Anda di halaman 1dari 20

“KONSEP TEORITIS ANTROPOLOGI

KESEHATAN MASYARAKAT,
RUMAH SAKIT DAN KEBUDAYAAN
DALAM PEMBERIAN ASUHAN
KEPERAWATAN YANG PEKA BUDAYA
KEPADA PASIEN”
Kelompok II

– Ella desvira (1814201046)


– Bellinda fiona syamtianur ( 1814201049)
– Risa repiandini (1814201051)
– Mesa fadila (1814201052)
– Rosi okta rida (1814201054)
– Elin rayen erlinda (1814201058)
– Selfi (1814201068)
– Sandra dewi (1814201073)
MASYARAKAT
1. Pengertian Konsep Masyarakat
Konsep Masyarakat adalah segenap tingkah laku manusia yang di
anggap sesuai. Tidak melanggar norma-norma umum dan adat istiadat
serta terintegrasi langsung dengan tingkah laku umum. Dan dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan sosial dengan batasan batasan tertentu. Pengertian
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah
masyarakat
1. Definisi Masyarakat
a. Menurut Linton (ahli antropologi), Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu
kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
b. Menurut MJ. Herskovits, Masyarakat adalah kelompok individu yang dikoordinasikan dan mengikuti satu
cara hidup tertentu.
c. Menurut JL. Jillin dan JP. Jillin, Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar mempunyai
kebiasaan tradisi sikap dan perasaan persatuan yang sama.
d. Menurut Prof. DR. Koentjoroningrat, Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu system adat istiadat tertentu yang berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas
bersama.
e. Menurut R. Linton, Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sam sehingga
mereka ini dapat mengorganisasikan dalam kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
1. Unsur-unsur suatu masyarakat

a. Kategori sosial
Adalah kesatuan manusia yang terwujut karena adanya suatu ciri-ciri yang objektif yang dikenakan pada manusia-
manusianya, seperti: seks, usia, pendapatan dll.
Dilakukan kategori bila kriterianya sbb:
• Tidak ada interaksi antar anggota.
• Tidak ada ikatan moral bersama yang dimiliki.
• Tidak ada harapan-harapan peran.

 
b. Golongan sosial
Adalah suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu, bahkan sering
kali ciri itu dikenalkan kepada mereka dari pihak luar kalangan mereka sendiri. Misalnya: golongan pemuda, gelandangan
dan pengemis.
c. Komunitas
Adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati wilayah yang nyata dan berinteraksi
menurut suatu system adat istiadat, terikat identitas komunitas dan memiliki patriotism dan nasionalisme.
Misalnya kesatuan-kesatuan seperti kota, desa, RW, pengrajin, petani dll.
d. Kelompok dan himpunan
•Kelompok, Adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi antar anggotanya, mempunyai adt istiadat
tertentu norma-norma berkesinambungan dan adanya rasa identitas yang sama serta mempunyai
organisasi dan sistem pimpinan.
•Himpunan, Adalah kesatuan manusia yang berdasarkan sifat tugas dan atau guna, sifat hubungan
berdasarkan kotrak, dasar organisasinya buatan, pimpinan berdasarkan wewenang dan hokum. Misalnya
PPNI, IDI, IBI, IAKMI, dll. (Syafrudin, 2009)
e. adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama. Bila dipandang cara terbentuk nya masyarakat, yaitu:

1)Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan

2)Masyarakat mardeka

•Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan (harde), suku
(stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

•Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingn kedunian atau kepercayaan.

•Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:

•Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal
tulisan, dan tehknologi nya sederhana.

•Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat
bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenal
tulisan.
3. Ciri-ciri masyarakat
a. Interaksi antar warga.
b. Adat istiadat, norma hokum dan aturan khas yang mengatur seluruh penduduk warga
kota atau desa.
c. Satuan komunitas dalam wilayah.
d. Satuan rasa identitas kuat yang mengikat semua warga, yang terdiri dari masyarakat:
• Masyarakat desa
• Masyarakat kota
• Masyarakat pinggiran
• Masyarakat berdasarkan taraf struktur sosial dan kebudayaan,
• Masyarakat berdasarkan mata pencaharian
RUMAH SAKIT

1.Pengertian Rumah Sakit


 
Menurut WHO (World Health Organization) rumah sakit adalah
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat
pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
2. Standar pelayanan rumah sakit

Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


•Pelayanan medis.
 
•Pelayanan dan asuhan keperawatan.
 
•Pelayanan penunjang medis dan non medis.
 
•Pendidikan, penelitian dan pengembangan.
 
•Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan.
 
•Administrasi umum dan keuangan.
Sedangkan menurut undang-undang RI No 44 tahun 2010 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit
yaitu :

Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang


paripurna tingkat kedua dan tingkat ketiga sesuai kebutuhan medis.

Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar


pelayanan rumah sakit.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan

kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan


dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.
 Standar Pelayanan di Rumah sakit

a. Standar Pelayanan Rumah sakit


•Administrasi dan manajemen
•Pelayanan medis
•Pelayanan gawat darurat
•Pelayanan itensif
•Kamar operasi
•Pelayanan perinatal resiko tinggi
•Pelayanan keperawatan
•Pelayanan aneshtesia
•Pelayanan radiologi
•Pemeliharaan sarana
•Perpustakaan
•Pengendalian infeksi di rumah sakit
•Pelayanan sentralisasi sentral
•Pelayanan gizi
•Pelayanan laboratorium
•Pelayanan rehabilitasi medis
•Pelayanan farmasi
•Keselamatan kerja, kebakaran, kewaspadaan bencana
b. Standar pelayanan Medis
Merupakan pedoman yang dijalankan berguna meningkatkan mutu untuk
menjadi semakin efektif dan efisien. Efisiensi pelayanan medis dapat dilihat dari
tingkat jumlah hari pasien rawat inap tinggal dirumah sakit, tidak termasuk bayi
lahir di rumah sakit. Angka rata-rata jumlah hari pasien rawat inap tinggal di rumah
sakit merupakan informasi yang penting untuk menilai atau mengevaluasi efisiensi
pelayanan yang telah diberikan.(9)
3. Indikator Kinerja Rumah sakit
Rumah sakit salah satu institusi pemberian pelayanan kesehatan yang mengutamakan
pelayanan dengan pengelolaan secara profesional. Keberhasilan dalam pengelolaan
rumah sakit didukung adanya sumber daya

manusia sebagai tenaga kerja profesional sarana dan prasarana yang memadai serta
beberapa faktor yang lebih dikenal indikator kinerja rumah sakit, antara lain :
a. Kepuasaan Pasien
b. Kualitas pelayanan medis
c. Efisiensi pelayanan medis
d. Kepuasan pegawai rumah sakit terhadap pekerjaan
e. Kualitas limbah cair di rumah sakit.
Memaknai Hubungan Masyarakat Dengan Kebudayaan Dan Rumah Sakit Dalam Memberikan
ASKEP yang peka Pada Budaya Kepada pasien

1. Penerapan prinsip budaya dalam pemberian asuahan keperawatan pasien dirumah sakit
Asuhan keperawatan atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan kepada klien
atau pasien sesuai dengan latar belakang budayanya.strategi yang digunakan dalam asuhan
keperawatan:
Perlindungan/mempertahankan budaya
Mengakomodasi/negosiasi budaya
Mengubah/mengganti budaya

2. Asuhan keperawatan
Proses keperawatan digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap
masalah klien.model konseptual yang dikembangakan oleh leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit(sunsrise model)
 
• Pengkajian
Mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah klien sesuai
dengan latar belakang budaya.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada”sunrise
Model”
 Faktor teknologi
 Faktor agama dan falsafah hidup
 Faktor social dan keterikatan keluarga
 Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
 Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
 Faktor ekonomi
 Faktor pendidikan
• Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya
yang dapat dicegah,diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan.
Diagnosa yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural:
1) Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur
2) Gangguan interaksi social berhubungan disorientasi sosiokultural
3) Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
• Intervensi dan implementasi
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat pelaksanaan adalah
melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.Ada 3
pedoman yang dalam keperawatan transkultural:
1) Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentang
dengan kesehatan.
2) Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan.
3) Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan denngan
kesehatan.
• Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap:
1) Keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan.
2) Mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau
beradaptasi dengan budaya yang mungkin sangat bertentangan dengan
budaya yang dimiliki klien.

Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar
belakang budaya.
THANK
YOU:

Anda mungkin juga menyukai