2
Isu Strategis Transportasi Perkotaan Indonesia
Urbanisasi (59%) dan Motorisasi yang Masif (Motor > 85 jt) Belum ada kerangka dukungan Pemerintah Pusat untuk
pembangunan angkutan umum massal perkotaan
2015: Perkotaan = 150 juta (59%)
2035: Perkotaan = 240 juta (75%) • Skema dukungan selama ini masih bersifat arbitrary
Sepeda Motor
Jumlah Kendaraan
(105 jt) • Dukungan pemerintah pusat diperlukan namun hingga saat ini intervensi masih
Mobil penumpang Ad Hoc dan belum tepat sasaran
(14 jt) Bantuan Bus
Car
Mobil
Truck barang (7 jt) LRT SUMSEL: 100% APBN MRT JAKARTA: 49% APBN
Bus
Bus (2 jt)
Tahun 2016
Tujuan Organisasi
• Mempertahankan dan meningkatkan
kualitas kehidupan dan kesehatan
ekonomi wilayah yang dilayani melalui
ketentuan efisiensi biaya, aman, dan
ketepatan waktu, handal, dan layanan
transportasi ramah lingkungan.
Tugas
• Mengawasi sistem yang dioperasikan
secara publik maupun yang dioperasikan
secara pribadi.
• Mengintegrasikan mass transportation
system untuk the City of New York and
Dutchess, Nassau, Orange, Putnam,
Rockland, Suffolk dan Westchester
counties.
4
Otoritas Transportasi di Singapura
Bentuk
“Land Transport Authority (LTA) “
• Badan hukum dibawah kementerian Transportasi yang mempelopori perkembangan transportasi darat di
Singapura
• Dibentuk di 1995 dengan penggabungan entitas publik, sepert, MRT Corp, Divisi Jalan & Transportasi Dep. PU,
Divisi Transport Darat Kemenkom
• Board members terdiri dari Chairman LTA, Deputy Chairman LTA, Head-Singapore Press Holdings Ltd, Chief
Ex.Officer –DSO National Lab., Chairman-SP PowerGrid, Deputy Chief Ex.Policy&Development-Public Utilities
Board, Chief Ex.Officer International-Singapore Telecomunication Ltd., Chief Ex.LTA, Partner-Rajah&Tan Singapore
LLP, Editor-Singapore Press Holdings Ltd., Chief Ex.Officerf-Incomm Media Development Authority, Chief Ex,
Officer-Deffence Science&Technology Agency, Singapore Institute of Technology, People’s Association, National
Transport Workers Union.
LTA Chairman
Tujuan Organisasi Chief Executive Officer
LTA Deputy
• Mewujudkan sistem transportasi umum Chairman
yang lebih ramah lingkungan dan lebih
inklusif ,dilengkapi dengan pilihan nyaman
untuk berjalan kaki dan bersepeda dari
rumah mereja atau ke tujuan mereka.
• Pembentukan Akademi LTA (2006) untuk
menyediakan platform terpadu bagi
pejabat pemerintah, profesional, dan Cluster Team
Cluster team
praktisi Public Cluster
Infrastructure team
Transport,
and Development Corporate
Tugas Policy and
Planning
• Merencanakan, merancang, membangun,
dan memelihara infrastruktur dan sistem
transportasi darat Singapura
5
Rangkaian Kegiatan Pembentukan Otoritas / Badan
Transportasi di Indonesia (JABODETABEK)
Kegiatan Penanggunjawab Lembaga Terkait Target Waktu dan Output
Studi kelembagaan Kemenko Kemenhub, Bappenas, Desember 2010
untuk pembentukan Perekonomian UKP4 Studi kelembagaan selesai
BPTJ
Penyusunan Kemenko Kemenhub, Bappenas, April 2011
Raperpres Perekonomian UKP4 Rancangan akhir Perpres diserahkan kepada Setneg
Pembentukan BPTJ (SetNeg,
Menpan, MTI)
Kemenko Juni 2011
Perekonomian Regulasi mendapat dukungan dari Presiden
Pembentukan BPTJ Kemenko Kemenhub, Bappenas, April 2011
Perekonomian UKP4, 3 provinsi, Rancangan pertama KAK dan standard operation procedures
Kemen PU, Polri (SOP) dirumuskan.
Kemenko Juni 2011
Perekonomian Rancangan Akhir KAK, SOP dan kandidat pimpinan lembaga dan
deputi diusulkan ke Presiden.
Kemenko Kemenhub, Bappenas, Agustus 2011
Perekonomian UKP4, 3 provinsi, Keppress mendapat dukungan dan Presiden menunjuk pimpinan
Kemen PU, Polri lembaga dan deputi
Kemenko Oktober 2011
Perekonomian Diseminasi pada sektor terkait dan publik . Rekrutmen dan
Mobilisasi personel
Kemenko Desember 2011
Perekonomian Pelantikan pimpinan BPTJ
September 2015
Penetapan Perpres No.103 Tahun 2015 tetang BPTJ
6
Konsep Awal Badan Pengelola Transportasi
JABODETABEK
“Masalah transportasi ini memang levelnya harus setingkat menteri karena nantinya akan merencanakan dan juga
menyelenggarakan. Jadi nanti bisa melaporkan langsung ke Presiden tentang apa yang dilakukan,” ujar Deputi Bidang
Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian dalam seminar “Jabodetabek Urban
Transportation Policy Integration Project” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (21/12).
http://www.wartakota.co.id/wartakoran/2012-02-22/
“The authority will be established directly under the President, i.e. the chairperson of
the authority is responsible and accountable to the president, similar to ministers and
the head of the national police. Although it was once on the table, the status of the
authority is not a ministry or an agency (Lembaga) anymore since the prevailing laws
do not allow to establish a new ministry or agency; thus, the sentence “non-
ministerial government institution” was deleted from the draft, which makes the
position of the JTA uncertain, and the authority given to the institution unclear, i.e. In
line with the relationship with coordination ministers, ministers and state agencies.”
metropolitan JABODETABEK
Mengatasi tantangan integrasi perencanaan 9 Kabupaten/Kota : 3 Provinsi
(keterpaduan layanan) transportasi antarmoda dan
multimoda di kawasan aglomerasi terbesar
metropolitan JABODETABEK
9
Struktur Organisasi Badan Pengelola Transportasi
JABODETABEK saat ini
KEPALA
BPTJ
SEKRETARIS
UTAMA
10
Usulan Struktur Organisasi
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK (1/5)
KEPALA BADAN
Keterangan Usulan Struktur Organisasi BPTJ
Board Members • Bentuk: Badan Hukum
SEKRETARIAT RITJ
SEKRETARIS • Posisi : Dibentuk dibawah Presiden dan
UTAMA bertanggungjawab langsung ke Presiden.
• BPTJ merupakan perpanjangan tangan fungsi dan tugas
Kementerian Perhubungan Kemen ATR Biro Pemerintah Pusat dalam mengintegrasikan
Perencanaan Biro Hukum perencanaan dan pengembangan transportasi
Polri Kemen PUPR dan Keuangan
perkotaan di era otonomi daerah.
• Kepala BPTJ bertugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi BPTJ.
Kepala Daerah
Tenaga Ahli &Pendukung Biro Biro Humas • Board Members: dipimpin oleh Kepala Badan, yang
Kepegawaian beranggotakan para menteri terkait, Kepala Daerah di
Kemen BUMN dan Umum wilayah Jabodetabek, pimpinan Polri, Tenaga Ahli dan
Swasta/BUMD/ pendukung, perwakilan Swasta/BUMD/BUMN terkait,
BUMN Terkait berbagai organisasi transportasi terkait, serta
perwakilan media.
Perwakilan Media • Board members bertugas mereview laporan kerja
Organisasi Transportasi Terkait kedeputian, mengintegrasikan rencana dan mencari
solusi untuk permasalahan yang timbul dalam
perencanaan maupun pembangunan infrastruktur
(misalnya permasalahan dalam penentuan lokasi).
• Deputi bertugas merencanakan dan melaksanakan
DEPUTI DEPUTI LALU DEPUTI pembangunan yang menjadi tugas BPTJ menurut
PRASARANA LINTAS ANGKUTAN bidangnya, mengawasi pelaksanaan pembangunan, dan
mengembangkan proyek infrastruktur di Jabodetabek.
• Pengarusutamaan pemanfaatan big data merupakan
tanggung jawab seluruh Kedeputian.
KELOMPOK
SATUAN
JABATAN • Fungsi pendanaan melekat di masing-masing
PELAYANAN
FUNGSIONAL Kedeputian terkait (prasarana dan angkutan) melalui
pembentukan subdirektorat rancang bangun
/pendanaan.
11
Usulan Struktur Organisasi
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK (2/5)
SEKRETARIS UTAMA
BAGIAN KEUANGAN DAN BAGIAN PERJANJIAN DAN BAGIAN UMUM DAN BAGIAN PUBLIKASI DAN
PENGELOLAAN BMN ADVOKASI RUMAH TANGGA INFORMASI
BAGIAN EVALUASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
12
Usulan Struktur Organisasi
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK (3/5)
DEPUTI PRASARANA
SUB DIREKTORAT TATA KELOLA SUB DIREKTORAT TATA KELOLA SUB DIREKTORAT INTEGRASI
PRASARANA TRANSPORTASI PRASARANA TRANSPORTASI KAWASAN BERBASIS ANGKUTAN
DARAT PERKERETAAPIAN MASSAL
13
Usulan Struktur Organisasi
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK (4/5)
DEPUTI LALU LINTAS
SUB DIREKTORAT
SUB DIREKTORAT MANAJEMEN SUB DIREKTORAT LALU LINTAS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
DAN REKAYASA LALU LINTAS KERETA API PERKOTAAN DAN
SISTEM INFORMASI
14
Usulan Struktur Organisasi
Badan Pengelola Transportasi JABODETABEK (5/5)
DEPUTI ANGKUTAN
15
TERIMA KASIH
16