Anda di halaman 1dari 44

Kode Etik

Profesi Akuntan Publik

Chapter 4
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membedakan perilaku etis dan tidak etis
dalam kontek pribadi dan profesi
2. Menyelesaikan dilema etika dengan ethical
framework
3. Menjelaskan pentingnya perilaku etis bagi
profesi akuntan
4. Menjelaskan tujuan dan isi Kode Etik Profesi
Akuntan Publik – IAPI
5. Menjelaskan masalah independensi dan
peraturan etika yang relevan
6. Menjelaskan persyaratan Independensi yang
diwajibkan Bapepam-LK
Pemahaman Etika
 Pengertian Etika
 sekumpulan prinsip atau nilai moral
 Pembahasan perilaku berdasarkan konsep benar atau salah, moral
atau tidak bermoral, baik atau buruk yang berhubungan antar manusia
 Prinsip Etika
 Petunjuk perilaku moral
 Konteks Perilaku
 Personal, profesional atau kalangan bisnis
 Penjabaran Etika
 Undang-undang, peraturan, doktrin, kode etik profesi, aturan etika dll
 Perilaku tidak etis
 Tindakan yang berbeda dengan apa yang orang anggap tepat dilakukan
dalam situasi tertentu
Pelanggaran Etika
 Penyebab Pelanggaran
 Standar etika seseorang berbeda dengan standar
pada umumnya
 Seseorang bertindak seenaknya sendiri

 Rasionalisasi
 Semua juga begitu
 Kalau itu legal pasti etis
 Kemungkinan diketemukannya perilaku salah oleh
pihak lain
Dilema Etika

Dilema Etika didefinisikan sebagai pilihan


yang tidak diinginkan atau yang tidak
menyenangkan menyangkut suatu prinsip
atau praktek moral, memilih antara baik
dan buruk, salah atau benar
Salah satu tanda yang paling sering muncul
ialah adanya pergulatan dalam hati si
pelaku yang menghadapi masalah
tersebut
6 langkah mengatasi dilema etika
1. Dapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Identifikasikan isu-isu etika dari fakta yang
ada
3. Tentukan siapa dan bagaimana yang akan
terkena dampak
4. Identifikasikan alternatif pemecahan
5. Identifikasikan akibat yang paling mungkin
dari setiap alternatif
6. Putuskan tindakan yang paling tepat
Contoh Dilema Etika
Bryan telah bekerja di KAP Barton selama 6 bulan. Saat ini ia ditugaskan untuk
mengaudit Reyon Manufacturing dibawah supervisi Charles (senior auditor). Terdapat
3 orang yang ditugaskan: Bryan, Charles dan Martha yang lebih berpengalaman
disbanding Bryan. Pada hari pertama pebugasan, Charles berkata: “Kita perlu kerja
beberapa jam ekstra agar sesuai budget karena pekerjaan audit ini tidak profitable dan
kita tidak ingin “over budget”. Kita akan datang ½ jam lebih awal dan menggunakan
waktu makan siang lebih pendek serta bekerja lembur 1 jam. Kita tidak akan
memasukkan tambahan waktu ini ke dalam “time report”.
Bryan tahu bahwa tidak memasukkan jam kerja ke dalam time report adalah
pelanggaran aturan Kantor. Dia juga tahu bahwa Senior akan mendapat bonus diluar
uang lembur, sedangkan Staf akan mendapat uang lembur (bukan bonus). Ketika
diskusi dengan Martha, Martha mengatakan bahwa “Charles selalu melakukan hal ini
utk semua pekerjaannya. Dia kemungkinan akan diangkat menjadi Manajer. Para
Partner menyukainya karena semua pekerjaannya selalu “under budget” Dia memberi
reward kita dengan memberikan evaluasi yang baik di form evaluasi staff pada bagian
“perilaku kerjasama”. Beberapa Senior lain mengikuti cara Charles ini.
6 langkah mengatasi dilema etika
6 Langkah Keterangan
Dapatkan fakta-fakta • Staff diinformasikan bahwa beberapa jam kerjanya
yang relevan tidak akan dicatat
• Kebijakan Kantor melarang praktik ini
• Staf lain menyatakan bahwa praktik ini sudah
umum dilakukan di Kantor
Identifikasikan isu-isu Apakah etis bagi Bryan untuk bekerja tanpa dicatat
etika jam kerjanya.
Tentukan siapa dan • Bryan + Martha, dianggap melanggar kebijakan
bagaimana akan Kantor, jam kerja dan gajinya akan terdampak,
terkena dampak evaluasi kinerja dan sikapnya akan terdampak
• Charles, keberhasilan penugasan dan jam kerja
akan terdampak
• KAP Barton, kebijakan Kantor dilangar, underbilling
clients di masa depan, tidak mampu membuat
budget dan billing yang realistis, KAP tidak mampu
memotivasi karyawan untuk bertahan di KAP
• Staf berikutnya yang akan ditugaskan,
mendapatkan time budget yang tidak realistis,
mendapat evaluasi kinerja yang tidak memuaskan,
6 Langkah Keterangan
Identifikasikan • Melakukan apa yang diminta Charles
alternatif pemecahan • Memberitahu Charles, bahwa ia tidak akan bekerja
oleh Bryan dengan tambahan jam kerja atau akan mencatat
tambahan jam kerja pada time report.
• Melaporkan permintaan Charles ke Manajer/Partner
• Menolak untuk bekerja pada penugasan tsb.
• Keluar dari KAP

Identifikasikan akibat Identifikasi dampak jangka pendek dan jangka


yang paling mungkin panjang. Contoh, ketika melakukan apa yang diminta
dari setiap alternatif Charles, jangka pendek: Bryan akan mendapat point
evaluasi yang baik dari Charles dan mungkin gaji akan
meningkat. Jangka Panjang:
•Suprvisor lain akan meminta Bryan untuk bekerja
dengan jam kerja yang tidak dicatat
•Untuk mendapat promosi menjadi manajer, Bryan
harus meminta staff nya untuk melakukan hal yang
sama
Putuskan tindakan Hanya Bryan yang bisa memutuskan sesuai dengan
yang paling tepat nilai-nilai etis yang diyakini.
Agama
Etika Profesi

Nilai – Nilai /
Standar Moral
Individu
Etika masyarakat Keluarga

Keputusan tindakan
yang paling tepat
Mengapa Harus Beretika

 Untuk menyamakan keinginan para stakeholders


 Untuk meningkatkan tata kelola dan keterbukaan yang
baru
 Untuk meningkatkan performance bisnis
 Untuk menyamakan dengan aturan hukum yang berlaku
 Untuk mencegah atau meminimalisir kejahatan
 Untuk meningkatkan moral seseorang
Accounting Sebagai Profesi
Accounting dianggap sebagai suatu Profesi, karena
telah memenuhi unsur-unsur :
• Mempunyai pengetahuan/kemampuan khusus melalui
pendidikan formal yang mempunyai standard
• Adanya suatu kepentingan publik dalam pekerjaan
yang dilaksanakan
• Adanya program pendidikan terus menerus
• Pada umumnya mempunyai lisensi atau sertifikat
• Tergabung dalam suatu organisasi, asosiasi atau
lembaga
• Mempunyai hak otonomi
• Mempunyai suatu kode etik
Kode Etik Bagi Akuntan

 Dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh


anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik,
bekerja dilingkungan usaha, instansi pemerintah,
maupun dikalangan lingkungan dunia pendidikan dalam
pemenuhan tanggung jawab profesionalnya
Kode Etik
Profesi Akuntan Publik
 Dibuat oleh IAPI
 Berlaku efektif 1 Januari 2010
 Harus diterapkan oleh setiap individu
dalam KAP atau Jaringan KAP, baik yang
anggota IAPI maupun bukan, yang
memberikan jasa profesional (jasa
assurance atau non assurance)
Kode Etik
Profesi Akuntan Publik
 Terdiri dua bagian
 Bagian A: menjelaskan prinsip-prinsip dasar etika profesi
 Bagian B: menjelaskan konsep ancaman dan pencegahan, dan
pedoman aturan etika profesi dalam berbagai situasi:
 Penunjukan praktisi
 Benturan kepentingan
 Pendapat kedua
 Imbalan jasa profesional dan bentuk remunerasi lainnya
 Pemasaran jasa profesional
 Penerimaan hadiah dan keramahtamahan lainnya
 Objektivitas dalam semua jasa profesional
 Independensi dalam perikatan assurance
Bagian A
 Seksi 100: Prinsip-prinsip dasar etika profesi
 Seksi 110: Prinsip integritas
 Seksi 120: Prinsip objektivitas
 Seksi 130: Prinsip kompetensi serta sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional
 Seksi 140: Prinsip kerahasian
 Seksi 150: Prinsip perilaku profesional
Bagian B
 Seksi 200: Ancaman dan pencegahan
 Seksi 210: Penunjukan praktisi, KAP atau jaringan KAP
 Seksi 220: Benturan kepentingan
 Seksi 230: Pendapat kedua
 Seksi 240: Imbalan jasa profesional dan bentuk
remunerasi lainnya
 Seksi 250: Pemasaran jasa profesional
 Seksi 260: Penerimaan hadiah dan keramahtamahan
lainnya
 Seksi 270: Penyimpanan aset milik klien
 Seksi 280: Objektivitas dalam semua jasa profesional
 Seksi 290: Independensi dalam perikatan assurance
Prinsip-prinsip dasar etika profesi
 Prinsip Integritas: tegas, jujur dalam menjalin
hubungan profesional dan bisnis
 Prinsip objektivitas: tidak boleh membiarkan
subyektifitas, benturan kepentingan atau pengaruh tidak
layak dari pihak lain mempengaruhi pertimbangan
profesionalnya
 Prinsip kompetensi serta sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional:
memelihara pengetahuan dan keahlian secara
berkesinambungan berdasar perkembangan terkini.
Bertindak secara profesional, sesuai standar profesi dan
kode etik profesi
Prinsip-prinsip dasar etika profesi
 Prinsip kerahasian: menjaga kerahasiaan
informasi yang diperoleh dari hub. Profesional. Tidak
boleh mengungkap informasi kepada pihak lain tanpa
persetujuan klien, kecuali jika ada kewajiban
mengungkapkan sesuai ketentuan hukum. Tidak boleh
menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan
pribadi atau pihak ketiga.
 Prinsip perilaku profesional: wajib mematuhi
hukum dan peraturan yang berlaku dan menghindari
semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi
Ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika profesi
 Ancaman Kepentingan Pribadi
 Ancaman yang terjadi sebagai akibat kepentingan
keuangan atau kepentingan lainnya dari praktisi
maupun anggota keluarga langsung atau keluarga
dekat
 Ancaman Telaah Pribadi
 Ancaman yang terjadi ketika pertimbangan yang
diberikan sebelumnya harus dievaluasi kembali oleh
praktisi yang bertanggung jawab atas pertimbangan tsb
 Ancaman Advokasi
 Ancaman yang terjadi ketika praktisi menyatakan sikap
atau pendapat yang dapat mengurangi objektivitas
selanjutnya dari praktisi ybs.
Ancaman terhadap kepatuhan
pada prinsip dasar etika profesi
 Ancaman Kedekatan
 Ancaman yang terjadi ketika praktisi terlalu
bersimpati terhadap kepentingan pihak lain
sebagai akibat dari kedekatan hubungan
 Ancaman Intimidasi
 Ancaman yang terjadi ketika praktisi dihalangi
untuk bersikap objektif
Pencegahan untuk menghilangkan
Ancaman
 Pencegahan yang dibuat oleh Profesi, perundang-
undangan atau peraturan
 Persyaratan pendidikan, pelatihan dan pengalaman untuk
memasuki profesi
 Persyaratan pendidikan profesional berkelanjutan
 Peraturan tatakelola perusahaan
 Standar profesi
 Prosedur pengawasan dan pendisiplinan dari organisasi profesi
 Penelaahan eksternal oleh pihak ketiga yang diberi kewenangan
hukum
 Pencegahan dalam lingkungan kerja
 Dibahas di Bagian B – Kode Etik
Seksi 200
Ancaman dan Pencegahan
Contoh:
 Ancaman Kepentingan Pribadi
 Kepentingan keuangan atau kepemilikan bersama
dengan klien
 Ketergantungan yang signifikan atas imbalan jasa
profesional dari klien
 Hubungan bisnis yang erat dengan klien
 Kekawatiran atas kemungkinan kehilangan klien
 Imbalan jasa profesional yang bersifat kontinjen
 Pinjaman yang diberikan atau diperoleh dari klien
maupun direksi atau pejabatnya
Contoh:
 Ancaman Telaah Pribadi
 Penemuan kesalahan signifikasn ketika dilakukan
evaluasi kembali hasil pekerjaan praktisi
 Praktisi terlibat dalam penyusunan data yang
digunakan untuk menghasilkan catatan yang akan
menjadi subjek perikatan
 Anggota tim sedang menjabat atau belum lama
pernah menjabat sebagai direksi atau pejabat klien
 Anggota tim sedang dipekerjakan atau belum lama
pernah dipekerjakan oleh klien pada kedudukan
signifikan atas subjek perikatan
Contoh:
 Ancaman Advokasi
 Mempromosikan saham emiten yang merupakan
klien audit LK
 Memberikan nasihat hukum kepada klien assurance
dalam litigasi atau perselisihan dengan pihak ketiga
 Ancaman Kedekatan
 Anggota tim merupakan anggota keluarga langsung
atau keluarga dekat direktur atau pejabat klien
 Mantan rekan KAP menjadi direktur, pejabat atau
karyawan berpengaruh signifikan terhadap subjek
perikatan
 Anggota tim menerima hadiah atau perlakuan
istimewa klien, kecuali nilainya tidak signifikan
 Hubungan yang berlangsung lama antara pejabat
senior KAP dengan klien assurance
Contoh:
 Ancaman Intimidasi
 Ancaman pemutusan perikatan atau
penggantian tim perikatan
 Ancaman melalui pengurangan lingkup
pekerjaan untuk tujuan pengurangan jumlah
imbalan jasa profesional
Seksi 210
Penunjukan Praktisi, KAP atau Jaringan
KAP
 Sebelum menerima klien baru, praktisi harus
mempertimbangkan potensi terjadinya ancaman thd
kepatuhan prinsip dasar etika
 Ancaman terhadap integritas atau perilaku profesional
dapat terjadi dari isu2 yang dapat dipertanyakan. Isu2:
aktivitas ilegal klien, kecurangan atau pelaporan keuangan
yang tidak lazim
 Setiap praktisi hanya boleh memberikan jasa
profesionalnya jika memiliki kompetensi untuk
melaksanakan perikatan
 Praktisi pengganti harus mentukan ada tidaknya alasan
profesional atau lainnya untuk tidak menerima perikatan
dari praktisi pendahulu, jika akan mempertimbangkan
menerima perikatan dari klien yang sedang dalam perikatan
dengan praktisi lain
Seksi 220
Benturan Kepentingan
 Ancaman objektivitas dapat terjadi ketika
praktisi bersaing secara langsung dengan
klien atau memiliki kerjasama bisnis
dengan pesaing utama klien
 Ancaman objektivitas atau kerahasiaan
dapat terjadi ketika peraktisi memberikan
jasa untuk klien yang saling berselisih
Seksi 230
Pendapat Kedua
 Ancaman dapat terjadi ketika praktisi diminta
memberikan second opinion mengenai
penerapan akuntansi, auditing, pelaporan atau
standar lain untuk keadaan atau transaksi
pihak2 selain klien.
 Ancaman terhadap kompetensi dan sikap
kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat
terjadi ketika second opinion tidak didasarkan
pada fakta yang sama seperti fakta yang
disajikan kepada praktisi yang memberikan
pendapat pertama
Seksi 240
Imbalan jasa profesional dan bentuk
remunerasi lainnya
 Dalam negosiasi jasa profesional, praktisi dapat mengusulkan
jumlah imbalan jsa yang dipandang sesuai
 Jumlah imbalan jasa yang diusulkan oleh praktisi satu lebih rendah
dari yang lain bukan pelanggaran kode etik
 Ancaman thd kepatuhan prinsip dasar etika dapat terjadi. Contoh:
ancaman kepentingan pribadi thd kompetensi dan sikap kecermatan
dapat terjadi ketika imbalan yang diusulkan sedemikian rendahnya,
sehingga perikatan tidak dapat dilaksanakan berdasarkan standar
teksnis dan profesi yang berlaku
 Praktisi dapat menerima imbalan jasa rujukan atau komisi atau
membayar jasa rujukan untuk mendapatkan klien. Penerimaan ini
dapat menimbulkan ancaman kepentingan pribadi thd objektivitas,
kompetensi dan kecermatan profesional
 Praktisi tidak boleh membayar atau menerima imbalan jasa rujukan
atau komisi kecuali jika telah menerapkan pencegahan yang tepat
untuk mengurangi ancaman ke tingkat yang dapat diterima
Seksi 250
Pemasaran Jasa Profesional
 Ancaman dapat terjadi ketika praktisi mendapatkan
suatu perikatan melalui iklan
 Ancaman kepentingan pribadi thd perilaku profesional
dapat terjadi ketika jasa profesional, hasil pekerjaan atau
produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan prinsip
perilaku profesional
 Praktisi harus jujur dan tidak boleh:
 Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai jasa
profesional yang diberikan, kualifikasi yang dimiliki atau
pengalaman yang diperoleh
 Membuat pernyataan yang merendahkan atau perbandingan
yang tidak didukung bukti thd pekerjaan praktisi lain
Seksi 260
Penerimaan hadiah dan keramahtamahan
lainnya
 Praktisi atau anggota keluarga langsung atau
dekat, mungkin ditawari suatu hadiah atau
bentuk keramah-tamahan lainnya dari klien.
 Penerimaan tsb dapat menimbulkan ancaman
kepatuhan thd prinsip dasar etika.
 Contoh: ancaman kepentingan pribadi thd
objektivitas dapat terjadi ketika hadiah diterima
 Ancaman intimidasi thd objektivitas dapat terjadi
sehubungan dengan kemungkinan
dipublikasikannya penerimaan hadiah tsb
Seksi 270
Penyimpanan Aset Milik Klien
 Praktisi tidak boleh mengambil tanggung
jawab penyimpanan uang atau aset lain
milik klien, kecuali jika diperbolehkan oleh
hukum.
 Penyimpanan aset klein dapat
menimbulkan ancaman kepentingan
pribadi thd perilaku perofesional dan
objektivitas
Seksi 280
Objektivitas – Semua Jasa Profesional
 Praktisi harus mempertimbangkan ada tidaknya
ancaman thd kepatuhan prinsip dasar objektivitas dari
adanya kepentingan dalam, atau hubungan dengan
klien, direktur, pejabat atau karyawannya.
 Contoh: ancaman kedekatan thd objektivitas dapat
terjadi dari hubungan keluarga, kedekatan pribadi atau
hubungan bisnis
 Setiap praktisi yang memberikan jasa assurance harus
bersikap independen. Independen dalam pemikiran
(independence in mind) dan independen dalam
penampilan (independence in appearance)
Seksi 290
Independen dalam Perikatan Assurance
 Harus diterapkan untuk melindungi kepentingan publik
 Independen:
 Independen dalam pemikiran (independence in mind); sikap mental
yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat menggangu pertimbangan
profesional, yang memungkinkan individu memiliki integritas dan bertindak
secara objektif dan menerapkan skeptisisme profesional
 independen dalam penampilan (independence in appearance);
sikap menghindari tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga
meragukan integritas, objektivitas atau skeptisisme profesional
 Ancaman telaah pribadi dapat terjadi ketika praktisi
memberikan jasa selain assurance ( jasa valuation,
perpajakan, jasa audit internal, jasa sistem teknologi
informasi)
Ancaman terhadap Independensi
 Kepentingan Keuangan
 Pinjaman dan Penjaminan yang diberikan oleh klien assurance, serta
simpanan yang ditempatkan pada klien assurance
 Hubungan bisnis yang dekat dengan klien assurance
 Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien assurance
 Personel KAP yang bergabung dengan klien assurance
 Personel Klien assurance yang bergabung dengan KAP
 Rangkap jabatan personel KAP sebagai direktur atau pejabat klien
assurance
 Keterkaitan yang cukup lama antara personel senior KAP dengan Klien
Assurance
 Pemberian jasa profesional selain jasa assurance kepada klien assurance
 Pemberian jasa penilaian (valuation) kepada klien audit LK
 Pemberian jasa perpajakan kepada klien audit LK
 Pemberian jasa audit internal kepada klien audit LK
 Pemberian jasa sistem teknologi informasi kepada klien audit LK
Persyaratan Independensi OJK -
LK
 Peraturan OJK membatasi pemberian jasa non
audit kepada klein audit
 Membatasi karyawan yang dahulunya adalah
bekas pegawai KAP klien
 Aturan untuk merotasi partner audit
 Tidak diperbolehkan terlibat dalam kepemilikan
saham klien audit
Nilai – Nilai UK Petra
(LIGHT)

Love adalah Kasih Kristiani (Agape) yang diwujudkan melalui kepedulian dan pelayanan
yang tulus dalam relasi timbal batik antara semua elemen UK Petra;
Integrity adalah Integritas yang diwujudkan dalam kejujuran, keterbukaan dan keteguhan
dalam menjalankan prinsip-prinsip etika Kristen secara utuh dalam semua perilaku;
Growth adalah Pertumbuhan yang merupakan buah dari pembelajaran secara utuh dalam
aspek intelektual, spiritual, emosional, sosial serta fisik;
Humility adalah Kerendahan Hati yang diwujudkan melalui kesediaan untuk belajar
(learn), belajar kembali (relearn) serta belajar melepaskan sesuatu yang salah (unlearn);
Truth adalah Kebenaran firman Tuhan mendasari sikap moral yang diwujudkan dalam
pikiran, perkataan dan perbuatan warga kampus dalam menjalankan peran dan tanggung-
jawabnya.
Nilai – Nilai UK Petra
(LIGHT)
Love = kepedulian dan pelayanan yang tulus

Integrity = kejujuran, keterbukaan dan keteguhan dalam menjalankan


prinsip-prinsip etika Kristen

Growth = pembelajaran secara utuh dalam aspek intelektual,


spiritual, emosional, sosial serta fisik;
Humility = Kerendahan Hati yang diwujudkan melalui kesediaan
untuk belajar (learn), belajar kembali (relearn) serta belajar
melepaskan sesuatu yang salah (unlearn);
Truth = Kebenaran firman Tuhan mendasari sikap moral
Mapping Prinsip Dasar Etika
Profesi – Christian Values
CHRISTIAN
CPA Principles
VALUES

Love Integritas
Integrity
Obyektivitas
Growth
Humility Kerahasiaan

Truth Kompetensi

Perilaku
Profesional
Ethical Decisions or Moral
Judgments based Christian
Values
Factual Christian
information: Values:
concerning the •Love
policy, Moral Judgment
•Integrity
institutions, or
behavior under •Growth
consideration •Humility
•Truth
Contoh Kasus,
https://news.detik.com/berita/d-3654527/kasus-suap-moge-majelis-kode-etik-siapkan-sanksi-u
ntuk-auditor-bpk
Jakarta - Selain ditahan KPK terkait kasus suap motor gede, nasib Auditor Madya pada Sub-
Auditorat VIIB2 Sigit Yugoharto sedang dipertimbangkan Majelis Kehormatan Kode Etik BPK. Bisa
jadi akan ditetapkan pelanggaran berat kepadanya.
Sigit diduga menerima satu unit motor Harley-Davidson Sportster 883 dengan estimasi nilai Rp 115
juta dari General Manager PT Jasa Marga (Persero) Cabang Purbaleunyi Setia Budi. Menurut
KPK, suap terkait pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) terhadap PT Jasa Marga pada
2017.

Dari hasil penyidikan, KPK mendapat informasi indikasi kelebihan pembayaran terkait pekerjaan
pemeliharaan periodik rekonstruksi jalan dan pengecatan marka jalan yang tidak sesuai atau tidak
dapat diyakini kewajarannya. Temuan tersebut merupakan hasil audit anggaran
2015-2016. (nif/idh)
Soal
 Rule of Conduct apa yang dilanggar?
 …..
 ……
 Nilai-nilai Kristiani apa yang dilanggar?
 …….
 ……..
Tugas Kelompok (5 orang)
 Buat Mapping keterkaitan antara
“Ancaman terhadap kepatuhan pada
prinsip dasar etika profesi” dengan Nilai-
nilai Kristiani.
 Berikan penjelasan /argumentasi anda.

Anda mungkin juga menyukai