MINGGU 24 DESEMBER 2017 Apa itu Difteri Penyakit yang disebabkan Corynebacterium diphtheriae menyerang hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi mata dan kulit Sangat menular dan mengancam nyawa (5-10% meninggal) Penularan lewat percikan ludah dari tenggorokan melalui batuk atau bersin, barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri (contoh handuk), sentuhan pada luka akibat difteri di kulit penderita Bakteri akan menghasilkan racun membunuh sel-sel sehat di tengorokan sel menjadi mati dan terbentuklah lapisan tipis menutup jalan napas. Racun dapat menyebar ke darah merusak jantung, ginjal dan sistem saraf Faktor Resiko Status imunisasi : tidak imunisasi / imunisasi tidak lengkap beresiko menderita difteri Umur : semakin bertambah usia seseorang menjadi lebih beresiko menderita difteri jika tidak mendapatkan vaksin Laki-laki > perempuan Kepadatan hunian : kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat (normal 8 m2/orang) Gejala Dan Tanda Gejala muncul 2-5 hari setelah tertular •Terbentuknya lapisan tipis berwana putih/ kuning / keabuan yang menutupi tenggorokan dan amandel •Demam > 38 C •Sakit tenggorokan •Nyeri menelan •Suara serak •Pembengkakan kelenjar getah bening •Sulit bernafas Berdasarkan WHO definisi kasus klinis difteri adalah laringitis, faringitis atau tonsilitis disertai pseudomembran (lapisan tipis) di tonsil (amandel), faring (tenggorokan) dan atau hidung. Difteri dari apusan tenggorokan merupakan diganosis labolatorium Penanganan Dirawat di ruang isolasi Antibiotik menjadikan tidak menular dalam 24 jam Antitoksin menetralkan racun difteri yang berada didalam darah Pemberian cairan harus cukup dan pemberian kalori yang tinggi dengan makanan cair Anti demam Anti nyeri Pencegahan Lengkapi imunisasi anak anda sesuai jadwal Imunisasi difteri booster tiap 10 tahun Seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pendertita harus diperiksa oleh dokter antibiotik pencegahan Etika batuk dan bersih Biasakan cuci tangan sebelum menyentuh muka Penanggulangan : (Outbreak Response Immunisation) ORI ORI akan dilaksanakan sebanyak 3 putaran, dengan interval 0-1-6 bulan Sbb : • DPT-HB-Hib : usia 1 thn - <5 thn • DT : usia 5 thn - <7 thn • Td : usia 7 tahun <19 thn
Kegiatan ini akan dilaksanakan di sekolah,
posyandu, puskesmas, RS.
Semua anak yang masuk kriteria wajib ikut tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Terima Kasih