Nim : 215030207111149 Kelas. : I Matkul : Etika Administrasi
5.03 - Business Ethics Case Studies
Case Study: Affirmative Action
by Elaine E. Englehardt Humanities/Philosophy
Peter is a vice president in a large corporation. As part of his duties, he
supervises fifteen managers; fourteen of these managers are men. Only one of the managers is a black man, and one is a white female. Peter is replacing one of the white, male managers. He has advertised the position both in house and outside, as required by his company's hiring policies. After reviewing all of the applications, he believes that Steve, an employee of the company for 12 years, is the most qualified applicant. However, in the pool of applicants there are three qualified women and two qualified black men. Morally what should Peter do? Questions: Is it fair to hire Steve, even though this will still mean that the managers will have definite gender and race inequity? Is it fair to Steve to hire someone less qualified to agree with Affirmative Action? Should Peter give up and let the other manager’s vote on who should be hired? 1. Di sebutkan pada Business Ethics Methods And Application by Christian U. Becker, berdasar pada virtue method yang mana dengan apa Tindakan seseorang dapat konsisten pada apa yang di berikan kepadanya dan orang tersebut professional dalam bidang nya. Sehingga menurut saya mengenai moralitas peter lebih baik menilai calon menejer berdasar kemampuan,profesionalitas ,dan tanggung jawab nya pada pekerjaan yang di berikan atasan kepadanya. 2. Pada business ethics method and application by Christian U.Becker, mengemukakan method virtue yang mana dalam bisnis seseorang di nilai berdasar konsisten mereka dalam berkerja dan juga professional dalam bidang tersebut. Dengan itu saya berpendapat bahwa steve di angkat menjadi manajer termasuk adil di karena steve memiliki keunggulan yang tidak di miliki kandidat lain yaitu sudah 12 tahun berkerja pada perusahaan yang sudah dapat di katakan dia konsisten dan berdedikasi kepada perusahaan, sedang kandidat lain dengan kemampuan memenuhi syarat yang rata-rata sama belum tentu dapat konsisten dan berdedikasi kepada perusahaan seperti hal nya steve. 3. Menurut saya itu tidak adil Tindakan afirmatif berarti memberikan kesempatan yang setara tidak peduli dari ras, atau gender . Tindakan afirmatif juga memiliki tujuan untuk menghilangkan dikriminatif, maka jika steve memperkerjakan sesorang dengan alasan Tindakan afirmatif saya rasa itu salah. Berdasar pada business ethics method and application by Christian U.Becker, mengemukakan method virtue yang mana pekerja di nilai berdasar konsisten pada pekerjaan nya dan professional dalam bidangnya, maka akan sangat tidak adil jika steve memperkerjakan seseorang dengan alasan Tindakan affirmative karena berarti steve tidak memberikan kesempatan yang sama kepada kandidat lainnya. Di harapkan steve memperkerjakan seseorang yang memenuhi syarat dan handal dalam bidang yang akan di lakoni dengan kesempatan yang sama, penilaian di ambil dari kemampuan dan konsistensi. 4. Jika peter menyerah dalam memilih siapa yang akan di pekerjakan maka peter tidak profesionall dalam perkerjaan nya dan tidak bertanggung jawab dalam bekerja, menurut Business Ethics Methods And Application by Christian U. Becker, adanya discourse method yang mana keputusan yang di ambil berdasar argument atau musyawarah Bersama antara peter dengan para menajer lainya sehingga mencapai kesepakatan Bersama. Maka lebih baik peter musyawarah Bersama para menejer nya untuk menentukan siapa yang akan di perkerja kan dari pada menyerahkan pemilhan perkerja nya terhadap manajernya.
5.03 - Business Ethics Case Studies
Case Study: Employee Absence
by Stephen Adams Graphics and Commercial Art
Joan, an employee of Great American Market, was warned about her