Kota = HARAPAN
Tingginya pertumbuhan populasi /penduduk;
Tingginya urbanisasi;
Tingginya pemenuhan kebutuhan hidup: kota vs
Rendahnya keberpihakan pada
desa; pengembangan angkutan umum:
fenomena sepeda motor;
Tingginya kebutuhan pergerakan;
Rendahnya pembangunan prasarana
Tingginya angka perjalanan;
transportasi: land acquisition;
Tingginya angka kepemilikan kendaraan;
Tata ruang yang kurang efisien: urban
Tingginya pergerakan dengan kendaraan sprawl;
bermotor.
Rendahnya penegakan/penindakan
hukum: sak kepenake udele;
Otonomi Daerah: PAD.
9
Pertumbuhan Kota di Indonesia
Memasuki era kota….?
2.106.100
Populasi
DKI Jakarta Bogor Tangerang Bekasi Depok
2
KOTA LUAS AREA (km )
DKI Jakarta 740,30
Bogor 2.489,71
Luas Area
Tangerang 1.274,54
JABODETABEK
Bekasi 1.694,86
: (k m2)
6.399,70
Depok 200,29
3
Sumber: Badan Pusat Statistik 2017
TOTAL PERJALANAN DAN PERSENTASE
PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR
31,1%
38,3%
Kendaraan pribadi:
5,9 juta unit ( 24%)
30,6%
13
BIAYA KEMACETAN DI JAKARTA
16
KERUSAKAN LINGKUNGAN
18
FENOMENA SEPEDA MOTOR
1.
1. Kondisi
Kondisi angkutan
angkutan umum
umum dan
dan infrastruktur
infrastruktur yang
yang
kurang
kurang memadai,
memadai, membuat
membuat orang
orang cenderung
cenderung memilih
memilih
sepeda
sepeda motor;
motor;
2.
2. Sepeda
Sepeda motor
motor merupakan
merupakan gap
gap filler
filler atau
atau pengisi
pengisi celah
celah
kebutuhan
kebutuhan transportasi
transportasi yang
yang tidak
tidak bisa
bisa dilayani
dilayani moda
moda
lain
lain
3.
3. Pertumbuhan
Pertumbuhan sepeda
sepeda motor
motor di
di Jakarta
Jakarta mencapai
mencapai 11%
11%
dengan
dengan total
total jumlah
jumlah perjalanan
perjalanan 17
17 juta
juta perjalanan
perjalanan
perhari,
perhari, sementara
sementara pertumbuhan
pertumbuhan ruas
ruas jalan
jalan hanya
hanya
1%/tahun,
1%/tahun, sehingga
sehingga menimbulkan
menimbulkan kemacetan
kemacetan dan dan
kesemrawutan.
kesemrawutan. Tentunya
Tentunya akibat
akibat perilaku
perilaku pengguna
pengguna
sepeda
sepeda motor
motor dapat
dapat mengancam
mengancam keselamatan
keselamatan user.
user.
KONDISI EKSISTING
5. Tingginya kecelakaan lalu lintas terutama kecelakaan sepeda motor sebagai akibat
dari penggunaan sepeda motor yang meningkat dari tahun ke tahun dan
kurangnya pemahaman tata cara belalu lintas yang baik (traffic accident).
13%
Mengalami Pemiskinan
7%
Luka Berat Tingkat Kesejahteraan
13% Menurun
67% Tidak Mengalami
Perubahan Ekonomi
Ekonomi Dapat Pulih
Tidak
Mengalami
2% 2% 2% 1% 11%
2% 1%
6%
18%
[PERCENT
AGE]
80%
89%
Sepeda Motor Mini Bus Truk Regular Kontainer Dengan mempertimbangkan RUNK 2011-2035 dan diperkuat dengan
data, dapat dirumuskan arah kebijakan melalui pendekatan :
Sedan dan Bus Mobil Pick Up Mikrolet Truk Tronton 1) Manajemen,
2) Sarana transportasi,
3) Prasarana transportasi,
Sumber : Polda Metro Jaya, 2018 4) Perilaku pengguna, 22
5) Perawatan paska kecelakaan.
JUMLAH KECELAKAAN LALU LINTAS
DI WILAYAH JABODETABEK
Jumlah Korban Luka Berat
Tahun 2015-2017 (orang)
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas 2.604 2.104
Tahun 2015-2017 (kasus) 1.007
SERVICE RECOVERY
Services belum handal (Pemulihan Pelayanan)
Sumber:Text Copyright (c) Milatia Kusuma, 2016
24
F
.. Tantangan: Berkurangnya Ketersedlaan Bahan Bakar Fakta Transportasi:
.. Konsumen terbesar energl primer Indonesia (khusus
BBM) 7 48 % pd tahun 2005
.. Emisi C02 dr kendaraan 23%
.. Seklor
sektor energi (2005)
Emisi C02 di 2010 7
tr.anspOrtall
met~
67 Juta ton
fflf'fll
Pangsaenergi primer sektor transportasi (khusus BBMJ
tertlua,. den
cil)@'~dal ...
pd tahun2005:
10 tllhun f>t'mabfln
bllll~(W,m.
PttUUt'llf'la)
• - Darat 90,7%
- Air6,9%
•
- Udara 2,4%
- Kereta kurang darl 1%
ud1ra•" (W1rt1 Pert1mln.a)
Kontumsl 1tk1orir1nsport1tl: 56" OARJ TOTAL KONSUMSI 8AHAN BAKA.A,
A111kutanJ1lan 18", K,,,t, Apl den ASOP 1", An1kutonlaut '"· An1kut1n --- ,.,..
SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI S.U;o,~ZM
Tantanga ledakan Jumlah Penduduk
I
~, i~o~ii,op 12 n: Perkota~n
ii ......·~
08%/,.,,Ulj~-;-~
1
Trukl.06%/tahu11'· .,-.I~ 1 L ~·t•h1111
~ou,1&411'/tthU"\ 102S,ilP1-1lt"-
'1,·,'l·J,,.'~··;·.·.,.,,-~.,1,-;,..._,,._._ • :·.v-
·-
j, )ep~d1 Motor
~ U!I
~.,-:.<~
15.1)"/uhui,;( J1,1,orq••t11x,1
.,. 1. Akii,bhb._,
• dlllh
,• truck prit;,li maQIU
irt.nampun,
. ••
bus ~emua
• k;w1lu111
h••:1:1114si
motOf'C'/tle pe,dudU<?
o ptthot.N!\di
1. ••
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2003
1. 4
KONSUMSI ENERGI PER SEKTOR
Kommersial
4.30%
RT 13.10%
Industri
40%
Transportasi
30.80%
11
NO TIPE %
1 JALAN 88
2 KA 1
3 AIR 7
4 UDARA 4
30
PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM
Kewajiban SPM
(Ps. 141 UU 22/2009)
Pemerintah
(Ps. 139 UU 22/2009)
Badan Hukum Sistem
Indonesia Transit Kawasan Perkotaan
(Ps. 139 UU 22/2009) Penyelenggaraan (UU 26/2007)
(PP Angkutan)
Ang. Umum
Transisi
1. Bus Kapasitas Massal
Tidak dlm Angkutan 2. Lajur Khusus
Dlm Trayek 3. Trayek Tidak berimpit
Trayek (Ps. 142-150 UU 22/2009) Massal
(Ps. 158 UU 22/2009) 4. Feeder
(Ps. 158 UU 22/2009)
Subsidi utk
Seleksi/Lelang
(Ps. 174 UU 22/2009) Ekonomi
(Ps. 185 UU 22/2009)
PENYEDIAAN ANGKUTAN UMUM
1. Penetapan Norma, Standar, Ketentuan dan
Pedoman
2. Penetapan Standar Pelayanan Minimal
5. Penerbitan Perizinan
JAMINAN
PEMERINTAH 6. Penyediaan Sarana
7. Memberikan Subsidi
9. Badan Hukum
32
DASAR
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL
1. UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 158 ayat
(1) “Pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan
untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum di kawasan perkotaan”.
2. PERPRES No 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dimana salah satu aksi bidang
transportasi perkotaan berupa Perbaikan Sistem dan Jaringan
Transportasi di 4 Kota Besar (Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan).
3. DIREKTIF PRESIDEN yang dijabarkan dalam Surat Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas kepada Wakil Presiden Republik
Indonesia, Nomor: 0242/M.PPN/07/2013, tanggal 31 Juli 2013 Perihal
Pemanfaatan Ruang Gerak Fiskal RAPBN 2014, yang berisi Pengembangan
Angkutan Umum Bus Rapid Transit (BRT) di 6 Kota Besar, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 382 M.
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL PADA 6 (ENAM)
PERKOTAAN AGLOMERASI MERUPAKAN PENERAPAN SALAH SATU PILAR
DALAM MENUJU TERWUJUDNYA TRANSPORTASI PERKOTAAN YANG
BERKELANJUTAN
KEWAJIBAN MENYEDIAKAN ANGKUTAN UMUM
(UU. No. 22/2009 ttg LLAJ)
PASAL 138
1. Angkutan umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan
yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau.
2. Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Angkutan umum orang dan/atau barang hanya dilakukan dengan Kendaraan
Bermotor Umum.
PASAL 139
4. Pemerintah wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan
orang dan/atau barang antar kota antar provinsi serta lintas batas negara.
5. Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk
jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota dalam provinsi.
6. Pemerintah Daerah kabupaten/kota wajib menjamin tersedianya angkutan umum
untuk jasa angkutan orang dan/atau barang dalam wilayah kabupaten/kota.
7. Penyediaan jasa angkutan umum dilaksanakan oleh badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, dan/atau badan hukum lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
DENGAN OTONOMI DAERAH, BANYAK KOTA YANG BELUM MAMPU MELAKSANAKAN
PEMBANGUNAN TRANSPORTASI PERKOTAAN KARENA SALAH SATUNYA ADALAH FAKTOR
PENDANAAN.
ANGKUTAN MASSAL (Ps 158)
37
• Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Penyelenggaraan Angkutan Massal didukung oleh
– Mobil bus yang berkapasitas angkut massal
– Lajur khusus
– Trayek angkutan umum lain yang tidak berhimpitan
dengan trayek angkutan massal
– Angkutan pengumpan
TUJUAN PENGEMBANGAN
ANGKUTAN UMUM
TUJUAN DASAR
DARI PENYEDIAAN ANGKUTAN UMUM MENYEDIAKAN
PELAYANAN ANGKUTAN YANG BAIK, HANDAL, NYAMAN,
AMAN, CEPAT DAN MURAH UNTUK UMUM.
DAPAT DIUKUR SECARA RELATIF DARI KEPUASAN
PELAYANAN
TUJUAN PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM
KEUNTUNGAN
• Kenyamanan dan keamanan penumpang akan lebih
terjamin, BRT menggunakan pintu hidrolik, pintu
terbuka/tertutup ketika berhenti di halte;
• Biaya Operasi per penumpang-km lebih murah;
• Menghemat waktu, biaya dan tenaga; BIAYA PER PNP-KM
• Optimasi pemakaian ruang jalan (mengurangi kepadatan);
• Penerapan tertib budaya antri pengguna BRT; 300
• Pembangunan Cepat, Murah & Fleksibel, kenyamanan dan 250 218
handal, memberikan kemudahan; 200
• Peningkatan kapasitas angkut; 135
150
p
R.
• Peningkatan dan perbaikan pelayanan dengan pengadaan 100 79
armada baru;
50
• Meningkatkan citra dan memperindah estetika kota ;
• Integrasi pelayanan; 0
Bus Besar Bus Sedang Angkot
• Peningkatan jumlah penumpang dari pengguna kendaraan
pribadi (choice rider beralih menggunakan BRT; Jenis Angkutan
• Peningkatan disiplin pengguna angkutan untuk naik/turun
di halte.
KEUNTUNGAN
Di Indonesia, pelayanan AU dapat dibedakan dalam tiga kategori utama, yaitu:
Angkutan antar kota
Angkutan Perkotaan
Angkutan Perdesaan
– Kenyamanan rendah
– Kualitas kendaraan rendah
– Citra dan penampilan yang buruk
– Kualitas pelayanan yang rendah
– Tarif tidak sesuai dengan peraturan
– Kecepatan rendah
Jumlah Kendaraan
(105 jt) • Dukungan pemerintah pusat diperlukan namun hingga saat ini intervensi masih
Mobil penumpang Ad Hoc dan belum tepat sasaran
(14 jt) Bantuan Bus
Car
Mobil
Truck barang (7 jt) LRT SUMSEL: 100% APBN MRT JAKARTA: 49% APBN
Bus
Bus (2 jt)
Tahun 2016
Asal First Mile Moda Raya – Trunk Lines: Last Mile Tujuan
Bus Feeder
Moda Bus Feeder
Mobil Mobil
Motor Motor
Non-Motor Rel : Kereta Komuter, Moda Raya Terpadu, Non-Motor
Bus: TransJakarta, TransJabodetabek
JakLingko, JakLingko,
Operator Angkot
KCI, MRT-J, LRT – KAI, LRT JakPro, TransJakarta
Angkot
Taxi Taxi
Ojek Ojek
Terminal
Terpadu
Tunggal
/ Multi
Pusat Pemukiman
Aktifitas
Pemukiman Pemukiman
Terminal
Bus
Legend : Pemukiman
Trunk Line/Busway Line
Commuting Sevices Line Pemukiman
Shuttle Sevices Line
Limited Stop City Bus Line
Halte/Shelter Busway
Halte/Shelter City Bus
INTEGRASI PELAYANAN ANGKUTAN UMUM
Integrasi fisik dan pembayaran dari sudut pandang konsumen dan badan usaha
86
KRITERIA PENGEMBANGAN
ANGKUTAN UMUM IDEAL
KRITERIA ANGKUTAN UMUM IDEAL
1. Keandalan
a. Setiap saat tersedia.
b. Waktu singkat.
c. Kedatangan dan sampai tujuan tepat waktu
d. Waktu total perjalanan singkat-dari rumah, menunggu,dalam kendaraan,
berjalan ke tujuan
e. Waktu tunggu singkat
f. Sedikit berjalan kaki ke bus stop
g. Tidak perlu berpindah kendaraan
2. Kenyamanan
h. Pelayanan yang sopan.
i. Terlindung dari cuaca buruk.
j. Mudah turun naik kendaraan.
k. Tersedia tempat duduk setiap saat.
l. Tidak bersesak-sesak.
m. Interior yang menarik.
n. Tempat duduk yang enak.
KRITERIA ANGKUTAN UMUM IDEAL
3. Keamanan
a. Terhindar dari kecelakaan.
b. Badan terlindung dari luka benturan
c. Bebas dari kejahatan.
4. Waktu perjalanan
d. Waktu di dalam kendaraan singkat.
5. Biaya
e. Ongkos relatif murah
f. terjangkau
ATRIBUT PELAYANAN JASA TRANSPORTASI
Beberapa kriteria angkutan umum ideal antara lain adalah:
1. Keandalan
a. Setiap saat tersedia.
b. .
Waktu singkat
2. Kenyamanan
c. Pelayanan yang sopan.
d. Terlindung dari cuaca buruk.
e. Mudah turun naik kendaraan.
f. Tersedia tempat duduk setiap saat.
g. Tidak bersesak-sesak.
h. Interior yang menarik.
i. Tempat duduk yang enak.
3. Keamanan
j. Terhindar dari kecelakaan.
k. Bebas dari kejahatan.
4. Waktu perjalanan
l. Waktu di dalam kendaraan singkat.
ATRIBUT PELAYANAN JASA TRANSPORTASI
Sedangkan untuk metoda analisis sederhana dan cepat, jenis data minimum yang
diperlukan adalah sebagai berikut;
a) Data trayek angkutan umum (termasuk rencana); (1) Panjang trayek; (2)
Ittenerary trayek.
b) Data karakteristik operasional angkutan umum eksisting:
(1) Okupansi/faktor muat rata-rata per arah pada jam sibuk dan jam lengang;
(2) Frekuensi per arah pada jam sibuk dan jam lengang;
(3) Besaran naik turun penumpang harian dan jam sibuk/jam lengang per arah
per trayek di tiap titik pelayanan (optional);
(4) Kecepatan tempuh rata-rata per arah pada jam sibuk dan jam lengang;
c) Data sarana dan prasarana angkutan umum eksisting;
d) Data pusat bangkitan-tarikan eksisting dan rencana;
e) Data jaringan jalan eksisting dan rencana.
KRITERIA PERTIMBANGAN
PENGEMBANGAN RUTE ANGKUTAN MASSAL
1. Koridor Angkutan Umum Rencana BRT
Koridor BRT yang sudah ada telah melampaui tahapan panjang yang tidak dapat seluruhnya
dijelaskan dalam studi ini. Jika melihat kriteria adanya koridor BRT eksisting maka kota Medan,
Surabaya dan Makassar adalah pilihan terbaik.
2. Data Trayek Eksisting
Dalam analisa lalu lintas baik untuk analisis jalan raya (highway) maupun analisis angkutan umum
(transit) dikenal dua sisi yaitu supply dan demand.
Jaringan jalan merupakan gambaran jaringan supply dalam analisis jalan raya (highway)
sedangkan jaringan trayek merupakan jaringan supply untuk angkutan umum (transit). Jaringan
jalan raya dan jaringan angkutan umum dapat berhimpit dalam trase yang sama jika membahas
jaringan angkutan umum berbasis jalan.
Namun keduanya akan memiliki trase yang berbeda jika angkutan umum yang dibahas berbasis
rel.
Data trayek eksisting yang dimaksud dalam bagian ini adalah rute/jalan yang dilalui angkutan
umum dari titik asal ke titik tujuan sehingga dalam satu segmen jaringan jalan raya sangat
dimungkinkan memiliki banyak jaringan trayek angkutan umum. Seluruh kota yang diambil datanya
KRITERIA PERTIMBANGAN
PENGEMBANGAN RUTE ANGKUTAN MASSAL
3. Data Asal Tujuan Perjalanan
Data asal-tujuan perjalanan adalah data yang paling sulit ditemukan yang sesuai dengan kriteria
studi ini. Hampir seluruh kota yang diambil datanya memiliki data pola pergerakan namun dalam
cakupan/zona terlalu besar (contoh lingkup kecamatan atau grouping).
Minimal data yang dibutuhkan adalah data pola pergerakan dalam level kelurahan meskipun
nantinya untuk keperluan detail desain diperlukan data pola pergerakan yang lebih detail (contoh:
guna penetapan posisi halte yang lebih spesifik lokasinya).
Seluruh kota yang diambil datanya telah memiliki data pola tata guna lahan
(RTRW) meskipun sebagian masih dalam bentuk rancangan (draft).
Frekuensi angkutan umum memegang peranan penting mengingat dari data inilah diketahui
besaran supply yang sesungguhnya untuk tiap rute.
TRANSPORTASI PERKOTAAN
BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE URBAN TRANSPORTATION)
GANTI KENDARAAN:
• KENDARAAN TIDAK
• KURANGI PERJALANAN, BERMOTOR • KUALITAS BB CNG/
• TURUNKAN JARAK • ANGKUTAN UMUM • TEKNOLOGI KENDARAAN
FOKUS: 5 PILAR KEBIJAKAN (Push – Pull Policies)
1 2
1 3 4 5
Peningkatan Peran
Angkutan Umum Manajemen dan Pengembangan Non
(Prioritasi) Penurunan Polusi Udara dan Transportation Demand
Rekayasa Lalu Motorized Transport
Suara Management (TDM)
Lintas (MRLL) (NMT)
114
CONTOH KOTA PENERAPAN TRANSPORTASI YG
TERINTEGRASI
LAND USE MODEL DI SENGKANG - SINGAPORE
Sengkang Station
14
INTEGRATED TRANSPORT HUB
Residential
Bus
LRT MRT
Interchange
(Underground)
Commercial
Taxi
Car Pick
up/ Drop off 15
enunjukkan bahwa jalur bus ekspres harus dirancang di jalan di mana perdagangan dan perumahan memiliki kepadatan tinggi.
Higher Density
(Commerce+ Housing)
Higher Capacity
One Way Streets Bus Corridor Decreasing
Direct Bus Routes Express Bus Densities
H H --1
1
s_truct_u_r_alS_ector
s_truct_u_r_alS_ector l H ~
l H
Housing Zones
H
ZR 2 ZR 3 ZR 4 Figure 3
1~2F 3~5F 8-12F Lane-use integration
100% 130% 200%
13
ARAH KEBIJAKAN TRANSPORTASI PERKOTAAN
119
ARAH KEBIJAKAN INTEGRASI
Perencanaan
dan
Kebijakan
Prasarana
Integrasi
Pembiayaan
Pelayanan
Sistem Integrasi Transportasi
Informa si
Sistem Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 Pasal 3 Ayat (3)
Pembayara 23
n
RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK (RITJ)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2018 (IKU)
Pergerakan orang dengan angkutan
R I T J
Waktu perjalanan dari asal-tujuan
1,5 jam pada jam puncak 2
RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK
3
Kecepatan rata-rata 30 km/jam
pada jam puncak
KESELAMATAN & KEMANAN
SISTEM TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI
JARINGAN PRASARANA
SISTEM TRANSPORTASI
RAMAH LINGKUNGAN
KINERJA LALU LINTAS
SISTEM PENDANAAN
BERBASIS JALAN
BERBASIS REL
TRANSPORTASI
Cakupan pelayanan angkutan umum
55%
52%
27%
22
TARGET PENGUNAAN ANGKUTAN UMUM MASSAL
124
Target Makro Pembangunan Transportasi Jabodetabek
Untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi nasional dan mengurangi kerugian
eksternalitas akibat kemacetan (di Jabodetabek), diperlukan terobosan pembangunan
infrastruktur transportasi perkotaan, terobosan penataan wilayah, serta terobosan
pengembangan skema pendanaan.
Volume vs Kapasitas Transportasi Umum di Koridor Utama Target Before (2018) After (2024)
Tahun 2035 Sumber : JUTPI
Modal Share AU 10,77% 32,25%
(juta penumpang/hari/2 arah)
Sumber : JUTPI
Modal Share Kendaraan 89,23% 66,75%
Pribadi
Kecepatan AU 17,51 km/jam 30 km/jam Sumber : Analisis BPTJ
Dapat disimpulkan bahwa: Platform (BRT ke LRT, LRT 5. Akses ke angkutan umum maks 500 m,
Keseluruhan rencana jaringan transportasi dalam RITJ masih belum ke MRT) 6. Seluruh Jabodetabek terintegrasi sebagai satu sistem trunk &
cukup untuk mengakomodasi demand transportasi masa depan Penerapan kebijakan feeder,
TDM
7. Pengembangan TOD (sistem transit dengan fasilitas pejalan kaki,
park & ride, dan jarak perpindahan antar moda maks 500 m),
Sumber: JUTPI 2
125
TARGET PENGGUNAAN ANGKUTAN UMUM
ANGKUTAN UMUM
24 40 50 60
% % % %
126
Kebijakan dan Target Pembangunan Angkutan Umum Massal Jabodetabek (7 Pilar)
“Pembangunan dan pengembangan Angkutan Umum Massal berbasis rel dan jalan yang terintegrasi,aman,
nyaman, handal, dan ramah lingkungan di Jabodetabek”
SASARAN DAN TARGET MAKRO 2017 2020 2024 2029
1. Peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan
umum massal;
87% 90% 100% 100%
• Penghapusan angkutan umum yang sudah tidak layak jalan
2. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan;
• Pengembangan sistem BRT dan Transit (Rute/koridor) 33 40 50 60
• Pembangunan TOD - 9 34 45
• Penerapan Satu Kartu Transportasi - 100 100% 100
5. Peningkatan kinerja pelayanan angkutan umum massal; % %
TARGET
• Pengembangan sistem BRT dan Transit (Rute/koridor) Kondisi yang akan datang
3. PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUM MASSAL BERBASIS REL;
• Pembangunan TOD
• Penerapan Satu Kartu Transportasi Kondisi yang akan datang
5. Peningkatan kinerja pelayanan angkutan umum massal;
t ~
- . .
,......~ 11e1<.aa.-..._1'omur(Mn~ f~
i.eo,ewl;tOcNt..,r,g Clb..CM!ilf>Poteow ~
>-,.,: l[IIMt-ng ~~ .....~l""""'..-.g
- ~-Jwn'et • "'*u!OLOO·ot.00
D,pr,or~-.-~W.-AtletM'.ilmll)'Ul'M.C...•~~notceaQ.
~~CWIC>butu
•
~OLOO·ff.OOWl91w
...._.
•
PwutU.00,'lt.OOWl8U
wi.....AtMt
PEMBATASAN OPERASIONAL
MOBIL BARANG
PENGATURAN LALU
LINTAS MOBIL
PENUMPANG
DENGAN SISTEM GANJIL-
GENAP
SUBSIDI
Bus Hidrogen
6. Pemanfaatan lajur Jalan tol untuk pelayanan angkutan umum massal Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU)
2.Pembangunan, rehabilitasi /peningkatan dan revitaslisasi sistem persinyalan, telekomunikasi, dan kelistrikan;
7. Pembangunan Jalur Automated People Mover (APM), Tram, dan Automated Guideway Transit (AGT);
41
STRATEGI DAN STRATEGI 5. PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM MASSAL
43
STRATEGI 7. PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL YANG RAMAH LINGKUNGAN
STRATEGI DAN
PROGRAM
44
PEMBANGUNAN TRANSPORTASI PERKOTAAN DAN PENINGKATAN KINERJA ANGKUTAN MASSAL
143
• Pengembangan Terminal:
Pembangunan Transportasi Perkotaan DKI Jakarta • T. Pulogebang
• T. Kalideres
• T. Kamp. Rambutan
• Pengembangan TOD
Park & Ride • Kp. Rambutan • Stasiun Tanjung Barat
Kalideres • Rawa Buaya • Stasiun Juanda
Pengembangan Simpul
Angkutan Perairan • Pulogadung • Manggarai
• Lebak Bulus • Cibubur
• Dukuh Atas • Pancoran
• Tanjung Priok
• Blok M
Pengawasan Pelayanan • Jakarta kota
MRT & LRT • Cawang – Cikoko
Terminal Pulo Gebang
• MRT East West (kalideres – Ujung Menteng)
Park & Ride
Pulo Gebang • MRT Fase II North-South
• LRT Jabodebek (cawang Cibubur, Cawang Dukuh Atas)
Park & Ride • LRT Jakarta Kelapa Gading Velodrome
Blok M
• LRT Cawang – Soetta
• Monorail Jakarta (Green Line dan Blue Line)
DKI JAKARTA • Park & Ride Terminal:
• Blok M
• Pulo Gebang
• Kalideres
DKI JAKARTA •
•
Penerapan ERP
Pengembangan Simpul Angkutan Perairan
• Pengembangan Feeder pendukung Transjabodetabek s.d 2024 sebesar
35.462 Unit
• Pengembangan ATCS
• 144
Peningkatan Bike Sharing & Jalur Pedestrian
Pembangunan Transportasi Perkotaan • Pembangunan:
• Terminal Jatiasih
Kota Bekasi • Terminal Barang Rawa Pasung
• Terminal Barang Bantar Gebang
• Pengembangan Terminal Terpadu (KA & Jalan)
(Summarecon)
• Pengembangan Park & Ride:
Terminal Bekasi
• P. Tol Bekasi Timur, Bekasi Barat & Jatibening
• Stasiun Bekasi
• Stasiun LRT Bekasi, Jaticempaka & Caman
• TOD Summarecon
KOTA BEKASI • Peningkatan Sarana dan Prasarana Keselamatan Lalu Lintas
• MRT East West (Ujung Menteng – Cikarang
• LRT Jabodebek (Jaticempaka – Bekasi Timur)
• Pembangunan TOD :
• Stasiun KRL Bekasi Timur
• Stasiun KRL Bekasi
• Stasiun LRT Bekasi Barat
• Stasiun LRT Cikunir
• Stasiun LRT Cikunir 2
• Stasiun LRT Jaticempaka
• Pengembangan Feeder pendukung Transjabodetabek s.d
2024 sebesar 10.160 Unit
• Pengembangan ATCS
• Peningkatan Bike Sharing & Jalur Pedestrian
KOTA BEKASI • # Tambahan, Review FS Terminal Jatiasih
145
Pembangunan Transportasi Perkotaan
Kabupaten Bekasi
• Pengembangan Terminal:
• Cikarang
• Pengembangan Cikarang-Bekasi-Laut (CBL)
Pengembangan CBL • Pengembangan TOD
• St. Cikarang-Jababeka
KABUPATEN BEKASI • Stasiun KRL Cikarang
• Cikarang Selatan
• Tambun
• Pembangunan Terminal Terpadu Cikarang
• Pembangunan AGT
• Pengembangan Feeder pendukung Transjabodetabek s.d
2024 sebesar 2.142 Unit
• Peningkatan Sarana dan Prasarana Keselamatan Lalu Lintas
• Pengembangan ATCS
Rencana • Peningkatan Bike Sharing & Jalur Pedestrian
AGT Cikarang
KABUPATEN
BEKASI
mbangunan Transportasi Perkotaan
Kota Tangerang
• Pengembangan Terminal:
• T. Poris Plawad
• T. Ciledug
• T. Cadas
• Pengembangan Terminal Terpadu Poris Plawad
Terminal Cadas
• Pengembangan Park & Ride
• Pengembangan TOD
• Poris Plawad
Terminal • Stasiun Tangerang
Terpadu & TOD • Ciledug
Poris Plawad
• Palem Semi
TOD
Palem Sari • Perpanjang MRT/LRT
• Pengembangan Feeder pendukung Transjabodetabek s.d
2024 sebesar 6.290 unit
Terminal & TOD • Peningkatan Sarana dan Prasarana Keselamatan Lalu Lintas
Ciledug • Pengembangan ATCS
• Peningkatan Bike Sharing & Jalur Pedestrian
A TANGERANG
Pembangunan Transportasi Perkotaan
Kabupaten Tangerang
TOD Cisauk
Pembangunan Transportasi Perkotaan
KOTA TANGERANG Kota Tangerang Selatan
SELATAN
Pembangunan Transportasi Perkotaan Kota Tangerang
Selatan:
• Pengembangan Terminal Pondok Cabe
• Pengembangan Terminal Terpadu Tangerang Selatan:
• Pengembangan Park & Ride di Stasiun di Tangerang Selatan
• Pengembangan TOD
• Jurangmangu,
• Rawa Buntu
• Pondok Cabe
• Sudimara
• Pondok Ranji &
• Serpong
• Perpanjangan MRT/LRT
• Pengembangan Feeder pendukung Transjabodetabek s.d
2024 sebesar 4.481 unit
• Peningkatan Sarana dan Prasarana Keselamatan Lalu Lintas
• Pengembangan ATCS
• Peningkatan Bike Sharing & Jalur Pedestrian
149
KOTA BOGOR Pembangunan Transportasi Perkotaan
Kota Bogor
Park&Ride Cibitung
Park&Ride Ciawi
KABUPATEN BOGOR
151
Pembangunan Transportasi
KOTA DEPOK Perkotaan
Park & Ride
Kota Depok
Cinere
152
LAMPIRAN STRATEGI DAN PROGRAM
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM
DIWILAYAH JABODETABEK
Strategi 1. Peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan umum massal (1/2)
Kegiatan Waktu Pelaksanaan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1. Peningkatan keselamatan sarana angkutan
umum massal
a) Pengujian dan sertifikasi sarana angkutan
umum massal
umum massal
a) Pengujian dan sertifikasi prasarana dan
fasilitas pendukung penyelenggaraan
angkutan umum massal
b) Perbaikan prasarana jalan dan rel kereta api
yang mengalami kerusakan
c) Perbaikan lokasi rawan kecelakaan
d) Pengendalian lingkungan jalan dan rel kereta
api yang berkeselamatan
e) Penilaian laik fungsi jalan
3. Pengadaan dan pemasangan fasilitas
keselamatan dan keamanan angkutan umum
massal
4. Peningkatan kompetensi SDM dan pendidikan
bagi pengguna jalan;
a) Pelaksanaan bimbingan teknis untuk petugas 45
keamanan di dalam angkutan umum
Strategi 1. Peningkatan keselamatan dan keamanan angkutan umum massal (2/2)
Kegiatan Waktu Pelaksanaan
RENCANA JANGKA PANJANG
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
b) Pelaksanaan bimbingan teknis berkendara
yang berkeselamatan untuk pengemudi
angkutan umum
c) Pemeriksanaan terhadap kondisi kesehatan
dan perilaku pengemudi angkutan umum
46
Strategi 2. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan (1/12)
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1. Pembangunan terminal penumpang tipe A
a) Terminal Kalideres di Kota Jakarta
b) Terminal Pulo Gebang di Kota Jakarta
c) Terminal Tanah Baru di Kota Bogor
d) Terminal Cibinong Baru di Kabupaten Bogor
e) Terminal Jatijajar di Kota Depok
f) Terminal Bitung di Kab.Tangerang
g) Terminal Pondok Cabe di Kota Tangerang
RENCANA JANGKA PANJANG
Selatan
e) Blok M-Tendean-Ciledug
f) Ciledug-Poris Plawad
g) Bantarjati/CeremaiUjung-Air Mancur
h) Persimpangan Batutulis
i) Persimpangan Jl.Pajajaran (Bantarjati-A.Yani)
j) Jl.Sudirman (Kta Tangerang)-Rel KA
k) Jl.Sudirman (Kota Tangerang)-Jl.Daann Mogot
l) Jl.STA 11-Jl.Benteng Betawi
m) Jl.STA11 – Jl.Daan Mogot
n) Jl.Merdeka-Jl.Imam Bonjol
o)Jl. Gatot Subroto-Jl.Telesonic
p) Jl. Gatot Subroto-Jl.Industri
q) Jl. Gatot Subroto-Jl.Gajah Tunggal
r) Jl. Husein Sastranegara-Jl.Atang Sanjaya 48
Strategi 2. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan (3/12)
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
4. Pembangunan/Peningkatan akses jalan dari dan
ke simpul angkutan umum massal;
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
o) Terminal Pondok Cabe - Terminal Tanah Abang
p) Terminal Ciputat - Terminal Pasar Senen
q) Terminal BSD City - Terminal Pasar Senen
r) Terminal BSD City - Terminal Tanah Abang
s) Terminal Depok - Terminal Manggarai
RENCANA JANGKA PANJANG
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
t) Terminal Ciledug - Bundaran HI/Terminal Tanah
Abang
u) Rute Ekstensi: Harapan Indah – Terminal Bus
Cikarang
v) Rute Ekstensi: Terminal Kalideres - Terminal Poris
Plawad
w) Terminal Poris Plawad – Ancol
z) Terminal Ciledug - Terminal Cililitan
y) Terminal Depok - Terminal Cililitan
z) Terminal Baranangsiang – Terminal Cililitan
aa) Terminal Ketan - Bundaran HI/Tanah Abang
ab) Terminal Pulogadung - Terminal Bekasi
ac) Terminal Pulogadung – Summarecon Bekasi
ad) Terminal Pulogadung - Harapan Indah
ae) Terminal Poris Plawad – Tomang
af) Terminal Poris Plawad – Grogol
ag) Terminal Baranangsiang – Terminal Rawamangun
ah) Terminal Cileungsi - Terminal Blok M
ai) Terminal Cibinong – Grogol
aj) Terminal Ciledug - Kapt. Tendean
9. Peningkatan sterilisasi jalur busway melalui
Pembangunan Moveable Concrete Barrier (MCB)
53
Strategi 2. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan (8/12)
K Waktu Pelaksanaan
e 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
58
Strategi 3. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis rel (1/8)
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1. Rehabilitasi/Pengembangan/Peningkatan Jalur
RENCANA JANGKA PANJANG
Kereta Api
a) Lintas Jatinegara - Pondok Jati – Pasar Senen -
Kampung Bandan
b) Lintas Kampung Bandan - Tanah Abang -Manggarai
c) Lintas Jakarta Kota - Tanjung Priok (JICT)
d) Lintas Jakarta Kota - Manggarai – Bogor
e) Lintas Tanah Abang – Maja
f) Perpanjangan KRL ke Arah Barat (Pasar Kamis)
g) Inner Circle Berbasis Rel
h) Lintas Jakarta – Bogor
i) Lintas Citayam - Cibinong – Nambo
j) Lintas Parung Panjang - Tenjo (bagian dari trayek
Tanah Abang - Serpong - Maja)
2. Pembangunan Jalur Kereta Api
a) Jalur Layang KA Loopline Jabodetabek Antara
Pondok Jati - Rajawali - Kampung Bandan - Duri -
Tanah Abang - Manggarai- Pondok Jati
b) Lingkar Luar (Parung Panjang - Citayam - Nambo -
Cikarang - Tanjung Priok)
c) Lingkar Dalam (Kamal Muara – Rawa Buaya - Lebak
Bulus - Margonda - Cibubur - Cakung - Pulo Gebang -
Tanjung Priok)
d) Lintas Batu Ceper – Serpong
e) Jalur Nambo - Cileungsi – Bekasi
f) Jalur Cileungsi - Jonggol – Cianjur
g) Jalur Pondok Rajeg - Parung Panjang
59
h) Jalur Bogor – Rangkasbitung
Strategi 3. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis rel (2/8)
Kegiatan Waktu Pelaksanaan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
RENCANA JANGKA PANJANG
69
Strategi 4. Pengembangan angkutan umum massal terintegrasi (4/4)
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
3. Pembangunan/Peningkatan Fasilitas
Penunjang Angkutan Massal (Shelter, Rambu
Lalu Lintas, Marka Jalan, Electronic
Information Display, dan Jembatan
Penyeberangan Orang)
a) Koridor 1 (Bubulak -Baranangsiang/Cidangiang
via Stasiun KA Sukaresmi)
b) Koridor 2 (Baranangsiang - Ciawi)
c) Koridor 4 (Bubulak -Baranangsiang/Cidangiang
via Stasiun KA Bogor)
RENCANA JANGKA PANJANG
dan Peningkatan
Keselamatan
3. Penerapan PPP/KPBU
4. Pengembangan unit
strategi bisnis
72
Strategi 7. Pengembangan angkutan umum massal yang ramah lingkungan (1/4)
Kegiatan 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
1. Pengembangan dan
pembangunan
berorientasi angkutan
umum (TOD)
a) TOD DKIJakarta di Dukuh
Atas
i) TOD DKIJakarta di
Manggarai
a) Pengujian dan sertifikasi prasarana dan fasilitas pendukung Jumlah fasilitas % 90 90 93 95 97 100
penyelenggaraan angkutan umum massal lulus uji dan
tersertifikasi
b) Perbaikan prasarana jalan dan rel kereta api yang mengalami Paket perbaikan paket 1 1 1
kerusakan
c) Perbaikan lokasi rawan kecelakaan Paket perbaikan paket 1
d) Pengendalian lingkungan jalan dan rel kereta api yang Jumlah kejadi 0 0 0 0 0 0
berkeselamatan kecelakaan an
78
Strategi 2. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis jalan (1/12)
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1. Pembangunan terminal penumpang tipe A BPTJ/Dishub
a) Terminal Kalideres di Kota Jakarta Terminal Paket 1 1
b) Terminal Pulo Gebang di Kota Jakarta Terminal Paket
c) Terminal Tanah Baru di Kota Bogor Terminal Paket 1 1 1
d) Terminal Cibinong Baru di Kabupaten Bogor Terminal Paket 1 1 1
STRATEGI IMPLEMENTASI
e) Terminal Terpadu (BRT dan KA) Perumnas Depok 2 – Jl.Raya Jalan akses Paket 1 1 1 1 1 1
Bogor
5 TAHUN KEDEPAN
c) Fasilitas pejalanan kaki pada akses menuju simpul transportasi pedestrian paket 1 1 1 1
d) Fasilitas pejalan kaki pada kawasan TOD pedestrian paket 1 1 1 1 1 1
6. Pemanfaatan lajur Jalan tol untuk pelayanan angkutan umum BPTJ/Kementerian
massalHOV Lane PUPR
7. Pembangunan lajur untuk mendahului (passing lane) pada passing Paket BPTJ/Kementerian
rute BRT; lane PUPR/Pemda
a) Cililitan - Cibinong - Ciawi (Jl. Raya Bogor- Jl. KS. Tubun - Jl.
Pajajaran - Jl. Tajur)
b) Cililitan - Cibinong - Bubulak (Jl. Raya Bogor - Jl. KS. Tubun - Jl.
KH. Sholeh Iskandar - Jl. KH. Abdullah Bin NUh)
c) Lebak Bulus - Ciputat - Parung – Bubulak (Jl. Raya Parung - Jl.
KH. Sholeh Iskandar- Jl. Abdullah Bin Nuh)
d) Terminal Bekasi - Terminal Pasar Senen
90
Strategi 3. Pengembangan sistem angkutan umum massal berbasis rel (1/8)
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1. Rehabilitasi/Pengembangan/Peningkatan Jalur Kereta Api Jalur KA Paket Ditjen Perkeretaapian
a) Lintas Jatinegara - Pondok Jati – Pasar Senen - Kampung Bandan 1 1
1
b) Lintas Duri – Tangerang 1 1 1
c) Lintas Citayam – Nambo 1
d) Pengembangan Fasilitas Stasiun pada Lintasan Bekasi 1 1 1 1 1 1
(Matraman dan Bekasi Timur)
e) Pengembangan Fasilitas Stasiun pada 2 Stasiun di Lintasan 1 1 1 1 1
Bekasi (Stasiun Kuningan Baru and Sudirman Baru)
f) Pengembangan Fasiltas Stasiun pada Lintasan Tangerang 1 1 1 1 1
g) Stasiun Pondok Rajeg
l) Stasiun KA Paledang
b) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api dan Transportasi Jalan Paket 1 1 1 1 1
di Manggarai
c) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api dan Transportasi Jalan Paket 1 1 1 1 1
di Tanah Abang
d) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api dan Transportasi Jalan Paket 1 1 1 1
di Bekasi (Kawasan Summarecon)
e) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api dan Transportasi Jalan Paket 1 1 1 1 1
di Cikarang
f) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1 1 1 1
Stasiun Bogor
g) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1
Baranangsiang
h) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1
Sukaresmi
i) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1
Bubulak
j) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Tanah Paket 1 1 1
Baru
k) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1 1 1
Kampung Rambutan
l) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Sentul Paket 1 1 1
Selatan (Belanova)
m) Terminal Terpadu Antar Moda LRT dan Transportasi Jalan di Paket 1 1 1 1 1
Cibubur
n) Terminal Terpadu Antar Moda Kereta Api, LRT dan Transportasi Paket 1 1 1 1 1
Jalan di Cawang 99
o) Terminal Terpadu Antar Moda KA Paket 1 1 1 1 1
Commuter, LRT dan Transportasi Jalan di Sudirman/Dukuh Atas
Strategi 4. Pengembangan angkutan umum massal terintegrasi (2/4)
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
p) Terminal Terpadu di Kota Depok Paket
q) Terminal Terpadu di Kabupaten Bogor 1 1 1
STRATEGI IMPLEMENTASI
Paket 1
r) Halte Perpindahan Antar Moda yang Terintegrasi di Wilayah Paket 1 1 1 1
Jabodetabek (di Stasiun Kebonpaya, Stasiun Kranji, TOD
Summarecon)
5 TAHUN KEDEPAN
KA Bogor)
d) Koridor 5 (Ekalokasari - Lanud Atang Fas.Penunjang Paket 1
Sanjaya Melalui Merdeka Diperpanjang s/d Parung)
e) Koridor 6 (Merdeka - Pomad – Melalui Warung Jambu Fas.Penunjang Paket 1
5 TAHUN KEDEPAN
Diperpanjang s/d
Kandang Roda Kabupaten Bogor)
f) Fasilitas Penunjang (Pembangunan Fas.Penunjang Paket 1
Shelter) Angkutan Massal (BRT) pada Koridor 7 (Tanah Baru -
Ciawi Melalui R3 s/d Cisarua/TSI Kabupaten Bogor)
g) Kota Depok Fas.Penunjang Paket 1
h) Kabupaten Tangerang Fas.Penunjang Paket 1 1
4. Penyediaan Fasilitas Integrasi BRT (Bus Rapid Transit) BPTJ/Pemda
a) Simpul Utama Tanah Abang Fas.Integrasi Paket 1 1 1
b) Simpul Utama Halim Fas.Integrasi Paket 1 1 1
c) Simpul Utama Cibubur Fas.Integrasi Paket 1 1 1
d) Teluk Naga - Pluit Fas.Integrasi Paket 1 1
5. Pengembangan Sistem Pembayaran Terpadu Sistem Paket 1 Kemenkeu/BPTJ/
Pembayaran Pemda/BUMN/BUMD
/Sektor Swasta
6. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu Sistem Paket 1 BPTJ/Pemda/BUMN/B
Informasi UMD/Sektor Swasta
102
Strategi 5. Peningkatan kinerja pelayanan angkutan umum massal
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1. Penerapan sistem prioritas bus di Jumlah Kab/kota yang Kab./Kota 5 6 7 8 9 Pemerintah Daerah
4 persimpangan menerapan Sistem
STRATEGI IMPLEMENTASI
prioritas bus
2. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan Jumlah paket paket 1 1 1 1 1 1 Pemerintah Daerah
jalan (rambu lalu lintas dan marka jalan)
5 TAHUN KEDEPAN
a) DKI Jakarta di ruas Jl.Thamrin, Jl.Sudirman, Jumlah ruas jalan Ruas jalan 3 3 3 3 3 3 3
dan Jl.Rasuna Said
b) DKI Jakarta di Ruas Jl.Gatot Subroto dan Jumlah ruas jalan Ruas jalan 2 2 2 2 2 2 2
Jl.Medan Merdeka Barat
c) DKI Jakarta di ruas Jl.Hayam Wuruk, Jl. Gajah Jumlah ruas jalan Ruas jalan 4 4 4 4 4 4 4
Mada, Jl.Majapahit dan Jl.Sisingamangaraja
di
Jabodetabek
104
Strategi 7. Pengembangan angkutan umum massal yang ramah lingkungan (1/4)
Bappeda
g) TOD DKIJakarta di Pasar Senen Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
h) TOD DKIJakarta di Tanah Abang Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
i) TOD DKIJakarta di Manggarai Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
j) TOD DKIJakarta di Cawang Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
k) TOD Kota Bogor di Stasiun Kawasan TOD Paket 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Sukaresmi Bappeda
l) TOD Kota Bogor di Tanah Baru Kawasan TOD Paket 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
m) TOD Kota Bogor di Bubulak Kawasan TOD Paket 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
n) TOD Kota Bogor di Kawasan TOD Paket 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Baranangsiang Bappeda
105
Strategi 7. Pengembangan angkutan umum massal yang ramah lingkungan (2/4)
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
STRATEGI IMPLEMENTASI
o) TOD Kota Bogor di Stasiun Bogor Kawasan TOD Paket BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
p) TOD Kota Bogor di Rancamaya Kawasan TOD Paket 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
5 TAHUN KEDEPAN
q) TOD Kab. Bogor di Sentul Sirkuit Kawasan TOD Paket BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
r) TOD Kab. Bogor di Gunung Putri Kawasan TOD Paket BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
s) TOD Kab. Bogor di Cibanon Kawasan TOD Paket BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
t) TOD Kab. Bogor di Kawasan TOD Paket 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bojonggede/Susukan Bappeda
u) TOD Kab. Bogor di Kawasan TOD Paket 1 1 1 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/ Bappeda
Cibinong/Pabuaran
v) TOD Kab. Bogor di Cileungsi Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/ Bappeda
w) TOD Kota Depok di Margonda Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
z) TOD Kota Depok di Pondok Cina Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
y) TOD Kota Depok di Cinere Kawasan TOD Paket 1 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/ Bappeda
z) TOD Kota Depok di Krukut Kawasan TOD Paket 1 1 BPTJ/ Kementerian ATR/ Bappeda
aa) TOD Kota Depok di Sawangan Kawasan TOD Paket 1 BPTJ/ Kementerian ATR/ Bappeda
ab) TOD Kota Depok di Citayam Kawasan TOD Paket BPTJ/ Kementerian ATR/
Bappeda
106
Strategi 7. Pengembangan angkutan umum massal yang ramah lingkungan (3/4)
Kegiatan Output Satuan Baseline Target Penanggung Jawab
2018
2019 2020 2021 2022 2023 2024
ac) TOD Kota Tangerang di Poris Kawasan Paket 1 1 1 BPTJ/Kementeria
Plawad TOD n
STRATEGI IMPLEMENTASI
ATR/Bapped
ad) TOD Kota Tangerang di Kawasan Paket 1 1 1 BPTJ/Kementeria
a
Ciledug TOD n
ATR/Bapped
5 TAHUN KEDEPAN