PEMERIKSAAN
OBSTETRI
Oleh :
1. Indah Fajarwati
2.Elisda Yusra
3.Pandu P. Moendanoe
4. Qorirah S. Indrapati
5. Febrio Makasuci
6.Olipa Y. Tagi
PENDAHULUAN
•Obstetri adalah ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kehamilan,
persalinan, dan nifas
9. RIWAYAT KELUARGA
• Adanya penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan
• Adanya riwayat kelainan kongenital dalam keluarga dan pada
kelahiran sebelumnya.
• Informasi tentang kelainan metabolik, penyakit kardiovaskuler,
keganasan dan retardasi mental
10. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
• Respon ibu dan keluarga tehadap kehamilan
• Jumlah keluarga di rumah yang membantuSiapa pembuat keputusan
dalam keluarga
• Kebiasaan makan dan minum
• Kebiasaan merokok, menggunakan obat-obata dan alcohol
• Kehidupan seksual
• Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
• Pilihan tempat untuk melahirkan
PEMERIKSAAN
FISIK OBSTETRI
PEMERIKSAAN FISIK
UMUM
Keadaan umum
Vital Sign
TB dan BB (status gizi)
PEMERIKSAAN F I S I K
OBSTETRI: I N S P E K S I
Wajah
Kloasma gravidarum,
edema, konjungtiva, lidah,
gigi
Leher
Tanda-tanda bendungan,
perbesaran kelenjar tiroid dan
limfe
Dada
Bentuk buah dada,
pigmentasi putting susu,
areola, ada tidaknya
kolostrum
PEMERIKSAAN F I S I K
OBSTETRI: I N S P E K S I
Perut:
pergerakan anak, arah
perut (kesamping; asites),
pusat,pergerakan anak, bekas
luka
Vulva
Kondiloma, flour albus, tanda
chadwick
Ekstremitas bawah
Varises, edema
PEMERIKSAAN FISIK
OBSTETRI: PALPASI
Tujuan:
Memperakan adanya kehamilan dan usia kehamilan
Presentasi- posisi dan taksiran berat badan janin
Mengikuti proses penurunan kepala pada persalinan
Mencari penyulit kehamilan dan persalinan
PENGGUNAAN PITA UKUR
• Pita ukur merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu
kehamilan Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita
pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam
skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu
kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.6
PENGUKURAN PERKIRAAN
BERAT BADAN JANIN
• Diukur dengan menggunakan rumus Johnson
• Rumus: TBJ = (TFU-n) x 155
• TBJ: Taksiran Berat Badan Janin ; TFU: Tinggi Fundus Uteri
• N = 11 = apabila kepala berada di bawah spina ischiadika
• N = 12 = apabila kepala berada di atas spina ischiadika
• N = 13 = apabila kepala belum melewati pintu atas panggul6
PENILAIAN KONTRAKSI
UTERUS (HIS)
• Letakkan tangan dengan hati-hati di atas uterus dan rasakan kontraksi yang terjadi dalam
kurun waktu 10 menit
Pemerik
sa di
kanan
ibu,
mengha
dap
muka
ibu
Kedua tangan
geser ke kiri dan
kanan umbilikus
Tentukan punggung
janin= lokasi
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN
(LEOPOLD III)
Pemeriksa di kanan ibu,
menghadap muka ibu
Palpasi bagian
terbawah janin
dengan ibu jari dan
telunjuk
Tentukan bagian bawah janin
dan apakah sudah terjadi
engangement atau belum
Hati- hati karena dapat
menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien
Click icon to add picture
PEMERIKSAAN FISIK
O B S T E T R I : PALPASI
ABDOMEN (LEOPOLD IV)
Pemeriksa di kanan
ibu, menghadap
kaki ibu
Palpasi bagian terbawah
janin dengan kedua telapak
tangan
Untuk menentukan seberapa
jauh derajat desensus janin
PEMERIKSAAN
DALAM
(VAGINAL
TOUCHER)
INDIKASI
1.Sebagai bagian didalam menegakkan diagnosa kehamilan muda.
2.Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu : evaluasi
kapasitas panggul (pelvimetri klinik ) dan menentukan apakah ada kelainan pada
jalan lahir yang diperkirakan akan dapat mengganggu jalannya proses persalinan
pervaginam
3.Pada saat masuk kamar bersalin: untuk menentukan fase persalinan dan diagnosa
letak janin
4.Pada saat inpartu: untuk menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai
dengan yang diharapkan.
5.Pada saat ketuban pecah : untuk menentukan ada tidaknya prolapsus bagian kecil
janin atau talipusat.
6.Pada saat inpartu, ibu nampak ingin meneran dan digunakan untuk memastikan
KONTRAINDIKASI
3. Pemeriksaan
laboratorium rutin atas 4. USG
indikasi penyakit
3
1. PEMERIKSAAN RUTIN
▰Pemeriksaan darah lengkap
=> Hb < 11 : anemia
Þjumlah darah putih meningkat infeksi
5
2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN PADA DAERAH/SITUASI TERTENTU
▰Tes HIV
semua ibu hamil di wilayah dengan angka kasus HIV yang tinggi, atau ibu
hamil dengan perilaku berisiko dianjurkan untuk menjalani tes HIV.
▰Pemeriksaan Malaria
Angka kejadian malaria masih tinggi terutama di daerah kawasan timur
Indonesia seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan
Sulawesi Utara
5
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN ATAS INDIKASI
PENYAKIT
5
4. USG
Direkomendasikan:
▰ Awal kehamilan (idealnya < 15 minggu) untuk:
- menentukan usia gestasi,
- viabilitas janin,
- letak dan jumlah janin,
- deteksi abnormalitas janin yang berat
▰Usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
▰Trimester ketiga untuk perencanaan persalinan
Rujuk untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga kesehatan tidak tersedia
5
BAB III
KESIMPULAN
Pemeriksaan dasar obstetri, pada umumnya diperlukan
pemeriksaan antenatal, pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi
inpeksi, palpasi dan auskultasi.
Pemeriksaan antenatal hanya memfokuskan pada hal-hal
penting yang harus segera dikenali dan bagaimana kondisi-
kondisi tertentu berubah sesuai dengan berlanjutnya usia
kehamilan.
Pemeriksaan fisik berupa palpasi dan auskultasi bertujuan untuk
mengetahui usia kehamilan, letak, presentasi, jumlah janin,
kondisi janin dan kesesuaian muatan dengan jalan lahir.
5
Terimakasih