Anda di halaman 1dari 31

DASAR DAN PRINSIP

ONKOLOGI

ERA YULIAN INEKA


131421200001
DEFINISI

 Onkologi  Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang


tumor (oncos, "tumor," and logos, "study of")
Willis (1950) : Tumor adalah massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya
berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta
terus demikian walau rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti.

Tumor Kanker = tumor


Diferensiasi
ganas
• “pembengkakan”  • Berpotensi • Morfologi sel
massa jaringan, metastasis dibandingkan
solid/berisi-cairan dengan sel normal
• Jinak / ganas • Well differentiated /
Poorly differentiated
(sel anaplastik)
Hipertrofi Hiperplasia Metaplasia Displasia Anaplasia Neoplasia

Definisi Ukuran sel ↑ Jumlah sel ↑ Penggantian Perubahan “To form “Pertumbuhan
reversible satu maturasi sel dan backward”  baru”
tipe sel dengan arsitektur sel
tipe sel lain

TIPE PERTUMBUHAN JARINGAN


Mekanisme ↑ produksi Growth Stimulus Disregulasi Kurangnya Carcinogenesis
protein sebagai factors eksternal maturasi dan diferensiasi
respon stimulasi memicu pertumbuhan dari sel stem
proliferasi sel gangguan sel   kanker
traknskripsi
gen

Risiko – + ++ +++ ++++ Terbentuknya


kanker kanker
INSIDENSI (WORLD)
Insidensi Kanker di Indonesia
Faktor risiko terjadinya kanker

1. FAKTOR LINGKUNGAN :
 Karsinogen Radiasi (UV,
ION)
 Karsinogen kimiawi
 Agen Mikrobial (HPV,
EBV, H. pylori)

2. FAKTOR GENETIK :
Onkogen yang aktif mutasi
pada tumor supresor gen.
KLASIFIKASI

GANAS - KANKER
JINAK
Dapat menginvasi dan merusak struktur
Akan tetap terlokalisasi
terdekat
Tidak dapat menyebar ke area yang jauh
Dapat menyebar ke area yang jauh (metastasis)
2 komponen dasar NEOPLASIA
Neoplasma bergantung pada host-
nya untuk nutrisi dan suplai darah

1. Parenkima
• Sel neoplasma
• menentukan  perilaku biologis

2. Stroma
• Sel non-neoplastik
• Jaringan ikat, pembuluh darah, sel
inflamasi yang berasal dari host
• Penting untuk pertumbuhan neoplasma
Karakteristik jinak vs ganas

Karakterisitik Jinak Ganas


Diferensiasi/anaplasia Diferensiasi baik; struktur Tidak memperlihatkan
mungkin khas jaringan asal diferensiasi disertai
anaplasia; struktur sering
tidak khas
Laju pertumbuhan Tumbuh lambat; mungkin Tidak terduga dan mungkin
berhenti tumbuh; gambaran cepat atau lambat; gambaran
mitotik jarang dan normal mitotik mungkin banyak dan
abnormal
Invasi lokal Kohesif dan ekspansif; batas Invasi lokal; infiltrasi
tegas tidak menginvasi atau jaringan normal sekitar
infiltrasi jaringan normal
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan
Nomenklatur Neoplasia
Nomenklatur Neoplasia

Tumor Jinak Tumor Ganas

• Prefix + Suffix • ~ benign tumor +


• Tipe sel + (-oma) : fibroma, penambahan dan
lipoma, rhabdomyoma, pengecualian: Lymphoma,
leimyoma, chondroma mesothelioma,
• Tumor epitel jinak = melanoma, and
kompleks  diklasfikasikan seminoma
microscopik/macroscopik/s • Jar. Mesenkim (jar.
el asal (papilloma, adenoma) Ikat, otot, tulang) :
SARCOMA (Fibrosarcoma,
osteosarcoma,
chondrosarcoma)
• Asal dari epitel: :
CARCINOMA (Squamous
cell carcinoma, Basal cell
carcinoma,
Cholangiocarcinoma)
• Ductal/glandular :
Gen pengatur pertumbuhan sel

Protoonkogen: Gen selular yang normal berasal

dari sel tubuh sendiri  proses inisiasi,


mengakibatkan terjadinya proses transformasi
keganasan
Tumor supresor gen: Gen yang berlawanan

dengan kerja proto onkogen yang berfungsi untuk


menghambat pembentukan tumor
Sel Rusak :

1. aktivasi DNA Repair

2. apoptosis
KARSINOGENESIS

• Proses pembentukan tumor


• Proses kompleks  3 tahap: INISIASI, PROMOSI, PROGRESI
• INISIASI
 terpaparnya suatu sel oleh agen karsinogenik
 kerusakan DNA permanen (mutasi)
 Apabila hanya ada proses inisiasi saja 
tidak cukup menimbulkan pembentukan
tumor
• PROMOSI
Dapat menginduksi tumor dari sel yang
sebelumnya telah terinisiasi

• PROGRESI
perubahan masa jaringan monoklonal menjadi
heterogen, invasif sampai terbentuk metastase
jauh
Jalur Metastasis

(1) Berada dalam rongga tubuh


: pleural, peritoneal cavities
and cerebral ventricles

(2) Jalur limfatik carcinoma


(co: karsinoma payudara ke
KGB axilla)

(3) Jalur hematogen 


sarcoma
Skema Metastasis Secara Hematogen
1. Transformasi sel normal menjadi sel tumor  sel tumor
berkembang setelah transformasi sel terjadi
2.Vaskularisasi meningkat dengan sekresi dari faktor faktor
angiogenesis
3.Invasi lokal dari sel-sel tumor yang di program secara genetik
untuk masuk ke dalam saluran limfatik atau saluran
pembuluh darah
4.Pelepasan dan embolisasi sel tumor yang tunggal atau
multipel ke dalam sirkulasi
5. Sel tumor akan bertahan hidup di dalam sirkulasi
6.Sel tumor mencapai dasar kapiler dari organ jauh dengan cara
menempel pada epitel kapiler
7. Invasi ke dalam organ jauh tersebut
8.Proliferasi dari sel tumor di dalam organ jauh tersebut
Grading dan staging

 Grade: Sistem yang dikembangkan untuk mengekspresikan level diferensiasi


(kualitatif/semikuantitatis). Hal ini dapat merefleksikan sampai sejauh mana
tumor menyerupai jaringan normal pada area tersebut. Dapat memberikan
informasi risiko metastasis dan prognosis
 Stage: Sistem yang dikembangkan untuk mengekspresikan sejauh mana
kanker sudah menyebar pada pasien

Bila dibandingkan dengan grading, staging memberikan gambaran klinis


yang lebih jelas
Grading

Ditentukan oleh gambaran sitologi, berdasarkan: Gleason – prostate


 Derajat diferensisasi sel tumor cancer
 Jumlah mitosis Nottingham Grading
 Keberadaan karakteristik khusus
System – breast cancer
o 2 kategori (Low & High)  4 kategori (1-4)
Fuhrman – kidney
cancer

Dengan pemikiran
perilaku dan diferensiasi
• GX: Grade cannot be assessed (undetermined grade) mempunyai hubungan
• G1: Well differentiated (low grade)
• G2: Moderately differentiated (intermediate grade) Poorly differentiated
• G3: Poorly differentiated (high grade) mempunyapi perilaku
• G4: Undifferentiated (high grade) yang lebih agresif
Pada kanker solid dengan eksplorasi
pembedahan / imaging Klasifikasi lain:
Berdasarkan: Ann Arbour  lymphomas
Breslow scale and Clark’s
Staging  Ukuran lesi primer
level  melanoma
 Ekstensi ke KGB regional Duke’s classification 
 Ada tidaknya metastasis colon cancer
Sistem staging utama yang dipakai  TNM
system
T0 : in situ lesion
T1 to T4 : based on increasing size

N0 : no nodal involvement
N1 to N3 : involvement of an increasing
T: Primary tumor number and range of nodes
N: Regional lymph node
involvement M0 : no distant metastases
M: Metastases M1 / M2 : presence and estimated
number of
metastases.
Klasifikasi TNM
EFEK TUMOR TERHADAP HOST

Kaheksia kanker --> penyusutan lemak tubuh dan massa tubuh


non lemak dengan kelemahan dan anoreksia dan anemia

Sindrom paraneoplastik
• Efek sistemik non-metastatik
• 10-15% kasus keganasan dan dapat sebagai keluhan utama
• Tidak dapat dengan pasti dijelaskan oleh penyebaran tumor / elaborasi hormon
• Dapat berhubungan dengan penyakit kritis  mematikan
• Menyerupapi metastasis  dapat mempengaruhi penanganan
• Neoplasma tersering: kanker bronkogenik dan payudara serta keganasan darah
PRINSIP TERAPI BEDAH ONKOLOGI

Preventif

Kuratif

Paliatif
PRINSIP-PRINSIP ONKOLOGI
1. Jangan memakai anestesi infiltrasi
2. Jangan menekan massa tumor
3. Jangan menarik - narik preparat
4. Melakukan preparasi tumor harus selalu dengan sayatan tajam
5. Daerah kelenjar diangkat dalam satu preparasi dengan tumor primernya (en bloc)
6. Bekas biopsi atau bekas operasi sebelumnya jangan dibuka kembali
7. Permukaan tumor yang berulkus, tempat tumor yang telah mencapai permukaan harus ditutup
atau dikoagulasi agar daerah operasi tidak terkontaminasi
8. Permukaan lumen usus setelah direseksi dibilas dengan cairan pembunuh sel melalui lumen distal
sebelum dianastomosis. ( sublimat 1 : 500, cetrimide 1%).
9. Rongga besar seperti peritoneal atau pleura tidak boleh dibilas dengan cairan pembunuh sel.
10. Penyinaran pra dan pasca bedah.
Deteksi dini

Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium dini


Deteksi dini: mendeteksi kanker pada stadium dini
sehingga dapat diberikan terapi lebh awal dan tepat
sehingga dapat diberikan terapi lebh awal dan tepat

Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.


Deteksi dini → menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.
Lokasi kanker Populasi Tes atau prosedur Frekuensi
Payudara Wanita, umur Pemeriksaan payudara sendiri Sebulan sekali, dimulai pada usia 20
20+ Pemeriksaan klinik payudara Setiap tahun, dimulai pada usia 40
Mamografi Setiap tahun usia 45-54, setiap 2 tahun usia >55
Kolorektal Pria dan wanita, Tes darah samar feses atau Setiap tahun, dimulai pada usia 20
umur 50+ Sigmoidoskopi Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 American
atau Cancer Society
Barium enema double Tiap 5 tahun, dimulai pada usia 50 guidelines
contrast untuk deteksi
atau Tiap 10 tahun, dimulai pada usia 50
dini kanker
kolonoskopi

Prostat Pria, umur 50+ Pemeriksaan colok dubur dan PSA dan RT tiap tahun, dimulai pada usia 50 tahun
PSA
Serviks Wanita Tes Pap 3 tahun setelah intercourse vagina pertama, tidak lebih
dari usia 21 tahun; skrining tiap tahun dengan tes Pap;
pada atau setelah usia 30 tahun, wanita dengan hasil
tes Pap yang normal >3x dan tidak terdapat tes Pap
yang abnormal dalam 10 tahun, wanita yang pernah
histerektomi, dapat menghentikan tes Pap

Check up yang Pria dan wanita, Pemeriksaan tiroid, testis, ovarium, KGB, rongga mulut, kulit, konseling rokok,
berhubungan umur 20+ paparan sinar matahari, nutrisi dan diet, faktor risiko, praktik seksual, paparan
dengan kanker lingkungan dan kerja
TUMOR MARKER
 Tumor marker dapat berupa Tumor antigen atau enzim/hormon yang dihasilkan oleh sel –
sel tumor.
 Selain untuk deteksi terhadap tumor, Tumor marker juga dapat dipakai untuk memonitoring
Marker
response terhadap terapi atau Tumors Condition
untuk mendeteksi tumor yang causing false positive
rekurren.
Carcinoembryonic Antigen Colorectal, Pancreas, breast, Lung, Hepatitis, cirrhosis, Jaundice, COPD, Ulcer, Renal
Gastric, Medullary Thyroid Failure
α – Fetoprotein Hepatoma, testicular Hepatitis, cirrhosis, pregnancies
β – HCG Testicular, trophoblastic gestational Pregnancies
tumor
Prostate Specific Antigen Prostate Benign Prostate Hypertrophy (BPH)
(PSA)
CA-15-3 Breast Hepatitis, Cirrhosis, Benign breast disease
CA-19-9 Colorectal, Biliary, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis, Cholestasis
CA-50 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-242 Colorectal, Pancreas, Gastric Hepatitis, Cirrhosis, Cholangitis,
CA-125 Ovarian Pregnancies, endometriosis, PID, renal failure,
menstruation
Pengambilan Jaringan PA - Biopsi

Biopsi  prosedur diagnostik berupa pengambilan jaringan/sel


hidup dan diperiksa di bawah mikroskop oleh seorang ahli
patologi untuk menegakkan diagnosis sehingga menentukan
terapi selanjutnya.

Lukito P; Soemitro M.P; Lokarjana L. Penuntun Diagnostik dan Tindaan Terapi Tumor Ganas. Jakarta: Sagung Seto. 2010.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai