkan Pusat Pertanggung Jawaban

Anggaran Akumulasi Data Pelaporan


pertanggungjawaban Pertanggungjawaban
Proses penyusunan anggaran Jenis akumulasi data ini Untuk meningkatkan efisiensi
akan paling efektif jika memberikan kepada sistem pelaporan
dimulai dari tingkat organisasi manajemen informasi yang pertanggungjawaban
atau tingkat jaringan paling terkait dengan beberapa seharusnya didasarkan pada
bawah untuk mana anggaran dimensi dari operasinya. apa yang disebut dengan
disusun dan kemudian “laporan bentuk piramida”
diteruskan ke tingkat yang atua prinsip “teleskop”
lebih tinggi melalui suatu
rantai komando yang
berbentuk seperti piramida.

Jens
Jens Martensson
Martensson 14
Asumsi Keperilakuan dari Akuntansi
Pertanggungjawaban

Manajemen berdasarkan perkecualian (MBE) adalah mencukupi untuk mengendalikan operasi


1 secara efektif

2 Struktur pertanggungjawaban dan akuntabilitas mendekati struktur hierarki organisasi

Para manager dan bawahannya rela menerima pertanggungjawaban dan akuntabilitas yang
3 dibebankan kepada mereka melalui hierarki organisasi.

Jens
Jens Martensson
Martensson 15
Kesesuaian antara Jaringan
Pertanggungjawaban dan Struktur Organisasi

Manajemen puncak untuk mendelegasikan dan menyebarkan di jelaskan oleh “hierarki wewenang”
atau “struktur organisasi”, yang menugaskan wewenang dan tanggungjawab untuk tugas-tugas
tertentu berdasarkan tingkatan hierarki untuk mencapai pembagian kerja yang berarti. Ketika
wewenang diberikan kepada manager individual, mereka memandangnya sebagai kekuasaan untuk
bertindak secara resmi dalam lingkup delegasi mereka dan untuk mempengaruhi perilaku dari
bawahannya.

Karena pusat pertanggungjawaban merupakan dasar dari keseluruhan sistem


akuntansi pertanggungjawaban, kerangka kerja untuk itu seharusnya di desain
secara hati-hati

Jens
Jens Martensson
Martensson 16
Kapabilitas untuk Mendorong Kerja Sama

Akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan kerjasama organisasional dengan


menunjukkan kepada manager bahwa setiap orang dalam bekerja untuk tujuan
bersama dan akuntansi pertanggungjawaban meningkatkan kesetiaan, harga diri,
rasa penting dala suatu perusahaan.

Jens
Jens Martensson
Martensson 17
Masalah-Masalah dalam Akuntansi
Pertanggungjawaban

Klasifikasi Biaya

Konflik Antar-Departemen

Keterlambatan Pelaporan

Overloading Informasi

Reliance lengkap akan menipu

Jens
Jens Martensson
Martensson 18

Anda mungkin juga menyukai