Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zakat sebagai salah satu kewajiban seorang mukmin yang telah ditentukan oleh
Allah SWT, mempunyai hikmah, dan tujuan. Diantara hikmah tersebut tercermin dari
urgensinya yang dapat memperbaiki kondisi masyarakat, baik dari aspek moril maupun
materiil, dimana zakat dapat menyatukan anggotanya bagaikan sebuah batang tubuh,
disamping juga dapat membersihkan jiwa dari sifat kikir dan pelit, sekaligus merupakan
benteng pengaman dalam ekonomi Islam yang dapat menjamin kelanjutan dan
kesetabilannya.
Di zaman modern ini mengenal suatu bentuk kekayaan yanng diciptakan oleh
kemajuan dalam bidangb industri dan perdagangan dunia, yang disebut “Saham dan
Obligasi”. Saham dan obligasi adalah kertas berharga yang berlaku dalam transaksi-transaksi
perdagangan khusus yang disebut “Bursa kertas-kertas berharga”. Kertas-kertas berharga ini
oleh ahli-ahli keuangan diberi nama “nilai terbawa” dan mengenakan pajak atas
pendapatannya yang selalu mengalir, disebut “Pajak pendapat atas nilai terbawa”, bahkan
sebagian lain menghendaki agar pajak juga dikenakan atas saham itu sendiri berdasarkan
bahwa pajak adalah pajak atas kekayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian zakat ?
2. Apa pengertian saham dan obligasi ?
3. Bagaimana cara membayar zakat saham ?
4. Apa saja Perbedaan Saham dan Obligasi ?
5. Apa saja Syarat wajib Zakat Saham dan Obligasi ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu
‘keberkahan’, al-namaa ‘pertumbuhan dan perkembangan’, ath-thaharatu‘kesucian’, dan
ash-shalahu ‘keberesan’.Sedangkan secara istilah, meskipun para ulama
mengemukakannya dengan redaksi yang agak berbeda antara satu dan lainnya, akan
tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta dengan
persyaratan tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya, untuk diserahkan
kepada yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dengan pengertian menurut
istilah, sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya akan
menjadi berkah, tumbuh, berkembang dan bertambah, suci dan beres[1].

B. Pengertian Saham dan Obligasi


Saham adalah hak pemilikkan tertentu atas kekayaan satu perseorangan terbatas
atau atas penunjukkan atas saham tersebu. Tiap saham merupakan bagian yang sama
kekayaan itu. Obligasi adalah perjanjian tertulis dari bank, perusahaan, atau pemerintah
kepada pembawanya untuk melunasi sejumlah pinjaman dalam masa tertentu dengan
bunga tertentu pula[2]. Saham mempunyai harga nominal yang ditetapkan ketika
pertama kali dikeluarkan dan juga mempunyai harga pasar yang ditentukan berdasarkan
tawaran dan permintaan di bursa saham tempat dimana saham-saham tersebut beredar
dan diperjual belikan.
Halal atau haramnya saham suatu perusahaan tergantung pada kegiatan ekonomi
yang dijalankan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Obligasi merupakan bagian dari pinjaman yang diberikan kepada perusahaan atau
pihak yang mengeluarkan. Perusahaan atau pihak yang bersangkutan memberikan bagian
tertentu terhadap obligasi, tanpa mengaitkannya dengan keuntungan atau kerugian,
kemudian berkewajiban melunasinya pada waktu yang telah ditentukan.
Obligasi melebihi harga nominal, ialah harga asli ketika pertama kali dikeluarkan dan
harga pasar yang disesuaikan dengan kondisi penawaran dan permintaan.
Jual beli obligasi menurut syariat Islam hukumnya haram, karena mengandung harga
riba yang diharamkan dan termasuk kategori penjualan hutang kepada yang tidak
berikhlas.
Walaupun jual beli obligasi diharamkan karena ada unsur riba, namun pemiliknya
berkewajiban membayar zakat dari total nominal obligasi yang dimiliki. Penaksirannya,
Dengan cara menggabungkan kekayaan – kekayaannya yang lain dalam perhitungan
nishab dan Haul , kemudian membayar 2,5% jumlah kesemuanya tanpa bunga[3].

C. Membayar Zakat Saham dan Obligasi


Membayar zakat saham caranya sebagai berikut:
1. Jika suatu lembaga yang berkaitan telah membayar zakat sahamnya sebagaimana
yang telah ditentukan dalam zakat perniagaan, pemilik saham tidak lagi wajib
mengeluarkan zakat sahamnya. Prinsip ini unuk mencegah agar tidak terjadi
pengeluaran zakat 2 kali.
2. Apabila lembaga tidak mengeluarkan zakatnya maka pemilik saham berkewajiban
membayar zakat dengan cara sebagai berikut :
a. Jika pemilik saham memperjual belikan sahamnya maka kadar zakatnya
2,5% dari harga pasar yang sah pada waktu zakat dikeluarkan.
b. Jika pemilik saham mengambil sahamnya hanya untuk mendapatkan zakat
keuntungan (tahun sahamnya) maka pembayaran zakat adalah sebagai
berikut:
 Jika bisa mengetahui kadar harga yang ditentukan bagi setiap
saham dari jumlah keseluruhan aset diwajibkan membayar 2,5%
dari nilai saham.
 Jika peilik tidak dapat engetahuinya jumlah asetnya hendaknya
menggabungkan keuntungan saham tersebut dengan kekayaan
lainnya dalam hitunganhaul dan nishab 2,5%. Dengan demikian ia
bebas dari segala tanggungan.

Membayar Zakat Obligasi


Cara menghitung zakat saham dan obligasi adalah 2,5% atas jumlah terendah sari semua
saham atau obligasi yang dimiliki selama setahun, setelah dikurangi atau dikeluarkan
pinjaman untuk membeli saham (jika ada).
D. Perbedaan Saham dan Obligasi

Saham Obligasi

Bagian penyertaan dalam modal dasar suatu Bukti pengakuan utang / pinjaman uang dari
PT.pemegang saham adalah emiten, pemilik masyarakat (publik). Pemegang obligasi adalah
perusahaan kredit

Penanaman dana tidak terbatas, jangka Terbatas waktu


waktunya selama perusahaan masih beroperasi
Jangka pendek, Jangka menengah, Jangka
panjang

Dividen ditambah dengan kemungkinan Bunga tetap (suku bunga tahunan)

Resiko Relative lebih besar Resiko Relative lebih kecil

Hak suara dalam rapat pemegang saham turut Hak pemegang obligasi dalam rapat umum
menentukan kebijakan perusahaan pemegang obligasi terbatas pada lahan
pinjaman saja

Dalam hal likuiditas pemegang saham Dalam hal likuiditas pemegang obligasi
mempunyai klaim terakhir terhadap aset mempunyai klaim untuk didahulukan terhadap
peruhaan pemegang saham

Dasr perikatan ditentukan dalam anggaran Dasar perikatan ditentukan dalam perjanjian
Dasar Perusahaan perwalian
E. Syarat wajib Zakat Saham dan Obligasi
Berikut adalah sayarat wajib zakat saham dan obligasi :
1. Islam
2. Merdeka
3. Milik sendiri.
4. Cukup haul.
5. Cukup nishab

Anda mungkin juga menyukai