Florencia 202060049
Siska Yuliana 202060114
Lusia Khoirotunnisa 202060364
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Dalam arti lain, tenaga kerja adalah penduduk
yang bekerja aktif menghasilkan barang dan jasa, kelompok yang siap
bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa tenaga kerja
adalah orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, pekerja, pegawai, dan
sebagainya. Dikutip dari laman disnaker.bulelengkab.go.id, tenaga kerja
adalah salah satu komponen penggerak ekonomi yang paling berpengaruh
pada suatu negara. Pasalnya, tenaga kerja adalah orang-orang yang terlibat
langsung dalam proses produksi suatu barang/jasa untuk menggerakkan
perekonomian. Tenaga kerja terdiri dari penduduk yang berada dalam usia
kerja, rentang usia kerja adalah 15 sampai 64 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
selagi majikan mampu menggajinya dan masih membutuhkannya. Pegawai tetap adalah mereka yang dipekerjakan dengan
tanpa adanya batasan atau jangka waktu. Jika Anda berstatus sebagai pegawai tetap, maka sudah pasti Anda akan
mendapatkan tunjangan dari perusahaan, seperti pesangon.Asisten rumah tangga ) adalah orang yang bekerja di dalam
lingkup rumah tangga majikannya. Pekerja rumah tangga mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak serta
menghidangkan makanan, mencuci, membersihkan rumah, dan mengasuh anak-anak. Di beberapa negara, pembantu
rumah tangga dapat pula merawat orang lanjut usia yang mengalami keterbatasan fisik. Di beberapa negara, karena adanya
kesenjangan ekonomi yang tinggi dan minimnya kesempatan kerja, sebuah keluarga kelas menengah 'urban' sanggup
memperkerjakan "pembantu seumur hidup". Banyak negara mendatangkan pekerja rumah tangga dari luar negeri. Negara
semacam itu termasuk kebanyakan negara di Timur Tengah, Hongkong, Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Sumber utama
pekerja rumah tangga dari Vietnam dan Mongolia. RUU PPRT juga memberikan batasan waktu kerja bagi PRT, yaitu
Berdasarkan keterangan dari BWI-Malaysian Liaison Council (BWI-MLC), pihak berwenang menemukan korban
dengan kondisi mengerikan dengan luka di sekujur tubuh. Selain sayatan pisau di bagian dagu dan telapak
tangannya, dia juga mengalami luka bakar di wajah, badan, kaki kiri dan dada. "Pekerja rumah tangga ini disiksa
hampir tiap hari oleh majikan, bahkan ditelantarkan di luar rumah selama delapan hari tanpa diberi makan,"
kata Direktur Regional BWI, Apolinar Tolentino dalam keterangan persnya. "Ini hanya salah satu dari banyak
contoh kekerasan pekerja rumah tangga yang terjadi di Malaysia," lanjut Apolinar. Benda-benda yang diyakini
digunakan majikan untuk melakukan kekerasan terhadap PRT seperti pisau, tangga kayu, gunting, kursi, tongkat
rotan, dan pot telah disita pihak berwenang untuk membantu penyelidikan mereka. Korban saat ini sedang
menjalani perawatan di Rumah Sakit Kuala Lumpur. Dengan ini majikan telah ditetapkan tersangka berdasarkan
Kasus yang dialami Parti membuat geger publik Singapura. Pasalnya, majikan Parti, Liew Mun Leong, adalah
Kepala Grup Bandara Changi Singapura, dan kasus hukum yang membelitnya membuat Liew mengundurkan
diri dari jabatan pada 10 September 2020. Kasus hukum ini dimulai pada 2016 lalu, ketika keluarga Liew
memecat Parti Liyani, TKI yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di keluarga itu. Liew menuduh Parti telah
mencuri barang-barang keluarganya total senilai SGD 34 ribu (Rp 369 juta). Diantara barang-barang yang
dituduh telah dicuri Parti adalah jam tangan dan pakaian. Liew melanggar undang – undang no 39 tahun 2004
pasal 1, undang – undang no 18 tahun 2017. Parti membantah tuduhan tersebut. Namun di persidangan tingkat
pertama, dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman lebih dari dua tahun penjara. Saat naik banding, hakim
Pengadilan Tinggi membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama, dan mengatakan keluarga Liew memiliki
Tujuan perlindungan tenaga kerja adalah untuk memastikan sistem hubungan kerja berjalan
harmonis tanpa adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada yang lemah. Perlindungan terhadap
tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak-hak dasar serta perlakuan tanpa diskriminasi
terhadap pekerja atau buruh demi mewujudkan kesejahteraan mereka dengan tetap
memperhatikan kemajuan perusahaan. Secara garis besar, ada tiga jenis perlindungan tenaga
kerja, yaitu: Perlindungan ekonomis: perlindungan tenaga kerja dalam bentuk penghasilan yang
cukup, termasuk jika tenaga kerja tidak bisa bekerja di luar kehendaknya; Perlindungan sosial:
perlindungan tenaga kerja dalam bentuk jaminan kesehatan kerja, kebebasan berserikat, dan
perlindungan hak berorganisasi; Perlindungan teknis: perlindungan tenaga kerja dalam bentuk
T
Keadilan di tempat kerja diperlukan agar tidak ada diskriminasi antar
sesama pekerja. Adil di tempat kerja mencakup pembagian gaji yang
sama, tidak adanya diskriminasi gender, mendapat sarana pelatihan
pengembangan kemampuan yang sama,dll Sakit hati rasanya kalau
anda tidak dipromosikan menjadi pimpinan hanya karena anda
seorang perempuan atau dikala pembagian gaji tidak sama dengan
rekan kerja. Perlakuan adil di tempat kerja memang sangat diperlukan
agar tidak ada diskriminasi antar sesama pekerja, semua bisa dapat
perlakuan, kesempatan, dan penghargaan yang sama. Kondisi adil
dalam lingkungan kerja adalah kondisi dimana pekerja
mendapat kesempatan dan perlakuan yang sama dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Kasus tki dipancung
• Seorang TKI bernama Ruyati binti Satubi (54) meregang nyawa di tangan algojo pemerintah
Arab Saudi Sabtu lalu (18/6). Ruyati dijatuhi hukuman pancung setelah ia divonis bersalah
membunuh Khairiya Hamid binti Mijlid majikannya.Ironisnya, hukuman pancung itu
dilakukan hanya empat hari setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato tentang
perlindungan pemerintah terhadap TKI di luar negeri, di sidang ILO (International Labour
Organization) ke-100, 14 Juni lalu. Dalam pidatonya SBY bertutur tentang perlindungan TKI
yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).Kasus pembunuhan yang akhirnya
menjerat Ruyati sebagai tervonis itu dimulai pada 10 Januari 2010. Ruyati, dituduh
membunuh majikannya dengan menggunakan sebilah pisau dapur. Persidangan perdana
kasus pembunuhan tersebut digelar pada Mei 2010. Selanjutnya, sidang pembacaan vonis
digelar pada Mei 2011.
Eksploitasi Pekerja Anak di Lahan Tembakau
di Indonesia
• Dengan melihat fenomena yang terjadi di Indoensia serta melihat ketentuan-ketentuan di
Indonesia yang sebenarnya sangat memperhatikan kepentingan hak anak, maka sepatutnya
eksploitasi terhadap pekerja anak harus ditindaklanjuti secara tegas. Pihak yang berwenang harus
memberikan hukuman terhadap pengusaha yang melakukan eksploitasi. Berdasarkan Pasal 88 UU
Perlindungan Anak yang berbunyi setiap orang yang mengeksploitasi anak dalam bentuk ekonomi
maupun seksual anak dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri maupun orang lai akan
dipidana pernjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda sebesar Rp.200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah). Ketentuan tersebut haruslah diberlakukan secara tegas agar para pelaku
merasakan efek jera karena melakukan eksploitasi terhadap pekerja anak. Upaya lainnya yang
dapat dilakukan oleh Pemerintah yaitu menarik pekerja anak dari pekerjaan yang mengandung
unsur eksploitasi terhadap anak. Selain itu, sebagai masyarakat yang peduli terhadap tindakan
eksploitasi, dapat memberikan edukasi mengenai kriteria eksploitasi terhadap pekerja anak
kepada anak-anak maupun masyarakat. Dengan cara mempromosikannya melalui sosial media,
penyuluhan, dan media lainnya yang dapat dijadikan edukasi.
. Kasus Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
• Praktek perbudakan buruh pabrik panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kabupaten
Tangerang, diduga karena motif ekonomi. Pemilik pabrik ingin untung besar dengan biaya yang
sedikit."Sementara ini diduga motifnya ekonomi," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang
Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo, Ahad 5 Mei 2013.
• Berdasarkan keterangan para buruh dan tersangka, menurut Bambang, kerja paksa yang diiringi
dengan penyekapan, gaji rendah, hingga pengabaian hak-hak buruh itu dilakukan oleh Yuki Irawan,
pemilik CV Cahaya Logam, untuk menekan biaya operasional perusahaan. "Intinya, mereka mau
mengeluarkan biaya sedikit, tapi mendapatkan hasil atau untung yang banyak," kata
Bambang.Meski begitu, Bambang mengatakan kesimpulan tersebut masih sementara. Alasannya,
pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif kepada para tersangka
termasuk, Yuki Irawan.