Anda di halaman 1dari 19

PENYAKIT DIFTERI

Apa itu Difteri?


• Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheria

• Menular lewat udara

• Gejala muncul 2-5 hari setelah seseorang terpapar


bakteri C. diphtheria

• Faktor resiko:
• Riwayat kontak dengan penderita difteri lainnya
• Belum mendapatkan imunisasi difteri lengkap
Apa gejala difteri?
• Diawali dengan nyeri tenggorokan, demam,
badan pegel-pegel

• Setelah 2-3 hari akan muncul selaput putih yang


melapisi saluran pernapasan (tenggorokan, tonsil
dan langit-langit mulut)
Apa gejala difteri?
• Selaput putih menandakan
racun/toksin dari bakteri telah
merusak lapisan jaringan tubuh

• Selaput melekat erat dan bila ditarik


dengan kuat bisa berdarah

• Dapat muncul suara mengorok atau


stridor
Apa gejala difteri?
• Pembengkakan pada area leher (submandibula
dan leher depan) sehingga tampak seperti leher
sapi (bull-neck appearance)
Apa gejala difteri?

Meski cenderung lebih


jarang, namun bisa
mengenai kulit:

-Ruam bersisik

-Luka yg dalam dengan


tepi luka berbentuk tegas
Pemeriksaan penunjang
• Kultur hasil kerokan dari tenggorokan/faring untuk
memastikan penyebabnya adalah Corynebacterium
diphtheriae
Pengobatan
• Anti Difteri Serum (ADS) 20.000-100.000 unit (tergantung usia)

• Antibiotik
• Oral: eritromisin 25-50 mg/kgbb/hari (max 2 gram/hari)
• Injeksi: Prokain Penisilin G sekali sehari selama 14 hari

• Pasien dirawat di ruang isolasi

• Istirahat selama 2-3 minggu


Perhatian!!
• Segera ke Puskesmas atau Rumah sakit bila ada:
Anak mengeluh nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi ngorok
(stridor), terutama usia <15 thn

• Anak segera dirawat di RS, untuk mendapat pemeriksaan


laboratorium dan pengobatan yang sesuai

• Seluruh anggota keluarga di rumah harus diperiksa dokter,


mendapat pemeriksaan penunjang

• Bila negatif, akan mendapat antibiotik Eritromisin untuk


pencegahan
50mg/kg berat badan selama 5 hari
Perhatian!!
• Selain anggota keluarga, yang harus mendapatkan antibiotik
profilaksis antara lain:
• Seluruh tetangga, teman bermain, teman sekelas dan teman
mengaji yang ada riwayat kontak dengan jarak <1 meter dalam 5
hari sejak pasien pertama kali mengeluhkan gejala difteri.
Mengapa difteri berbahaya?
• Karena selaput mengakibatkan penderita
sulit bernafas dan menelan

• Merusak irama dan kerja jantung

• Kematian (5-10% kasus) rata-rata terjadi


dalam 6-10 hari bila tidak segera ditangani
Pencegahan penyakit difteri
dan tetanus
• Pencegahan paling baik dilakukan dengan pemberian vaksinasi

• Vaksinasi awal berupa imunisasi DPT diberikan 3x yaitu pada


saat anak berumur 2,3,4 bulan (dapat juga dilakukan usia
2,4 ,6 bulan menurut IDAI)
• Harus diberikan!!

• Imunisasi awal ini akan berkurang efektivitasnya pada umur 7


tahun

• Perlu dilakukan booster atau vaksin ulangan untuk


meningkatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut
Imunisasi DT dan Td (Difteri &
Tetanus)
• Imunisasi DT dan Td adalah
• Kegiatan pemberian kekebalan tubuh terhadap
penyakit Difteri dan Tetanus
• Dilakukan dengan memasukkan toksoid dari masing-
masing bakteri ke dalam tubuh
• Tujuan:
• untuk merangsang tubuh menghasilkan antibodi
terhadap racun difteri dan tetanus
• Terciptanya kekebalan terhadap difteri dan tetanus
BIAS (Bulan Imunisasi Anak
Sekolah)
• Salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat penyakit difteri dan tetanus

• Kegiatan berupa:
• Pemberian imunisasi DT untuk anak kelas 1 SD atau sederajat
• Pemberian imunisasi Td untuk anak kelas 2 dan 3 SD atau
sederajat

• Tujuan: Untuk memperoleh kekebalan jangka panjang


terhadap penyakit difteri dan tetanus
Ringkasan pemberian imunisasi
pada daerah yang KLB Difteri
• Outbreak Response Immunization (ORI):
• DPT untuk usia <3 tahun
• DT untuk usia 3-7 tahun
• Td untuk usia > 7 tahun

• Diberikan sebanyak 3x dengan jarak


• Usia <1 tahun jarak antar vaksin 1 bulan
• Usia >=1 tahun jarak dengan yg kedua 1 bulan, jarak kedua dan ketiga
6 bulan
• Sasaran: seluruh warga di daerah KLB dengan usia tertua yg
mendapat imunisasi adalah: usia pasien difteri tertua di daerah
tersebut
Efek samping imunisasi DT
• Efek samping minimal dan jarang terjadi

• Efek samping lokal:


• Pada area suntikan dapat timbu nyeri atau kemerahan

• Efek samping sistemik:


• Dapat timbul demam
• Untuk mencegahnya, maka anak yang sedang sakit sebaiknya
ditunda imunisasinya
TERIMA KASIH
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut dapat
menghubungi:
Email: yohanesridora@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai