0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
94 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas konsep kriminologi dalam perspektif Islam berdasarkan Al-Quran, hadis, ilmuwan Muslim, dan masyarakat Muslim. Secara garis besar, dibahas batasan kejahatan dan penjahat, penyebab kejahatan yang terkait faktor internal dan eksternal, serta respon terhadap kejahatan melalui pendekatan preventif dan sanksi.
Dokumen tersebut membahas konsep kriminologi dalam perspektif Islam berdasarkan Al-Quran, hadis, ilmuwan Muslim, dan masyarakat Muslim. Secara garis besar, dibahas batasan kejahatan dan penjahat, penyebab kejahatan yang terkait faktor internal dan eksternal, serta respon terhadap kejahatan melalui pendekatan preventif dan sanksi.
Dokumen tersebut membahas konsep kriminologi dalam perspektif Islam berdasarkan Al-Quran, hadis, ilmuwan Muslim, dan masyarakat Muslim. Secara garis besar, dibahas batasan kejahatan dan penjahat, penyebab kejahatan yang terkait faktor internal dan eksternal, serta respon terhadap kejahatan melalui pendekatan preventif dan sanksi.
Kriminologi Prodi Hukum Pidana Islam FSH-UIN Sunan Ampel Surabaya
Dr. Nafi’ mubarok, SH., MH., MHI.
Nafi' Mubarok/Kriminologi/Kuliah I/Prodi HPI-FSH UINSA/Ganjil 2019-2020 Konsepsi Kriminologi Islam Kejahatan merupakan problem manusia sejak manusia itu ada => perlu penanganan serius, karena jika tidak: Þ (1) berakibat meningkatnya kualitas dan kuantitas kejahatan Þ memunculkan kejahatan baru Þ tidak teridentifikasinya sebuah kejahatan sebagai kejahatan Adjis dan Akasyah: Þ kemunculan berbagai teori kriminologi belum mampu menemukan “penyebab utama” terjadinya kejahatan Þ Sehingga semakin sulit upaya pencegahan secara komprehensif dapat terwujud Þ perlunya adanya teori alternatif dalam kriminologi => dalam prespektif Islam. Alasan urgensitas kehadiran kriminologi Islam: Þ (1) hukum Islam mempunyai universalitas dalam menangani kejahatan Þ (2) kelengkapan dan keluasan cakupan dari agama Islam Þ peranan agama dalam masyarakat dalam mengatasi berbabagi persoalan yang tidak dapat terselesaikan secara empiris. Harapan “Kriminologi Islam” ditemukan konsep kriminologi Islam (kejahatan, penjahat, penyebab kejahatan, dan respon terhadap kejahatan) dan terdapat berbagai tawaran baru dalam kriminologi. Nafi' Mubarok/Kriminologi/Kuliah I/Prodi HPI-FSH UINSA/Ganjil 2019-2020 Kriminologi-Prespektif AL-Qur’an Penjahat : mereka yang melanggar ketentuan Allah SWT. dan berbuat kerusakan atau menggelishakan hati Penyebabnya karena adanya potensi jahat yang mengalahkan potensi baik, dikarenakan: Þ faktor internal (semisal bodoh dan sombong) Þ faktor eksternal (semisal godaan setan dan pengaruh teman Respon terhadap kejahatan dengan dua cara Þ prefentif dalam rangka supaya lingkungan mendukung dan mengkondisikan seseorang agar potensi jahatnya bisa dikalahkan oleh potensi baiknya, dengan cara semisal keteladan, pembiasaan baik, nasihat dan pengawasan Þ kuratif berupa pemberian sanksi dan hukuman Wacana yang ditawarkan al-Qur’an dalam merespon kejahatan: Þ Posisi “pemberlakuan syariat Islam”, dikarenakan syariat Islam diangap sebagai ajaran, tuntunan dan hukum yang sempurna. Þ Kewajiban suatu kelompok masyarakat atau negara untuk menanggulangi kejahatan tersebut.
Kriminologi-Prespektif Hadits Batasan kejahatan Þ Ibn Khaldun dan al-Ghazaly : sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Þ al-Faraby dan Ibn Miskawaih : sesuatu yang tidak memberikan manfaat atau memberikan kesengsaraan (Ibn Miskawh) dan tidak sesuai keteratuan dan ketertiban. Batasan penjahat Þ al-Faraby, Ibn Khaldun dan al-Ghazaly: mereka yang terlahir jahat atau mempunyai potensi jahat Þ Ibn Miskawaih mereka yang terpengaruh lingkungan untuk berbuat jahat Penyebab kejahatan Þ al-Faraby, Ibn Khaldun, Ibn Miskawaih dan al-Ghazaly adalah faktor internal Þ Ibn Khaldun dan Ibn Miskawaih menambahkan penyebab kejahatan juga dikarenakan faktor eksternal. Respon terhadap kejahatan: Þ pemberian hukuman Þ pembentukan kelompok/masyarakat/negara Þ pembentukan lingkungan yang baik
Kriminologi-Prespektif Ilmuawan Muslim Batasan kejahatan Þ Ibn Khaldun dan al-Ghazaly : sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam Þ al-Faraby dan Ibn Miskawaih : sesuatu yang tidak memberikan manfaat atau memberikan kesengsaraan (Ibn Miskawh) dan tidak sesuai keteratuan dan ketertiban. Batasan penjahat Þ al-Faraby, Ibn Khaldun dan al-Ghazaly: mereka yang terlahir jahat atau mempunyai potensi jahat Þ Ibn Miskawaih mereka yang terpengaruh lingkungan untuk berbuat jahat Penyebab kejahatan Þ al-Faraby, Ibn Khaldun, Ibn Miskawaih dan al-Ghazaly adalah faktor internal Þ Ibn Khaldun dan Ibn Miskawaih menambahkan penyebab kejahatan juga dikarenakan faktor eksternal. Respon terhadap kejahatan: Þ pemberian hukuman Þ pembentukan kelompok/masyarakat/negara Þ pembentukan lingkungan yang baik
Kriminologi Prespektif Masyarakat Muslim (1) Batasan Kejahatan Þ penyakit masyarakat yang bisa mengakibatkan kemerosotan di bidang pendidikan, agama dan moral Þ perbuatan dan tindakan yang sangat meresahkan masyarakat Þ tindakan yang melanggar tata tertib Þ ketidakpatuhan terhadap “aturan ilahiah” Þ perilaku berisiko yang bisa mengancam kesejahteraan keluarga, komunitas, dan bangsa Penjahat Þ Penjahat adalah mereka yang melakukan kejahatan atau perilaku criminal, dan memiliki geng yang terorganisir, sebagaimana dikemukakan oleh masyarakat muslim Kairo, Mesir.
Kriminologi Prespektif Masyarakat Muslim (2) Respon terhadap kejahatan Þ Tindakan tegas oleh aparat hukum dan pemerintah dengan menggunakan landasan yuridis yang tepat, yang didahului oleh sosialisasi dan upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi. Þ Pendekatan hukum pidana Islam, berupa tindakan preventif yang fundamental dan diyakini bisa menangani problem prostitusi secara keseluruhan. Þ Pemerintah, LSM dan masyarakat harus bertanggung jawab atas situasi anak jalanan Þ Melakukan solusi dengan rehabilitasi, mengajari anak-anak tentang halal (legal) dan haram (illegal), pengajaran agama dan memperbaiki kekurangan etika dan perilaku. Þ Arab Saudi: Meningkatkan pendapatan warga negara, Meningkatkan taraf pendidikan nasional, Perbaikan infrastruktur. Þ Najaf Abad-Iran: Melakukan pemberlakuan aturan ilahiah, strategi selain kriminalisasi terhadap kejahatan.
Kriminologi Prespektif Masyarakat Muslim (3) Sebab-sebab kejahatan Þ Faktor internal, dalam bentuk aspek kepribadian dari penjahat, berupa sikap dan intelejensi dari penjahat, serta dalam bentuk aspek psikologis karena konsumsi alcohol Þ Faktor eksternal, berupa: (1) faktor keluarga semisal miskin atau broken home, (2) faktor pengaruh pergaulan yang salah, (3) faktor media, (4) faktor wilayah, (5) faktor gaya hidup anak, dan (6) faktor disintegrasi moral baik norma agama, kesusilaan, adat istiadat, maupun norma lain Þ Penyebab terjadinya kejahatan (Kairo-Mesir): kemiskinan, pendidikan, orang tua, tekanan dan pengaruh negatif dari teman sebaya, pelecehan di tempat kerja, kurangnya pemahaman agama, populasi. Þ Penyebab kejahatan (Arab Saudi): (1) lokasi/wilayah, (2) infrastruktur, dan (3) ekonomi Þ Penyebab kejahatan (Najaf Abad-Iran): peran korban, pembelajaran, control sosial yang berlebih, penurunan pengawasan dan control sosial di masyarakat.