Anda di halaman 1dari 27

Human Resources Management In

Perspective

• Muthia Sofi Kusuma (18311174)


• Tasya Raihan Firdausy (18311171)
• Rachmawati Iriyanto (18311192)
Case study: 1

Going To The Dogs


• Adanya Diskriminasi di Suatu Perusahaan
Terhadap Orang yang Berkebutuhan Khusus,
Tanpa Memikirkan Kesehatan dan
Kesejahteraan Karyawan
Anjing
• Anjing merupakan “teman terbaik manusia”

• Kita semua suka dengan keberadaan anjing

• Bagi kita yang memiliki dan mencintai anjing,


akan menjadi hal yang biasa “ketika kita selalu
ingin bersama anjing kita, kapanpun dan
dimanapun terutama saat kita BEKERJA”
• Pet Sitters International
memiliki ide menarik ketika mereka membuat
acara “Take Your Dog to Work Day”, yang
dilakukan 1 tahun 1 kali.

Hal ini bermaksud untuk


 Meningkatkan kesadaran akan manfaat
memelihara anjing
 Mendorong jumlah adopsi hewan peliharaan
• Tidak sulit untuk mencari perusahaan yang mengizinkan membawa
anjing ketempat kerja, karena sudah terdapat survey di tahun 2006 yang
dilakukan oleh American Pet Products Manufacturers Association

“Seharusnya tidak terlalu sulit untuk menemukan kesempatan itu, karena 1


dari 5 perusahaan sudah memperbolehkan adanya hewan peliharaan
ditempat kerja. Atau bisa juga menemukan daftar Top Manager yang
memperbolehkan membawa anjing peliharaan saat kerja di
DogFriendly.com.”

 Penggemar anjing di perusahaan mengatakan


bahwa hal itu (adanya anjing di tempat
kerja)meningkatkan moralitas karyawan dan
menurunkan stress
Negative Side
• Tetapi sebagai pembaca, kita tidak boleh menghiraukan
pendapat yang tidak setuju dengan adanya anjing di tempat
kerja.

• Menurut salah satu HR experts seperti Ethan Winning, beliau


memperingatkan bahwa :
 Anjing akan menjadi salah satu penyebab kekacauan yang
akan terjadi di tempat kerja.
 Beberapa karyawan bisa saja alergi terhadap anjing atau
terganggu dengan keberadaan anjing
 jika 2 atau lebih anjing ditempatkan di tempat yang sama dan
waktu yang sama, apakah mereka tidak akan menimbulkan
keributan?
• Beberapa orang tertentu memang
membutuhkan anjing ditempat kerja mereka,
itulah mengapa Americans with Disabilities
Act mengizinkan penggunaan “service
animals” untuk membantu mereka yang
berkebutuhan khusus.

• Contoh: Anjing pemandu untuk orang buta


ditempat kerja
Elizabeth Booth
• Seorang wanita yang berkebutuhan khusus (lumpuh) yang direkrut oleh
perusahaan Case Services Corporation, ia bekerja sebagai seorang
akuntan di billing department

Ia memiliki anjing yang jinak yang baik, anjing itu selalu mengambilkan
barang yang tidak sengaja ia jatuhkan
Agar diperbolehkan membawa anjing Booth, yang berguna untuk
membantu pekerjaannya, Booth membuat surat permintaan resmi kepada
atasanya serta surat dari dokter
Pada saat Case Services HR Director menolak permintaan Booth, Booth
segera mengajukan biaya diskriminasi yang berisi gugatan karena
perusahaan tidak menyediakan akomodasi yang nyata (masuk akal) pada
keterbatasan atau kesehatan yang Booth butuhkan dengan pihak EEOC
• Jika sudah ditetapkan adanya kebijakan hewan
peliharaan, seperti yang diceritakan oleh kasus
sebelumnya,maka perlu dilakukan yaitu
“Menyeimbangkan apa yang diinginkan Atasan
dengan kebutuhan dan kesejahteraan
Karyawan Merupakan Keputusan Terbaik Bagi
Perusahaan.”
Question 1: What is your position on this issue?
Provide 2 or 3 reasons to support your argument.
• Posisi kami di permasalahan ini adalah jika terdapat alasan
tertentu dan ada kesempatan untuk mengizinkan adanya
anjing di tempat kerja, maka anjing seharusnya diperbolehkan
untuk dibawa saat bekerja. Ada beberapa alasan kenapa kami
percaya ini akan berdampak baik pada karyawan maupun
perusahaan. Jika anjing yang dibawa merupakan anjing
pemandu (jinak), anjing itu sebaiknya diperbolehkan untuk
dibawa ke tempat kerja. Anjing seperti ini biasanya hanya
berguna untuk Seeing Eye Dogs, mereka biasanya sudah
dilatih untuk memberi peringatan pada saat gejala penyakit
karyawan datang (kambuh). Anjing merupakan teman terbaik
manusia, itulah mengapa mereka bisa menurunkan stress dan
memiliki dampak moral yang baik kepada pemiliknya.
• Kami berada di posisi Booth bukan di posisi Case
Service HR Director, karena orang yang mengalami
quadriplegic mengalami kelumpuhan di 4 anggota
badan di bawah leher. Jika Booth tidak bisa
mengambil barang yang ia jatuhkan, maka anjing
yang telah dilatih untuk menjadi service animal dapat
membantu Booth untuk mengambilkan barangnya.
Tapi jika perusahaan menolak adanya anjing, maka
perusahaan harus bersedia mempekerjakan
seseorang untuk membantu kesulitan Booth
kapanpun dimanapun, sehingga perusahaan harus
membayar gaji kepada 2 orang pekerja untuk
melakukan 1 pekerjaan
Question 2: If you were an HR manager of a company,
what pet policy would you set and how you implement
it?
• Jika saya seorang HR manager disuatu perusahaan, saya akan
membuat kebijakan yang sama dengan perusahaan pada
umumnya yaitu dimana karyawan tidak diizinkan membawa
hewan peliharaanya ke tempat kerja hanya karena mereka
menginginkanya, bukan membutuhkanya. Kebijakan saya
yaitu hanya memperbolehkan karyawan untuk membawa
hewan peliharaan jika karyawan memiliki kebutuhan khusus
(cacat). Jika tidak, saya tidak akan mengizinkan karyawan
untuk membawa hewan peliharaan jika nantinya hanya akan
membuat kekacauan di tempat kerja, atau karena
kemungkinan saya memiliki karyawan yang alergi terhadap
anjing.
“ Seorang karyawan yang membutuhkan
bantuan hewan penolong akan diizinkan
membawa hewan penolong ke kantor, asalkan
kehadiran hewan itu tidak menimbulkan bahaya
bagi orang lain dan tidak memaksakan kesulitan
yang tidak semestinya pada perusahaan."
Question 3. How would you decide the case of
Elizabeth Booth, and which laws would you base your
decision on? Explain.
Untuk kasus yang dialami Elizabeth Booth, saya akan
membawa kasus Booth ke pengadilan, dimana disana
adalah tempat yang memiliki pengetahuan luas
mengenai hukum kesetaraan bagi karyawan dan
disability laws. setelah semua proses selesai, saya akan
mengambil di pihak pengadilan. Secara pribadi, saya
akan mengumpulkan dasar keputusan saya di EEOC law
Di dalam kasus Booth saya akan tetap di aturan
yang saya buat untuk perusahaan. Saya akan
memperbolehkan Booth membawa anjingnya ke
tempat kerja dengan alasan Booth
membutuhkanya dan dengan syarat anjing yang
dibawa Booth (jinak) tidak membuat kekacauan
di perusahaan.
Case 2:
Misplaced Affections:
Discharge for Sexual Harassment
• Kasus ini membahas tentang pelecehan sexual
yang dilakukan oleh Peter Lewiston terhadap
Beverly Gillbury.
Peter Lewiston
• Dia seorang duda sejak tahun 2003, Lewiston di
diskripsikan sebagai seorang yang ramah tetapi
individu yang kesepian.
• seorang pegawai senior pemeliharaan di Pine Circle
Unified School District (PCUSD) dengan catatan kerja
diatas rata-rata dan Bekerja selama 11 tahun, tetapi
diberhentikan pada tahun 2008 karena kasus
pelecehan seksual.
Beverly Gilbury
• Seorang perempuan berumur 28 dan sudah
menikah.
• Bekerja di Pine Circle Unified School District
(PCUSD) selama 6 tahun.
• Insiden tersebut (pelecehan seksual) terjadi ketika mereka
bekerja di simpsons elementary school, dimana mereka
mendiskripsikan hubungan mereka sebagai “koperatif”
• Gilbury merasa hubungan mereka mulai berubah pada akhir
tahun ajaran 2007-2008, Gilbury merasa Lewiston mulai
memberi ia perhatian yang lebih dan merasa perilaku
Lewiston “kadang-kadang aneh” dan diluar kebiasaan.
• Pada 25 Mei, Lewiston mulai menggangu Gilbury dengan
mengatakan kepadanya bahwa dia “sangat menyukai” dan
pada 7 Juni dia mulai memberinya surat-surat cinta dan
mawar,mengajaknya makan siang serta selalu mengikuti
kegiatannya, dan meminta Gilbury untuk membalas
perasaannya.
• Gilbury mulai tidak nyaman dengan perilaku Lewiston karena
dia sudah menikah., lalu dia menolak perasaan Lewiston
• Pada 8 Juni, Setelah menolak Lewiston, Gilbury pergi ke
mobilnya lalu Lewiston mengikutinya. Gilbury ketakutan.
Lewiston ingin menenangkan keadaan dengan membelai
kepala Gilbury. Lalu Gilbury makin panik dan langsung pergi.
• Pada 11 Juni 2008, Karna kepanikannya, Gilbury melaporkan
kejadian itu kepada pengadilan keadilan tentang pelecehan
seksual oleh Lewiston. Lalu Lewiston mengajukan banding
perintah.
• Banding perintah itu menyatakan bahwa bila Gilbury
tidak muncul ke persidangan, perintah Gilbury akan
ditolak. Lalu saat persidangan Gilbury tidak muncul.
Akibatnya perintahnya dikesampingkan
• Gilbury mengajukan petugas EEOC distrik keluhan
pelecehan seksual terhadap Lewiston. Setelah
penyelidikan, distrik menyimpulkan bahwa tindakan
Lewiston itu "sangat bermusuhan secara seksual“
untuk Gilbury
• Laporan investigasi merekomendasikan pemecatan
berdasarkan pada tingkah laku Lewiston
Question 1: evaluate the conduct of peter
Lewiston against the EEOC’s definition of sexual
harassment.
• Berdasarkan perilaku peter Lewiston definisi
pelecehan seksual menurut EEOC adalah kegiatan
seksual yang tidak disukai, permintaan bantuan
seksual, dan pelecehan verbal atau fisik lainnya yang
bersifat seksual. mencakup komentar ofensif tentang
jenis kelamin seseorang. Baik korban dan pelaku
pelecehan dapat berupa perempuan atau laki-laki,
dan korban dan pelaku pelecehan dapat berjenis
kelamin sama.
Question 2: should the intent or motive behind
Lewiston’s conduct be considered when deciding
sexual harassment activities? Explain.

• menurut pemikiran kelompok kami motif dari


Lewiston tidak perlu dipertimbangkan karena
hal tersebut melanggar batas kode etik
ketenagakerjaan (dalam lingkup kerja)
Question 3: if you were the district’s EEOC
officer, what would you conclude? What
disciplinary action, if any, would you take?

• Saya akan melaporkan tindakan Lewiston kepada


displiner jalan terbaik adalah damai, dengan catatan
hukuman terhadap pelaku pelecehan seksual.
Contoh: dengan menurunkan posisi atau dengan men
skorsing pelaku, agar jera dan tidak di contoh pegawai
lainnya. Kenapa damai? Agar terjaga nama
perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai