Anda di halaman 1dari 11

PSAK 110 - SUKUK

Adilia Nurul Zahra 170102027


Aulia Salsabila 17102043
Fannia Mauludiyah F 17102011
Meilisa 17103001
Rasyifa Salsabila 17102006
Sofiya Nadhifah 17102042
Pernyataan ini bertujuan untuk
mengatur pengakuan,
Tujuan pengukuran, penyajian, dan
PSAK 110 pengungkapan transaksi
sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah.
1. Untuk entitas yg melakukan
transaksi sukuk ijarah dan sukuk
Ruang mudhorabah.
Lingkup 2. Entitas dapat berupa swasta
PSAK 110 ataupun sektor publik.
3. Hanya mengatur sukuk ijarah dan
mudhorabah.
4. Dapat diterapkan untuk efek yg
mempunyai karakteristik yg serupa
dgn sukuk.
Pengertian
Sukuk adalah kata dalam bahasa arab yang
merupakan bentuk jamak dari kata “sak” yang
artinya cek atau sertifikat, atau alat tukar yang sah
selain uang.
AAOIFI (The Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institution)
berkesimpulan bahwa sukuk adalah sertifikat yang
bernilai sama dan merupakan bukti kepemilikan
yang tidak dibagikan atas suatu aset, hak manfaat,
dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau
kegiatan investasi tertentu.
Pengertian
Prinsipnya, sukuk mirip dengan obligasi konvensional. Namun, konsep utama yang
membedakan antara sukuk dengan obligasi konvensional adalah penggunaan konsep
imbalan dan bagi hasil yang menggantikan bunga seperti pada obligasi
konvensional.

Selain itu, ada transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah aset
tertentu yang menjadi dasar penerbitan sukuk. Sukuk juga wajib terjadi akad atau
perjanjian antara para pihak yang terkait dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip
syariah. Dan yang paling penting, dalam sukuk dilarang ada riba, ghahar, dan
maysir.
Karakteristik
Menurut Fatah (2011), terdapat beberapa karakteristik sukuk, yaitu:
- Sukuk merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat
(beneficial title).
- Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai dengan jenis
akad yang digunakan.
- Terbebas dari unsur riba, gharar, dan maysir.
- Penerbitan melalui special purpose vehicle (SPV).
- Memerlukan underlying asset.
- Penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
Perbedaan Sukuk dengan Obligasi
Keterangan Sukuk Obligasi

Pendapatan bunga bertentangan dengan


Prinsip Syariah
prinsip syariah

Penerbit Pemerintah dan korporasi Sama

Penggunaan dana Harus sesuai syariah Bebas


Imbal hasil Bagi hasil, fee/ujroh, margin Bunga

Jenis investor Syariah dan konvensional Konvensional

Jangka waktu Pendek-menengah Menengah-panjang


Underlying asset Perlu Tidak perlu

Resiko Tidak bebas resiko Bebas resiko


Sukuk Ijarah Diterbitkan atas Aset yang Dimiliki
Entitas A menerbitkan sukuk ijarah atas Aset Z yang dimilikinya. Nilai
tercatat Aset Z adalah Rp100 milyar dan metode penyusutan yang
digunakan adalah metode garis lurus.
Skema Penerbitan sukuk dilakukan dengan skema sebagai berikut:

Sukuk
Sukuk Ijarah Diterbitkan atas Aset yang Disewa
Entitas A menerbitkan sukuk ijarah atas Aset Z yang akan disewanya.
Penerbitan sukuk dilakukan dengan skema sebagai berikut:

Skema
Sukuk
Sukuk Mudharabah
Entitas A menerbitkan sukuk mudharabah atas Proyek Z.
Penerbitan sukuk dilakukan dengan skema sebagai berikut:

Skema
Sukuk
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai