Pelecehan seksual adalah suatu tindakan yang tidak diharapkan sehingga menyebabkan
seseorang merasa tidak nyaman, risi, dan terganggu, serta dilakukan dengan cara
memaksakan sesuatu yang bersifat seksual. menurut Winarsunu (2008), pelecehan seksual
adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara
sepihak dan tidak dikehendaki oleh korbannya. Bentuknya dapat berupa ucapan, tulisan,
simbol, isyarat dan tindakan yang berkonotasi seksual. Aktifitas yang berkonotasi seksual
bisa dianggap pelecehan seksual jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut, yaitu adanya
pemaksaan kehendak secara sepihak oleh pelaku, kejadian ditentukan oleh motivasi pelaku,
kejadian tidak diinginkan korban, dan mengakibatkan penderitaan pada korban.
Penyebabnya sering diawali dengan pelaku yang merasa memiliki kekuasaan lebih terhadap
korban dan keinginannya mencari kesempatan. Pelaku pelecehan seksual sering menganggap
hal ini sepele dan hanya sekadar guyonan, padahal sebenarnya ini adalah masalah yang
sangat serius. Terlebih lagi, korban pelecehan seksual akan merasakan dampak pada fisik
maupun psikis yang tidak mudah disembuhkan dan dihilangkan.
Jenis-jenis Pelecehan Seksual
Secara umum, pelecehan seksual ada 5 jenis, yaitu :
1. Pelecehan fisik
- Sentuhan yang tidak diinginkan mengarah keperbuatan seksual seperti mencium,
menepuk, memeluk, mencubit, mengelus, memijat tengkuk, menempelkan tubuh
atau sentuhan fisik lainnya.
2. Pelecehan lisan
- Ucapan verbal/komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan pribadi atau
bagian tubuh atau penampilan seseorang, termasuk lelucon dan komentar
bermuatan seksual.
3. Pelecehan non-verbal/isyarat
- Bahasa tubuh dan atau gerakan tubuh bernada seksual, kerlingan yang dilakukan
berulang-ulang, menatap tubuh penuh nafsu, isyarat dengan jari tangan, menjilat
bibir, atau lainnya.
4. Pelecehan visual
- Memperlihatkan materi pornografi berupa foto, poster, gambar kartun, screensaver
atau lainnya, atau pelecehan melalui e-mail, SMS dan media lainnya.
5. Pelecehan psikologis/emosional
- Permintaan-permintaan dan ajakan-ajakan yang terus menerus dan tidak
diinginkan, ajakan kencan yang tidak diharapkan, penghinaan atau celaan yang
bersifat seksual.
Jenis Pelecehan Seksual Berdasarkan Perilakunya
Menurut perilakunya, pelecehan seksual kemudian dibagi menjadi 10 jenis, yaitu:
1. Memahami apa yang dianggap sebagai pelecehan seksual. Hal ini dapat mencakup
segala bentuk perilaku yang tidak diinginkan dan tidak pantas, termasuk komentar
atau lelucon yang merendahkan, sentuhan yang tidak diinginkan, atau permintaan
untuk melakukan hubungan seksual.
2. Memastikan bahwa karyawan memiliki akses ke kebijakan dan prosedur yang jelas
terkait pelecehan seksual. Hal ini dapat mencakup pelatihan karyawan tentang apa
yang dianggap sebagai pelecehan seksual, serta prosedur untuk melaporkan perilaku
yang tidak pantas.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung. Hal ini dapat mencakup
memastikan bahwa karyawan merasa nyaman untuk melaporkan perilaku yang tidak
pantas tanpa takut akan konsekuensi negatif.
4. Menagani laporan pelecehan seksual dengan serius dan segera. Hal ini dapat
mencakup menyediakan dukungan dan sumber daya untuk karyawan yang
melaporkan perilaku yang tidak pantas, serta memastikan bahwa tindakan yang
diambil terhadap pelaku pelecehan seksual sesuai dengan kebijakan perusahaan.
5. Memastikan
6. bahwa karyawan merasa didengar dan dihargai. Hal ini dapat mencakup memberikan
umpan balik positif dan konstruktif kepada karyawan, serta memastikan bahwa
karyawan merasa dihargai dan diakui atas kontribusi mereka pada perusahaan.
Dalam menghindari dan menangani pelecehan seksual di tempat kerja, penting untuk
memahami bahwa masalah ini tidak dapat diabaikan. Hal ini dapat mempengaruhi
kesejahteraan karyawan dan dapat berdampak negatif pada produktivitas dan reputasi
perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang tepat untuk
memastikan bahwa karyawan merasa aman dan dihargai di tempat kerja.
Mengapa Pelecehan Seksual Masih Sering Terjadi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelecehan seksual masih sering terjadi di tempat
kerja. Di antaranya :
1. masih banyak orang yang tidak memahami apa itu pelecehan seksual dan bagaimana
cara menghindarinya.
2. Masih banyak orang yang meremehkan tindakan pelecehan seksual dan
menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja. Ketiga, masih banyak orang yang
tidak berani melaporkan tindakan pelecehan seksual yang mereka alami karena takut
akan konsekuensi yang akan mereka hadapi.
Bagaimana Mengatasinya?
Untuk mengatasi pelecehan seksual di tempat kerja, ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Di antaranya :
1. Perusahaan harus memberikan pelatihan kepada karyawan tentang apa itu pelecehan
seksual dan bagaimana cara menghindarinya.
2. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas tentang tindakan pelecehan seksual
dan konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku. Ketiga, perusahaan harus
memberikan dukungan dan perlindungan kepada karyawan yang melaporkan tindakan
pelecehan seksual.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh karyawan untuk menghindari tindakan
pelecehan seksual di tempat kerja. Di antaranya :
1. Jangan pernah mengabaikan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di sekitar kita.
2. Jangan pernah meremehkan tindakan pelecehan seksual dan menganggapnya sebagai
hal yang biasa-biasa saja.
3. Jangan takut untuk melaporkan tindakan pelecehan seksual yang kita alami.
Dalam melaporkan tindakan pelecehan seksual, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Pertama, pastikan bahwa kita memiliki bukti yang cukup untuk mendukung laporan
kita.
- Kedua, laporkan tindakan pelecehan seksual tersebut kepada atasan atau HRD
perusahaan.
- Ketiga, jangan takut untuk meminta bantuan dari pihak yang lebih berwenang jika
perusahaan tidak memberikan dukungan yang cukup.
Dampak
1. Meninggalkan trauma
2. Menyebabkan depresi
3. Mengalami luka fisik
4. Meningkatkan gangguan tidur dan risiko hipotensi
Contoh Pelecehan Seksual
- Pemerkosaan atau pelecehan seksual yang sebenarnya atau diupayakan.
- Tekanan yang tidak diinginkan untuk bantuan seksual.
- Sentuhan sengaja yang tidak diinginkan, membungkuk, menikung, atau mencubit.
- Surat, panggilan telepon, atau materi yang tidak diinginkan yang bersifat seksual.
- Tekanan yang tidak diinginkan untuk kencan.
- Menggoda seksual yang tidak diinginkan, lelucon, komentar, atau pertanyaan.
- Bersiul pada seseorang.
- Komentar seksual.
- Mengubah diskusi kerja menjadi topik seksual.
- Sindiran atau cerita seksual.
- Bertanya tentang fantasi, preferensi, atau sejarah seksual.
- Pertanyaan pribadi tentang kehidupan sosial atau seksual.
- Menyentuh pakaian, rambut, atau tubuh karyawan.
- Memeluk, mencium, menepuk, atau membelai.
- Menyentuh atau menggosok, merapatkan diri sendiri secara seksual di sekitar orang
lain.
- Ekspresi wajah, mengedipkan mata, melempar ciuman, atau menjilat bibir.
- Membuat gerakan seksual dengan tangan atau melalui gerakan tubuh.