feasible base
schedule
Kelompok 5
2
Creating a feasible base schedule
Barchart dan contoh 👉 Angga
3
BARCHART
4
BARCHART
5
Metode bagan balok masih digunakan secara
luas dan merupakan metode yang umum
digunakan sebagian besar penjadwalan dan
pengendalian di industry konstruksi.
6
Format Barchart
7
Format Barchart
8
Format Barchart
9
Contoh Barchart
Time Schedule
10
Kritikan
Terhadap
Metode
Barchart
11
KRITIKAN TERHADAP METODE BARCHART
diketahui
Masalah ini diperparah dengan
3 meningkatnya ukuran dan kompleksitas
proyek
12
Contoh Soal
13
contoh
Diketahui pekerjaan proyek konstruksi yang terdiri dari 10 item kegiatan dengan biaya sebesar
45 juta rupiah yang akan dilaksakan selama 10 minggu. Pekerjaan proyek tersebut meliputi:
pekerjaan persiapan dengan biaya pelaksanaan sebesar 1 juta dan berdurasi 2 minggu,
pekerjaan galian tanah dengan biaya pelaksanaan sebesar 0,5 juta dan berdurasi 2 minggu,
pekerjaan pondasi dengan biaya pelaksanaan sebesar 1,5 juta dan berdurasi 3 minggu,
pekerjaan beton bertulang dengan biaya pelaksanaan sebesar 10 juta dan berdurasi 2 minggu,
pekerjaan plesteran dengan biaya pelaksanaan sebesar 2 juta dan berdurasi 3 minggu, pekerjaan
pintu jendela dengan biaya pelaksanaan sebesar 6 juta dan berdurasi 2 minggu, pekerjaan atap
dengan biaya pelaksanaan sebesar 7 juta dan berdurasi 2 minggu, pekerjaan plafon dengan
biaya pelaksanaan sebesar 2 juta dan berdurasi 2 minggu, pekerjaan lantai dengan biaya
pelaksanaan sebesar 5 juta dan berdurasi 2 minggu, dan pekerjaan finishing dengan biaya
pelaksanaan sebesar 10 juta dan berdurasi 2 minggu,
14
Penyelesaian:
1 Membuat Tabel
2
Menghitung nilai bobot setiap kegiatan (
6 Membuat Kurva S
15
DurasiBobt Mng
NoDeskirphagjn Ket
(mingu)%12345678910
10
1PekrjanpsiR,0.21.
2pekrjanglithR50,. 10.56
80
3pekrjanodsiR1,50. 3 1.
Durasi Bobot Minggu
4pekrjanbtoulgR10,.2 1. No Deskirpsi harga pekerjaan
(minggu) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ket
60 100
5pekrjanlstR2,0.34 1.48 1 Pekerjaan persiapan Rp 1,000,000.00 2 2.22 1.111 1.111
0.556 0.556
6pekrjanitudlR,0.213 6.7 2 pekerjaan galian tanah Rp 500,000.00 2 1.11
80
40 3 pekerjaan pondasi Rp 1,500,000.00 3 3.33 1.111 1.111 1.111
7pekrjatR,0.2156 7.8
4 pekerjaan beton bertulang Rp 10,000,000.00 2 22.22 11.111 11.111
8pekrjanlfodR2,0. 4 2. 60
5 pekerjaan plesteran Rp 2,000,000.00 3 4.44 1.481 1.481 1.481
20
9pekrjanltiR5,0.21 .56
6 pekerjaan pintu jendela Rp 6,000,000.00 2 13.33 6.667 6.667
10pekrjafinshgR,.2 1. 7.778 7.778 40
7 pekerjaa atap Rp 7,000,000.00 2 15.56
NilanomRp45,0.1 0
2.222 2.222
resptaimngu 1.6723048591. 8 pekerjaan plafond Rp 2,000,000.00 2 4.44
5.556 5.556 20
prestaikumlf 1.278463059 .1 9 pekerjaan lantai Rp 5,000,000.00 2 11.11
16
Activity On Arrow
(AOA)
Arrow Diagramming Method (ADM)
AOA
Digunakan untuk visualisasi penjadwalan proyek yang
memiliki banyak ketergantungan di antara kegiatannya
B PEK. TANAH A A B C D E
C PEK. STRKTUR B
D PEK. ATAP C
E FINISHING D
Aktivitas Dummy
Adalah penggunaan akivitas ketika ada kasus-kasus yang
menunjukkan kesulitan yang terjadi jika menggunakan
hanya satu anak panah, untuk beberapa kegiatan. Tampil
dengan anak panah gengan garis putus-putus.
Rumus: Ingat:
(ES): waktu mulai paling awal
Salah satu syarat yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan kritis atau
berada di jalur kritis adalah jika kegiatan tersebut memiliki TF = 0
Free Float (FF)
Free Float suatu kegiatan sama dengan sejumlah waktu di
mana penyelesaian kegiatan tersebut dapat ditunda tanpa
memengaruhi waktu mulai paling awal dari kegiatan
berikutnya (Soeharto, 1995)
Ingat:
(ES): waktu mulai paling awal
FF(1-2) = EF - ES - D
Contoh Kasus
Penjadwalan Proyek Pembangunan Pembangkit
Energi
Kegiatan Lama
Kode Pendahulu
No Nama Kegiatan Kegiatan Diagram kerja
Kegiatan
(Hari)
1 Pekerjaan tangga A - 22
Jalur Kritis
2 Pekerjaan mezzanie B A 26
3 Elektrikal arus kuat C A 54
4 Pekerjaan Pas. Dinding D B 28
5 Pekerjaan dak atap E C 31
6 Pelapis lantai & dinding F C 49
7 Pekerjaan rumah pompa G C 49
8 Pekerjaan selasar H D, E, F, G 21
Pekerjaan Kusen, Pintu dan H
9 I 37
Jendela
10 Pekerjaan Finishing J H 63
11 Pekerjaan Drainase Terbuka K I, J 21
12 Pekerjaan sanitair L K 8
Contoh Kasus Kode
Kegiatan
Kegiatan
Pendahulu
Lama
Kegiatan
(Hari)
A - 22
Diagram kerja (AOA)
B A 26
C A 54
D B 28
E C 31
F C 49
G C 49
H D, E, F, G 21
I H 37
J H 63
K I, J 21
L K 8
Contoh Kasus
Diagram kerja (AOA)
Contoh Kasus
Diagram kerja (AOA)
Kegiatan Durasi ES EF LS LF
Kode I J
A 1 2 22 0 22 0 22
B 2 3 26 22 48 22 97
C 2 4 54 22 76 22 76
D 3 5 28 48 76 97 125
E 4 6 31 76 107 76 125
F 4 7 49 76 125 76 125
G 4 8 49 76 125 76 125
H 9 10 21 125 146 125 146
I 10 11 37 146 183 146 209
J 10 12 63 146 209 146 209
K 12 13 21 209 230 209 230
H 13 14 8 230 238 230 238
Contoh Kasus
Rumus Total Float
TF = LF – EF = LS – ES
Kegiatan
Duras
I ES EF LS LF TF
Kode J i
A 1 2 22 0 22 0 22 0
B 2 3 26 22 48 22 97 49
C 2 4 54 22 76 22 76 0
D 3 5 28 48 76 97 125 49
E 4 6 31 76 107 76 125 18
F 4 7 49 76 125 76 125 0
G 4 8 49 76 125 76 125 0
H 9 10 21 125 146 125 146 0
I 10 11 37 146 183 146 209 26
J 10 12 63 146 209 146 209 0
K 12 13 21 209 230 209 230 0
H 13 14 8 230 238 230 238 0
Contoh Kasus
JALUR KRITIS
Kesimpulan:
Total durasi proyek adalah 238 hari
Kegiatan kritis adalah A – C – E – F – G – H – I – J – K – L
ACTICITY ON NODE (AON)
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
PENDAHULUAN
DIAGRAM AON
1. Durasi (D) adalah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
2. Earliest Start (ES) adalah saat paling cepat kegiatan tersebut dilaksanakan
3. Earliest Finish (EF) adalah saat paling cepat kegiatan tersebut diselesaikan
4. Latest Start (LS) adalah saat paling lambat kegiatan tersebut dilaksanakan
5. Latest Finish (LF) adalah saat paling lambat kegiatan tersebut diselesaikan
CONTOH 1
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
CONTOH 1
Penyelesaian:
• Buat 10 Node karena ada 10 kegiatan
• Tentukan Id dan durasi (d) kegiatan dari tiap Node
• Hubungkan tiap node dengan anak panah berdasarkan urutan kegiatan
• Gambar diagram jaringan dengan AON adalah sbb :
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
Forward Pass dimulai dengan aktifitas pertama proyek dan menghubungkan masing-masing aktifitas hingga jaringan
untuk kegiatan selanjutnya. Tujuan dari perhitungan maju pada PDM/AON adalah untuk menentukan waktu paling awal
(early Start) yang terjadi. Untuk membuat perhitungan maju dibutuhkan data kurun waktu aktivitas atau durasi.
Ikuti langkah backward pada masing-masing jalur waktu-waktu aktifitas untuk menemukan Lates Start (LS)
dan Finish Time (FS) untuk setiap aktifitas. Sebelum backward pass bisa dihitung, LF untuk aktifitas
terakhir proyek harus dipilih.
HASIL PERHITUNGAN
Kegiatan A artinya :
• Paling cepat mulai dikerjakan pada hari ke-0 dan
paling cepat selesai pada hari ke-10 atau
• Paling lambat dimulai pada hari ke-3 dan paling
lambat selesai pada hari ke-13.
Kegiatan E artinya :
• Paling cepat mulai dikerjakan pada hari ke-8 dan
paling cepat selesai pada hari ke-35 atau.
• Paling lambat dimulai pada hari ke-8 dan paling
lambat selesai
• pada hari ke-35.
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
Hubungan antara kegiatan dalam diagram AON didefinisikan dengan istilah sbb:
1. Finish to Start (FS) artinya mulainya suatu kegiatan tergantung pada selesainya
kegiatan pendahulunya. Misalnya mulainya kegiatan D tergantung kepada selesainya
kegiatan A.
2. Start to start (SS) artinya mulainya suatu kegiatan tergantung pada mulainya kegiatan
pendahulunya. Misalnya mulainya kegiatan H tergantung kepada mulainya kegiatan D.
3. Finish to finish (FF) artinya selesainya suatu kegiatan tergantung pada selesainya
kegiatan pendahulunya. Misalnya selesainya kegiatan E tergantung kepada selesainya
kegiatan B.
4. Start to finish (SF) artinya selesainya suatu kegiatan tergantung pada mulainya kegiatan
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
CONTOH KASUS
Proyek Pembangunan Gedung Main Power House (MPH)
CONTOH KASUS
Proyek Pembangunan Gedung Main Power House (MPH)
Tabel Rekapitulasi rincian kegiatan gedung Main Power House (MPH)
Kode Pekerjaan
Keterkaita Durasi
Kegiaa (Har i) Rumah SS (3-7) =
No URAIAN n Kegiatan Konstrain 7 G C 49
n Pompa 27
Pekerja an SS (4-8) =
Tangga -
1 A - 22 10
Pekerja an SS (5-8) =
Mezzanine 10
Pekerjaan
Diruang 8 SS (6-8) =
FS (1-2) = Selasar D, E, F, G
2 Gudang B A 26 H 21 10
Oli 0
SS (7-8) =
Elektrikal FS (1-3) = 10
3 Arus Kuat C A 54 0 Pekerjaan
Pekerjaan Kusen,
Pintu,
FS (2-4) = SS (8-9) = 6
Pasanga n 9 Jendela I H 37 SS = (9-
4 Dinding D B 28 0 Pekerjaan SS (8-10) =
10 Finishing J H 63 11)6
Pekerjaan SS (3-5) Pekerja an
=17
5 Dak Atap E C 31 = 27 Drainas e
11 K I, J 21 SS = (10-
Terbuka
Pekerjaan 11)
Pelapis = 17
Lantai & SS (3-6) SS (11-12)
6 F C 49 Pekerja an
Dinding = 27 12
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
CONTOH KASUS
Proyek Pembangunan Gedung Main Power House (MPH)
Diagram AoN Proyek Main Power House (MPH)
Keterangan:
ES EF
JENIS
LS KEGIATAN LF
CONTOH KASUS
Proyek Pembangunan Gedung Main Power House (MPH)
Tabel Perhitungan Maju dan Perhitungan Mundur
Perhitungan Maju Perhitungan Mundur Kegiatan G Kegiatan F Kegiatan J Kegiatan C
Kegiata ES = 22 + 27 = 49 LS = 98 – 49 = 49 ES = 59 + 6 = 65 LS = 76 – 54 = 22
Kegiatan L
nA
LF =110 EF = 49 + 49 = 98 LF = 49 + 49 = 98 EF = 65 + 63 = 128 LF = 22 + 54 = 76
ES =0
LS = 110 – 8 = 102
EF = 0 + 22 = 22 Kegiatan H Kegiatan E
D-H LS = 98 – 49 = 49 Kegiatan K Kegiatan B
Kegiatan B Kegiatan K
ES = 22 + 10 = 32 LF = 49 + 49 = 98 I-K LF = 49 – 0 = 49
ES = 22 + 0 = 22 LS = 103 – 21 = 82
EF = 32 + 21 = 53 ES = 65 + 17 = 82 LS = 49 – 26 = 23
EF = 22 + 26 = 48 LF = 82 + 21= 103
E-H EF = 82 + 21 = 103
Kegiatan C Kegiatan J ES = 49 + 10 = 59
J-K
ES = 22 + 0 = 22 LS = 128 – 63 = 65 EF = 59 + 21 = 80
ES = 65 + 17 = 82
EF = 22 + 54 = 76 LF = 65 + 63 = 128 F-H
EF = 82 + 21 = 103
Kegiatan D Kegiatan I ES = 49 + 10 = 59
Kegiatan L Kegiatan A
LS = 102 – 37 = EF = 59 + 21 = 80
ES = 22 + 0 = 22 G-H ES = 82 + 20 = 102 B-A
65
LF = 65 + 37 = ES = 49 + 10 = 59 EF = 102 + 8 = 110 LF = 23 – 0 = 23
EF = 22 + 28 = 50 EF = 59 + 21 = 80 LS = 23 – 22 =1
102
Kegiatan E Kegiatan H Kegiatan I Kegiatan D C-A
ES = 22 + 27 = 49 I-H ES = 59 + 6 = 65 LS = 77 – 28 = 49 LF = 22 – 0 = 22
LS = 80 – 21 = EF = 65 + 37 = 102 LF = 49 + 28 = 77 LS = 22 – 22 =0
EF = 49 + 31 = 80
59
LF = 59 + 21 =
80
J-H
LS = 80 – 21 =
59
LF = 59 + 21 =
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
CONTOH KASUS
Proyek Pembangunan Gedung Main Power House (MPH)
Diagram AoN Proyek Main Power House (MPH) Berdasarkan Perhitungan Maju dan Perhitungan Mundur
Keterangan:
ES EF
JENIS
LS KEGIATAN LF