Anda di halaman 1dari 52

Meet The Expert

Preseptor : Prof.Dr.dr.Hj. Yusrawati,Sp OG (K)

PEMERIKSAAN
OBSTETRI
Oleh :
1. Indah Fajarwati
2.Elisda Yusra
3.Pandu P. Moendanoe
4. Qorirah S. Indrapati
5. Febrio Makasuci
6.Olipa Y. Tagi
PENDAHULUAN
•Obstetri adalah ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilan,
persalinan, dan nifas

•Tahap-tahap kehamilan selama 9 bulan, yang dibagi menjadi 3 trimester


yaitu trimester 1, 2 dan 3 asupan nutrisi yang cukup dan pemeriksaan
berkala yang komprehensif (Antenatal Care/ANC).

•Antenatal Care (ANC) pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

•ANC sangat penting untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi


terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka
kematian ibu dan memantau keadaan janin.
•AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksesibilitas
fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan riset WHO pada tahun 2017 AKI di
dunia masih tinggi dengan jumlah 289.000 jiwa.
•Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI
(yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup.
•Pada tahun 2007, AKI di Indonesia mencapai 228,
• AKI di Singapura hanya 6 per 100.000 kelahiran hidup,
•Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup,
•Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup,
•Malaysia dan Vietnam sama-sama mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup.
• Ada 4 penyebab utama dari kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir (BBL) yaitu
dapat disebabkan oleh adanya perdarahan saat bersalin, infeksi sepsis, hipertensi
dan preeklampsia atau eklampsia, dan persalinan macet atau distosia.
•Pemeriksaan obstetri adalah pemeriksaan yang berhubungan langsung
dengan masalah kehamilan, persalinan, dan puerpurium.
•Untuk pemeriksaan dasar obstetri, pada umumnya diperlukan
pemeriksaan antenatal, pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi inpeksi,
palpasi dan auskultasi.
•Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi bertujuan untuk
mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah janin, kondisi janin
dan kesesuaian muatan dengan jalan lahir.
•Untuk itu sangat perlu mengetahui dan mempelajari pengetahuan
mengenai pemeriksaan obstetri yang dilakukan kepada wanita hamil,
untuk mendiagnosis secara dini kelainan pada wanita hamil.
•Batasan Masalah
Meet The Expert (MTE) ini akan membahas
mengenai pemeriksaan obstetri meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik berupa inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi, pemeriksaan penunjang yang
diperlukan.
•Tujuan Penulisan
Meet The Expert (MTE) ini bertujuan untuk
memahami dan menambah pengetahun mengenai
pemeriksaan obstetri meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik berupa inspeksi, palpasi, perkusi
dan auskultasi, pemeriksaan penunjang yang
diperlukan.
•Manfaat Penulisan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih luas mengenai pemeriksaan obstetri bagi
penulis dan pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
DEFENISI
• Pemeriksaan Obstetri adalah pemeriksaan masalah
kehamilan, persalinan, dan puerperium.

• pemeriksaan antenatal, anamnesis dan pemeriksaan


fisik ibu hamil meliputi inspeksi, palpasi dan
auskultasi
INDIKASI
INDIKASI
Berhubungan dengan masalah kehamilan
• Memastikan adanya dugaan kehamilan.
• Ingin mengetahui usia kehamilan.
• Mual, muntah dan atau nyeri kepala.
• Perdarahan pervaginam.
• Keluar cairan pervaginam (air ketuban, leukorea)
• Merasakan gerakan anak yang kurang atau bahkan tidak bergerak.
• Merasa akan melahirkan (inpartu).
INDIKASI

Berhubungan dengan penyakit yang menyertai


kehamilan
• Penyakit infeksi.
• Penyakit sistemik atau penyakit kronis yang sudah
dirasakan sebelum kehamilan ini.
ANAMNESA
1. IDENTITAS PASIEN

• Identitas ibu nama,


umur, pekerjaan, agama
dan alamat serta
identitas suami.
2. KELUHAN UTAMA
3. RIWAYAT HAID
• Menarche
• Keluhan lain
• HPHT = TP
4. RIWAYAT PERKAWINAN
5. RIWAYAT KONTRASEPSI DAN ANC
• Apakah memakai kontrasepsi, jenis kontrasepsi, berapa lama
pemakaian dan komplikasi selama pemakaian.
• ANC : berapa kali, kegiatan ANC: T7
6. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

• Kapan ibu mulai merasakan pergerakan anak?


• Jika kemahilan masih muda, apakah ada mual, muntah, sakit
kepala dan perdarahan pervaginam, keputihan.
• Jika kehamilan sudah tua, apakah ada bengkak dikaki atau
muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain
• Pemakaian obat-obat (termasuk jamu-jamuan)
7. RIWAYAT OBSTETRI LALU
• Jumlah kehamilan
• Jumlah persalinan
• Jumlah anak hidup
• Jumlah keguguran
• Jumlah aborsi
• Perdarahan pada kehamilan, persalinan, nifas terdahulu
• Adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu
• Berat bayi <2,5 kg atau berat bayi > 4 kg
• Adanya masalah- masalah selama kehamilan, persalinan, nifas
terdahulu
8. RIWAYAT PENYAKIT

9. RIWAYAT KELUARGA
• Adanya penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan
• Adanya riwayat kelainan kongenital dalam keluarga dan pada
kelahiran sebelumnya.
• Informasi tentang kelainan metabolik, penyakit kardiovaskuler,
keganasan dan retardasi mental
10. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
• Respon ibu dan keluarga tehadap kehamilan
• Jumlah keluarga di rumah yang membantuSiapa pembuat keputusan
dalam keluarga
• Kebiasaan makan dan minum
• Kebiasaan merokok, menggunakan obat-obata dan alcohol
• Kehidupan seksual
• Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
• Pilihan tempat untuk melahirkan
PEMERIKSAAN
FISIK OBSTETRI
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
 Keadaan umum
 Vital Sign
 TB dan BB (status gizi)
PEMERIKSAAN F I S I K
OBSTETRI: I N S P E K S I
 Wajah
 Kloasma gravidarum,
edema, konjungtiva, lidah,
gigi
 Leher
 Tanda-tanda bendungan,
perbesaran kelenjar tiroid dan
limfe
 Dada
 Bentuk buah dada,
pigmentasi putting susu,
areola, ada tidaknya
kolostrum
PEMERIKSAAN F I S I K
OBSTETRI: I N S P E K S I
 Perut:
 pergerakan anak, arah
perut (kesamping; asites),
pusat,pergerakan anak, bekas
luka
 Vulva
 Kondiloma, flour albus, tanda
chadwick
 Ekstremitas bawah
 Varises, edema
PEMERIKSAAN FISIK
OBSTETRI: PALPASI
 Tujuan:
Memperakan adanya kehamilan dan usia kehamilan
Presentasi- posisi dan taksiran berat badan janin
Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan
Mencari penyulit kehamilan dan persalinan
PENGGUNAAN PITA UKUR
• Pita ukur merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu
kehamilan Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita
pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam
skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu
kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.6
PENGUKURAN PERKIRAAN
BERAT BADAN JANIN
• Diukur dengan menggunakan rumus Johnson
• Rumus: TBJ = (TFU-n) x 155
• TBJ: Taksiran Berat Badan Janin ; TFU: Tinggi Fundus Uteri
• N = 11 = apabila kepala berada di bawah spina ischiadika
• N = 12 = apabila kepala berada di atas spina ischiadika
• N = 13 = apabila kepala belum melewati pintu atas panggul6
PENILAIAN KONTRAKSI
UTERUS (HIS)
• Letakkan tangan dengan hati-hati di atas uterus dan rasakan kontraksi yang terjadi dalam
kurun waktu 10 menit

• Tentukan apakah kontraksinya adekuat berdasarkan interval, durasi, relaksasi


• His yang adekuat adalah apabila dalam 10 menit terjadi minimal 2 kali kontraksi
(maksimal 4x) dengan lama kontraksi 40-60 detik tiap kontraksi serta di antara kontraksi
ada fase relaksasi6
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN
(LEOPOLD I)
 Peme
riksa
di
kanan
ibu,
meng
hadap
muka
ibu
 Kedu
a
tanga
n di
Menentukan usia kehamilan dari TFU
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN (LEOPOLD II)

 Pemerik
sa di
kanan
ibu,
mengha
dap
muka
ibu
 Kedua tangan
geser ke kiri dan
kanan umbilikus
 Tentukan punggung
janin= lokasi
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN
(LEOPOLD III)
 Pemeriksa di kanan ibu,
menghadap muka ibu
 Palpasi bagian
terbawah janin
dengan ibu jari dan
telunjuk
 Tentukan bagian bawah janin
dan apakah sudah terjadi
engangement atau belum
 Hati- hati karena dapat
menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN (LEOPOLD IV)

 Pemeriksa di kanan
ibu, menghadap
kaki ibu
 Palpasi bagian terbawah
janin dengan kedua telapak
tangan
 Untuk menentukan seberapa
jauh derajat desensus janin
PEMERIKSAAN
DALAM
(VAGINAL
TOUCHER)
INDIKASI
1.Sebagai bagian didalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.
2.Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu : evaluasi
kapasitas panggul (pelvimetri klinik ) dan menentukan apakah ada kelainan pada
jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan
pervaginam
3.Pada saat masuk kamar bersalin: untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa
letak janin
4.Pada saat inpartu: untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai
dengan yang diharapkan.
5.Pada saat ketuban pecah : untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil
janin atau talipusat.
6.Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan
KONTRAINDIKASI

1. Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga).

2. Pada usia kehamilan <36 minggu (jarang dilakukan) elastisitas


jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit
untuk eksplorasi.
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN
SAAT VT
T E R H A D A P D IR I S E N D IR I T E R H A D A P PA S I E N K H U S U S N YA
JANIN DALAM RAHIM

(1) Lakukan vulva higiene dengan benar.


(2) Buka labia kanan dan kiri dengan
(1) Pakai sarung tangan steril
tangan kiri.
(2) Pemeriksakemungkinan (3) Masukkan jari tengah dan jari
besar terkena infeksi telunjuk ke dalam liang sanggama, dan
tidak boleh dikeluarkan sebelum seluruh
pemeriksaan dapat dievaluasi.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
P R O S E D UR K E R J A
P E R S IA PA N A L AT

1.Apron / schort 1. Siapkan alat yang diperlukan untuk pemeriksaan dalam


2.sabun dan air mengalir 2. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tindakan yang

3.tempat tidur akan dilakukan


3. Bantu ibu dalam posisi dorsal rekumben (telentang dengan
4. selimut
kaki ditekuk pada lutut dan kedua kaki menapak tempat
5. sarung tangan steril / DDT
tidur)
6. kapas DDT dalam tempatnya
4. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir dan keringkan
7. air DDT dalam tempatnya,
dengan handuk
8. tempat sampah
5. Memakai sarung tangan DDT
9. ember berisi larutan klorin 0,5% 6. Bersihkan labia dengan menggunakan gulungan kapas DDT
10. status pasien dan alat tulis. yang dicelupkan ke air DDT
VA G I N A L T O U C H E R
PA D A P E M E R I K S A A N
KEHAMILAN DAN
PERSALINAN

1.Didahului dengan melakukan inspeksi


pada organ genitalia eksterna.

2.Tahap berikutnya pemeriksaan


inspekulo untuk melihat keadaan jalan
lahir

3. Labia minora disisihkan kekiri dan


kanan dengan ibu jari dan jari telunjuk
tangan kiri dari sisi kranial untuk
memaparkan vestibulum. 
4. Jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan dalam posisi lurus
dan rapat dimasukkan kearah
belakang - atas vagina dan
melakukan palpasi pada servik.
TENTUKAN:
• Dilatasi (cm) dan pendataran servik
(prosentase).
• Keadaan selaput ketuban masih utuh atau
sudah pecah, bila sudah pecah tentukan :
1.Warna
2.Bau
3.Jumlah air ketuban yang mengalir
keluar
– Presentasi (bagian terendah) dan posisi
(berdasarkan denominator) serta derajat
Derajat desensus kepala melalui pemeriksaan
penurunan janin berdasarkan stasion. vaginal dengan titik 0 (zero point) setinggi spina
– Apakah terdapat bagian janin lain atau ischiadica
talipusat yang berada disamping bagian
terendah janin.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
OBSTETRI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah
rutin 2. Laboratorium rutin pada
- hb daerah/situasi tertentu
- Gol darah, Ab, Rh - Tes HIV
- Pemeriksaan malaria

3. Pemeriksaan
laboratorium rutin atas 4. USG
indikasi penyakit

3
1. PEMERIKSAAN RUTIN
▰Pemeriksaan darah lengkap
=> Hb < 11 : anemia
Þjumlah darah putih meningkat infeksi

▰Tes golongan darah, antibodi, dan faktor resus.


ÞJika resusnya berbeda dengan janin, maka ibu hamil akan diberi
suntikan imunoglobulin guna mencegah pembentukan antibodi yang
dapat menyerang darah janin.

5
2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN PADA DAERAH/SITUASI TERTENTU

▰Tes HIV
semua ibu hamil di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu
hamil dengan perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV.

▰Pemeriksaan Malaria
Angka kejadian malaria masih tinggi terutama di daerah kawasan timur
Indonesia seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan
Sulawesi Utara

5
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN ATAS INDIKASI
PENYAKIT

5
4. USG
Direkomendasikan:
▰ Awal kehamilan (idealnya < 15 minggu) untuk:
- menentukan usia gestasi,
- viabilitas janin,
- letak dan jumlah janin,
- deteksi abnormalitas janin yang berat
▰Usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
▰Trimester ketiga untuk perencanaan persalinan

Rujuk untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia

5
BAB III
KESIMPULAN
 Pemeriksaan dasar obstetri, pada umumnya diperlukan
pemeriksaan antenatal, pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi
inpeksi, palpasi dan auskultasi.
 Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-hal
penting yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-
kondisi tertentu berubah sesuai dengan berlanjutnya usia
kehamilan.
 Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi bertujuan untuk
mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah janin,
kondisi janin dan kesesuaian muatan dengan jalan lahir.
5
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai