Gedung Pola, Jakarta Gedung SPMA, Bogor Gedung Bentol, Bogor
GBK, Jakarta
Masjid Istiqlal, Jakarta Rumah F. Silaban, Bogor Rumah Dinas Walikota, Bogor pemetaan KARYA ARSITEK F. SILABAN
Gedung Pola, Jakarta
Bank BNI 1946, Medan Gedung SPMA, Bogor Bank Indonesia, Surabaya BIOGRAFI F. SILABAN • Ars. Frederich Silaban (lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 – meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) . • Berperan dalam pembentukan IAI. • Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama. Karya f. silaban 1. Universitas HKBP Nommensen (UHN) adala h sebuah universitas di Medan, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Universitas ini didirikan pada 7 Oktober 1954. Namanya diambil dari nama Ingwer Ludwig Nommensen, seorang penyebar agama Kristen Protestan di antara suku Batak di Sumatera Utara pada akhir abad ke-19. Karya f. silaban 2. SPMA, Bogor, 1951 Friedrich Silaban rutin mengikuti berbagai sayembara. Salah satunya syembara merancang gedung Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) di Bogor dan meraih juara ketiga untuk sayembara perancangan gedung fakultas pertanian Universitas Indonesia, yang kemudian menjadi Institut Pertanian Bogor. Karya ini menggunakan atap perisai dengan sudut yang curam yang tampil mendominasi keseluruhan komposisi bangunan. Karya f. silaban 3. Rumah Pribadi Friderich Silaban - Bogor (1958) Rancangan rumah tinggal F.Silaban merupakan antitesis dari tipologi “rumah gedong‟, rumah - rumah mewah yang lazim dibangun pada masa penjajahan. Secara skala dan isi, rumah tersebut termasuk rumah yang ‟mewah‟ pada masanya. . F.Silaban menggunakan atap pelana yang besar namun tidak menyolok seperti atap perisai curam yang umum dijumpai pada masa itu. Karya f. silaban 4. Masjid Istiqlal - Jakarta (1954) Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961. Arsitektur Masjid dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan. Masjid ini bergaya arsitektur Islam modern internasional, yaitu menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi, dan kubah bola, dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Karya f. silaban 5. Gedung Bentol, Bogor Gedung ini merupakan bagian dari Istana Kepresidenan Cipanas yang terletak di jalur jalan raya puncak, Jawa Barat dan berlokasi tepat di belakang gedung induk dan berdiri di dataran yang lebih dari bangunan- bangunan lain. Gedung yang sering disebut sebagai tempat Soekarno mencari inspirasi dinamakan Gedung Bentol karena seluruh dindingnya ditempel batu alam yang membuat kesan bentol-bentol.
Karya f. silaban
6. Rumah Dinas Walikota - Bogor ( 1952) Di tahun 1952, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Praja Bogor tahun 1950-1965 ini, kemudian membangun sebuah rumah tinggal yang kemudian dikenal sebagai Rumah Dinas Wali Kota Bogor. Karya f. silaban 7. Gedung Bank Indonesia Thamrin (1958) Pada awal 1960an Bank Indonesia mulai merasa perlu untuk membangun gedung baru yang terletak di kawasan pusat pemerintahan Republik Indonesia. Pada saat itu arsitek yang dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk merancang gedung Bank Indonesia yang baru adalah F. Silaban. Silaban menggunakan bentuk atap pada gedung Bank Indonesia Thamrin yang sesuai dengan gedung kantor Departemen Pertambangan yang pada saat itu persis berhadapan dengan gedung Bank Indonesia Thamrin (Mutiara, 1984). IdentIfIkasI Atap 1. Atap limas genting Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga. Pada bangunan karya f. Silaban yang menggunakan atap ini adalah SPMA, Bogor, 1951, Gedung Bank Indonesia Thamrin (1958) dan Rumah A Lie Hong (1968). IdentIfIkasI Atap IdentIfIkasI Atap 2, Atap pelat datar beton Atap datar biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya bisa dibuat dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal. Gedung Pola Pada bangunan karya f. Silaban yang menggunakan atap ini adalah Bank BNI 1946 Pusat (Jakarta), Bank BNI 1946 (Medan), Bank Indonesia (surabaya), Markas Besar TNI Angkatan Udara (Jakarta) dsn Gedung Pola (Jakarta). Markas Besar TNI Angkatan Udara IdentIfIkasI Atap
Gedung Pola Markas Besar TNI Angkatan Udara
IdentIfIkasI Atap 3. Atap Pelana Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan. Pada bangunan karya f. Silaban yang menggunakan atap ini adalah Rumah Abdullah Alwahab (1958) dan Rumah F. Silaban (1958).
Rumah F. Silaban IdentIfIkasI Atap
Rumah F. Silaban Rumah F. Silaban
Kesimpulan Bagi silaban atap adalah esensial, maka atap harus mutlak bebas dari segala kebocoran, juga harus mutlak bebas dari bentuk yang berliku-liku yang mau tidak mau mengundang kebocoran. Dengan demikian kualitas penutup atap, agar tidak bocor/awet dalam waktu yang lama. Jadi dapat kita kihat dari karya- karya F. Silaban yang banyak menggunakSan bentukan atap yang sederhana. TERIMA KASIH