02 KETIMPANGAN WILAYAH
03 ALTERNATIF SOLUSI
04
KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Ketimpangan Wilayah
Masalah Klasik dalam Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah
Potensi setiap wilayah berbeda
Faktor Endowment Comparative Advantage
Alasan Ekologi
Planning for Habitability Development vs Environment
KETIMPANGAN
WILAYAH
TINJAUAN TEORITIS
Unbalanced Growth
Kesimpulannya…….
Unbalanced Growth U
Spread
Effect
t
S
ec
E ff
sh
Aliran Penduduk
wa
ck Aliran Barang dan Jasa
Ba
Aliran Modal
Unbalanced Growth
Hirschman Myrdall
Konsep Kutub
Berakar dari kontroversi antara pertumbuhan balanced
(Rosenstein-Rodan, Nurske) dan unbalanced (Perroux,
Hirschman, Myrdal, Friedmann) pada tahun 1950-an.
2
Pertumbuhan
(Growth Pole) Ciri Utama
Konsep Leading Industries, terjadi polarisasi (melalui
aglomerasi), terjadi spread effect (polarisasi tidak efisien
perkembangan bergerak ke pinggiran kota)
3
Asumsi
Pertumbuhan yang terjadi dalam suatu wilayah hanya
terjadi di titik titik tertentu (kutub-kutub pertumbuhan) 4
Syarat Growth Pole Theory
Di negara berkembang,
01 Penyebaran inovasi secara hirarkis
hirarki ini belum ada
salah satu alasan konsep
Adanya sistem kota yang memiliki growth pole di negara
02 berkembang mengalami
hirarki yang fungsional
kegagalan
Adanya wilayah pengaruh dari tiap
03
kota dalam sistem
DEVELOPMENT VS ENVIRONMENT
DEVELOPMENT WITH ENVIRONMENT
Perubahan Paradigma
Teori New International Division of Labour
Reaksi terhadap Old International Division of Labour
Old International Division of Labour (Karl Marx) menyatakan bahwa:
dunia terbagi dalam dua belahan:
• belahan aktivitas industri (negara ”maju”/penjajah),
• belahan aktivitas pertanian (negara berkembang/negara terjajah)
New International Division of Labour (Frobel, Heinreichs dan Kreye 1984). Beberapa
industri tertentu sudah mulai berelokasi ke negara berkembang.
Industri yang berelokasi antara lain: Multinational Corporation (MNC) atau Transnational
Corporation (TNC), mengalihkan industri yang berteknologi rendah, memerlukan buruh
yang banyak, serta kadang-kadang juga yang polutif ke negara-negara yang mempunyai
upah buruh rendah dan ketrampilan teknologi yang tidak terlalu tinggi.
Biasanya hubungan ini hanya akan menguntungkan centre karena keuntungan di periphery dan
semiperiphery mengalir ke centre. Keadaan ini disebabkan centre memiliki kemampuan bersaing
(competitiveness)
Teori Humanitarian
Muncul sebagai upaya memerangi kemiskinan, karena pengembangan kurang
01 berpengaruh terhadap keluarga miskin
• Hipotesisnya adalah :
Apabila kota metropolitan dikembangkan secara besar-besaran, maka kota satelit di
sekitarnya akan sulit untuk berkembang.
Kota satelit justru akan berkembang ketika hubungannya dengan kota metropolitan di
sebelahnya melemah atau bahkan hilang sama sekali.
Hampir semua wilayah yang tertinggal sekarang ini memiliki keterkaitan dengan kota-
kota metropolitan pada masa lalu.
Adanya dimensi waktu pada keadaan ketergantungan tersebut.
Fokus terhadap pembahasan pembangunan pada wilayah tertinggal.
Teori Dependensi
WILAYAH NEGARA
PERIPHERY WILAYAH CORE
MAJU
Interaksi antara wilayah periphery (terbelakang) dengan negara maju menyebabkan wilayah
periphery bergantung pada negara maju. Keadaan ini menguntungkan negara maju dan tidak
menguntungkan wilayah periphery. Wilayah yang kurang maju, yang ada di dalam wilayah
periphery, adalah bagian yang paling tidak diuntungkan karena value added yang diperoleh
paling sedikit.
Teori Dependensi
KESIMPULAN
Ketimpangan adalah sesuatu
yang tidak dapat dihindari