Anda di halaman 1dari 31

tumor: pertumbuhan sel yg abnormal krn terjadi mutasi gen (bersifat reversible)

*bipolar : mitosis normal

NEOPLASMA

Prof. drg. JANTI SUDIONO MDSc., Sp.PMM(K)

neoplasma terjadi krn mutasi sel (penyakit gangguan pertumbuhan sel)


gen protokogen : menginduksi terjadinya mitosis (menstimulasi protookogen, meningkat)
gen supresor tumor (gen antagonis protokogen) : mensupres mitosis (menurun)
mutasi gen bersifat irreversible, terjadi perubahan fungsi gen protokogen (meningkat, cth mitosis
meningkat, sel anak meningkat, mitosis multipolar)
penyebab neoplasma : virus onkogen
etiologi: mutasi gen, bahan karsinogen (menyebabkan proses karsinogenesis dgn hasil karsinoma:
tumor ganas dr sel ektoderm)
sel tumor ganas mematikan sel normal dgn mengambil
METABOLISME SEL makanannya

asimtomatik: penyakit yang tidak menunjukan gejala hiperkromatik: kromatik inti bertambah

NORMAL NEOPLASMA
Fungsi Inti Mitosis normal Mitosis & abnormal,
bipolar fungsi meningkat, kromatin
(Reproduksi sel)
bertambah /hiperkromatik,
pleomorfik/polimorfik/sel
embrional (multipolar)
Fungsi sitoplasma Mengandung Berkurang 🡪 fungsi
(metabolism/ unsur normal berkurang
anabolik)
Ratio inti:sitoplasma 1:4 1:2 atau 1:1
(N/C-R)
Diferensiasi sel Normal, baik Berubah 🡪 kurang
de-: kemunduran
diferensiasi: normal (Sedang/buruk)
dediferensiasi: abnormal
matriks metalloproteinase
jika sariawan tdk sembuh dlm 2 minggu bahaya fungsi inti meningkat pd sel tumor ganas
PERUBAHAN SEL DAN INTI

JINAK GANAS

Ukuran normal besar

Bentuk normal variasi (pleomorfik,


bizzare)
Diferensiasi baik Buruk, dediferensiasi,
anaplasia
Polarisasi/susunan baik Berubah 🡪 hilang

Mitosis Meningkat, normal Meningkat, abnormal

Nukleolus (anak inti) Normal, satu Besar, >1, zone halo


disorientasi: pengaruh tumor ganas
DIFERENSIASI

Umum :
Diferensiasi = perubahan sel menuju fungsi terakhir

Neoplasma :
Derajat diferensiasi = derajat kemiripan sel tumor terhadap sel asal
Diferensiasi baik : - sel tumor menyerupai sel asal
- pada tumor jinak
Diferensiasi buruk : - sel tumor menyimpang dari sel asal
(dediferensiasi/ - sel tumor berubah bentuk, ukuran, fungsi,
anaplasia) susunan, pola pertumbuhan
- pada tumor ganas
TEORI PATOGENESIS TUMOR

1. Teori genetik
Mutasi gen menetap
Karsinogen 🡪 perubahan epigenetik 🡪 perubahan genetik
Proto onkogen 🡪 onkogen >>
Gen supressor tumor <<
2. Teori multifaktor
karsinogen >1 🡪 mutasi gen menetap
3. Teori multistage
karsinogen >1 🡪 bekerja bertahap dan sinergis 🡪 neoplasma
tahap awal (inisiasi) 🡪 inisiator
tahap akhir (promosi) 🡪 promotor
4. Teori multiselular origin
perubahan neoplastik pada sekelompok sel 🡪 respon neoplastik
ke sel sekitar
POLA PERTUMBUHAN

JINAK GANAS
Kecepatan Lambat (mitosis Cepat (mitosis ,multipolar
normal) abnormal 🡪 sel
primitif, abnormal,
atipia, anaplastik)
Pola Lokal ekspansif Lokal infiltratif seperti
kepiting
jari2

Jauh/metastasis
Simpai Ada (ekspansif, Tak ada (infiltratif,
lambat 🡪 simpai) cepat 🡪 - simpai)
Rekuren Ekspansif, kapsul Sering (infiltratif 🡪
🡪 tak rekuren rekuren)
PELEPASAN SEL TUMOR

Jinak Ganas
Massa tumor Massa membesar 🡪 Massa membesar 🡪
tekanan mekanik 🡪 sel tekanan mekanik 🡪 sel
lepas lepas
Kohesi sel normal Kadar kalsium dinding
sel << 🡪 sel mudah
lepas
Lisis substansi Tidak terjadi Sel ganas 🡪
interselular mengeluarkan ensim
proteolitik (MMPs) 🡪 lisis
substansi inter selular
(kolagenase, musinase,
hyaluronidase)🡪 mobile
metastatis: penyebaran rongga stulo?(perut/abdomen)
PERBEDAAN KLINIS TUMOR JINAK DAN GANAS

Tumor Jinak Tumor Ganas


Makroskopis : Makroskopis:
- Berbatas jelas - Berbatas tidak jelas
- Berkapsul - Tidak berkapsul
- Dapat digerakkan dari dasar - Tidak dapat digerakkan
- Tumbuh lambat - Tumbuh cepat
- Ekspansif yg nonjol lbh baik - Infiltratif
- Tidak kaya p.drh /Avaskuler - Vaskular
- Jarang rekurensi - Rekuren
- Radioresisten - Radiosensitif
- Jarang timbul kelainan sistemik - Disertai kelainan sistemik

Mikroskopis : Mikroskopis:
- Mitosis normal, cepat -Mitosis abnormal, cepat:
- Mirip sel asal, proliferatif -Berbeda dengan sel asal (anaplastik)
Klasifikasi TNM oleh American Joint Committee on Cancer
METASTASIS

Hematogen Sel tumor 🡪 nembus dinding vena


🡪 embolus 🡪 organ, umum ke
paru2, pada sarkoma
Indirect : limfe 🡪 ductus thoracicus
🡪 v.jugularis sinistra
Limfogen Sel tumor 🡪 masuk aliran limfe 🡪
embolus 🡪 kelenjar limfe regional
(dada 🡪 ketiak, perut🡪inguinal,
mulut 🡪 servikal), sering pada
karsinoma
Transplantasi Sel tumor lepas 🡪 gravitasi 🡪
nempel ke organ di bawah
METASTASIS

Metastasis hematogen

Metastasis limfogen ke servikal


Proses metastasis
STADIUM KANKER MULUT
KAHEKSIA

- Pada tumor ganas


- Keadaan umum penderita buruk
- BB
- Fungsi absorpsi usus << 🡪 anemia, BB <<
- Sakit 🡪 disfagia 🡪 BB<<
- Insomnia 🡪 umum 🡪 buruk
- Sistem imun << (destruksi oleh sel ganas)
KLASIFIKASI NEOPLASMA

Berdasarkan sifat :
Jinak (benigna) : sel tumor + oma
sel fibroblas 🡪 fibroma
sel epitel 🡪 papiloma (karena morfologi berpapil)
Kecuali : hepatoma, limfoma, melanoma, basalioma 🡪 ganas
hotskin, non hotskin melanoblas(pigmen melanin)

Ganas (maligna) : sel tumor ektoderm + karsinoma


sel tumor mesoderm + sarkoma
sel epitel kelenjar 🡪 adenokarsinoma
sel fibroblast 🡪 fibrosarkoma

Berdasarkan asal jaringan :


1 sel / 1 lapis benih : tumor simpel (paling banyak)
>1 lapis benih : tumor kompon 🡪 teratoma (koristoma,
kista dermoid)
KARSINOMA - SARKOMA

Karsinoma Sarkoma
Usia penderita tua muda
Frekwensi sering Kurang
Metastasis limfogen Hematogen
Asal Ektoderm/epitel Mesoderm
Histologi Sel epitel/bulat/oval 🡪 Sel mesoblastik 🡪
kelompok tersebar
Vaskularisasi Stroma sedikit 🡪 Stroma banyak 🡪
p.darah sedikit 🡪 sel p.darah banyak 🡪
di tengah kelompok 🡪 hemorrhagi
nekrosis
TERATOMA

- Tumor kompon (berasal dari sel >1 lapis benih)


- Kongenital
- Asal : sel pluripotensial 🡪 membentuk bermacam2 jaringan

Contoh:
-Koristoma : tumor kongenital, terdiri dari jaringan ektopik
-Kista dermoid : - dinding kista epitel dan appendage kulit
- dinding mengandung “dermoid process”
- “dermoid process” terdiri dari jaringan2
yang berasal dari >1 lapis benih
NEVUS PIGMENTOSUS/TAHI LALAT

- Asal : sel melanoblast / sel nevus

- Jenis / tipe tergantung dari lokasi sel nevus


*junctional : sel nevus terletak di perbatasan epidermis dermis
*compound : sel nevus terletak di epidermis dan dermis
*intra dermal : sel nevus terletak di dermis

- tipe junctional dan compound 🡪 potensi ganas 🡪 melanoma


predileksi : tempat yang mudah teriritasi (telapak kaki, tgn, genital)

- ciri-ciri ganas :
klinis : pigmen tambah, cepat besar, rx radang, gatal, rambut
rontok
mikroskopis : sel nevus 🡪 hiperkromatik, pleomorfik
NEVUS PIGMENTOSUS

nevus melanoma

Melanosis: pigmen melanin>>/pigmentasi, sel melanoblast tdk


proliferasi
UV>>, genetic, aging process
Nevus: sel melanoblast berproliferasi 🡪 pigmen melanin >> 🡪
pigmentasi
mutasi gen 🡪 sel melanoblast proliferasi
Biopsi
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika biopsi:
1. Pada lesi yang mencurigakan secara klinis, lesi dibiopsi sesegera mungkin.
2. Pemilihan teknik biopsi berdasarkan indikasi.
3. Injeksi lokal anestesi ke dalam lesi sebaiknya dihindarkan, karena dapat
menyebabkan distorsi jaringan.
4. Penggunaan pisau electrosurgical sebaiknya dihindarkan karena dapat
menyebabkan suhu yang tinggi 🡪 koagulasi dan destruksi jaringan
5. Hindari mengambil spesimen jaringan dengan tang.
6. Jaringan yang diambil harus representatif.
7. Secepatnya setelah diambil, jaringan ditempatkan pada kontainer 🡪
menghindari kekeringan, jatuh, hilang, dll.
8. Cairan fiksasi yang digunakan: formalin 10%, bukan air, alkohol, atau cairan
lain yang dapat menghancurkan jaringan.
9. Disarankan kontainer yang digunakan terbuat dari plastik menghindari pecah
selama pengiriman.
10. Label nama pasien dan tanggal ditempatkan pada sisi kontainer, bukan pada
tutupnya 🡪 menghindari spesimen tertukar di lab.
Macam-macam biopsi:
1. Eksisi biopsy: seluruh massa diambil
Terapi dan diag.

1. Insisi biopsy: hanya sebagian jaringan


Diagnostik saja

1. Aspirasi: cairan 🡪 sitologi


Eksisi Biopsi
Merupakan teknik biopsi yang mengambil
seluruh lesi dengan border jaringan normal di
sekitar lesi.
Indikasi:
1. Lesi kecil. Ukuran beberapa mm sampai 1 atau
2 cm.
2. Indikasi klinis spesifik bahwa lesi jinak
3. Prosedur bedah pada klinik dental dengan
armamentarium biasa dan ketika operasi
berada dalam scope praktisi umum.
Contoh lesi:
fibroma, granuloma, hemangioma, leukoplakia
Insisi Biopsi

● Merupakan teknik biopsi yang


mengambil hanya sebagian dari lesi
yang relatif lebih besar, sehingga
pemeriksaan histopatologi dapat
dilakukan untuk penegakan diagnosis.
● Indikasi:
1. Ukuran lesi > 1 atau 2 cm.
2. Ada kecurigaan lesi tersebut ganas.
Aspirasi Biopsi/FNAB/Bajah
● Indikasi: lesi tidak dapat diakses untuk pemeriksaan
histopatologi.
● Contoh: tumor pada kelenjar parotid, nodus limfe, kista,
dll.
● Tumor pada parotid jika dibiopsi 🡪 pecah 🡪 tumor
seeding 🡪 meningkatkan kompleksitas pembedahan
berikutnya dan rekurensi.
● Menggunakan trocar needle atau fine needle.
● Materi aspirasi diletakan pada object glass, diberikan
cairan imersi solusi Hoffman (95% ethylalcohol dan 5%
ether).
● Cairan fiksasi: sederhana - alk abs (95%), ideal: alk abs + ether
5% = 1:1
Sitologi Exfoliatif

● Merupakan metode tambahan untuk


biopsi 🡪 skrining lesi (lesion
screening)
● Prinsip: sel tumor ganas mudah lepas
(adhesi dan kohesi sel rendah
● Sel 🡪 ensim MMPs 🡪 ECM
/interselular 🡪 lisis
● Stomatitis aphtosa = aphtae =
sariawan (hyperemia 🡪 erosi 🡪 ulserasi)
Tolouidine Blue Staining
● Metode digunakan untuk mengindikasikan lokasi biopsi
yang paling tepat, walaupun tidak dapat mengindikasi
tumor di bawah epitel normal.
● Toluidine blue staining 1% diaplikasikan pada
permukaan epitel, kemudian dibilas dengan asam
asetat 1%.
● Permukaan eiptel yang normal atau lesi jinak, tidak
akan meninggalkan noda. Sedangkan, lesi premalignan
atau ganas, terdapat noda.
● Lesi jinak biasanya berbatas jelas, sedangkan lesi
ganas batasnya difus.

Anda mungkin juga menyukai