Anda di halaman 1dari 12

PEMECAHAN MASALAH

KELOMPOK 1

RAHMI SUNDARI RETNO LESTARI


P0 5140420 012 P0 5140420 013
BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF
A. DALAM PEMECAHAN MASALAH
DEFINISI
Berpikir kritis merupakan suatu proses yang berjalan
secara berkesinambungan menjakup interaksi dari
suatu rangkaian pikiran dan  presepsi. Menurut para
ahli (Pery dan Potter, 2005), berpikir kritis adalah
suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut
untuk mengintervensikan atau mengevaluasi
informasi untuk membuat sebuah penilain atau
keputusan berdasarkan kemampuan,menerapkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman.
KARAKTERISTIK
BERPIKIR KRITIS

Pengambilan
Rasional dan Berpikir adil dan keputusan
Konseptualisasi Beralasan terbuka berdasarkan
keyakinan

Bagian dari Watak


Kriteria (criteria)
Reflektif suatu sikap (dispositions)

Kemandirian Sudut pandang


berpikir
PEMECAHAN MASALAH DALAM BERPIKIR KRITIS
Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses Polya (1957) dalam Daniel Muijs (2003:
pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba 187), Erman Suherman (2003: 91) dan
memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat Wayne A. Wickelgren (1974: 16)
digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang ada menawarkan suatu strategi untuk
dan apa yang seharusnya ada”.  Pemecahan masalah dan memecahkan masalah yang terdiri dari 4
pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa langkah yaitu:
individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan 1. Memahami masalah
mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan 2. Membuat rencana,
role model di lingkungan kerjanya. 3. Melaksanakan rencana,
4. Melihat kembali.
Adapun indikator-indikator dari setiap komponen berpikir
kritis dapat disajikan seperti dalam diagram 1.
PEMECAHAN MASALAH DALAM BERPIKIR KREATIF

Terdapat keterkaitan antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah. Keterkaitan itu
dapat dilihat dari beberapa definisi kemampuan berpikir kreatif. Misalnya, Hwang et al
(2007) mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai keterampilan kognitif untuk
memberikan solusi terhadap suatu masalah atau membuat sesuatu yang bermanfaat atau
sesuatu yang baru dari hal yang biasa. Menurut Shapiro (Nakin, 2003), kemampuan
berpikir kreatif sebagai proses asosiasi dan sintesis berbagai konsep yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah. Sedangkan Krutetski (Park, 2004) memandang berpikir
kreatif sebagai suatu pendekatan untuk menemukan solusi masalah dengan cara yang
mudah dan fleksibel.

Dalam aktivitas pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif sangat berperan dalam
mengidentifikasi masalah, mengeksplorasi berbagai metode, dan mengeksplorasi
alternatif solusi. Berbagai alternatif metode atau solusi tersebut harus dianalisis dan
dievaluasi untuk selanjutnya diimplementasikan. Solusi yang diperoleh juga perlu
diverifikasi kesesuainnya dengan masalah yang diketahui. Proses demikian merupakan
karakteristik proses berpikir kritis. Dengan demikian, selain kemampuan berpikir kreatif,
aktivitas keberhasilan pemecahan masalah juga memeprsyaratkan kemampuan berpikir
kritis.
Pemecahan masalah yang melibatkan proses kreatif disebut pemecahan
masalah kreatif (Creative Problem Solving). Proses pemecahan masalah kreatif
(CPS) dikembangkan oleh Isaksen, Dorval, dan Treffinger (Hwang et al, 2007)
yang terdiri atas 4 langkah, yaitu

Membangun
Memahami atau
masalah menghasilkan
ide-ide

Merencanakan
pendekatan
Mempersiapkan mempunyai dua
tindakan atau tahapan, yaitu
aksi penilaian atau
penaksiran
tugas
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Mengetahui
hakekat dari
masalah dengan Mengumpulkan
Evaluasi. mendefinisikan fakta-fakta dan
masalah yang data yang
dihadapi. relevan.

Memutuskan
tindakan yang
akan diambil. Mengolah
fakta dan data

Menentukan
Memilih cara beberapa
pemecahan dari alternatif
alternatif yang pemecahan
dipilih masalah.
METODE BERPIKIR KREATIF BERBASIS BERPIKIR KRITIS,
B. ANALISIS, WACANA, DAN MORAL REASONING SEBAGAI
PEMECAHAN MASALAH

Keterkaitan lebih jelas antara berpikir kreatif dan pemecahan masalah dikemukakan
Treffinger (Alexander, 2007) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif
diperlukan untuk memecahankan masalah, khususnya masalah kompleks. Hal
demikian dapat dipahami karena menurut Wheeler et al (Alexander,2007) tanpa
kemampuan berpikir kreatif, individu sulit mengembangkan kemampuan imajinatifnya
sehingga kurang mampu melihat berbagai alternatif solusi masalah. Hal ini
menggambarkan bahwa keterampilan berpikir kreatif memungkinkan seorang individu
memandang suatu masalah dari berbagai perspektif sehingga memungkinkannya
untuk menemukan solusi kreatif dari masalah yang akan diselesaikan. Oleh karena itu,
karena dituntut harus berpikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah, setiap orang
akan berpikir kreatif sehingga tidak sulit lagi dalam mencari atau menemukan orang
yang berpikir kreatif karena sudah menjadi sebuah tuntutan/keharusan yang harus
dilakukan dalam pemecahan masalah.
METODE BERPIKIR KREATIF BERBASIS ANALISIS

Menurut Komaruddin, pengertian


analisis adalah aktivitas berfikir
untuk menguraikan suatu Berpikir kreatif didefinisikan sebagai
keseluruhan menjadi komponen- kemampuan keterampilan kognitif untuk
komponen kecil sehingga dapat memberikan solusi terhadap suatu masalah
mengenal tanda-tanda komponen, atau membuat sesuatu yang bermanfaat
hubungan masing-masing atau sesuatu yang baru dari hal yang biasa,
komponen, dan fungsi setiap dengan didasarkan/berbasis analisis maka
komponen dalam satu keseluruhan dalam pemecahan masalah suatu masalah
yang terpadu. akan menjadi runtun dalam
penanganannya dimulai dari identifikasi
masalah, investigasi masalah, perencanaan
solusi hingga evaluasi dari perencanaan
tersebut akan terusun sistematis sehingga
memudahkan dalam pemecahan masalah
metode berpikir kreatif.
METODE BERPIKIR KREATIF BERBASIS WACANA

wacana adalah satuan bahasa


yang terstruktur secara lengkap
Pemecahan masalah metode berpikir
yang disajikan secara teratur
kreatif dengan basis wacana ini tidak jauh
dan membentuk suatu makna
berbeda dengan basis analisis. Jika analisis
yang disampaikan secara
lebih mengarah kepada urutan dalam
tertulis maupun lisan. Dalam
pemecahan masalah mulai dari identifikasi
peristiwa komunikasi secara
hingga evaluasi perencanaan pemecahan
lisan, dapat dilihat bahwa
masalah maka dengan basis wacana adalah
wacana sebagai proses
pelengkapnya yaitu sebagai suatu kesatuan
komunikasi antar penyapa dan
dari urutan pemecahan masalah yang
pesapa, sedangkan dalam
dilakukan dengan metode berpikir kreatif.
komunikasi secara tulis, wacana
Dengan didasarkan pada basis wacana
terlihat sebagai hasil dari
maka dalam memecahkan suatu masalah
pengungkapan ide/gagasan
harus terdapat wujud teks, bacaan ataupun
penulis.
tulisan yang konkret dan bisa juga dilihat
maupun didengar dari pembaca.
METODE BERPIKIR KREATIF BERBASIS MORAL REASONING
Moral adalah tata cara dalam kehidupan
atau adat istiadat yang berhubungan
dengan nilai-nilai susila, larangan,
tindakan salah ataupun benar dan juga Dalam pemecahan masalah dengan
mengacu pada baik buruknya perilaku metode kreatif juga perlu didasarkan
manusia. Moral reasoning merupakan dengan tata cara dalam kehidupan atau
suatu alasan sebagai dasar seseorang adat istiadat yang berhubungan dengan
untuk mengambil tindakan atau alasan nilai-nilai budaya masyarakat oleh karena
sebagai dasar seseorang untuk itu moral reasoning penting menjadi basis
mengkritik atau membenarkan sebuah dalam melakukan pemecahan masalah
perbuatan karena suatu masalah yang timbul tentu
harus diselesaikan dengan baik agar dapat
diterima oleh masyarakat oleh karena itu
harus berdasarkan norma-norma atau tata
cara yang berlaku dimasyarakat itu sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai