Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN APOTEK

DAN PENDIRIAN APOTEK


NAMA: JUAN S LAMBEY
NIM: 18101105073
STUDI KELAYAKAN APOTEK

• Studi kelayakan (feasibility study) merupakan suatu rancangan secara komprehensif


mengenai rencana pendirian apotek baru (layak dari sisi bisnis maupun pengabdian
profesi).
• Tujuan pembuatan studi kelayakan :
1. Menghindari resiko kerugian
2. Memudahkan perencanaan
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
4. Memudahkan pengawasan
5. Memudahkan pengendalian
ASPEK-ASPEK YANG DIPERHATIKAN DALAM
STUDI KELAYAKAN APOTEK IALAH:

1. Aspek lokasi
2. Pasar dan pemasaran
3. Teknis operasi
4. Sumber daya manusia
5. Manajemen dan organisasi
6. Ekonomi social
7. Finansial
8. Dampak lingkungan
• Proses pembuatan studi kelayakan terdiri dari 5 tahap dalam pembuatan yaitu:
1. Penemuan gagasan
Lima kriteria sebuah gagasan : untung, sesuai dengan visi, sumber daya tersedia, aman dan sesuai dengan peraturan
perudang-undangan.
2. Penelitian lapangan
Secara ilmiah (mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyimpulkan data).
3. Evaluasi
Lima poin penting dalam usulan proyek: preface, analisis teknis, analisis pasar, analisis manajemen, analisis keuangan.
4. Rencana
Menentukan jadwal waktu pelaksanaan dengan skala prioritas:
a. Menyediakan dana investasi
b. Mengurus izin
c. Membangun/rehabilotasi gedung
d. Merekrut karyawan
e. Menyiapkan barang dan sarana pendukung
f. Memulai operasional
5. Realisasi
Melaksanakan setiap jenis pekerjaan dengan format:
a. Time table pelaksanaan setiap pekerjaan
b. Pencatatan deviasi yang terjadi
c. Evaluasi dan solisi penyelesaiannya
PERSYARATAN PENDIRIAN APOTEK

A. Persyaratan Pelayanan
• I. Ijin Baru :
• 1. Foto copy KTP pemohon/penanggungjawab yang masih berlaku;
• 2. Foto copy Surat Ijin Pengelolah Apoteker (SIPA);
• 3. Foto copy Ijasah Apoteker dan Tenaga Kefarmasian;
• 4. Foto copy Surat Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK)
• 5. Daftar asisten apoteker dengan mencantumkan nama, alamat, tanggal lulus;
• 6. Denah bangunan apotek dan denah situasi apotek;
• 7. Daftar alat perlengkapan apotek (terinci);
• 8. Surat keterangan dari Apoteker Pengelolah Apotek (APA) bahwa tidak bekerja tetap pada
perusahaan farmasi lain dan tidak menjadi APA pada apotek lain;
• 9. Surat ijin atasan (bagi pemohon PNS, anggota ABRI dan karyawan instansi pemerintah lainnya;
• 10. Surat pernyataan Pemilik Sarana Apotek (PSA) tidak terlibat pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang obat;
• 11. Surat keterangan kesehatan fisik dan mental dari rumah sakit pemerintah untuk melaksanakan
tugas aopteker;
• 12. Foto copy NPWP pemohon;
• 13. Foto copy Ijin Gangguan yang masih berlaku;
• 14. Surat perjanjian kerja sama antara opoteker pengelolah apotek dan pemilik sarana apotek;
• 15. Surat Kuasa bermaterai bagi yang menguasakan pengurusan ijin kepada orang lain.
II. Untuk Ijin yang hilang / rusak
• 1. Foto copy KTP pemegang ijin yang masih berlaku;
• 2. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian (khusus untuk Surat ijin
yang hilang);
• 3. Menyerahkan dokumen yang rusak (khusus untuk Surat Ijin yang rusak).
PROSES PENDIRIAN APOTEK

• Sebelum apotek didirikan, terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Surat Keterangan Izin Tempat Usaha/HO (Hinder Ordonantie) dari Biro Perekonomian di Pemerintah
Daerah Kabupaten harus dimiliki terlebih dahulu, kemudian diperoleh SIUP (Surat Izin Usaha
Perdagangan) dari Departemen Perdagangan dan Perindustrian, setelah itu dapat diperoleh NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak) yang diajukan pemilik sarana ke kantor pajak dan SIA untuk apotek dan
apoteker.
2. Persyaratan fisik: bangunan (termasuk IMB dan status tanah), etalase dan furniture, alat meracik obat
dan buku-buku standar. Secara teknis, lantai, ventilasi, serta sanitasi harus memenuhi persyaratan
higienis dan penerangan yang cukup. Bangunan setidaknya terdiri dari ruang tunggu, ruang peracikan,
gudang dan tempat pencucian.
3. Perbekalan farmasi terutama obat, sekurang-kurangnya 75% dari Obat Generik
sesuai dengan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) untuk rumah sakit tipe
C.
4. Perlengkapan
Perlengkapan yang tersedia di apotek antara lain:
a) Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan:
a. Timbangan miligam dan gram dengan anak timbangan yang sudah ditara minimal 1 set.
b. Timbangan gram dengan anak timbangan yang sudah ditara minimal 1 set.
c. Perlengkapan lain sesuai kebutuhan.
b) Perlengkapan dan alat penyimpanan perbekalan kesehatan:
1) Lemari dan rak penyimpanan obat, jumlah sesuai kebutuhan.
2) Lemari pendingin minimal 1 buah
3) Lemari untuk penyimpanan narkotika dan psikotropika jumlah sesuai kebutuhan.
c. Wadah pengemas dan pembungkus :
1) Etiket
2) Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat
d. Alat administrasi:
1) Blanko pesanan obat, narkotika dan psikotropika
2) Blanko kartu stok obat
3) Blanko salinan resep, faktur, nota penjualan, dan kuitansi
4) Buku pembelian, penerimaan, penjualan, pengiriman obat
5) Buku pencatatan obat narkotika dan psikotropika
6) Buku pesanan obat narkotika dan psikotropika
7) Formulir laporan obat narkotika dan psikotropika
e. Buku-buku standar yang diwajibkan, Farmakope Indonesia edisi terbaru 1 buah, serta buku lain yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal POM.
f. Kumpulan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan pada Apotek
5. Setiap Apotek harus memasang papan nama pada bagian muka apotek, dengan ukuran minimal
panjang 60 cm dan lebar 40 cm, dengan tulisan hitam di atas dasar putih. Tinggi huruf minimal 5
cm, dan tebal 5 cm. Papan nama apotek memuat, nama Apotek, nama APA, nomor surat izin
Apotek, alamat dan nomor Apotek.
• 6. Perbekalan Apotek
• Perbekalan Apotek meliputi obat, bahan obat, kosmetika dan alat kesehatan.
Obat sekurang-kurangnya (75%) terdiri dari obat generik sesuai dengan Daftar
Obat Essensial Nasional (DOEN) Rumah Sakit tipe C.
• 7. Kelengkapan bangunan dan teknis Apotek lainnya:
• a. Sumber air harus memenuhi persyaratan kesehatan.
• b. Penerangan harus cukup terang sehingga dapat menjamin pelaksanaan tugas
dan fungsi apotek.
• c. Alat pemadam kebakaran, harus berfungsi dengan baik sekurang-kurangnya
dua buah.
• d. Ventilasi yang baik.
• e. Sanitasi harus baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai